Anda di halaman 1dari 27

BRONCHITIS DAN

BRONCHIECTASIS
DANY PRAMUNO PU TRA, S.FTR
BRONCHITIS
BRONCHITIS

• Bronkitis adalah inflamasi saluran


nafas yang ditandai dengan edema
dan hiperplasi jaringan sub
mucosal, sehingga terjadi produksi
mukus berlebihan ke batang
bronchial sehingga terjadi
hambatan pada saluran nafas
secara kronik atau berulang dengan
disertai batuk, hampir setiap hari
selama sekurangnya 3 bulan
selama 2 tahun berturut-turut.
BRONCHITIS
• Bronkitis didefinisikan sebagai batuk yang menetap dengan
produksi sputum selama 3 bulan dalam 2 tahun berturut-turut.
• Penyebab paling penting dari bronkitis adalah iritasi berulang
pada mukosa bronchial oleh karena zat berbahaya yang terhirup,
seperti pada perokok.
• Tanda-tanda patologis dari bronkitis adalah adanya sumbatan
jalan nafas dikarenakan mukosa bronkus, dan terjadi
peningkatan ukuran dan jumlah dari kelenjar mukosa pada
bronkus. Mukus yang berlebihan dapat terlihat pada saluran
nafas dan menghambat udara pada saluran nafas.
ETIOLOGI BRONCHITIS

• Faktor Lingkungan :
- Merokok
- Pekerjaan
- Polusi udara
- Infeksi berulang
• Faktor Host (Individu) :
- Usia
- Jenis kelamin
- Penyakit paru yang sudah ada
PATOFISIOLOGI BRONCHITIS
Irritant (zat yg menyebabakan iritasi
pada bronkus)

Hiperplasia dan hipertrofi dari sel


sekresi mukus
Udara terjebak di dalam paru
Mukus menebal
Obstruksi / hambatan jalan nafas
Fungsi silia terganggu
Edema / bengkak
Penurunan kemampuan pembersihan
mukus Terjadi inflamasi dan penebalan
dinding bronkus
Sistem pertahanan paru bereaksi
Infeksi menyebabkan bertambah
Rentan terjadi infeksi banyak mukus
Udara terjebak di dalam alveolus sehingga tidak bisa keluar
saat ekspirasi
Volume udara saat ekspirasi cenderung sedikit, dan menunjukkan
adanya udara yang masih terjebak di dalam paru-paru
Perubahan pada volume paru-paru

Pada paru yang


mengalami obstruksi,
volume udara residu
(RV) meningkat
sehingga menyebabkan
udara cadangan inspirasi
(IRV) berkurang.
BRONCHIECTASIS
BRONCHIECTASIS

• Bronkiekstasis adalah kondisi yang


ditandai dengan dilatasi abnormal
bronkus dan kehancuran dinding
bronkial, bisa muncul di seluruh
pohon trakeobronkial atau bisa
terbatas pada satu segmen atau lobus.
• Bronkiektasis sering disebabkan
karena infeksi yang menyebabkan
inflamasi serta destruksi jalan napas.
Infeksi yang sering ditemukan adalah
infeksi kistik fibrosis.
• Dilatasi pada bronkus bersifat
irreversibel (tidak dapat kembali).
ETIOLOGI BRONCHIECTASIS

• Riwayat penyakit paru dalam waktu


lama (>10 tahun)
• Kelemahan dinding bronkus akibat
kerusakan jaringan
• Berkaitan dengan obstruksi bronkus
• Peradangan akibat endobronkial
tuberkulosis
• Sebagian besar disebabkan merokok
PATOFISIOLOGI BRONCHIECTASIS

• Bronkiektasis adalah dilatasi abnormal bronkus proksimal


dan menengah (>2mm) yang disebabkan oleh melemahnya
atau perusakan komponen otot dan elastis dinding bronkus.
• Terjadi perubahan diantaranya peradangan, edema, jaringan
parut, ulserasi, dan kerusakan sekunder parenkim paru
distal.
• Gangguan fungsional yang ditemukan adalah gangguan
pembersihan sekresi dari pohon bronkus
PATOFISIOLOGI BRONCHIECTASIS

• Gangguan pembersihan sekresi


menyebabkan kolonisasi dan
infeksi dengan organisme
patogen, yang menyebabkan
dahak purulen pada pasien
• Hasilnya adalah kerusakan lebih
lanjut bronkial dan kerusakan
pada lingkaran bronkus,
pelebaran bronkus, gangguan
sekresi, infeksi berulang, dan
kerusakan yang berlebih pada
bronkial.
MANIFESTASI KLINIS BRONCHIECTASIS

