MANAJEMEN KASUS
“WANITA 86 TAHUN DENGAN
NYERI PUNGGUNG BELAKANG / LOW BACK
PAIN”
MEDINA PUTRI PRAMASTUTI
16711123
IDENTITAS
DAN
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN 4
Nama: Ny. D
JenisKelamin : Wanita
Umur: 86 tahun
Alamat : Prambanan, Yogyakarta
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Masuk Rumah Sakit : 12 November 2020
NomerRM: 196***
TN. S
KELUHAN UTAMA:
Pasien datang ke IGD RSIY PDHI Yogyakarta pada tanggal 12
Nyeri punggung sejak bbrp
November 2020 pukul 17.22 dengan keluhan utama nyeri punggung
hari SMRS
belakang. Pasien mengaku keluhan sudah terjadi beberapa hari SMRS.
Nyeri memberat dengan perubahan posisi dari tidur duduk berdiri.
Keluhan juga disertai nyeri di bagian pangkal paha. Sebelumnya pasien
KELUHAN BERHUBUNGAN mengaku pernah ada rw terjatuh lalu dioperasi.
Nyeri memberat dgn duduk atau Pasien tidak mengeluhkan nyeri saat dilakukan tes provokasi nyeri.
Pasien juga tidak mengeluhkan adanya penurunan kesadaran, nyeri
berjalan. Pasien jg masih merasa
kepala, maupun muntah.
nyeri di bag pangkal paha,
sebelumnya pasien mengaku
pernah di operasi krn terjatuh.
Lanjutan 6
Pasien masih dapat berbicara dan memahami pembicaraan, tapi artikulasi tidak jelas. Pasien masih
bisa mencium bau-bauan. Pasien mengeluhkan berkurangnya penglihatan di bagian mata kiri. Tidak
ada gangguan mengangkat alis maupun dahi. Pasien mengeluh adanya gangguan dalam mengunyah
dan menggunakan gigi palsu, pasien masih bisa merasakan makanan dengan normal. Pasien tidak
mengeluh adanya gangguan pendengaran atau telinga berdenging. Pasien bisa menelan dgn bantuan
gigi palsu dan tidak tersedak saat makan maupun minum. Pasien tidak mengalami gangguan dalam
menggerakkan bahu dan tidak memiliki gangguan dalam menoleh ke samping kanan maupun kiri.
Pasien mengaku nyeri saat buang air kecil, namun urinnya normal dan lancar. Buang air besar tidak
ada keluhan. Pasien juga merasa berkeringat dengan normal. Pasien mengaku jarang berolahraga,
hanya tiduran nonton TV dan bersih2 rumah dibantu dengan ART. Suami pasien sudah meninggal
sejak lama. Pasien tidak memiliki riwayat merokok sejak, pasien menyangkal adanya riwayat DM.
Pasien memiliki hipertensi. dan riwayat trauma atau terjatuh lalu dioperasi.
7
RIWAYAT PENYAKIT
RPD RPK
RW GIZI
(DULU) (KELUARGA)
Riwayat keluhan serupa (+) Riwayat keluhan serupa AIR PUTIH (+)
Riwayat hipertensi (+) disangkal sambil mengonsumsi
Riwayat HNP (+) Riwayat hipertensi (+) camilan seperti gorengan.
Rw trauma terjatuh (+) Riwayat diabetes melitus Rutin makan sayur dan
Rw ISK (+) disangkal buah-buahan.
Riwayat stroke (-) Riwayat kolesterol tinggi
Riwayat diabetes melitus (-) disangkal Jarang makan jeroan atau
Riwayat kolesterol tinggi disangkal Riwayat serangan dan yg berlemak tinggi.
Riwayat serangan dan pengobatan pengobatan jantung
jantung disangkal disangkal
Riwayat kejang disangkal Riwayat alergi disangkal
Riwayat alergi : disangkal
8
RIWAYAT PENYAKIT
RW.
KEBIASAA
N
Pasien datang dengan keluhan nyeri punggung belakang, nyeri hingga pankal paha, dan dirasakan sejak bbrp hari
SMRS.
Belum pernah ada riwayat stroke. Sudah pernah ada riwayat HNP, rw trauma terjatuh, rw operasi di pangkal paha dan
rw operasi katarak ODS.
Pasien masih bicara lancar dgn artikulasi tidak jelas. Pasien sadarkan diri saat kejadian dan tidak ada mual muntah,
pusing.
Keluhan sudah sempat diberikan penanganan di IGD.
Pasien memiliki rw ISK on terapi AB dan rw HNP
Pasien menyangkal ada rw diabetes mellitus, rw jantung, sesak, batuk.
