KELOMPOK II
Adi Saepul Anwar C1AA18004 Ilyas Jatnika C1AA18052
a)Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya.
e)Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan.
Unsur dan Prinsip Keselamatan, Keamanan dan
Kesehatan Kerja
Untuk dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja diperlukan adanya unsur-unsur dan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
4)Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (Syarat-syarat lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu, kotoran, assap rokok, uap
gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memadai, ventilasi dan sirkulasi udara
1)Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
2)Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
4)Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
6)Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
b. Tujuan Khusus
5)Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pencemaran yang ditimbulkan
oleh perusahaan tersebut.
6)Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk perusahaan.
7)Meningkakan derajat kesehatan pekerja melalui tiga level pencegahan baik primer, sekunder, dan tersier.
Peran Perawat Kesehatan Kerja
a. Provider : memberikan perawatan langsung baik individu, kelompok, dan keluarga pekerja
c. Advokat : mengembangkan atau membuat usulan kebijakan dalam pelaksanaan perawatan kesehatan kerja
d. Konsultan
e. Pendidik kesehatan
f. Peneliti : analisis kesehatan pekerja untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan pekerja yang
berhubungan dengan kinerja yang dapat menguntungkan perusahaan
Fungsi Perawat Kesehatan Kerja
a.Mengkaji masalah kesehatan pekerja dengan mengumpulkan data dan menganalisa masalah kesehatan dan keperwatan pekerja
c.Bersama tim kesehatan lain (dokter, psikolog, industrial hygienist, tim kesehatan lain) dalam menyusun rencana kerja program kesehatan
kerja di perusahaan
g.Membantu melakukan upaya pencegahan terjadinya penyakit atau bahaya akibat kerja
i. Menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dengan menghubungkan faktor lingkungan dan pekerjaaan
j. Membuat rencana kunjungan rumah untuk pemantauan kesehatan pekerja lebih lanjut
l. Melakukan evaluasi dan membuat laporan statistik dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan
Meningkatnya kemampuan tenaga kerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi
peningkatan status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja melalui upaya
kesehatan.
b. Tujuan Khusus
2.Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan keluarganya yang belum
terjangkau selama ini.
a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja,
bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
4.Proses produksi
c Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatanindustri barang maupun
jasa.
d. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/ perusahaan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.