Anda di halaman 1dari 9

(HUKUM PIDANA)

Sanksi Dlm HK Pidana

Dr. Ali Dahwir, SH., MH

Dosen Tetap Fakultas Hukum


UNIVERSITAS PALEMBANG
Penanggungjawab Peristiwa Pidana.

 Subyek hukum adalah setiap pendukung


hak dan kewajiban,
 Subyek hukum pidana terdiri dari :
1. Manusia (Naturlijk Persoon), dan
2. Badan Hukum (Recht Persoon)
Penaggungjawab penuh dlm suatu
peristiwa Pidana (Ps 55 KUHP)

 Dader : Penanggung jawab Mandiri,


 Mededader : Penanggung jawab Bersama
 Medepleger : Penanggung jawab serta,
 Doen Pleger: Penanggung jawab
Penyuruh,dan
 Uitlokker : Penanggung jawab pembujuk/
Perencana
Penanggung jawab Sebagian dalam
suatu peristiwa Pidana
 Poging, (Pasal 53 KUHP), dan
Poger ialah Orangnya
Poging ialah Sikap tindaknya
 Medeplichtige (Pasal 56 KUHP)
 Dalam Pelaksanaan, dan
 Membantu untuk melakukan kejahatan
lanjutan
 Secara normatif sanksi terbagi 2 yaitu sanksi
yang bersifat positif (reward) dan sanksi
bersifat negatif (Punishmant)
 Sanksi yang biasa dibicarakan adalah sanksi
yg bersifat negatif
 Sanksi merupakan konsekuensi terhadap
pelanggaran norma/ jaminan diturutinya
norma.
 Sanksi Pidana merupakan suatu perasaan
tidak enak (sengsara) yg dijatuhkan oleh
Hakim dgn vonis kpd orang yg telah
melanggar uu pidana.
 Zaman dahulu bermacam2 bentuk hukuman
di Indonesia
 Dibakar hidup terikat pada satu tiang
 Ditikam sampai mati dengan menggunakan keris
 Dicap-bakar
 Dipukul
 Dipukul dengan memakai rantai
 Ditahan dalam penjara
 rodi
 Begitu berlakunya hukum pidana modern,
secara otomatis macam2 hukuman pun
berubah
 Berlakunya asas konkordansi telah
membawa dampak positif dalam pola
penghukuman di Indonesia.
 Atas dasar asas konkordansi maka
Pemerintah Hindia belanda memberlakukan
unifikasi hukum pidana di Indonesia
 Unifikasi hk tersebut dalam Wetbook van
Strafrecht (WvS)
 Wvs tersebutlah sebagai cikal bakal hukum
pidana di Indonesia
 Brdasarkan Ps. II Aturan Peralihan
UUD1945 (sblm amandemen) dan Ps I AP
(setelah amandemen) maka WvS berlaku di
Indonesia
 Dan berdasarkan UU No. 1 Tahun 1946
WvS menjadi KUHP sebagai hukum pidana
umum di Indonesia
 Dalam KUHP hukuman dibedakan menjadi 2
yaitu hukuman pokok dan hukuman
tambahan
Hukuman Pokok
 Hukuman Mati;
 Hukuman Penjara
 Hukuman Kurungan;
 Hukuman Denda; dan
 Hukuman Tutupan

Anda mungkin juga menyukai