Anda di halaman 1dari 20

SELF MANAGEMENT

PADA PASIEN
DIABETES MELITUS

Kelompok 5

Aditya Mega Hariana (C1AA18006)


Deasy Dwi Yulianti (C1AA18028)
Endi Sugandi (C1AA18038)
Fataya Syailla (C1AA18044)
Intan brelian pebriyanti (C1AA18054)
Nurhayati (C1AA18084)
Tashia Dewi Handayani (C1AA18114)
Self Management Diabetes mellitus
• Self-management merupakan suatu perilaku yang berfokus
pada peran serta tanggung jawab individu dalam pengelolaan
penyakitnya (Kisokanth et al. , 2013)
• Self-management diabetes merupakan suatu tindakan individu
dalam mengontrol diabetes termasuk melakukan pengobatan
dan pencegahan komplikasi. Tujuanya untuk mencapai kadar
glukosa darah optimal (Mulyani, 2016)
Faktor-faktor yg mempengaruhi Self
Management Diabetes
1. Edukasi
2. Self monitoring of blood glucose (SBMG)
3. Kebudayaan
4. Dukungan keluarga
5. Informasi kesehatan
6. Faktor emosional
7. Faktor pola hidup
8. Faktor sosial ekonomi
9. Faktor lama menderita DM
10. Efikasi diri

Teknik konseling self management


a) Pemantauan diri (Self monitoring)
b) Reinforcemen yang positif (self reward)
c) Kontrak atau perjaian dengan diri sendiri (self contracting)
d) Penguasaan terhadap rangsangan (stimulus control)
Pengertian Diabetes Melitus

• Diabetes merupakan penyakit kronik menahun yang ditandai dengan


hiperglikemia akibat dari kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-
duanya (ADA, 2017).
• Menurut WHO, Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metaboli
menahun akibat insufisiensi insulin yang dihasilkan pankreas atau tubuh
tidak dapat menggunakan insulin secara optimal. Insulin merupakan
hormon yang dihasilkan tubuh untuk mengatur kadar glukosa dalam darah
(Kementrian Kesehatan RI, 2014).
Epidemiologi Diabetes Melitus

• Organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) (2016) mencatat bahwa
terjadi peningkatan jumlah penderita DM sejumlah 108 juta penduduk dunia pada tahun
1980 menjadi 422 juta jiwa pada tahun 2014
• Internation Diabetes Federation (IDF) (2016) menyebutkan bahwa 415 juta penduduk
dunia menderita DM pada tahun 2015 dan akan terus meningkat pada tahun 2040
menjadi 642 juta penduduk. Sebanyak 10 juta penduduk indonesia pada tahun 2015
menderita penyakit DM dengan prevalensi sekitar 6,2 persen dan 5,286.2 kasus DM
yang tidak terdiagnosa (IDF, 2015).
Etiologi Diabetes Melitus

Penyebab terjadinya Diabetes Melitus bermacam-macam dan belum diketahui secara pasti, tetapi
secara umum diketahui bahwa Diabetes Melitus terjadi karena kurangnya kadar insulin di dalam
tubuh.
a.Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM)
Faktor genetik merupakan faktor pencetus terjadinya IDDM, terdapat hubungan dengan HLA
(Human Leucocyt Antigen) tertentu pada kromosom 6 dan beberapa auto-imunitas serologik dan
cell-mediated yang menyebabkan sel-sel pankreas tidak maksimal dalam menghasilkan hormon
insulin (Purnamasari, 2014). Kerusakan sel-sel beta pankreas penghasil insulin oleh virus atau
mikroorganisme (Guyton, 2014).

b.Non-Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM)


Faktor obesitas menjadi faktor terbesar terjadinya NIDDM. Orang dengan obesitas akan
memerlukan banyak hormon insulin untuk memetabolisme glukosa, sehingga hiperglikemia di
dalam tubuh. Saat sel beta pankreas tidak bisa mencukupi kebutuhan tersebut akan menyebabkan
terjadinya resistensi insulin dan kerja insulin akan menurun atau mengalami gangguan
(Purnamasari, 2014).
Faktor Resiko Diabetes Melitus

• Faktor Genetik • Faktor Usia


Faktor genetik merupakan DM tipe II biasanya terjadi pada seseorang
faktor penting yang dengan usia lebih dari 30 tahun dan akan
memengaruhi kerja dari sel- meningkat hingga usia lanjut. Proses
sel beta pankreas. menua terjadi setelah usia 30 tahun.

• Faktor Berat Badan


Obesitas merupakan suatu penyakit
• Faktor Aktivitas Fisik
multifaktorial yang terjadi akibat jaringan
Aktivitas fisik mengakibatkan
lemak yang berlebihan.
penggunaan insulin semakin
meningkat sehingga kadar
• Faktor Stress gula dalam darah akan
Stress akan memicu hipotalamus untuk berkurang.
mengeluarkan Corticotropin Releasing
Hormon (CRH).
Klasifikasi Diabetes Melitus
• Diabetes Melitus Gestasional
 Diabetes Melitus tipe I
DM gestasional merupakan diabetes
DM tipe I merupakan penyakit
yang timbul pada saat kehamilan.
autoimun yang ditentukan secara 02 Pada masa kehamilan perubahan
genetik dengan terjadinya kerusakan 01
pada sel-sel yang menghasilkan
insulin (Price and Wilson, 2006).
S W reasorbsi makan menimbulkan
keadaan hiperglikemik.

• Diabetes Melitus tipe II • Diabetes Melitus Tipe lain

O T
DM tipe II disebut juga diabetes melitus DM tipe lain biasanya disebabkan oleh
tidak bergantung insulin (NIDDM). Sekitar banyak hal diantaranya terjadi defek
90% hingga 95% dari kasus DM genetik fungsi sel beta, defek genentik
merupakan DM tipe II. Keadaan ini terjadi 03 04 kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas,
karena terjadi penurunan sensitivitas penyakit imunologi, sindrom genetik, dan
jaringan target terhadap efek metabolik paparan obat (Purnamasari, 2014).
insulin.
Patofisiologi Diabetes Melitus

3. Kurangnya sekresi
1. Resistensi insulin pada insulin oleh pankreas
jaringan lemak, otot, dan hati 2. Kenaikan produksi yang menyebabkan
menyebabkan respon glukosa oleh hati sehingga turunnya
terjadi hiperglikemia

1. Poliuri Kriteria Diagnosis


2. Polidipsi
3. Polifagi Diabetes Melitus
4. Penurunan Berat 1. Kadar HbA1C ≥ 6,5%;
Badan, Lemas, dan Lelah 2. Kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) ≥
Manifestasi Diabetes 126 mg/dl;
3. Manifestasi klinis trias klasik DM yaitu
Melitus poliuri, polidipsi, polifagi kadar
Tata Laksana Diabetes Melitus

• Tujuan penatalaksanaan pasien DM adalah mengontrol aktivitas insulin dan


kadar gula darah dalam upaya mengurangi terjadinya komplikasi.
• Penatalaksanaan DM terdiri 4 pilar yaitu edukasi, perencanaan makan, olahraga,
dan intervensi farmakologis (WHO, 2013).
• Keberhasilan pengobatan pasien DM tipe II dipengaruhi oleh kepatuhan pasien
dalam manajemen diri terhadap penyakit DM tipe II (Huang et al., 2014).
Komplikasi Diabetes Melitus

• Kerusakan Saraf (Neuropati)


• Kerusakan Ginjal (Nefropati)
• Kerusakan Mata (Retinopati)
• Penyakit Jantung Koroner (PJK)
• Penyakit Pembuluh Darah Perifer
Pengobatan Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun, bukan
berarti Anda tidak bisa hidup sehat. Jangan dulu berputus asa, karena penyakit ini
masih bisa diatasi dan dikendalikan. Salah satunya, dengan menjalani pengobatan
diabetes. Pengobatan tersebut tergantung dengan jenis penyakit kencing manis
yang dialami, berikut beberapa pilihan obat penyakit gula:
a. Pengaturan Pola Makan
b. Olahraga
c. Pemberian Insulin
d. Pemberian Obat Hipoglikemik Oral
e. Obat-obatan
Perawatan pasien Diabetes Mellitus

Bersihkan luka Kurangi Kontrol kadar


tekanan pada gula darah
luka

Penuhi asupan Perhatikan


makanan dan tanda-tanda
Hubungi dokter infeksi
Manajemen pasien Diabetes
Mellitus
Transplantasi pankreas dengan protokol
Edmonton merupakan terapi efektif DM. Sayangnya,
pendekatan ini memiliki keterbatasan. Ketersediaan
donor membatasi jumlah transplantasi yang dapat
dilakukan, serta kebutuhan imunosupresi jangka
panjang merupakan problematika utama.
LITERATUR REVIEW
SUMMARY JURNAL
No. Topik Peneliti Tahun Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan Sampel
1. Hubungan Dewi 2019 Jenis Populasi Hasil penelitian Korelasi ini
Antara Self Murdiyanti penelitian dalam ini adalah ada menunjukkan
Management Prihatin deskriptif penelinitian hubungan yang bahwa
dan Kualitas Putri korelasi ini adalah signifikan semakin self
Hidup Pasien dengan warga dusun antara self management
Diabetes metode Sonosewu management pasien
Melitus type 2 yang yang dan kualitas Diabetes
digunakan menderita hidup pasien Melitus Type 2
adalah DM DM Tipe 2 baik, maka
crossection sebanyak 40 dengan semakin baik
al orang dibuktikan p pula kualitas
value = 0,002 hidup pasien
(< 0,05) dan
nilai koefisien
korelasi
sebesar 0,494
No. Topik Peneliti Tahun Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan Sampel
2. Self Syarifah 2016 Penelitia Sampel Hasil penelitian Berdasarkan hasil
Managem Atika, n quasi diambil dari bahwa adanya penelitian dapat
ent Mudatsir, eksperim populasi pengaruh self disimpulkan
Dengan Endang ental penderita managementterhad bahwa Terdapat
Perilaku Mutiawati dengan DM yang ap prilaku diet berbedaan yang
Diet rancanga berobat di penderita DM, signifikan
Penderita n pre Puskesmas terdapat perbedaan perilakudiet
Diabetes andpost Darussalam. yang signikan penderita DM
Melitus test non Teknik perilaku diet pada kelompok
Dipuskes equivalen pengambilan penderita DM intervensi
mas t group sampel kelompok intervensi sebelum dan
design adalah sebelum dan sesudah diberikan
purposive sesudah diberikan program self
sampling self management managent( p
( p =0.01), adanya value= 0.01)yaitu
perbedaan antara Ada pengaruh self
kelompok intervensi management
dan kelompok terhadap perilaku
kontrol ( p=0.00) diet penderita
pada penderita DM Diabetes mellitus
tipe 2
No. Topik Peneliti Tahun Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan Sampel
3. Pengaruh Trina 2019 Penelitian Jumlah Berdasarka Kesimpulan
Diabetes Self Kurniawati, ini sampel n hasil uji penelitian ini
Management Titih menggunak sebanyak 46 statistik adalah DSME
Education Huriah, an metode orang yang didapatkan dapat
(DSME) Yanuar penelitian terbagimenja p<0,05 meningkatkan self
Terhadap Self Primanda quasi di 23 orang yang management
Management experimenta pada menunjukk pada pasien DM.
Pada Pasien l kelompok an bahwa Disarankan
Diabetes dengancontr intervensi terdapat petugas
Melitus ol group pre dan 23 orang perbedaan kesehatan dapat
test-post pada nilai self memberikan
test design kelompok manageme DSME untuk
kontrol nt antara meningkatkan self
mendapatka kelompok management
n edukasi intervensi pasien diabetes
dari Program dengan dan
PERSADIA kelompok menggunakan
kontrol DSME sebagai
secara program promosi
signifikan kesehatan
KESIMPULAN
LITERATUR • Self-management didefinisikan sebagai suatu konteks
kesejahteraan keluarga yang menuju kedinamisan
REVIEW dan berkelanjutan dalam hal kontrol diri, evaluasi,
serta merubah perspektif mengenai kondisi sakit
menjadi sehat. Teknik konseling self management
1. Self Management ada Pemantauan diri (Self monitoring), Reinforcemen
2. Diabetes Melitus yang positif (self reward), Kontrak atau perjaian
dengan diri sendiri (self contracting), dan Penguasaan
3. Kualitas Hidup terhadap rangsangan (stimulus control).
4. Perilaku Diet • Menurut WHO, Diabetes Melitus merupakan penyakit
5. Diabetes Self gangguan metaboli menahun akibat insufisiensi
insulin yang dihasilkan pankreas atau tubuh tidak
Management dapat menggunakan insulin secara optimal. Diabetes
Education (DSME) Melitus dapat disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya : faktor genetik, faktor usia, faktor berat
badan, Faktor Aktivitas Fisik, dan faktor stress.
• Pengobatan penyakit ini tergantung dengan jenis
diabetes yang dialami, berikut beberapa pilihan obat
penyakit gula: Pengaturan Pola Makan, olahraga,
pemberian insulin, Pemberian Obat Hipoglikemik Oral
dan obat-obatan yang diresepkan dokter
Thank You

Anda mungkin juga menyukai