Anda di halaman 1dari 23

OBESITAS

OLEH
KELOMPOK 4
Amirah Ersa Damaiyanti
Heni
Jinnatun Thaibah
Marisa Fitriana
Naziah Annisaa
Noor Fahridha
Prevalensi obesitas meningkat dari tahun
ke tahun, baik di negara maju maupun
negara yang sedang berkembang.
Berdasarkan SUSENAS, prevalensi obesitas
(>120% median baku WHO/NCHS) pada
balita mengalami peningkatan baik di
LATAR perkotaan maupun pedesaan. Di perkotaan
pada tahun 1989 didapatkan 4,6% laki-laki
BELAKANG dan 5,9% perempuan, meningkat menjadi
6,3% laki-laki dan 8% perempuan pada
tahun 1992 dan di pedesaan pada tahun
1989 didapatkan 2,3% laki-laki dan 3,8%
perempuan, meningkat menjadi 3,9% laki-
laki dan 4,7% perempuan pada tahun 1992.
PENGERTIAN
OBESITAS
Obesitas didefinisikan sebagai suatu
kelainan atau penyakit yang ditandai
dengan penimbunan jaringan lemak
tubuh secara berlebihan. Obesitas
merupakan keadaan patologis
dengan terdapatnya penimbunan
lemak yang berlebihan daripada yang
diperlukan untuk fungsi tubuh
(Mayer, 1973 dalam Pudjiadi, 1990).
01 02
Underweight Normal
IMT persentil IMT persentil
Klasifikasi IMT
<5 ke 5 - 84
berdasarkan CDC (Centers
for Disease Control and
Prevention)
03 04
Overweight Obesitas
IMT persentil IMT persentil
ke 85 - 94 ≥ 95
Obesitas sederhana (simple
obesity)
Terdapat gejala hanya kegemukan
Menurut Soetjiningsih saja tanpa disertai dengan kelainan
obesiatas dibagi hormonal/mental/fisik lainnya.

berdasarkan gejala
klinisnya, yaitu: Bentuk khusus obesitas

1. Kelainan endokrin/hormonal
2. Kelainan somatodismorfik
3. Kelainan Hipotalamus
Obesitas dapat dibedakan berdasarkan
kondisi sel dalam tubuhnya, yaitu :

● Tipe Hiperplastik : Jumlah sel dalam tubuh lebih


banyak dibanding kondisi normal, tetapi ukuran
selnya sesuai dengan ukuran sel normal.
● Tipe Hipertropik : Jumlah sel yang normal, tetapi
ukuran selnya lebih besar dibanding dengan sel
normal.
● Tipe Hiperplastik-Hipertopik : Baik jumlah
maupun ukuran selnya melebihi batas normal.
Obesitas juga diklasifikasikan berdasarkan
tingkat keparahannya dan tipenya terutama
pada anak-anak (Soetjiningsih, 2004) ;

Berdasarkan keparahannya : Berdasarkan tipenya ;

1. Moderate obesity : bila 1. Inappropiate eating habits : karena adanya


berat badan antara 120%- kelebihan masukan makanan, biasanya
170% dari berat badan terjadi pada masa bayi dan masa remaja.
2. High set point for fat store : kecenderungan
idealnya
terjadinya peningkatan deposit lemak,
2. Severe obesity : bila berat biasanya dimulai pada masa anak-anak dan
badan lebih dai 170% dari selalu ada faktor keturunan.
berat badan ideal.
PERJALANAN
PERKEMBANGAN
OBESITAS
Menurut Dietz terdapat 3 periode kritis Menurut Taitz, 50% remaja yang
dalam masa tumbuh kembang anak obesitas sudah mengalami
dalam kaitannya dengan terjadinya
obesitas sejak bayi. Sedang
obesitas, yaitu: periode pranatal,
terutama trimester 3 kehamilan, periode penelitian di Jepang
adiposity rebound pada usia 6 - 7 tahun menunjukkan 1/3 dari anak
dan periode adolescence. Pada bayi dan obesitas tumbuh menjadi
anak yang obesitas, sekitar 26,5% akan obesitas dimasa dewasa dan
tetap obesitas untuk 2 dekade risiko obesitas ini diperkirakan
berikutnya dan 80% remaja yang
sangat tinggi, dengan OR 2,0 –
obesitas akan menjadi dewasa yang
obesitas. 6,7.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB OBESITAS

