EKOLOGI PERAIRAN

 DIFINISI : Mempelajari Struktur Ekosistem Perairan Di

Wilayah Daratan

 Lingkup Studi : Fisik, Kimia, Biologi & Hub Timbal Balik

 Pembagian Air Tawar (Soeseno, 1996; Efendi, 2000)

1. Lentik Waters ( Tergenang)

 Danau, Rawa, Waduk, Kolam, Lebung, Akuarium
 ARUS : LAMBAT  0,001 – 0,01 m/det

Danau  Stratifikasi Vertikal  Zonasi (Wilayah)

Zonasi Benthos: Zonasi Limnetik /Kolom

Supralitoral, Litoral Air : Tropogeni
Sublitoral, Profundal Kompensasi, Tropolitik
 Limnology
(lentic = lakes and ponds; lotic = streams and rivers)

 Properties of Lakes
• Origins
• Water Balance
• Light
• Heat and Stratification
• Oxygen
• Nutrients: Nitrogen and Phosphorous
 Origins of lakes
1. Tectonic
2. Volcanic
3. Landslides
4. Glacial action
5. Solution of rock
Spirit Lake
6. River activity
7. Shoreline activity
8. Biological (beavers)
9. Human

Glacier Bay Bonneville Reservoir

Limnology: water balance

Water inputs:
Precipitation, surface
runoff from basin,
groundwater, diversion
Soap Lake, WA

Water losses:
Drainage, seepage,
evaporation and evapo-
transpiration (plants),
diversion

Mono Lake, CA
SUPRALITORAL  PINGGIR DANAU/DARATAN TERGENANG  HUJAN
LITORAL  PINGGIR DANAU YG DANGKAL, BATUAN
BESAR
CHY MTHARI OPTIMAL RAWAN EROSI  BANYAK
TUMBUHAN AIR, PLANKTON & PERIFITON
SUB LITORAL  PINGGIR TENGAH, BATUAN LEBIH KECIL  Cahaya
Matahari KURANGPLANKTON
BERAGAMNEKTON
PROFUNDAL  PINGGIR DASARCHY MTHARI TDK TEMBUS,
Oksigen
DAN SUHU RENDAH, CO2 TINGGI, pH TINGGI ,
SEDIMEN BANYAK, BERUKURAN HALUS

ZONA LIMNETIK (PELAGIK)  BAGIAN TENGAH TDK TERPENGARUH

BAG. Tepi Dan Dasar Perairan

(1) Tropogenik  Kolom Air Di PermukaanO2 ↑ Photosyntesis ↑

(2) Tropolitik  Respirasi & Dekomposisi CO2 ↑  Photosyntesis & O2
↓
(3) Kompensasi  Antara (1) & (2)  Fotosynt esis = Respirasi

Berdasarkan Intensitas Cahaya  Ada 3 Kolom Air

(1) Lap Eufotik  Intens Chy 30% - 50% Produktivitas Tinggi
 BERDASARKAN THERMAL STRATIFICATION /SUHU

(1) EPILIMNION  LAP ATAS, HANGAT, SUHU RELATIF

KONSTANT (ADA ANGIN & GELOMBANG)
(2) TERMOKLIN/METALIMNION  BAG.TENGAH PERUBAHAN
SUHU BESAR, KEDALAMAN BERUBAH 1 m
SUHU TURUN 1oC
(3) HIPOLIMNION  BAG. DASAR  SUHU SANGAT RENDAH
KRN MASSA AIR STAGNAN/DIAM

PERUBAHAN THERMAL STRATIFICATION DI 5 MUSIM:

(1) SUMMER/PANAS  AGUST SIRKULASI DI EPILIMNION (21oC)
TERMOKLIN & HIPOLIM STAGNAN (12oC)
(2) AUTUM/GUGUR  NOV SIRKULASI SELURUH KOLOM AIR (9oC)
(3) WINTER/DINGIN  JAN TDK ADA SIRKULASI EPILIM & TERMOK
(OoC), HANYA SIRKULASI HIPOLIM (2oC)
(4) SPRING/BUNGA  APRL SAMA DENGAN AUTUM (4oC)
(5) RAINY/HUJAN  SIRKULASI HANYA DI EPILIM DAN TERMOK
(2OoC), HIPOLIM STAGNAN (1OoC)
BERDASARKAN TROFIK STATUS/KESUBURAN PERAIRAN
TERGENANG DIBAGI MENJADI:

(1) OLIGOTROFIK  MISKIN UNSUR HARA, PRODUKT

RENDAH
KADAR N & P & O2 RENDAH
(< 0,5 > 0,1 Ppm)
(2) MESOTROFIK  UNSUR HARA & PRODUKT SEDANG
KDR N & P & O2 MNINGKAT (>1< 3
Ppm)
(3) EUTROFIK  UNSUR HARA, PRODKT, N, P, O2 TINGGI
DI LAP HIPOLIMN O2 MASIH 1 Ppm
(4) HIPERTROFIK  HARA, PRODKT, N, P, O2 SANGAT
TINGGI
TAPI DI LAP HIPOLIMN O2 O Ppm
(5) DISTROFIK  EROSI & SEDIMENTASI TINGGI  BHN
ORG
TINGGI  PRODUKT & O2 SANGAT
RENDAH ( 0 -- 0,1 Ppm)
2 .LOTIK WATERS/PERAIRAN MENGALIR

► Sungai, Kanal, Kolam Air Deras

► Arus Cepat, Sedimentasi Dan Erosi Tinggi
► Kecepatan Arus Dipengaruhi Oleh Landscap/
Bentang Alam, Jenis Batuan & Curah Hujan Semakin
Tinggi Curah Hujan, Arus Semakin Epat
► Sedimen Menjadi Penting  Karakter Kimia Sungai
Pasir, Lumpur, Batu Kecil, Kombinasi Pasir & Lumpur
Menentukan Keragaman Hewan_hewan Dasar/Benthos
► Hub Dgn Benthos  Bentuk Strem Line Arus Deras
Nekton  Kantong Keseimbangan Ganda & Besar
Plankton  Tdk Konstant Terbawa Arus, Berhub
Dgn Keragaman Jenis (Setiap Saat
Berubah)  Dinamika Populasi
Tumbuhan Air  Menancap Kuat Di Batuan/Tepi/Dasar
Evolusi Bentuk Daunmeruncing
► Produktivts, Kdr N & P & O2 Daerah Hulu > Hilir
► Non Stratifikasi  Percampuran Air Sempurna
 PARAMETER FISIKA
1. CAHAYA

► Faktor Penting Berhub Dgn Penetrasi Cahaya

► Radiasi Matahari Berhub Panjang Gelombang
► Jumlah Radiasi Yang Mencapai Permukaan
Perairan Dipengaruhi Oleh: Awan, Ketinggian Dari
Permukaan Laut Dan Musim
► Penetrasi Cahaya Ke Dalam Air Dipengaruhi :
Intensitas & Sudut Datangnya Cahaya, Kondisi
Permukaan Air  Tenang, Gelombang, Bahan Ter-
Larut Dan Tersuspensi, Molekul O2, O3, H2o Dan Co2
Dapat Menyerap Cahaya
► Intesitas Cahaya Yang Masuk Ke Dalam Kolom Air
Semakin Dalam Semakin Berkurang
 Limnology: light

Clear, relatively unproductive lake

0
0

Absorbance of different colors of

light on a log scale in a clear
5 unproductive lake.
5

Note the rapid loss in the quantity,

and change in the quality of light.
Depth (m)

10 Pattern vary among lakes,

depending on the nature of
10

material in the water such as

glacial flour, tannin,
phytoplankton, etc.
15

0.1 1.0 10 100

Percent surface light
Limnology 1994
Heating and cooling

 Sources of heat:
1. Direct solar radiation (most
important)
2. Groundwater and springs
3. Ground (minor)

 Losses of heat:
1. Thermal radiation (primary)
2. Conduction
3. Evaporation
4. Outflow
RUMUS

li = __lo _______
ek (zo –zi)
li = intensitas cahaya pd kedalaman (m2/det)
Io = intensitas cahaya pada permukaan air
Zo = permukaan air (0 m)
zi = kedalaman pada x meter
e = konstanta 10/2,303
k = koefisien penyerapan (absorbtion) atau pengurangan
(attenuation) atau penghilangan (extinction)
1,7
k = ------ Z sd= kedalaman secchi disk

Z sd

FUNGSI CAHAYA : (1) SUMBER ENERGI EKOSISTEM: MEMANASI AIR 

SUHU DAN DENSITAS, TOLERANSI,
FOTOSINTESIS  FITOPLANKTON DAN
TUMBUHAN AIR  CHROMATOFOR/hewan air

(2) DISTRIBUSI HEWAN-HEWAN AIR, MIGRASI VERTIKAL

 3. SUHU
► DERAJAD CELSIUS ATAU FARENHEIT  Oc Or Of
TERMOMETER, THERMOPHONE, THERMISOR
► DIPENGARUHI OLEH INTENSITAS CAHAYA, MUSIM, GRS
LINTANG (LATITUDE), KETINGGIAN (DPL), AWAN, WKT
(PAGI, SIANG, SORE), PERGERAKAN AIR (OMBAK, ARUS)
► EURITHERMAL, STENOTHERMAL, POIKILOTHERMAL ?

► KISARAN OPTIMUM SUHU BAGI:

PHYTOPLANKTON  20oc – 28oc
NEKTON PERMUKAAN  20oc – 30oc
NEKTON TENGAH  10oc – 15oc
NEKTON DALAM  2oc – 5oc

► SUHU BERPERAN MENGENDALIKAN EKOSISTEM:

1. Air Tawar H2, N2, Co2, Dan O2 Menurun
Bila Suhu ↑
2. Toleransi Organisme Terhadap Suhu Adaptasi
Optimal Untuk Pertumbuhannya
 Heat and the density of water

x The maximum density of

water is at 3.94° C.
Ice at 0° C is 8.5%
lighter than liquid water
at 0°, so it floats.
Density g/cm3

Above 3.94° water gets

lighter as it warms up, so
the surface water is also
warmer than deep water
in summer.

Temperature (C)
 Distribution of heat

Horizontal distribution is
Epilimnion primarily driven by wind
Vertical stratification is
Metalimnion seasonal, driven by the
Depth (m)

relationship between
density and temperature
Hypolimnion

Temperature (C)
 Limnology: heat
 The distribution of heat within a
lake depends on water
movement
1. Surface waves
2. Langmuir circulation waves
3. River Influents

Clear Lake, California

4. KECERAHAN DAN KEKERUHAN

►KECERAHAN  BENTUK PENCERMINAN INTENSITAS CHY. KE

DALAM PERAIRAN ATAU UKURAN TRANSPARANSI PERAIRAN

►ALAT YANG DIPAKAI SECCHI DISK ATAU LEMPENG BULAT

YANG
DIIKATKAN PADA SEUTAS TALI DAN DICAT HITAM DAN
PUTIH

►NILAI KECERAHAN DIPENGARUHI OLEH 1. KEADAAN CUACA

2. WAKTU PENGUKURAN KEKERUHAN DAN 3. PADATAN
TERSUSPENSI 4. KETELITIAN DALAM PENGUKURAN

►MODEL PERHITUNGANNYA ADALAH

K1 + K2
D = ---------------
2
D = KEDALAMAN KECERAHAN AIR
K1 = KEDALAMAN SECCHI DISK YANG MASIH
DAPAT TERLIHAT
K2 = KEDALAMAN SECCHI TAK TERLIHAT
LAGI

KEKERUHAN  MENGGAMBARKAN SIFAT OPTIC AIR 

SEBAB KEKERUHANBAHAN-BAHAN ORGANIK DAN ANORGANIK
BAIK TERSUSPENSI, TERLARUT /LUMPUR,
PASIR HALUS PLANKTON & BENHOS, DLL
PADATAN TERSUSPENSI DAN KEKERUH
☻ KORELASI POSITIF KEKERUHAN↓, PRODUKTIV. PRIMER ↓
☻ PADATAN TERLARUT ↑TAK SLALU DIIKUTI DGN KEKERUHAN ↑
KADANG KORELASI NEG.
☻ PRODUKTIVITAS PRIMER STABIL SATUAN KEKERUHAN 
UNIT TURBIDITAS= 1 mg/L Si O2

☻ PENGUKURAN :

1. ALAT JACKSON CANDLER TURBI ALAT INI DIKALIBRASI DGN SILIKA

SATUANNYA JTU

2. NEPHELOMETRIC TURBIDITY  MELALUI SUMBER CAHAYA YANG

LEWAT PADA SAMPEL/INTENSITAS CHY SATUANNYA NTU

☻ KEKERUHAN ↑ DALAM EKOSISTEM BIOTA MENGGANGGU

SISTEM OSMOREGULASI  PERNAFASAN & PENETRASI CAHAYA
4. KEDALAMAN

♥ KEBERADAAN PARAMETER LIMNOLOGI ALAT SAUNDING LINE

RUMUS K = L. COS a – D2
K = KEDALAMAN AIR
L = PANJANG RENTANG TALI DR YG DIPEGANG S/D DASAR
D = TINGGI ANTARA UJUNG TALI YG DI PEGANG DENGAN PERMUKAAN AIR
COS a = SUDUT ANTARA TALI RENTANG DAN ORDINAT
♥ TDK PAKAI RAFIA  DAYA RENTANG LEMAH TAMBANG PLASTIK

