Tugas Atribut Seismik

(FLOWCHART)

Rr. Hedwigine A.G.E.C.

115.170.037
 Flowchart

Data Loading dan QC

Well Log Correlation Synthetic Seismogram Generation

Well Tie Seismic

Picking Faults Picking Horizons

Modify from :
https://www.researchgate.net/figure/Generalized-workflow-
chart-for-seismic-data-interpretation_fig9_305369763
Data Loading dan QC

Pada proses data loading, data yang dibutuhkan adalah data akuisisi
seismic berjenis seg-y baik 2D maupun 3D. Dari data akuisisi tersebut
kemudian dilakukan prosesing data seismik sebagai QC.

Data seismik tersebut yang biasanya terdiri dari inline dan crossline
kemudian dimasukkan dalam software untuk dilakukan well tie dengan
data well log.
Well Log Correlation & Synthetic Seismogram Generation

Data log yang digunakan merupakan data yang sudah diinterpretasi batas-
batas lapisan atau formasinya. Pada pembuatannya dilakukan dengan
mengkorelasikan data log dengan litostratigrafi atau data geologi.
Umumnya karena data seismik masih berada pada domain waktu, maka
perlu dilakukan konversi dari data well yang memiliki domain kedalaman.
Langkah yang dilakukan berupa konversi data well ke domain waktu
menggunakan data log dan checkshot.
Well Tie Seismic

Pada proses ini dilakukan pengikatan (tie) dari data sumur dengan data
seismik. Data sumur dengan koordinat tertentu dimasukkan dalam
software untuk dihubungkan dengan data inline dan crossline seismik.

Data log yang dibutuhkan berupa log sonic dan densitas yang sudah
dikoreksi dengan data checkshot.
Picking Fault & Picking Horizon
Pemilihan picking fault maupun picking horizon dapat mempertimbangkan kondisi dari
geologi dan stratigrafi daerah penelitian. Jika memiliki kondisi kompleks, maka lebih dulu
dilakukan picking faults, namun jika kondisinya lebih sederhana sehingga data lintasan
dapat dengan mudah diinterpretasi kemenerusan lapisannya, maka dilakukan picking
horizon terlebih dahulu.

Picking faults dilakukan pada setiap lintasan. Pada proses ini data sumur belum terlalu
berpengaruh. Pada picking horizons, digunakan batas-batas lapisan/formasi dari data
sumur untuk menentukan kemenerusan litologinya.