Berdasarkan hukum termodinamik, obesitas


disebabkan adanya keseimbangan energi positif,
sebagai akibat ketidak seimbangan antara asupan
energi dengan keluaran energi, sehingga terjadi
kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk
jaringan lemak.
1. Faktor
Genetik

Parental fatness merupakan faktor genetik yang


berperanan besar.Bila kedua orang tua obesitas, 80%
anaknya menjadi obesitas; bila salah satu orang tua
obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila kedua
orang tua tidak obesitas, prevalensi menjadi 14%.
a. Aktifitas fisik
2 Penelitian di negara maju
mendapatkan hubungan antara aktifitas
Faktor fisik yang rendah dengan kejadian
lingkungan obesitas. Individu dengan aktivitas fisik
yang rendah mempunyai risiko
peningkatan berat badan sebesar = 5 kg.10
Penelitian di Jepang menunjukkan risiko
obesitas yang rendah pada kelompok yang
mempunyai kebiasaan olah raga, sedang
penelitian di Amerika menunjukkan
penurunan berat badan dengan jogging
aerobik , tetapi untuk olah raga tim dan
tenis tidak menunjukkan penurunan berat
b. Faktor nutrisional

Peranan faktor nutrisi dimulai


sejak dalam kandungan dimana
jumlah lemak tubuh dan
pertumbuhan bayi dipengaruhi
berat badan ibu. Kenaikan berat
badan dan lemak anak
dipengaruhi oleh : waktu
pertama kali mendapat makanan
padat, asupan tinggi kalori dari
karbohidrat dan lemak5 serta
kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang mengandung
energi tinggi.
c. Faktor sosial ekonomi
Suatu data menunjukkan bahwa beberapa
tahun terakhir terlihat adanya perubahan
gaya hidup yang menjurus pada penurunan
aktifitas fisik, seperti: ke sekolah dengan naik
kendaraan dan kurangnya aktifitas bermain
dengan teman serta lingkungan rumah yang
tidak memungkinkan anak-anak bermain
diluar rumah, sehingga anak lebih senang
bermain komputer / games, nonton TV atau
video dibanding melakukan aktifitas fisik.
TANDA DAN GEJALA OBESITAS

Wajah Dagu
membulat, rangkap,
Pipi tembem Leher relatif
pendek

Dada yang Perut


Pada anak menggembung membuncit dan
laki” penis dengan payudara dinding perut
tampak kecil yang membesar berlipat-lipat
KERANGKA TEORI
Faktor-faktor yang berperan dalam menentukan
status gizi pada dasarnya terdiri dari dua bagian.
Pertama, faktor yang berpengaruh di luar diri
seseorang (faktor eksternal). Kedua, faktor yang
menjadi dasar pemenuhan tingkat kebutuhan gizi
seseorang (faktor internal).
DAMPAK OVERWEIGHT DAN OBESITAS

Dampak overweight dan Pada anak usia sekolah juga terjadi penurunan
obesitas pada anak harus prestasi belajar, dan pada remaja terutama wanita
sering melakukan upaya untuk menurunkan berat
dievaluasi sejak dini meliputi
badan, namun dilakukan dengan cara yang kurang
penilaian faktor risiko tepat sehingga menimbulkan masalah gizi yang
kardiovaskuler, Obstructive lain misalnya anemia ataupun defisiensi
Sleep Apnea (OSA), gangguan mikronutrien yang lain. Pseudotumor serebri atau
fungsi hati, masalah ortopedik peningkatan tekanan intrakranial ringan pada
yang berkaitan dengan obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan
kelebihan beban, kelainan kulit, paru-paru yang mengakibatkan penumpukan kadar
serta potensi gangguan karbondioksida. Gejalanya meliputi sakit kepala
psikiatri. dengan fotopobia, papiledema, kelumpuhan saraf
kranial VI (rektus lateralis), diplopia, kehilangan
lapangan pandang perifer, dan iritabilitas.
PENATAKSANAAN
OVERWEIGHT DAN
OBESITAS

