Anda di halaman 1dari 33

IX.

Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber


dan Penggunaan Dana
• Selain analisis rasio, dalam menganalisis Laporan Keuangan digunakan
juga analisis lainnya, antara lain : Analisis Vertikal dan Analisis
Horizontal yang juga dikenal dengan istilah Analisis Perbandingan
(Comparative Analysis), dan Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
(Sources and Uses of Fund Analysis). Bersama-sama dengan analisis
rasio, analisis ini membantu para analis kredit / account officer untuk
memahami kondisi keuangan calon debitur.

1
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

Dalam analisis vertikal, kita menganalisis laporan keuangan untuk satu periode tertentu
dengan cara membanding-bandingkan pos yang satu dengan pos yang lainnya.
Perbandingan tsb dilakukan dengan menggunakan persentase dimana salah satu pos
ditetapkan patokan 100 %. Misal : Hutang Jk.Panjang : Total Aktiva, dimana hutang jangka
panjang merupakan salah satu pos, sedangkan total aktiva merupakan pos secara
keseluruhan (100 %).
Pengambilan perbandingan ini tergantung kebutuhan kita dan apa yang ingin ditonjolkan
dalam analisis ini.

Langkah-langkah yang ditempuh antara lain adalah sebagai berikut :


a. Tentukan pos tertentu sebagai pos standar 100 % (dalam contoh di atas adalah total
aktiva).
b. Bandingkan pos lainnya dengan Total Aktiva untuk memperoleh persentase pos tsb.

Dengan demikian dapat dirumuskan sbb. :

NILAI POS
-------------------------------- X 100 %
NILAI TOTAL AKTIVA

2
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

• Contoh :

- Total Aktiva = 12.271


- Kas dan bank = 19
- Piutang Dagang = 4.586

19
- % kas dan bank = ---------- x 100 % = 0,15 %
12.271

4.586
- % Piutang Dagang = --------- x 100 % = 37,37 %
12.271

3
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

PT. ……….

Neraca

Per 31 Desember Th-II, Th-I

(Dalam Jutaan Rupiah)

Th.II % Total Aktiva Th.I % Total Aktiva

Aktiva

Aktiva Lancar

- kas dan Bank 19 0,15 % 13 0,13 %

- Piutang Dagang 4.586 37,37 % 3.216 32,35 %

- Piutang Karyawan 10 0,08 % 13 0,13 %

- Persediaan 2.643 21,54 % 2.323 23,37 %

- Biaya yg dbayar dimuka 69 0,56 % 90 0,91 %

-------- ----------- ---------- -----------

7.327 59,71 % 5.655 56,88 %

-------- ----------- ---------- -----------

Investasi

- Saham di PT Suka 38 0,31 % 38 0,38 %

Aktita Tetap

- Tanah/bangunan/mesin/

kendaraan/inventaris dll. 4.561 37,37 % 3.401 34,21 %

Aktiva Lain-lain

- Uang muka 345 2,81 % 848 8,53 %

Total Aktiva 12.271 100,00 % 9.942 100,00 %

4
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

PT. ……….

Neraca

Per 31 Desember Th-II, Th-I

(Dalam Jutaan Rupiah)

Th.II % Total Aktiva Th.I % Total Aktiva

Kewajiban dan Modal

Kewajiban Lancar

- Utang Bank 3.005 24,49 % 2.178 21,91 %

- Utang Dagang 1.939 15,80 % 2.179 21,92 %

- Biaya yg msh hrs dibayar 4 0,03 % 0 0,00 %

-------- ----------- ---------- -----------

4.948 40,32 % 4.357 43,83 %

-------- ----------- ---------- -----------

Modal

- Modal Saham 100 0,81 % 100 1,01 %

- Laba ditahan 5.456 44,46 % 3.869 38,91 %

- Laba Tahun Berjalan 1.767 14,40 % 1.616 16,25 %

----------- -------------- ----------- -------------

Total Kewajiban dan Mod 12.271 100,00 % 9.942 100,00 %

======= ========= ======= ========

5
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

Dengan melakukan Analisis Vertikal terhadap neraca, kita dapat mengetahui distribusi dan kontribusi
masing-masing pos terhadap Total Aktiva (Total Asset).