5. DAYA HANTAR LISTRIK = KONDUKTIVITAS

GAMBARAN NUMERIK & KEMAMPUAN AIR MENERUSKAN ALIRAN LISTRIK

SENYAWA ORGANIK  KONDUKTOR KUAT
SENYAWA ANORGANIK  KONDUKTORN LEMAH

NAMA ALAT  SCT (SALINO CONDUCTIVITY METER)

↓ ↓ ↓
KONDUKTOR TERMOMETER LISTRIK
SUMBER ARUS BOLAK SENSITIF THD PERUB.SUHU
↓
SATUANNYA UMHOS/CM

* NILAI DHL PERAIRAN ALAMI 20 – 1500 UMHOS/CM

IDEAL = 600 – 800 UMHOS/CM, 20 – 500 KURANG IDEAL ??
* NILAI DHL AIR LAUT 10.000 UMHOS/CM(KRN GARAM2 TERLARUT)
NILAI DHL = TDS (PADATAN TERLARUT TOTAL)  SEBAGAI KATALISATOR
6. WARNA AIR

WARNA SESUNGGUHNYA WARNA YANG TAMPAK

TRUE COLOUR APPARENT
COLOUR
 BAHAN TERLARUT SAJA BAHAN TERLARUT DAN TERSUSPENSI
↓ ↓
BAHAN2 KIMIA YG TERLARUT BHN ORGANIK & ANORG PLANKTON &
HUMUS
↓ ↓
CaCO3 DARI DAERAH BER OKSIDA BESI KEMERAHAN
KAPUR WARNA HIJAU KADAR BESI 0,3 mg/L

BAHAN ORGANIK: TANIN OKSIDA MANGANKECO

KLATAN/KEHITAMAN
LIGNIN,ASAM HUMUS DARI
DEKOMPOSISI TUMBUHAN KADAR MANGAN 0,05 mg/L
WARNA COKLAT
WARNA DIAMATI  VISUAL (LANGSUNG)
DIUKUR DGN SKALA PLATINUM KOBALT
SATUANNYA Pt Co DIBANDINGKAN DGN WARNA STANDART

WARNA KEMERAHAN  30 – 50 Pt Co
WARNA KECOKLATAN  50 – 70 Pt Co
WARNA KEHITAMAN  80 – 100 PtCo

WARNA HIJAU/BIRU  100 – 200 PtCo

WARNA COKLAT  300 Pt Co
WARNA HITAM  400 Pt Co  HUMUS

KENAPA PERLU MUNGUKUR WARNA AIR ?

 WARNA DALAM EKOSISTEM MENGHAMBAT PENETRASI CHY.
 WARNA AIR NORMAL TIDAK LEBIH DARI 10 Pt Co AIR MINUM
 WARNA AIR BLOOMING ALGAE  RED TIDE DINOFLAGELLATA
7. SALINITAS/KADAR GARAM

 KONSENTRASI TOTAL ION YANG ADA DI PERAIRAN

 SALINITAS TAWAR < 1 %o (permil), PAYAU 1%o – 20%o , AIR
LAUT 20%o-- 4O %o, HIPERSALINE 40%o – 8O %o (LAUT
MERAH) EURIHALINE. ADA STENOHALINE YG BAGAIMANA?
 MENGAPA HEWAN-HEWAN AIR MELAKUKAN MIGRASI?
 BILA KULTUR HRS MELEWATI AKLIMATISASI & AKLIMASI
APA BEDANYA?
 BAGAIMANA CARA AKLIMATISASI ?
 ALAT: SALINOMETER DAN REFRAKTOMETER

8. PADATAN

PADATAN TOTAL/KOLOID  RESIDU STLH AIR SAMPEL DIEVAPORASI/DIOVEN DGN

SUHU TERTENTU  UKURAN Φ 10-3 μm
PENYEBABNYA: BAHAN-BAHAN ORGANIK BERUPA ION-ION

1. MAJOR ION 2. SECONDARY ION

(1 – 1000 mg/l) (0,01—1 mg/L)
a. Sodium (Na) a. Besi (Fe)
b. Kalsium (Ca) b. Pottasium (K)
c. Magnesium (Mg) c. Nitrit (NO2)
d. Sulfat (SO4) d. Karbonat (CO3)
e. Klorida (Cl) e. Silikat ( Si)
2. OKSIGEN TERLARUT (DO)

►Oksigen Adalah Salah Satu Gas Sangat Penting 

Terlarut Di Perairan  Bergantung Pada
1. Suhu 2. Salinitas 3. Ketinggian 4. Tek. Atmosf
► SEMAKIN ↑ SUHU PADA TEKANAN UDARA 760 Mmhg DO ↓
PENINGKATAN SUHU 1o C PENINGKATAN KONSUMSI OKSIGEN
10 %  Respirasi Dan Dekomposisi
► Semakin ↑ Salinitas, Ketinggian & Tek Atmosf  Do ↓
Do Di Perairan Tawar > Perairan Laut
► Kadar Oksigen Terlarut Berfluktuasi Harian (Diurnal),
Musimpercampuran (Mixing), Pergerakan
Massa Air (Turbulensi), Fotosint, Respir, Limbah
► Kadar Do Terukur Diperairan = Kadar Do Secara
Teoritis  Kadar Oksigen Jenuh/Saturasi
► Kadar Do Terukur Diperairan < Kadar Do Secara
Teoritis  Kadar Oksigen Tak Jenuh
► Kadar Do Terukur > Kadar Do Secara Teoritis  Kadar Oksigen
Sangat Jenuh/ Supersaturasi
CONTOH PERSENTASI DO

1. PADA SUHU 5o C KADAR DO TERUKUR 6,1 mg/L. KADAR DO

TEORITIS SUHU 12,77 mg/L  % SATURASI (6,1: 12,77) X 100%
= 47,77% (TIDAK JENUH)
2. PADA SUHU 2o C KADAR DO 12,4 mg/L. KADAR DO TEORITIS
SUHU 8,11 mg/L  % SATURASI (12,4: 8,11) X 100% =152 ,9%
(SANGAT JENUH/SUPERSATURASI)  DALAM KONDISI INI
TIDAK ADA OKSIGEN YG MENGALAMI DIFUSI DARI UDARA KE
DALAM AIR ATAU SEBALIKNYA.
► RUMUS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OKSIGEN ADALAH
(1) D= DO eq – DO m (2) S = DO m – DO eq
D = DEFISIT OKSIGEN
S = SURPLUS OKSIGEN
DO eq = KADAR OKSIGEN TEORITIS
DO m = KADAR OKSIGEN TERUKUR
► KADAR OKSIGEN TERLARUT PADA PERAIRAN TAWAR
SUHU Oo C DO= 15 mg/L SUHU 25o C DO = 6 mg/L (alami)
► KADAR DO BERASAL DARI : 1. DIFUSI TERUTAMA SAAT AIR
NONSTAGNAN /ARUS/AIR TERJUN 2. FOTOSINTESIS/CHY
3. DEHIDROGENASE, 6 CO2 + 6H2O  C6 H12 O6 + 6 O2
Dissolved Oxygen
 Dissolved Oxygen

•Air contains 300 mg O2/L; the rest is

mostly nitrogen
•Water contains 14.6 mg O2/L
•Gasses diffuse slowly in water, so
distribution is governed by
circulation, not diffusion

Eutrophic Lakes: hypolimnion

depleted by decomposition (biotic
processes)

In warm water, the metabolic demands of

Oligotrophic Lakes:
fishes tend to increase, and the capacity
Distribution governed by physical of the water to hold oxygen decreases.
processes
 Relationship between dissolved oxygen
level and depth below the ice in Black
Lake, Alaska.
G. Ruggerone

150
20

Oxygen (% of saturation)
15
Oxygen (mg/l)

100
10

50
8 mg/l is needed to
5

maintain healthy salmon

0
0

0 50 100 150 200 250 300 350

Depth (cm)
 Survival of juvenile sockeye salmon in Black Lake at
different dissolved oxygen concentrations (Ruggerone 1999)

100
80
Percent survival
60
40
20
0

0 25 50 75 100
Oxygen (% saturation)
FAKTOR KIMIA PERAIRAN TAWAR

3. KARBON DIOKSIDA (CO2) BEBAS

↓
CO2 YANG TERLARUT DLM AIR MBENTUK KESETIMBANGAN
DGN CO2 DI ATMOSFER.
DIATMOSFER  ± 0.033 %  ↑ PENGGUNDULAN HUTAN,
PEMBAKARANHUTAN, BATUBARA, MINYAK, RESPIRASI, HUJAN
ASAM pH 5,6  CO2 ↑
DIATMOSFER  NITROGEN 78%
OKSIGEN 21%
CO2 0,033%

MENGAPA CO2 ↑ pH ↓ ? REAKSI KESETIMBANGAN

1 2
CO2 + H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-  ME ↓ KAN Ph  KRN
(gas) as. Karbonat ion bikarbonat
TERBENTUK ION H+
↓ diperairan
SBG BUFFER/PENYANGGA FOTOSINTESIS

HCO3- ↔ CO32- + H+ ↔ CO2 +OH- ↔ HCO3- (ion. BIKARBONAT)

Ion karbonat ↓dari
H2O ↔ H+ + OH-
HUB ANTARA PERSENTASE KARBON DIOKSIDA DENGAN pH
BILA pH 4-6  HANYA ADA CO2 & H2CO3 50%
BILA pH 7-8  HANYA ADA HCO3- 100% NORMAL PERAIRAN
ALAMI
BILA pH >8  HANYA ADA CO32- 50 – 100%

HUB ANTARA SUHU DAN KELARUTAN CO2

0 – 10OC = 1,10 – 0,76 mg/L ; 11 – 20O C = 0,74 – 0,54 mg/L
21 – 30OC = 0,52 – 0,42 mg/L

CO2 BEBAS DIPERAIRAN BERASAL DARI

1. DIFFUSI LANGSUNG DARI ATMOSFER
2. AIR HUJAN YANG MELARUTKAN CO2 = 0,55 – 0,66 mg/L
3. AIR TANAH YG MELEWATI TANAH ORGANIK DEKOMPOSISI
BUTUH BANYAK O2
4. RESPIRASI FLORA FAUNA, BAKTERI AEROB & ANAEROB
5. PERAIRAN SADAH  CO2 DLM BENTUK BIKARBONAT
CO2 + Ca CO3 + H2O ↔ Ca (HCO3)2
Mengendap larut

CARA PENGUKURAN CO2

AMBIL DARI LAPANGAN AIR SAMPEL 1000 Ml, LALU DIAMBIL 25 Ml

DENGAN PIPET HISAP DAN DIMASUKKAN KE DALAM ERLEMEYER,
DITAMBAH 1 – 2 TETES INDIKATOR PP
BILA LARUTAN MENJADI MERAH  TIDAK ADA CO2
Bila Tdk Berwarna Langsung Dititrasi Lagi Dgn
0,045 N Natrium Karbonat Sampai Warna Merah

PERHITUNGAN
ml TITRANT X N TITRANT X 22 X 1000
CO2 BEBAS (mg/L) = ------------------------------------------------------
ml AIR SAMPEL
4. ALKALINITAS/DMA=DAYA MENGGABUNG ASAM

♥ AWALNYA  GAMBARAN PELAPUKAN BATUAN YG TERDAPAT PD

SISTEM DRAINASE
♥ KAPASITAS AIR  ACID NETRALIZING CAPACITY (ANC)
RUMUS KAPASITAS AIR

ANC = ∑ KATION BASA - ∑ ANION ASAM KUAT

(K + Na + Ca + Mg) – (CO32- +CL- + SO4- + NO3-)
3,5% 16% 60% 19% 72% 11 % 16% 16%
♥ KAPASITAS PENYANGGA THD PERUB. pH PERAIRAN
♥ PERAN ALKALINITAS:

1. BUFFER CAPACITY (PENYANGGA) DARI PERUBAHAN pH DRASTIS

(CO3-) hub. Antara alkalinitas dgn pH
pH = - LOG ----------
(TOTAL CO2)

2. KOAGULASI KIMIA  alkalinitas melepas H+ bereaksi dengan Hidroksida 

terjadi pengendapan/persipitasi pH TERSANGGA
3. PELUNAKAN AIR (WATER SOFTENING)
BILA ALKALINITAS CUKUP TINGGI HANYA Ca CO3 MENGENDAP, MAKA
AKAN MENIMBULKAN KESADAHAN
REAKSI UNTUK MENYANGGA pH