Non Farmakoterapi
Farmakoterapi Terapi bedah
1. Farmakoterapi
…LANJUTAN
yaitu terapi yang mempengaruhi asupan energi
dengan menekan nafsu makan contohnya sibutramin;
mempengaruhi penyimpanan energi dengan
menghambat absorbsi zat-zat gizi contohnya orlistat,
leptin dll.

2. Terapi bedah
Terapi bedah diindikasikan bila berat badan > 200%
BB ideal. Prinsip terapi ini adalah untuk mengurangi
asupan makanan atau memperlambat pengosongan
lambung dengan cara gastric banding, dan mengurangi
absorbsi makanan dengan cara membuat gastric
bypass dari lambung ke bagian akhir usus halus.

3. Non Farmakoterapi
Penatalaksanaan overweight dan obesitas seharusnya dilaksanakan
dengan mengikutsertakan keluarga dalam proses terapi overweight maupun
obesitas. Non farmakoterapi meliputi: penurunan berat badan, pengaturan
diet, aktifitas fisik yang teratur, modifikasi perilaku, dan keterlibatan keluarga
UPAYA PENCEGAHAN
OBESITAS
Pencegahan dilakukan menggunakan dua strategi
pendekatan yaitu strategi pendekatan populasi untuk
mempromosikan cara hidup sehat pada semua anak
beserta orang tuanya, dan strategi pendekatan pada
kelompok yang berisiko tinggi menjadi obesitas
maupun overweight.
Usaha pencegahan dimulai dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan di Pusat Kesehatan
Masyarakat. Upaya-upaya yang dapat dilakukan
antara lain mempromosikan pemberian ASI ekslusif
sampai usia 6 bulan terutama pada bayi yang secara
genetik rentan untuk menjadi overweight ataupun
obesitas.
PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN TERKAIT
DENGAN PENANGANAN DAN PENGENDALIAN
OBESITAS DI INDONESIA

6
3 Kebijakan
Pencegahan
Program
DAY 2
Pendidikan
4 dan
Venus has a Pengendalian
Kesehatan
beautiful name, Obesitas
but Masyarakat
it’s very hot Pengembangan untuk level
Program
1 melalui Kadarzi
(Keluarga Penanganan dan
sekolah dan
Puskesmas
Sadar Gizi) Pengendalian
Penilaian status gizi
anak baru masuk 2 Obesitas berbasis
Kesehatan
5
sekolah (PSG-ABS) Masyarakat
Program Upaya Pembinaan
Kesehatan kantin
Sekolah (UKS)
sekolah
PERAN PERAWAT
Peran edukator
1. Pembelajaran yang merupakan dasar dari semmua tahap kesehatan dan tingkat
pencegahan.
2. Perawat harus mampu mengajarkan tindakan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
memberikan info yang tepat tentang kesehatan.

Peran pengamat kesehatan


Mengkoordinir monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat yang menyangkut masalah kesehatan melalui kunjungan rumah,
pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
 
Peran koordinator pelayanan kesehatan
Mengkoordinir seluruh upaya pelayanan kesehatan masyarakat

Peran pembaharu
Perawat dapat berperan sebagai inovator terhadap semua individu dan
keluarga serta masyarakat dalam merubah perilaku dan pola hidup
yang berkaitan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
LANJUTAN
Peran koordinator
Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan
yang diterima oleh keluarga dan bekerjasama dengan keluarga dalam
perencanaan pelayanan keperawatan sebagai penghubung dengan
institusi pelayanan kesehatan lainnya, survise terhadap asuhan
keperawatan yang dilaksanakan anggota tim.

Peran fasilitator
Perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatan. Diharapkan perawat dapat
memberikan solusi dalam mengatasi masalah kesehatan yang
dihadapi klien.
THANKS
Does
anyone
have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai