Unsur-unsur Kredit
• Kredit diberikan atas dasar kepercayaan, sehingga pemberian kredit adalah pemberian kepercayaan. Berarti bahwa prestasi yang diberikan benar-benar diyakini dapat
dikembalikan oleh penerima kredit sesuai dengan waktu dan syarat-syarat yang telah disepakati bersama.
2
IV. Tahapan Kredit
3
IV. Tahapan Kredit
1. PERSIAPAN KREDIT
Adalah kegiatan tahap permulaan dengan maksud untuk saling mengetahui informasi dasar antara calon
debitur dengan bank, terutama calon debitur yang baru pertama kali akan mengajukan kredit kepada bank
ybs., biasanya dilakukan melalui wawancara atau cara-cara lain.
Informasi umum yang dikemukakan oleh pihak bank antara lain tentang : Prosedur / tata cara pengajuan
kredit serta syarat-syarat untuk memperoleh fasilitas kredit serta tugas utama bank ybs., yaitu sektor-sektor
usaha apa saja yang bisa dibiayai oleh bank ybs.
Dari pihak calon debitur diharapkan adanya informasi secara garis besar tentang antara lain : keadaan
usaha calon debitur, surat-surat essensial perusahaan (surat-surat ijin perusahaan, pengurus / pemilik
perusahaan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan perusahaan, seperti neraca , laporan Laba/rudi dll.),
jaminan / agunan yang akan diberikan.
4
IV. Tahapan Kredit
Hasil dari informasi dan atau wawancara dengan calon debitur tersebut dapat digambarkan
atau disimpulkan sementara apakah permohonan kredit calon debitur tersebut dapat dilanjutkan
atau tidak. Apabila permohonan kredit ditindaklanjuti, maka pihak bank akan mempersiapkan
segala sesuatu administrasi permohonan kredit yang diperlukan untuk proses lebih lanjut.
Sedangkan apabila disimpulkan bahwa pengajuan kredit calon debitur tidak dapat dilanjutkan,
maka sebaiknya pihak bank segera memberikan jawaban yang baik bahwa pengajuan kredit
dimaksud belum bisa diproses lebih lanjut.
Untuk pengajuan kredit yang jumlahnya relatif besar, sebelum sampai kepada pembahasan
yang lebih mendetail, terlebih dahulu diadakan identifikasi untuk pengenalan yang tertuang
dalam laporan pengenalan proyek (Project Identification Report).
5
IV. Tahapan Kredit
2. TAHAP ANALISIS KREDIT
Tahap ini adalah tahap untuk penilaian yang lebih mendalam tentang keadaan usaha atau proyek dari pemohon kredit.
Penilaian tersebut meliputi berbagai aspek, yang pada umumnya meliputi antara lain :
Aspek ini pada dasarnya membahas tentang siapa calon debitur,khususnya tentang jiwa kewiraswastaan calon
debitur dan keahlian tentang bidang usahanya. Sedangkan dari sisi organisasi,bagaimana struktur organisasi
dalam menjalankan usahanya, cukup jelas dan efisien tidak dan bagaimana kemampuannya untuk
menggerakan organisasi usahanya.
Aspek ini membahas tentang bagaimana barang dan atau jasa yang dihasilkannya atau diperdagangkannya
harus mempunyai prospek pemasaran yang baik, antara lain, baik dilihat dari segi konsumen, jumlahnya,
pesaingnya, cara penjualannya (tunai, kredit - berapa lama) , maupun penebaran / distribusi daerahnya.
6
IV. Tahapan Kredit
c. Aspek Teknis (Technical)
Aspek ini membahas tentang antara lain : lokasi tempat usaha, peralatan atau tehnologi yang
digunakan baik, kapasitas maupun jenisnya serta proses produksi, hendaknya efektif dan efisien
dalam arti masih memberikan keuntungan yang cukup bagi perusahaan. Selain itu juga
membahas untuk pembelian dan ketersediaan bahan baku, dengan cara tunai atau kredit –
berapa lama sedangkan untuk pembelian barang-barang produksi (mesin dll atau konstruksi
bangunan) termasuk dibahas bagaimana cara memperolehnya tunai atau kredit dan bagaimana
angsurannya, didapat dari lokal / dalam negeri atau import. Selain itu faktor tenaga kerja juga
menjadi perhatian, khususnya untuk tenaga-tenaga ahli.
7
IV. Tahapan Kredit
d. Aspek Keuangan (Financial)
Aspek ini membahas tentang catatan-catatan / laporan dan ratio ratio keuangan
usaha / perusahaan, sehingga tercermin fundamental keuangan usaha
/perusahaan calon debitur (baik pada saat ini maupun perkiraan saat yang akan
datang). Dari perhitungan keuangan tersebut akan tercermin mampu tidak
usaha / perusahaan debitur untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, baik
untuk pengembalian pokok pinjaman maupun bunganya dalam waktu yang wajar.
Disamping itu perusahaan harus mampu untuk mendapatkan laba yang cukup
wajar agar
usaha / perusahaan terus lebih berkembang
8
IV. Tahapan Kredit
e. Aspek Yuridis / Hukum (Legal)
Aspek ini membahas antara lain tentang : Ijin-ijin dan kepemilikan usaha calon
debitur, bentuk usaha calon debitur, surat-surat bukti pemilikan jaminan / agunan
yang diperlukan dan cara-cara pengikatan kredit dan jaminan / agunan. Pada
prinsipnya usaha / perusahaan calon debitur sudah memenuhi sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
Aspek ini membahas tentang antara lain bagaimana dampak usaha / perusahaan
tersebut terhadap lingkungan, khususnya dampaknya terhadap pertumbuhan
ekonomi dilingkungan usaha / perusahaan, seperti penyerapan tenaga kerja,
sedapat mungkin tidak merusak atau mengganggu keadaan lingkungan hidup
seperti pencemaran limbah dsb. (dilihat dari analisis mengenai dampak atas
lingkungan / AMDAL).
9
IV. Tahapan Kredit
Pembahasan tentang aspek-aspek tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha pemohon kredit itu layak untuk diberi
bantuan kredit atau tidak.
Atas dasar laporan hasil analisis kredit, melalui seorang pejabat pemutus kredit yang ditunjuk atau pemimpin bank maupun berupa satu
komite dengan anggota lebih dari satu orang pejabat sesuai dengan yang tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank (KPB), memutuskan
apakah permohonan kredit tersebut layak untuk diberi kredit atau tidak. Perihal Pemutus Kredit ini, kewenangannya antara pejabat yang
satu dengan yang lainnya berbeda, tergantung tingkat jabatannya, kedudukannya serta pangkat dari pejabat pemutus kredit.
Dalam hal kredit tersebut tidak layak menurut penilaian bank (berarti ditolak), maka bank harus segera memberikan surat penolakan secara
tertulis dengan disertai beberapa alasan dengan baik namun cukup dimengerti dan jelas. Sebaliknya apabila permohonan kredit tersebut
dianggap layak bagi bank (berarti permohonan kredit dikabulkan), maka pihak bank juga harus segera membuat surat keputusan kredit yang
biasanya disertai dengan beberapa persyaratan
tertentu.
Surat Keputusan Kredit tersebut biasanya berisi antara lain sbb. : Nama dan alamat Pemohon, Jumlah Kredit, Jenis Kredit (Modal Kerja dan
atau Investasi), Tujuan kredit, Jangka Waktu Kredit, Tingkat Suku Bunga Kredit, Cara Penarikan Kredit, Cara Pengembalian Kredit, Jaminan
yang diberikan beserta nilai jaminannya, Cara Pengikatan jaminan serta syarat-syarat lainnya bila ada.
10
IV. Tahapan Kredit
4. TAHAP PELAKSANAAN dan ADMINISTRASI / TATA USAHA KREDIT
11
IV. Tahapan Kredit
5. TAHAP SUPERVISI KREDIT dan PEMBINAAN DEBITUR
12
IV. Tahapan Kredit
5.2. Fungsi dan Tujuan Supervisi Kredit dan Pembinaan Debitur
13
IV. Tahapan Kredit
5.2.2. Tujuan Supervisi dan Pembinaan
14