CO2 + H2O ↔ H2CO3↔ H+ + HCO3-

HCO3- ↔ CO32- + H+ ↔ CO2 + H2O  HCO3- + OH-

DIANGGAP BASA KRN DPT HIDROLISISMNGHASILKAN OH-

PROSEDUR ANALISIS ALKALINITAS (ANONIM,1992)

1. 50 ml sampel dalam erlemeyer + 2 tetes klorin
2. ditambah 0,1 Natrium thiosulfat
3. ditambah 2 tetes PP  merah muda  dititrasi dgn 0.025 n
HCL warna hilang  dicatat berapa vol HCL dimasukkan
rumus
A x n HCL x 50 x 1000 ppm
P (parsial) = -------------------------------------
ml sampel
4. Bila 2 tetes PP  tidak berwarna  dititrasi dgn 0.025 n
HCL  warna larutan merah muda BACA HSL TITRASI

ALKALINITAS YANG BAIK UNTUK SUATU PERAIRAN ADALAH >300 PPM

>300< 600 PPM
 Limnology:
Nitrogen and Phosphorous
Nitrogen and Phosphorous are
essential elements for living
organisms, and one, the other, or
both in concert may limit primary
and secondary production. In lakes,
nitrogen comes primarily from
microbial action or terrestrial runoff
and phosphorous primarily from
local geology. However, both can
be greatly affected by human inputs.
 Primary and secondary production
may be limited by Nitrogen or
Phosphorus
Fish biomass (kg/ha)

Fish biomass (kg/ha)

Total phosphorous
Macro-benthos biomass
Natural and human sources for
Nitrogen and Phosphorous
 Morphoedaphic Index

Sun

Lithosphere Atmosphere
Nu ht
tri i g
e L Climatic
Edaphic nt
s at,
He
Realm Realm
Lake
m e tr i c
or pho Fish Yield
M
s tr aint
Con
Ryder 1982, TAFS 111:154-164
 Morphoedaphic Index

Morphoedaphic Index: N/z

N = nutrient value (total dissolved solids TDS)
z = mean depth (m)

“The lake is considered to be a black box, and multiple,

complex interaction are disregarded”
 Broad-scale relationship between the Morphoedaphic Index and
the long-term yield of fishes from lakes

1000

100
Fish yield (kg/ha/yr)

10

1
0.1 1 10 100 1000

0.1

Morphoedaphic index
Schlesinger and Regier 1982 TAFS
 The Morphoedaphic Index needs to be adjusted
for regional climate conditions
Tropical
100

Subtropical
Yield (kg/ha/year)

S. Temperate
10

N. Temperate
1

Subarctic

Polar

1 10 100
Morphoedaphic Index
1982 Adapted from TAFS 111: 141-150
Limnology: light

http://www.ucar.edu/learn/images/spectrum.gif
 Limnology: light
Shallow, productive reservoir
Clear, relatively unproductive lake
0
0

5
5
Depth (m)

10 0.1 1.0 10 100

10

Absorbance of different colors of

light on a log scale by a clear
unproductive lake and a highly
15

productive, shallow reservoir.

0.1 1.0 10 100
Percent surface light
Limnology 1994
 Limnology:
Nitrogen and Phosphorous
Simplified Nitrogen cycle
 Biomass
(= lake primary
productivity) in
relation to
P availability
KOMUNITAS BIOTA PERAIRAN
KEANEKARAGAMAN (DIVERSITAS)

H = -Σ pi ln pi
Dimana: pi = ni/N
n1= Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah semua indivudu
Kemerataan/Equitability
H’
E=
Hmaks

Dimana: H’ = Indeks keanekaragaman (Shannon-Wienner)

Hmaks = ln S
S = Jumlah taksa
Kekayaan
Margalef (1958)
Jenis (Richness Index)
S - 1
R =
ln (N)
S = Jumlah total spesies (jenis)
N = Jumlah total individu

Dominansi : D = (pi)2
Kelimpahan Plankton
A C 1 1
N=n x x x
B D E P
Dimana: N = Kelimpahan (plankton/i)
n = Jumlah individu spesies ke-i
A = Luas gelas penutup (mm2)
B = Luas lapangan pandang (mm2)
C = Volume air tersaring (cc)
D = Volume air 1 tetes (cc)
E = Volume air yang disaring (untuk benthos =
luas bukaan dredge 20 x 20 cm2
P = Jumlah lapangan pandang