Kontribusi masing-masing pos (yang dicerminkan dengan jelas dalam persentasenya masing-masing
terhadap total aktiva) juga mencerminkan pentingnya pos (account) tersebut terhadap Total Aktiva. Sebagai
contoh, perhatikan bahwa piutang dagang dibanding dengan total aktiva adalah sebesar 37,37 %. Ini berarti
perusahaan tsb harus mengalokasikan dananya sebesar 37,37 % untuk membiayai piutang dagang. Karena
(jangan lupa) bahwa setiap aktiva harus dibiayai baik oleh utang maupun modal sendiri (atau kombinasi ke
duanya). Andaikata piutang tsb tdk tertagih, maka perusahaan harus menghapus-bukukan 37,37 %
aktivanya, dan itu sama dengan perusahaan kehilangan modalnya sebesar 37,37 %.

Dilihat dari kewajiban dan modal, dana ini memberikan gambaran mengenai pesan masing-
masing pos dalam membiayai asset. Sebagai contoh kita lihat pada tahun II, sebesar 24,49 % aktiva
perusahaan dibiayai utang dagang, atau dapat dikatakan bahwa sebesar 59,68 % sumber pembiayaan
adalah modal sendiri. Dengan demikian menunjukan bahwa peran modal sendiri (equity) lebih besar
dibandingkan dengan dana pihak luar (utang), yaitu sebesar 59,68 % berbanding 40,32 %.

6
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

Ringkasnya, analisis vertikal terhadap neraca


memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Peran dari masing-masing account terhadap total


aktiva, peran tsb juga menunjukan tingkat
kepentingan dari masing-masing account.

2. Peran dari masing-masing pos pembiayaan


(utang atau modal sendiri) dalam membiayai aktiva.

3. Analisis ini memberikan indikasi mengenai karakteristik bisnis


ybs.

7
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

Common Size Analysis tidak hanya dilakukan pada neraca, tetapi juga pada perhitungan
Laba / Rugi (income statement). Untuk laporan laba / rugi, yang dijadikan patokan 100 %
adalah penjualan (sales). Dengan demikian semua pos lainnya dibandingkan dengan pos
penjualan.

Dengan demikian dapat dirumuskan sbb. :

NILAI POS
-------------------------------- X 100 %
NILAI PENJUALAN

Hasil perbandingan dalam persentase tsb akan dapat memberikan gambaran yang lebih
jernih mengenai sumbangan dari masing-masing pos terhadap laba / rugi yang dialami
perusahaan.
Analisis vertikal pada laporan laba / rugi sering disebut juga dengan istilah Margin Analysis.

8
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

PT. ……….

Perhitungan Laba / Rugi

Per 1 januari s/d 31 Desember Th-II, Th-I

(Dalam Jutaan Rupiah)

Th.II % Total Aktiva Th.I % Total Aktiva

- Penjulan bersih 17.559 100,00 % 12.913 100,00 %

- Harga Pokok Penjualan (14.284) -81,35 % (10,150) - 78,60 %

------------ -------------- ------------ -------------

- Laba Kotor 3.275 18,65 % 2.763 21,40 %

------------ -------------- ------------ -------------

Biaya Operasional :

- Biaya Umum dan administrasi (246) - 1,40 % ( 221 ) - 1,71 %

- Biaya Penjualan (582) - 3,31 % ( 567 ) - 4,39 %

-------- ----------- ---------- -----------

(828) - 4,72 % ( 788 ) - 6,10 %

-------- ----------- ---------- -----------

- Laba Operasional 2.447 13,94 % 1.975 15,29 %

===== ======= ======= =======

- Pendapatan (Biaya lain-lain).

- Pendapatan Lain-lain 11 0,06 % 20 0,15 %

- biaya lain-lain (691) - 3,94 % (379) - 2,94 %

--------- ------------ ----------- -------------

( 680 ) - 3,87 % (359) - 2,78 %

--------- ------------- ----------- -------------

Laba Bersih 1.767 10,06 % 1.616 12,51 %

====== ======== ======= ========

9
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.1. Analisis Vertikal (Common Size Analysis)

Contoh :

Menghitung persentase Harga Pokok Penjualan terhadap Penjualan pada tahun II adalah : 14.284 / 17.559 x
100 % = 81,25 %.

Perhatikan margin laba kotor (persentase laba kotor terhadap penjualan) adalah sebesar 18,65 %, artinya dengan membuat produk
tsb perusahaan untung Rp 0,1865 atas setiap Rp 1 penjualan yang dilakukan.
Angka 18,65 % inilah yang dipergunakan untuk menutup seluruh biaya-biaya yang timbul. Sisanya yang dapat dinikmati oleh
perusahaan adalah sebesar 10,06 % yang disebut Net Profit Margin (Margin Laba Bersih). Selisih ke dua angka tersebut
menunjukan besarnya biaya yang dikeluarkan, yaitu 8,59 % (18,65 % - 10,06 %). Artinya bahwa atas setiap Rp 1 penjualan yang
dilakukan perusahaan harus menyisihkan Rp 0,859 untuk biaya-biaya (operasional dan lain-lain).

Pos yang harus memperoleh perhatian yang cukup serius dalam laporan laba / rugi adalah pos Biaya Bunga Bank. Disini kita harus
melakukan penilaian apakah beban baiay bunga tergolong wajar atau terlalu berat untuk bisnis tersebut. Bila terlalu besar, kita harus
berhati-hati, terutama bila nasabah tsb bermaksud mengajukan penambahan pinjaman. Karena beban bunga yang terlalu tinggi,
merupakan salah satu sumber bencana untuk perusahaan dan juga bank.

Dalam contoh, kita lihat bahwa margin laba kotor (tahun I) turun dari 21,40 % menjadi 18,65 % (tahun II). Ada beberapa yang menjadi
penyebabnya :

1. Perusahaan tidak efisien, sehingga terjadi kenaikan pada harga pokok penjualan
2. Harga Pokok Penjulan memang meningkat (walaupun perusahaan telah bekerja dengan efisiensi yang tinggi) tetapi tidak dapat
meningkatkan harga jual produk. Hal ini disebabkan (misalnya) oleh tajamnya persaingan.

10
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

• Bila pada Analisis Vertikal kita membanding-bandingkan pos-pos laporan


keuangan dalam satu periode, pada Analisis Horizontal kita membandingkan
pos-pos Laporan Keuangan untuk dua periode atau lebih.

• Tujuan perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahan dan


perkembangan masing-masing pos selama jangka waktu tertentu.

• Metode Analisis Horizontal disebut juga sebagai metode Analisis Dinamis,


karena meliputi dua periode atau lebih.

• Dalam Analisis Horizontal juga dipergunakan persentase sebagai alat pembanding untuk
memperoleh gambaran yang lebih jernih.

• Untuk analisis horizontal yang meliputi dua periode laporan keuangan, tahun yang pertama
ditetapkan sebagai angka 100 %, sedangkan tahun berikutnya dibandingkan dengan tahun
pertama.

• Rumus umum yang biasa dipergunakan adalah :

NILAI POS TAHUN II


----------------------------- X 100 %
NILAI POS TAHUN I

11
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

PT. ……….
Neraca
Per 31 Desember Th-II, Th-I
(Dalam Jutaan Rupiah)

Th.I Th.II Analisis Horizontal


Th.I Th.II
Aktiva
Aktiva Lancar
- kas dan Bank 13 19 100 % 146,15 %
- Piutang Dagang 3.216 4.586 100 % 142,60 %
- Piutang Karyawan 13 10 100 % 76,92 %
- Persediaan 2.323 2.643 100 % 113,78 %
- Biaya yg dbayar dimuka 90 69 100 % 76,67 %
-------- ---------- ----------- --------------
5.655 7.327 100 % 129,57 %
-------- ---------- ----------- --------------
Investasi
- Saham di PT Suka 38 38 100 % 100,00 %
Aktita Tetap
- Tanah/bangunan/mesin/
kendaraan/inventaris dll. 3.401 4.561 100 % 134,00 %
Aktiva Lain-lain
- Uang muka 848 345 100 % 40,68 %
Total Aktiva 9.942 12.271 100 % 123,43 %

12
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

PT. ……….

Neraca

Per 31 Desember Th-II, Th-I

(Dalam Jutaan Rupiah)

Th.I Th.II Analisa Horizontal

Th.I Th.II

Kewajiban dan Modal

Kewajiban Lancar

- Utang Bank 2.178 3.005 100 % 137,97 %

- Utang Dagang 2.179 1.939 100 % 88,99 %

- Biaya yg msh hrs dibayar 0 4 100 % 1.333,33 %

-------- ----------- ---------- ---------------

4.357 4.948 100 % 113,56 %

-------- ----------- ---------- ---------------

Modal

- Modal Saham 100 100 100 % 100,00 %

- Laba ditahan 3.869 5.456 100 % 141,02 %

- Laba Tahun Berjalan 1.616 1.767 100 % 109,34 %

----------- -------------- ----------- -------------

Total Kewajiban dan Mod 9.942 12.271 100 % 123,42 %

======= ========= ======= ========

13
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

Selain neraca, analisis horizontal juga dapat diaplikasikan ke laporan laba / rugi, terutama ke pos Penjualan
untuk mengetahui Laju Pertumbuhan Penjualan.

Laju pertumbuhan ini dapat ditulis dalam rumus :

Penjualan Tahun II
Penjualan Tahun II = --------------------------- X 100 %
Penjualan Tahun I

Biasanya penjualan yang dimaksud adalah penjualan bersih (Net Sales) bukan Penjualan Kotor (Gross Profit).

Contoh :

Penjualan Tahun I = Rp 1.000,-


Penjualan Tahun II = Rp 1.200,-
Penjualan Tahun II = Rp 1.200,- : Rp.1.000,- X 100 % = 120 %
Pertumbuhan Penjualan = 120 % - 100 % = 20 %.

Laju pertumbuhan penjualan penting untuk diperhatikan agar dapat dibandingkan dengan laju inflasi yang terjadi.
Misalnya bahwa laju inflasi adalah sebesar 10 %, sedangkan pertumbuhan penjualan sebesar 15 %, maka laju pertumbuhan dapat
dikatakan sebesar 5 %, karena 10 % nya disebabkan oleh penyesuaian inflasi. Sebaliknya bila pertumbuhan penjualan di bawah 10
%, dapat dikatakan bahwa mereka memiliki pertumbuhan riil yang negatif.

Laju pertumbuhan penjualan juga dapat dibandingkan dengan laju pertumbuhan industri ybs. Misalnya pertumbuhan bisnis industri
adalah 10 % dan pertumbuhan perusahaan sebesar 8 %, hal ini menunjukan kemungkinan hilangnya sebagian pangsa pasar (market
share) untuk perusahaan tsb. Sebaliknya bila perusahaan mencapai pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan industri, hal tsb
menandakan adanya keberhasilan merebut pangsa pasar (baru).

14
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

PT. ……….

Perhitungan Laba / Rugi

Per 1 januari s/d 31 Desember Th-II, Th-I

(Dalam Jutaan Rupiah)

Th.I Th.II Analisa Horizontal

Th. I Th.II

- Penjulan bersih 12.913 17.559 100 % 135,98 %

- Harga Pokok Penjualan (10.150) (14.284) 100 % 140,73 %

------------ -------------- ------------ -------------

- Laba Kotor 2.763 3.275 100 % 118,53 %

------------ -------------- ------------ -------------

Biaya Operasional :

- Biaya Umum dan administrasi (221) ( 246 ) 100 % 111,31 %

- Biaya Penjualan (567) ( 582 ) 100 % 102,65 %

-------- ----------- ---------- -----------

(788) ( 828 ) 100 % 105,08 %

-------- ----------- ---------- -----------

- Laba Operasional 1.975 2.447 100 % 123,90 %

===== ======= ======= =======

- Pendapatan (Biaya lain-lain).

- Pendapatan Lain-lain 20 11 100 % 55,00 %

- biaya lain-lain (379) (691) 100 % 182,32 %

--------- ------------ ----------- -------------

( 359 ) ( 680 ) 100 % 189,42 %

--------- ------------- ----------- -------------

Laba Bersih 1.616 1.767 100 % 109,34 %

====== ======== ======= ========

15
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

Dari data tsb kita dapat melihat bahwa penjualan meningkat 35,98 %.
Pertumbuhan ini cukup bagus bila dibandingkan dengan laju inflasi di Indonesia
yang selalu dijaga agar tidak mencapai 2 (dua) digit. Walaupun demikian,
alangkah lebih baik lagi apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan industri
yang sejenis.

Sama seperti pada analisis vertikal, analisis perbandingan horizontal membantu kita
memperoleh gambaran yang cepat tentang kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Analisis horizontal tidak hanya dapat dilakukan untuk 2 (dua) periode, tetapi juga dapat
diaplikasikan ke beberapa periode / tahun untuk mendapatkan gambaran perkembangan
bisnis dari tahun ke tahun. Analisis seperti ini dikenal dengan istilah Analisis
Kecenderungan (Trend Analysis).

Untuk mengadakan Trend Analysis perlu ditetapkan satu tahun sebagai tahun dasar (base
year). Tahun dasar adalah tahun pertama dari seluruh periode yang dianalisis. Misalnya kita
mengadakan analisis kecenderungan untuk periode tahun 1989, 1990, 1991, 1992 dan 1993,
maka tahun yang dijadikan tahun dasar adalah tahun 1989. Tahun dasar ini diberi angka 100
%. Data tahun-tahun lainnya dibandingkan dengan data tahun dasar tsb.

16
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

Contoh :
Tahun
Keterangan ----------------------------------------------------
I II III IV V
-----------------------------------------------------
Penjualan bersih 120 130 175 225 250
Harga Pokok Penj (HPP) 90 100 150 175 190
-----------------------------------------------------
Laba Kotor 30 30 25 50 60
Biaya Oprs 10 12 15 21 21
-----------------------------------------------------
Laba Oprs 20 18 10 29 39
Biaya Lain2 5 5 6 8 9
-----------------------------------------------------
Laba Bersih 15 13 4 21 30
===============================

17
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

Apabila tahun I dijadikan tahun dasar dan diberi angka 100 %, maka nilai pos yang sama di tahun
yang lain dibandingkan dengan tahun I.
Dengan Penjualan Bersih tahun I sebesaar 120 diberi angka 100 %, maka kecenderungan penjualan
tahun II adalah = (130 : 120) x 100 % = 108,33 %, dst.

Contoh :
Tahun
Keterangan ------------------------------------------------------------------------------------
I II III IV V
------------------------------------------------------------------------------------
Penjualan bersih 100 % 108,33 % 145,83 % 187,50 % 208,33 %
Harga Pokok Penj (HPP) 100 % 111,11 % 166,67 % 194,44 % 211,11 %
------------------------------------------------------------------------------------
Laba Kotor 100 % 100,00 % 83,33 % 166,67 % 200,00 %
Biaya Operasional 100 % 120,00 % 150,00 % 210,00 % 210,00 %
-----------------------------------------------------------------------------------
Laba Operasional 100 % 90,00 % 50,00 % 145,00 % 195,00 %
Biaya Lain2 100 % 100,00 % 120,00 % 160,00 % 180,00 %
-----------------------------------------------------------------------------------
Laba Bersih 100 % 86,67 % 26,67 % 140,00 % 200,00 %
================================================

Begitu juga hal ini dipergunakan untuk perhitungan Neraca.

18
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

Tujuan utama dari analisis kecenderungan adalah untuk


mengetahui pola dari masing-masing pos keuangan. Dengan
demikian apabila pada tahun tertentu terjadi “perubahan”
pola, kita dapat cepat mengetahui dan dapat mencari
penyebabnya / penjelasanannya. Pola ini juga dapat
menunjukan, kira-kira akan kemana arah perkembangan bisnis
yang sedang dianalisis. Misalnya diketahui bahwa penjualan
cenderung meningkat, tetapi laba bersih menunjukan kecenderungan
menurun. Hal ini merupakan indikasi yang kurang baik dan kita harus
mencari penyebabnya.

Disamping dalam bentuk persentase, sering juga melakukan perhitungan


analisis kecenderungan dalam bentuk index. Prinsip perhitungan adalah sama,
kecuali tidak dikali dengan 100 %. Tahun dasar ditetapkan sebagai angka 1.

19
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.2. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

Contoh :
Tahun
Keterangan ----------------------------------------------------
I II III IV V
-----------------------------------------------------
Penjualan bersih 1,00 1,08 1,46 1,88 2,08
Harga Pokok Penj (HPP) 1,00 1,11 1,67 1,94 2,11
-----------------------------------------------------
Laba Kotor 1,00 1,00 0,83 1,67 2,00
Biaya Operasional 1,00 1,20 1,50 2,10 2,10
-----------------------------------------------------
Laba Operasional 1,00 0,90 0,50 1,45 1,95
Biaya Lain2 1,00 1,00 1,20 1,60 1,80
-----------------------------------------------------
Laba Bersih 1,00 0,87 0,27 1,40 2,00
===============================

Analisis kecenderungan dapat juga digunakan dalam melihat pola rasio perusahaan.

20
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.3. Sumber dan Penggunaan Dana

• Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan pada


masing-masing pos laporan keuangan 2 (dua) periode.
Dengan meneliti perubahan-perubahan tsb dapat diketahui cara
perusahaan mengelola bisnisnya atau cara-cara perusahaan dalam
menggunakan dana yang dimilikinya.

• Analisis ini disebut Analisis Sumber dan Penggunaan Dana


(Sources and Use of Fund Analysis), atau disebut juga Funds Flow
(Cash Flow) Statement Analysis.

• Analisis sumber dan penggunaan dana dilakukan dengan menyusun Laporan


Perubahan Posisi Kas (Cash Flow Statement) atau Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana, yaitu laporan yang menunjukan perubahan kas selama
2 (dua) periode (atau lebih) dan memberikan alasan mengenai perubahan
kas tsb dengan menunjukan darimana sumber-sumber kas dan
penggunaan-penggunaannya.

21
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.3. Sumber dan Penggunaan Dana

• Dengan melakukan analisis cash flow dapat


diketahui :

a. Berapa besar kenaikan / penurunan dari pos-pos


aktiva.

b. Mengetahui dari mana dana diperoleh untuk membiayai


kenaikan aktiva tsb bila terjadi kenaikan aktiva, dan kemana
larinya dana tsb bila terjadi penurunan aktiva.

c. Analisis ini juga merupakan dasar yang baik untuk


melakukan strukturisasi pinjaman (Loan Structuring).

22
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.3. Sumber dan Penggunaan Dana

A. Sumber Dana Berasal dari :

1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas


2. Berkurangnya aktiva tetap
3. Bertambahnya setiap jenis hutang
4. Bertambahnya modal
5. Adanya keuntungan dari operasional perusahaan

B. Penggunaan Dana terjadi bila :

1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas


2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya setiap jenis hutang
4. Berkurangnya modal
5. Pembayaran Cash Dividend (dividen tunai)
6. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan

23
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.3. Sumber dan Penggunaan Dana

• Suatu Funds Flow Statement dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

A. Operating Cash Flow

Yaitu aliran dana yang menunjukan hasil yang diperoleh dari kegiatan
operasional bisnis perusahaan sehari-hari.

Yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain adalah :

1. Piutang Dagang (Account Recevable)


2. Persediaan Barang (Inventory)
3. Hutang Dagang (Account Payable)
4. Biaya yang Masih Harus Dibayar (Accrual)
5. Pajak Penghasilan (Income Tax)
6. Laba bersih setelah pajak (net income after tax)
7. Depresiasi tahun yang bersangkutan

24
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.3. Sumber dan Penggunaan Dana

• B. Investing Cash Flow (Discretionary Funds Flow)

Yaitu aliran dana yang berkaitan dengan pembelian / penjualan aktiva


tetap dan investasi, dan pembayaran dividen tunai. Dikatakan
discretionary manajemen dapat memilih untuk tidak melakukan
tindakan tsb. Misalnya manajemen dapat memutuskan untuk tidak
membeli aktiva tetap tertentu, atau tidak membayar dividen tunai tahun
ini.

Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah :

1. Aktiva tetap bruto (Gross Fixed Asset)


2. Investasi di anak perusahaan
3. Pembayaran dividen tunai (Cash Dividend Paid)
4. Surat-surat berharga (Marketable Securities)

25
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• IX.3. Sumber dan Penggunaan Dana

• C. Financing Cash Flow / Funds Flow

Yaitu aktivitas yang berkaitan dengan masalah pembiayaan, baik


pembiayaan dari hutang (debt) ataupun dari modal sendiri
(equity).

Contohnya adalah :

1. Pinjaman bank
2. Bagian dari pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo
3. Pinjaman jangka panjang
4. Pinjaman yang disubordinasi
5. Penerbitan saham baru
6. Agio Saham (Surplus)

Masing-masing golongan tsb dapat merupakan cash inflow (aliran dana masuk) maupun
Cash outflow (aliran dana keluar).

26
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• Format Funds Flow Statement

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Operating Cash Flow
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Operating Inflow
- Net Profit after Tax (Laba Bersih) x
- Depreciation / Amortization (Penyusutan) x
- Increase in Account Payable (Pembayaran / Penurunan Piutang) x
- Increase in Accrual x
- Increase in Tax Payable (Pemasukan Pajak) x
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ +
3. Total Operating Inflow x
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Operating Outflow
- Increase in Account Receivable (Bertambahnya Piutang) x
- Increase In Inventory (Bertambahnya Persediaan) x
- Increase in Other Receivable (Bertambahnya Piutang lainnya) x
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ +
5. Total Operating Outflow x
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Net Operating Cash Flow ( 3-5 ) x
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Investing CasH Flow
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

- Lanjutan 1…

27
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• Format Funds Flow Statement

- Lanjutan 1 …

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

7. Investing CasH Flow

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

8. Investing Inflow

- Decrease in Fixed Asset (Pengurangan / Penjualan aktiva tetap) x

- Decrease in Other Asset (Pengurangan / Penjualan aktiva lainnya) x

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +

9. Total Investing Inflow x

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

10. Investing Outflow

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

- Increase in Fixed Asset (Penambahan / Pembelian Aktiva Tetap) x

- Increase in Invesment ( Penambahan / Pembelian dlm investasi) x

- Increase in Marketable Securities ( Penambahan / Pembelian srt berharga) x

- Cash Dividend Paid (Pembayaran tunai dividen) x

- Increase in Other Asset (Penambahan / Pembelian aktiva lainnya) x

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ +

11. Total Investing Outflow x

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

12. Net Investing Cash Flow ( 9 - 11 ) x

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

13.Financing Cash Flow

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

- Lanjutan 2 …

28
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• Format Fund Flow Statement

Lanjutan 2 …

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

13.Financing Cash Flow

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

14. Financing Inflow (Outflows)

- Increase (Decrease) in Bank Loan x

- Increase (Decrease) in Current Portion Ltd. x

- Increase (Decrease) in Long Term Debt x

- Increase (Decrease) in Subordinated Loan x

- Increase (Decrease) in Capital Stock x

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +

15. Net Financing Cash Flow x

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Summary (Ringkasan) :

A. Net Operating Cash Flow x

B. Net Investing Cash Flow x

C. Net Financing Cash Flow x

---------------------------------------------------------------------------------

D. Net Increase (Decrease) in Cash = A - B + C x

---------------------------------------------------------------------------------

Keterangan :

- Depreciation / amortization / penyusutan dapat diketahui dengan mengurangkan seluruh akumulasi depriciation th.I dengan akumulasi depriciation th.II

- Cash Dividend Paid diketahui dengan perhitungan sbb. : Laba ditahan akhir Th.I + Laba (berjalan) Th.I – Pembayaran Dividen

- Increase in Fixed Asset dihitung dari selesih Total Aktiva Kotor Th.II dengan Total Aktiva Kotor Th.I.

29
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• Format Fund Flow Statement

• Format tsb di atas dapat disederhanakan sbb., misalnya :

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Operating Source
- Hutang Bank x
- Hutang Dagang x
- Biaya yg msh hrs Dibayar x
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +
A. Total Operating Source x
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Operating Needs
- Piutang Dagang x
- Piutang Karyawan x
- Persediaan x
- Biaya yg dibayar di muka x
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +
B. Total Operating Needs x
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
C. Operating Surplus (Defisit) +/( - )
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Non Operating Source
- Modal Sendiri x
- Laba ditahan x
- Laba tahun berjalan x
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +
D. Total Non Operating Source x
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- - Lanjutan …

30
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• Format Fund Flow Statement

- Lanjutan …

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
D. Total Non Operating Source x
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Non Operating Needs
- Aktiva Tetap x
- Aktiva Lain-lain x
--------------------------------------------------------------------------------------------------------- +
E. Total Non Operating Needs x
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
F. Non Operating Surplus (Defisit) +/(-)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
G. Increase (Decrease) in Cash x
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keterangan :

- Untuk Operating Sources (A) dan Non Operating Sources (D), bisa saja menunjukan penurunan dalam pos tsb (penggunaan dana).
- Untuk Operating Needs (B) dan Non Operating Needs (E), bisa saja menunjukan penurunan pada aktiva (sumber dana).

-C = A -B
-F = D - E
-G = C-F

31
IX. Analisis Perbandingan dan Analisis Sumber
dan Penggunaan Dana
• Format Fund Flow Statement

• Dari format-format tsb di atas masih dapat disederhanakan lagi dengan format sbb. :

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Sumber Dana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Laba Bersih x

2. Penyusutan / Amortisasi / Depresiasi x

3. Bertambahnya hutang x

4. Berkurangnya aktiva lancar (diluar kas) :

- Berkurangnya persediaan x

- Berkurangnya tagihan x

5. Bertambahnya modal x

6. Berkurangnya aktiva tetap x

7. Dll. x

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +

Total Sumber Dana x

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B. Penggunaan Dana x

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Bertambahnhya aktiva lancar (diluar kas) :

- Bertambahnya persediaan x

- Bertambahnya tagihan x

2. Bertambahnya aktiva tetap x

3. Berkurangnya hutang x

4. Berkurangnya modal x

5. Pembayaran dividen (tunai) x

6. Kerugian perusahaan x

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +

Total Penggunaan Dana x

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

C. Surplus (Defisit) - Total Sumber Dana dikurangi Total Penggunaan Dana (A – B) x

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

D. Kas / bank yang ada, diambil dari kas/bank dalam neraca dasar (sebelum proyeksi x

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +

E. Kas Akhir x

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

32
Proyeksi Keuangan
• Contoh :
Diketahui suatu neraca yang sangat sederhana sekali sbb. :
Neraca per ……
Kas / bank Rp. 5.000.000,- Utang Dagang / Suplier Rp. 7.000.000,-
Tagihan Rp.10.000.000,-
Persediaan Rp.15.000.000,-
______________+
Rp.30.000.000,-
-----------------------
Tanah Rp. 25.000.000,-
Bangunan Rp. 35.000.000,-
Mesin2 Rp. 30.000.000,- Modal :
Kendaraan Rp. 25.000.000,- - Disetor Rp. 107.250.000,-
_____________+ - Laba Rp. 12.750.000,-
Rp.115.000.000,- _______________+
PenyusutanRp. 18.000.000,- Rp. 120.000.000,-
______________- -------------------------
Rp. 97.000.000,-
------------------------
Tot.Aktiva Rp.127.000.000,- Total Pasiva Rp. 127.000.000,-
============== ===============

33

Anda mungkin juga menyukai