Anda di halaman 1dari 16

Soil Microbial Biomass and Activity Under

Different Agricultural Management


Systems In A Semiarid Mediterranean
Agroecosystem
Author :
F. Garcı´a-Orenes a, *, C. Guerrero a , A. Rolda´n b , J. Mataix-Solera a ,
A. Cerda` c , M. Campoy b , R. Zornoza d , G. Ba´ rcenas a , F. Caravaca b

Dianalisis Oleh
Nama: Hastuti Karim (190342720803)
Prodi : S2 Biologi
Jurnal Penelitian Tanah dan Pengeloaan Tanah

Indikator biokimia dan mikroba tanah yang


Tema
terpapar herbisida
Pendahuluan
 Pengelolaan pertanian yang tidak memadai di
kawasan mediterania menjadi salah satu penyebab
utama degradasi tanah dan penurunan kualitas
biologisnya (Caravaca et al., 2002).

 Penggunaan herbisida secara berlebihan dalam


pengelolaan tanah pertanian dapat mengubah secara
drastis fungsi dan struktur mikroba tanah sehingga
mengubah normal ekosistem darat yang berdampak
pada kesuburan dan kualitas tanah (Pampulha dan
Oliveira, 2006).
 Pengelolaanpertanian mempengaruhi mikroorganisme
tanah dan proses mikroba tanah melalui perubahan
kuantitas dan kualitas sisa tanaman yang memasuki
tanah, dan melalui perubahan masukan hara dan
perubahan fisik (Christensen, 1996).

 Penerapansistem manajemen konservasi yang


memungkinkan sisa tanaman tetap berada di permukaan
tanah dan meminimalkan gangguan tanah, hal ini
menjadi semakin umum karena meningkatnya minat
pada pertanian berkelanjutan (Rolda´n et al., 2003).
 Studi terdahulu telah meneliti efek jangka menengah dan
jangka panjang (10 tahun atau lebih) dari sistem pertanian
pada proses mikroba dan biomassa mikroba, tetapi kurang
diketahui nilai relatif dari indikator tersebut untuk
membedakan pengelolaan pertanian dalam jangka
pendek, khususnya di agroekosistem semi kering.
Apa Itu Mediterania?

Mediterania merupakan tanah dengan tingkat kesuburan yang


rendah karena rendahnya tingkat bahan organik.
Lanjut….
 Permukaan tanah yang terdapat jerami bisa mengurangi
pergerakan suhu tanah, menjaganya tetap dingin,
menjaga kelembaban tanah selama musim panas dan
kemarau serta mendorong aktivitas mikroba dan
perkembangan tanaman (Souza Andrade et al., 2003).

Pemeliharaan kualitas tanah


Tujuan
 Tujuandari penelitian ini adalah untuk
membandingkan efek dari sistem pertanian yang
berbeda setelah satu tahun dilakukan terhadap
biomassa dan aktivitas mikroorganisme tanah di
agroekosistem semi kering.
Kajian Pustaka
 Pemeliharaan kualitas tanah merupakan bagian
menyeluruh dari pertanian keberlanjutan (Stenberg,
1999).
 Sifat mikroba tanah seperti biomassa mikroba dan
aktivitas enzim digunakan sebagai bioindikator kualitas
tanah dan kesehatan dalam pemantauan lingkungan tanah
(Schloter et al., 2003).
Lanjut…..
 Indikator kualitas dan kesehatan tanah pertanian, yaitu
biomassa mikroba dan aktivitas enzim tanah, laju
respirasi dan metabolism quotiens (qCO2), sistem
pengelolaan tanah, penambahan pupuk atau kondisi
lingkungan (Rolda´n et al., 2005, Spedding et al., 2004).

 Bahan organik tanah seperti Karbon (C) yang dapat larut


bisa menunjukkan aktivitas mikroba potensial tanah yang
sensitif terhadap penggunaan dan pengelolaan lahan.
Manfaat
 Informasitentang indikator biokimia dan mikroba
tanah yang terpapar herbisida memberikan
wawasan yang berharga tentang sejauh mana
gangguan dan gangguan tanah.
Lahan pertanian di Palestina yang terkena
herbisida

Sumber:
https://suarapalestina.com/post/8464

Lahan pertanian mediterania di Spanyol

Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Agriculture_i
n_Spain
Metode Penelitian
1. Tempat Penelitian
 Penelitian dilakukan di lahan pertanian semi kering Mediterania yang
terletak di lapangan percobaan '' El Teularet '' di Enguera Sierra di
Provinsi Valencia (Spanyol Tenggara).
 Stasiun percobaan adalah kebun tadah hujan yang sebagian besar
dibudidayakan dengan tanaman almond dan gandum, di mana
tanahnya telah dibajak secara intensif selama berabad-abad.
2. Analisis statistic
 Analisis varian satu arah dan perbandingan antar rata-rata dilakukan
dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) yang dihitung
pada p <0,05. Prosedur statistik dilakukan dengan paket perangkat
lunak SPSS untuk Windows
Rangkuman
 Mikro karbon terlarut adalah cadangan penting yang
berhubungan dengan pergantian bahan organik tanah di
tanah pertanian karena ia bertindak sebagai substrat yang
mudah terurai untuk mikroorganisme tanah dan sebagai
reservoir (cadangan) nutrisi tanaman jangka pendek
(Gregorich et al., 1994).
 Penambahan jerami gandum terbukti dapat menjadi
manajemen pertanian yang baik untuk meningkatkan
kandungan karbon organik dan karbon terlarut akibat
peningkatan Karbon biomassa karbon (Cmic), karena
jerami mengandung senyawa organik seperti selulosa yang
dapat dengan mudah digunakan oleh mikroba.
Kesimpulan
 1. Beberapa sistem pengelolaan pertanian yang diteliti
menunjukkan efek jangka pendek yang jelas pada karbon
dan aktivitas biomassa mikroba, terutama karena
perubahan input bahan organik ke tanah.
 2. penambahan jerami gandum ke tanah dapat dianggap
sebagai pengelolaan tanah yang efektif, karena
menghasilkan peningkatan yang baik dari berbagai fraksi
karbon organik dan aktivitas mikroba yang akan
diterjemahkan ke dalam peningkatan kualitas tanah yang
cepat.
 3. Penerapan herbisida yang diteliti menghasilkan
penurunan di semua parameter tanah, praktik ini tidak
direkomendasikan untuk sistem pertanian berkelanjutan di
agroekosistem Mediterania semi kering.

Anda mungkin juga menyukai