• Batuk kronis • Penggunaan otot bantu


• Sesak nafas pernafasan
• Batuk berdarah • Pursed lip breathing
• Nyeri dada • Sianosis
• Malnutrisi • Peningkatan RR dan HR
• Anemia
PROSES FISIOTERAPI

PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
a. Identitas : Nama, Umur, Jenis kelamin, Alamat, Agama,
Pekerjaan
b. Data Medis : Diagnosa, Hasil Lab, Foto X-Ray
c. Anamnesis : Keluhan utama, RPS, RPP, RPD, RPK
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. Vital Sign : kesadaran (GCS), tekanan darah (BP), nadi (HR),
frekuensi nafas (RR), suhu
(ditemukan frekuensi nafas meningkat/takipnea, dan frekuensi
nadi meningkat/takikardia)
2. Inspeksi :
a. Inspeksi statis :
- Kesadaran dan raut wajah
- Postur : kifosis (membungkuk) dan elevasi dari bahu
karena ketegangan otot bantu pernafasan
b. Inspeksi dinamis :
- Pola nafas : prolong inspirasi dengan perbandingan
inspirasi:ekspirasi = 2:1 (normal 1:2)
- Gerakan nafas dangkal dan cepat (takipnea)
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
3. Palpasi :
- Gerakan dada : penurunan mobilitas atau ekspansi thoraks
- Vocal fremitus : lebih bergetar pada daerah paru dengan
banyak sekret
- Otot bantu pernafasan : spasme
4. Perkusi :
- Redup pada lapang paru yang terdapat banyak sputum
5. Auskultasi :
- Terdapat suara crackles pada lapang paru yang terdapat
banyak sputum
PEMERIKSAAN SPESIFIK

1. Pemeriksaan sesak nafas (VAS)


2. Pemeriksaan ekspansi thoraks (antropometri)
3. Pemeriksaan kapasitas paru (spirometri)
4. Pemeriksaan warna sputum (warna sputum pneumonia :
hijau dan kental)
5. Pemeriksaan endurance (SMWT)
PROBLEM FT
1. Impairment :
• Sesak nafas
• Retensi sputum
• Penurunan kapasitas paru
• Penurunan ekspansi thoraks
• Penurunan kekuatan otot nafas
• Spasme otot bantu pernafasan
• Penurunan endurance
2. Functional Limitation
3. Participation Restriction
PROGRAM INTERVENSI FT
1. IR
2. Breathing Exercise
• Pursed Lip Breathing Exercise
• ACBT (Active Cycle Breathing Technique)
• FET (Force Expiratory Technique)
3. Postural Drainage
4. Latihan Batuk Efektif dan Huffing
5. Latihan aktif mobilitas thoraks yang disertai dengan gerakan
extremitas superior untuk meningkatkan mobilitas thoraks.
BREATHING EXERCISE
Pursed Lip Breathing
• Pursed lip breathing merupakan latihan pernapasan yang
menekankan pada proses ekspirasi dengan tujuan untuk
memudahkan proses pengeluaran udara yang terjebak..
• Pursed Lip Breathing adalah suatu metode breathing
control / mengontrol pernafasan dimana pada fase
ekspirasi dilakukan dengan mengerutkan bibir dan
dengan kecepatan tertentu (prolonged expiration) tanpa
diawali dengan nafas dalam / deep inspiration
• Inspirasi : ekspirasi = 2:4 = 3:6 = 4:8
BREATHING EXERCISE
Pursed Lip Breathing
BREATHING EXERCISE
Active Cycle Breathing Technique (ACBT)
• ACBT didefinisikan sebagai suatu siklus dari breathing
control, thoracic expansion exercise dan FET
• Breathing control adalah suatu pernapasan tenang,
pada normal kapasitas paru dan volume tidal, serta
dianjurkan untuk menggunakan lower chest dan
releksasi dari upper chest dan shoulder
• TEE adalah latihan napas dalam dengan penekanan pada
inspirasi maksimal dengan atau tanpa penahanan pada
akhir inspirasi diikuti ekspirasi yang pelan dan rileks.
• FET dalam konteks ACBT ini adalah satu atau dua kali
huffing yang diselingi dengan breathing control
BREATHING EXERCISE
TEE (Thoracic Expansion Exercise)
BREATHING EXERCISE
FET (Force Expiratory Technique) = Huffing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai