Anda di halaman 1dari 12

Gangguan sistem muskulosekeletal, persyarafan, dan indera

PeMeriksaan fisik, fungsi sensorik, motorik,


keseimbangan, pemeriksaan reflek, visus
Ns. Desak Made Widyawati, S.Kep
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan secara Head To Toe


(mulai kepala sampai ujung kaki) atau Per Sistem Tubuh

metode

Inspeksi, Auskultasi, Palpasi Perkusi


Pemeriksaan fisik muskuloskeletal

Pemeriksaan fisik pada


muskuloskeletal dilakukan
untuk mengevaluasi
integritas tulang, postur
tubuh, fungsi sendi,
kekuatan otot, cara
berjalan, dan kemampuan
px melakukan ADL
(Suratun, Heryati,
Manurung & Raenah,
Gambar Nilai kekuatan Otot
2008)c (Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008)
pemeriksaan fungsi sensorik
Sistem saraf pada otak sering disebut dengan saraf cranial yang terdiri dari 12 pasang
saraf
Sistem saraf
sadar/somatik
pemeriksaan fungsi sensorik
Sistem saraf pada otak sering disebut dengan saraf cranial yang terdiri dari 12 pasang
saraf
pemeriksaan fungsi sensorik
Sistem Saraf tidak sadar (otonomik) merupakan sistem saraf yang cara kerjanya
secara tidak sadar/diluar kehendak/tanpa perintah oleh otak. Sistem saraf yang
mensarafi seluruh otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin

Sistem saraf simpatik Sistem saraf parasimpatik

Sistem saraf simpatik merupakan 25 Sistem saraf yang keluar dari daerah otak.
pasang simpul saraf (ganglion) yang Terdiri dari 4 saraf otak yaitu saraf nomor
terdapat di medulal spinalis. Disebut III (okulomotorik), nomor VII (Facial), nomor
juga dengan sistem saraf IX (glosofaring), nomor X (vagus). Disebut
thorakolumbar karena saraf ini keluar juga dengan sistem saraf craniosakral
dari vertebrae thorak ke-1 sampai karena saraf ini keluar dari daerah cranial
ke-12 dan vertebrae kolumnar ke-1 dan juga dearah sakral.
sampai dengan ke-3.
Pemeriksaan visus mata
Visus merupakan sebuah ukuran kuantitatif atau suatu
kemampuan untuk mengidentifikasi simbol simbol berwarna
hitam dengan latar belakang putih dengan jarak yang telah
distandarisasikan serta ukuran symbol yang bervariasi.
Penurunan visus adalah apabila tajam pengelihatan seseorang
kurang dari 20/20 atau 6/6 (suatu bilangan yang menyatakan
jarak dalam satuan kaki yang mana seseorang dapat
membedakan sepasang benda)
Pemeriksaan visus mata
Teknik Pemeriksaan:
 Pasien duduk menghadap optotipe Snellen

dengan jarak 6 meter.


 Pasang trial frame pada mata.
 Satu mata ditutup dengan occluder
 Pasien diminta membaca huruf pada
optotip Snellen dimulai dari huruf yang
terbesar sampai ke huruf yang terkecil pada
baris – baris selanjutnya yang masih dapat
terbaca

Bila huruf terkecil yang masih dapat dibaca pada baris dengan
tanda 6, dikatakan tajam penglihatan 6/6
Pemeriksaan fisik head to toe
Keadaan umum: Kesadaran (GCS), TTV (TD,T, N, RR), TB, BB

Kepala dan leher:


 Kepala : Bentuk, Massa, Distribusi rambut, .Warna kulit kepala, Keluhan : pusing/sakit
kepala/migren/lainnya
 Mata : Bentuk,Konjungtiva, Pupil : (reaksi terhadap cahaya/ isokor/ miosis/pin
pointmidriasis), Tanda-tanda radang, Fungsi penglihatan (Baik/Kabur), Penggunaan
alat bantu (Ya/Tidak) jenisnya (kacamata/lensa kontak)

Hidung : Bentuk,Warna, Pembengkakan (ya/tdk), Nyeri tekan, Perdarahan, Sinus

Mulut & Tenggorokan : Warna bibir , Mukosa ,Ulkus , Lesi ,Massa, Warna lidah,
Perdarahan gusi, Karies, Kesulitan menelan, Gigi, Sakit tenggorok, Gangg. Bicara

Telinga : Bentuk, Warna, Lesi, Massa, Nyeri, Fgs. Pendengaran, alat bantu pendengaran

Leher : Kekakuan, Nyeri/Nyeri tekan, Benjolan/massa, Keterbatasan gerak, Vena


Jugularis (teraba/tdk), Tiroid (KGB/tdk), Limfe, Trakea
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE (CONT..)

Dada : Bentuk, Pergerakan dada, Nyeri/Nyeri tekan, Massa, Peradangan, Taktil fremitus,
Pola nafas (teratur/tdk). Jantung : Perkusi, Auskultasi. Paru : Perkusi, Auskultasi

Payudara dan Ketiak : Benjolan / Massa, Nyeri / Nyeri tekan, Bengkak, Kesimetrisan

Abdomen : Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi

Genitalia : Inspeksi, Palpasi. (Perempuan : Siklus menstruasi, Kontrasepsi, Kehamilan)

Ekstremitas : Kekuatan otot, Kontraktur, Pergerakan, Deformitas, Pembengkakan,


Edema, Nyeri/Nyeri tekan, pus/luka. Refleks (Bisep, Trisep, Brakioradialis, Patelar,
Achiles) Sensasi (Raba/sentuhan, Panas, Dingin, Tekanan/tusuk, Plantar (babinski))

Kulit dan kuku : Kulit (warna, jaringan parut, lesi, suhu, tkstur) Kuku (warna, bentuk, lesi,
CRT)
Punggung : Inspeksi,Palpasi
tugas
1. Bagaimana cara pemeriksaan fisik leher (vena jugularis,
tiroid, limfe, trakea)? Jelaskan! Sertakan gambar
2. Jelaskan cara pemeriksaan fisik abdomen! Sertakan gambar
3. Jelaskan cara pemeriksaan reflek! Sertakan gambar
References
Bachrudin, M., Najib, M. (2016). Keperawatan Medikal Bedah I.
Jakarta: Kementerian Kesehatan
Purwanto, H. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Suratun, Heryati, Manurung, S., Raenah, E. (2008). Klien
Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Seri Asuhan
Keperawatan. Jakarta: EGC. ISBN: 978-979-448-917-8

Anda mungkin juga menyukai