Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ATRIBUT SEISMIK

VIRA IRNANDA
11 5 1 7 0 0 0 7

Sumber:
Alifudin, Ridho Fahmi dkk. 2016. Karakterisasi Reservoir Karbonat Dengan Aplikasi Seismik Atribut
dan Inversi Seismik Impedansi Akustik. Jurnal Geosaintek. 02 / 02.
Peneliti memanfaatkan data seismik dan data log yang bertujuan untuk mengkarakterisasi
reservoir.
1. Dari diagram alir tersebut, dapat kita ketahui bahwa dari data geologi penelitian menghasilkan data
seismik dan data log. Dari bagan diagram sebelah kiri terdapat data seismik, data seismik yang
digunakan adalah post-stack time migration 3D dengan kedalaman sampai 3000 ms.

2. Dari data seismik, dilakukan ekstraksi wavelet. Proses ekstraksi wavelet dilakukan pada data
seismik post stack time migration yang digunakan sebagai input dalam melakukan well tie dan
picking horizon.

3. Kemudian dari bagan kanan terdapat data log, data log atau sumur yang digunakan sebanyak 5 data
yang memiliki deviasi dimana masing masing sumur memiliki data gamma ray, sonic, densitas dan
beberapa memiliki checkshot dan top marker. Sebelumnya, data log yang ada sudah dilakukan
analisa crossplot untuk mengetahui karakter dan lokasi kedalaman reservoar.
4. . Dari data log tersebut kemudian menentukan koefisien refleksi. Dari data log yang awalnya
memiliki informasi densitas suatu batuan dan kecepatan checkshotnya, lalu dari densitas dan
kecepatan checkshot tersebut kita dapat mengetahui impedansinya yang kemudian dapat digunakan
untuk menentukan koefisien refleksinya tersebut.

5. Dari data kanan dan kiri yaitu setelah melakukan ekstraksi wavelet dari data seismik dan penentuan
koefisien refleksi dari data log, selanjutnya data tersebut diperlukan dalam pembuatan seismogram
sintetik. Seismogram sintetik adalah rekaman seismik buatan yang dibuat dari data log kecepatan
dan densitas. Data kecepatan dan densitas membentuk fungsi koefisien refleksi yang selanjutnya
dikonvolusikan dengan wavelet maka jadilah seismogram sintetik. Seismogram sintetik ini dapat
membantu mengidentifikasi horizon (picking horizon) pada penampang seismik (aspek lithologi,
umur, kedalaman, dan sifat-sifat fisis lainnya) karena resolusi vertikalnya lebih baik dari data
seismik. Disatu sisi seismogram sintetik menunjukkan data kedalaman yang akurat (sehingga dapat
dilakukan konversi time to depth).
6. Setelah mendapatkan seismogram sintetik maka selanjutnya adalah melakukan well seismic tie. Well
seismic tie merupakan suatu tahapan untuk mengikatkan data sumur terhadap data seismik yang
digunakan untuk menempatkan even reflektor seismik pada kedalaman yang sebenarnya dan untuk
mengkorelasikan informasi geologi yang diperoleh dari data sumur dan data seismik.

7. Pada bagan sebelah kiri setelah melakukan well seismic tie, dilakukannya proses picking fault. Picking
fault dilakukan untuk mengetahui karakter frakturasi batuan dalam penampang seismik, serta dengan
menggunakan referensi peta geologi, maka fault dapat di pick untuk menyempurnakan hasil interpretasi.
Tentu saja dengan memperhatikan sudut kemiringan fault dan naik turunnya perlapisan batuan.
8. Kemudian melakukan picking horizon.  Picking horizon adalah suatu proses penelusuran horizon yang
digunakan sebagai kontrol secara lateral dari data seismik.

9. Setelah melakukan picking fault dan picking horizon, maka selanjutnya adalah membuat peta struktur
waktu. Peta struktur waktu adalah peta struktur seismik yang masih berdomain waktu. Dari peta
struktur waktu tersebut dapat dibuat atribut seismik dengan parameter yang digunakan dari hasil dari
ekstraksi data seismik (time, frekuensi, atenuasi , dan amplitudo).

10. Dari peta struktur waktu dan dibarengi dengan data well seismic tie sebelumnya dapat dibuat inversi
AI. Pada dasarnya inversi seismik adalah proses untuk mengubah informasi data seismik dari informasi
yang berkaitan dengan bidang batas antar lapisan menjadi informasi yang berkaitan dengan lapisan itu
sendiri. Kandungan informasi ini berupa impedansi akustik yang dapat dihubungkan dengan porositas
batuan reservoir. Untuk mendapatkan hasil inversi terbaik, dilakukan uji coba menggunakan metode
inversi yang ada.

Model Impedansi Akustik Hasil Interpolasi


Data AI ke Data Seismik dengan Batasan Data Horizon .
11. Peta struktur waktu tadi kemudian dilakukan konversi sehingga dapat menghasilkan peta struktur
kedalaman.

12. Setelah sudah mendapatkan peta struktur kedalaman, maka selanjutnya dilakukan analisa. Analisa
dapat dibantu dengan atribut seismik dan data inversi AI yang sebelumnya sudah dibuat dari data
well seismic tie. Atribut seismik adalah jumlah data yang diekstraksi yang berasal dari data
seismik yang dapat dianalisa untuk meningkatkan informasi yang mungkin lebih detail dari
seismik sebelumnya yang lebih mengarah pada interpretasi geologis atau geofisika yang lebih
baik.

Penerapan atribut RMS

13. Inversi impedansi akustik dan seismik atribut tersebut digunakan untuk menganalisa lithologi
dan keberadaan fluida hidrokarbon yang terisi di batuan reservoar.

Anda mungkin juga menyukai