PX FISIK
STATUS
GENERALIS
A
PX FISIK DI IGD 11
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
STATUS PSIKOLOGIS:
Raut wajah : Tampak kesakitan, tapi tenang
Rw gang jiwa: (-)
Hub pasien dengan anggota keluarga : baik
Status : Janda
STATUS FUNGSIONAL:
Alat bantu : (-)
Cacat tubuh : (-)
Pasien berjalan limbung/sempoyongan : (+)
Pasien memegang pinggiran bed/kursi utk menopang duduk : (+)
A PX FISIK DI
BANGSAL
13
Pemeriksaan Thorax
Paru-paru
Inspeksi : normochest, diameter lateral > AP, pergerakan dinding
dada, simetris, pemakaian otot bantu pernafasan (-) Pemeriksaan Abdomen
Palpasi :nyeri tekan (-), fremitus taktil (+/+), pengembangan Inspeksi : Dinding abdomen sejajar
paru(+/+) dinding dada, distensi (-), masa (-),
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru bulging suprapubik (-), bekas luka
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+ ), ronkhi (-/-), wheezing(-/-) operasi (-)
Jantung Auskultasi: Peristaltik usus (+), 16x/menit
Inspeksi : Dinding dada sejajar dengan dinding perut, Ictus cordis Perkusi : Timpani, nyeri (-)
tidak tampak. Palpasi : Supel, masa (-), nyeri tekan
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba supra pubik (-), nyeri tekan epigastrik (-),
Perkusi : Batas jantung hepar, lien, dan ren tidak teraba
Batas atas jantung : SIC II linea sternalis sinistra
Batas kanan jantung : SIC IV linea parasternalis dextra
Batas pinggang jantung : SIC III linea parasternalis sinistra
Batas kiri jantung : SIC IV linea midklavikularis sinistra
Auskultasi : S1 reguler, S2 reguler, bising jantung (-), Gallop (-)
STATUS
NEUROLOGIS
KEPALA o
o
Kepala
Bentuk : Normal
LEHER o
o
Simetri
16
Ukuran
: Kepala simetris
: Dalam batas normal
o Nyeri tekan: Tidak ada
o Leher
Kesadaran
o Gerakan : Sedikit terbatas
Kuantitatif : Compos Mentis
o Bentuk vertebra : Normal
Kualitatif : GCS E4V5M6
o Nyeri tekan vertebra: (+)
o Orientasi
o Pulsasi : Teraba kuat
o Waktu, orang, tempat : Baik
o Bising karotis : (kanan:-) (kiri :-)
o Jalan pikiran : Baik
o Bising subklavia : (kanan:-) (kiri :-)
o Kecerdasan : Daya ingat kejadian baik
o Kemampuan bicara : Baik, fonasi baik, artikulasi tidak jelas
o Sikap tubuh : Pasien berbaring di bed
o Cara berjalan : Tidak dapat dinilai
o Gerakan abnormal : Tidak ada
Fungsi psikosensorik : agnosia sensorik: normal
agnosia visual: normal
Fungsi psikomotorik : apraxia ideomotor : tidak didapatkan
apraxia ideasional : tidak didapatkan
apraxia konstruksional : tidak didapatkan
apraxia berpakaian: tidak didapatkan
KESADARA
N
NERVUS
CRANIALIS 17
Ukuran pupil : 2 mm 2 mm
1. N.II (OPTIKUS) KANAN KIRI
Daya penglihatan : Normal Berkurang Bentuk pupil : Bulat Bulat
1. NON-EKUILIBRIUM
Tes Provokasi Nyeri
Jari Hidung : Baik
Laseque (kanan kiri) : Negatif
Pronasi – Supinasi : Baik
Patrick – Kontra Patrick : Negatif
ReboundPhenomen : Tidak memukul dirinya sendiri
on
Telunjuk- telunjuk : Baik
Uji Dix Hallpike : TDL
Tes Kalori : TDL
PEMERIKSAAN MOTORIK BADAN
21
Hasil / Kesan:
• Irama sinus (Gel P di lead II (+), di avF (-), R-R sama)
• Tidak ada tanda hipertrofi
• V2 tidak di garis isoelektris
PEMERIKSAAN
LAB
Hb : 10.5 GDS : 119
AE : 3.48 Ureum : 29.92
Hmt : 31.2 Kreatinin : 0.92
AL : 6.34 SGOT :-
AT : 302 SGPT :-
Asam Urat :- Kolesterol Total : tidak ada data
Hasil / Kesan:
• Terdapat instabilitas pada lumbosacral
• Spondylolisthesis Corpus VL5 Grade 1
• Fraktur Kompresi Corpus VTh12
• Spondylosis Thoracolumbales
• Penyempitan DIV VL4-5
• Fraktur Colum Fermoris Dextra dalam Fiksasi Interna ORIF
Prognosis :
Ad vitam = Tergantung etiologi dan beratnya defisit neurologis
Ad sanationam = Tergantung etiologi dan beratnya defisit neurologis
Ad Fungsionam = Tergantung etiologi dan beratnya defisit neurologis
TINJAUAN
PUSTAKA
LOW-
BACK PAIN
DEFINISI
Who, 2013
Nyeri punggung bawah yg menjalar
sampai ke tungkai atau kaki, bukan
DEFINISI ppk merupakan diagnosis utk suatu
penyakit tapi berupa nyeri yg dirasakan
neurologi di area yg terkena.
• Nyeri yg dirasakan di antara sudut iga terbawah dan
lipat bokong bawah : daerah lumbal / lumbosakral
AKUT : 4
MINGGU
SUB - AKUT : 4-12 AND STILL
MINGGU COUNTING!
KRONIS : > 12
MINGGU
34
PREVALENSI
1 hari
1 bulan
12 %
23%
LBP memilki prevalensi berbeda-beda tiap populasi negara, tergantung mata pencaharian utamanya
FAKTOR
RISIKO 2018
• Kebiasaan/pekerjaan
angkat beban berat
• Obesitas
• Usia tua
Faktor risiko
• Female gender > male
2019 • Physically strenuous work
• Sedentary work
• Posisi tulang lumbal: fleksi ke depan
(membungkuk), rotasi (batang tubuh
terpelintir), dan upaya mengangkat
AND STILL barang dgn terentang
COUNTING!
NON SP
ECIFIC
• tanpa adanya kondisi tertentu yang mendasari
ETIOLOGI •
•
mungkin mengalami nyeri musculoskeletal
Kebanyakan pasien dengan nyeri punggung nonspesifik
membaik dalam beberapa minggu.
SERIOUS
SYSTEMIC
• Cauda Equina Syndrom / Spinal Cord
Herniasi DIV
Ancylosing Spondylitis
LESS SERIOUS
, SPECIFIC Pungsi lumbal
Trauma
Tumor ganas dan jinak
• Vertebral compression fracture
• Radiculopathy • Metastatic Cancer
• Sciatica from nerve L4/L5-S1 Tulang : tempat mestatasis paling umum
• Spinal Stenosis Ca tersering yg bermetastasis ke tulang : Ca
"pseudoklaudikasi" atau payudara, prostat, paru, tiroid, ginjal
"klaudikasio neurogenik” Fraktur patologis
Nyeri punggung Gejala neurologis: kompresi sumsum tl blkg
Sensoris kaki menghilang
• Spinal Infection
Abses Spinal Epidural : injeksi, kateter
Osteomielitis Vertebra
PATOFISIOLOGI LOW
BACK PAIN 37
LANSI
A
PATOFISIOLOGI LOW BACK
PAIN
38
LANSI
A
GEJALA KLINIS
Inspeksi :
• Ada kifosis/hiperkifosis (+)
Px Neurologis
yg berhub dgn akar saraf L5 – S1:
• GCS
• Meningeal sign
• N. Cranialis
• Refleks Fisiologis dan Patologis
• Kekuatan Otot dan Tonus Oto
• Sensibilitas
• Straight Leg Raise Test : identifikasi
radikuler
Lain-lain
KRITERIA
DIAGNOSI • nyeri yang dirasakan daerah
punggung bawah (nyeri lokal,
S nyeri radikuler atau campuran
keduanya).
• Lokasi : sudut iga terbawah dan
lipat bokong bawah yaitu didaerah
lumbal atau lumbosakral
• Disertai dengan penjalaran nyeri
kearah tungkai dan kaki.
Laboratorium (atas indikasi) :
PX PENUJANG
o - Laju endap darah
o - Darah perifer lengkap 44
o - Ureum, creatinin
Pemeriksaan Rontgen, MRI (GOLD STANDARD) o - elektrolit
o - C – reaktif protein (CRP)
o - Faktor rematoid
o - Urinalisa
o - LCS
o - Tumor marker (PSA, AFP, CEA,
ALP, β-hCG, thyroglobulin,
calcitonin)
Radiologis :
• - Foto polos
• - Mielografi
• - CT-mielografi
• - BMD
• - MRI
• Pemeriksaan neurofisiologi (atas indikasi): ENMG
TATALAKSANAFARMAKOLOGI
S
Langkah awal
penatalaksanaan pasien
LBP: obat hanya
meredakan nyeri.
Operasi bisa
membetulkan posisi
tulang penyebab nyeri
NON FARMAKO
DAFTAR
PUSTAKA
Medscape
Uptodate
Jurnal UMJ
Jurnal Unimus
PPK Neurologi
TERIMA
KASIH