Anda di halaman 1dari 58

ADAPTASI BAYI BARU LAHIR

CHORI ELSERA, S.Kep.,Ns.,M.Kep


2
RESPIRATORY SYSTEM
Fetal period
 Breathing movement
 Vasoconstriction
 Alveoli: fluid
 No diffusion

3
Respiratory system
Just after birth
Fluid replaced by air
Air

Breath: First Second 3rd...


4
Vasodilatation of pulmonary vascular

Konstriksi
Dilatasi

Cairan dalam O2 dalam


5 alveoli alveoli
ADAPTATION

90% no support needed


10% need respiratory support/positive
pressure ventilation
1% complete resuscitation

8
Penghentian aliran melalui duktus arteriosus
setelah lahir karena darah mengalir ke paru-paru
Fetal circulation Adult circulation

Penutupan duktus
arteriosus

Arteri
pulmonal

9
10
Pale Plethorea

Icteric
Cyanotic
Temperature
Place: Axilla
Hypothermia: < 36.5ºC
Hyperthermia: > 37.5ºC
Skin Color

Jaundice (yellowish skin)

Jaundice (Depkes & IDAI, 2007) “Kramer” grade of jaundice(Depkes & IDAI, 2007)

Skills Laboratory, Faculty of Medicine


Universitas Gadjah Mada
Hidocefalus Anencafali

Myelomeningochele
Paralisis N. Facialis Strabismus

Microcephal
Caput Succedaneum

Extracranial injury

Cephalhematoma
Subgaleal hemorrhage with skull fracture
Examples

 Skin

Skills Laboratory, Faculty of Medicine


Universitas Gadjah Mada
 Ear

(Depkes & IDAI, 2007) (Depkes & IDAI 2007)

Skills Laboratory, Faculty of Medicine


Universitas Gadjah Mada
 Breast

(Depkes & IDAI, 2007) (Depkes & IDAI,2007)

Skills Laboratory, Faculty of Medicine


Universitas Gadjah Mada
 Female Genital

(Depkes & IDAI,2007)

Skills Laboratory, Faculty of Medicine


Universitas Gadjah Mada
(Depkes & IDAI,2007)
 Male Genital

(Depkes & IDAI, 2007) (Depkes &IDAI,2007)

Skills Laboratory, Faculty of Medicine


Universitas Gadjah Mada
 Plantar Dermatoglify

(Depkes & IDAI, 2007)

Skills Laboratory, Faculty of Medicine


Universitas Gadjah Mada
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
BAYI BARU LAHIR
CHORI ELSERA
Pengkajian
Pengkajian Awal ; merupakan pengkajian yang
pertama kali dilakukan pada saat bayi lahir dengan
menggunakan nilai APGAR (Apgar score) dan
pemeriksaan fisik singkat
Nilai APGAR memungkinkan pengkajian untuk
megetahui perlu tidaknya resusitasi dilakukan dengan
secepatnya
Nilai Apgar
Appearance (Warna Kulit)
Pulse (Denyut Jantung)
Grimace (Refleks)
Activity (Tonus Otot/aktivitas)
Respiration (Pernapasan)
Lanjutan…
Denyut jantung
Nilai 0 bila tidak ada
Nilai 1 bila lambat/kurang dari 100
Nilai 2 bila lebih dari 100
Lanjutan…
Pernapasan
Nilai 0 bila tidak ada
Nilai 1 bila lambat,menangis lemah
Nilai 2 bila menangis dengan baik
Lanjutan..
Tonus otot
Nilai 0 bila lemah
Nilai 1 bila ekstrimitas sedikit fleksi
Nilai 2 bila fleksi dengan sempurna/baik
Lanjutan..
Refleks
Nilai 0 bila tidak ada respon
Nilai 1 bila menyeringai (grimace)
Nilai 2 bila menangis
Lanjutan..
Warna Kulit
Nilai 0 bila warna pucat/kebiruan
Nilai 1 bila tubuh warna merah muda, ekstrimitas
kebiruan
Nilai 2 bila warna merah muda seluruhnya
Lanjutan…
 Penilaian APGAR dilakukan pada menit 1dan menit ke 5
 Nilai 0 – 3 mengindikasikan Distress Berat
 Nilai 4 – 6 mengindikasikan Kesulitan moderat
 Nilai 7 – 10 mengindikasikan Normal/bayi tidak
mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan
kehidupan luar rahim
 Nilai APGAR tidak bisa digunakan untuk memperkirakan
gangguan neurologis pada masa yang akan datang
Untuk pengkajian awal yang singkat,Ners
mengkaji hal-hal sbb:
Eksternal
Perhatikan bercak warna
Pengelupasan/dismaturitas
Panjang kuku dan lipatan pada telapak kaki
Periksa adanya mekonium pada tali pusat,kulit, kuku
atau cairan amnion ( indikator hipoksia janin)
Lanjutan..
Dada
Palpasi untuk mencari lokasi denyutan yang paling kuat
dan auskultasi untuk menghitung jumlah denyut jantung,
mengetahui kualitas bunyi jantung dan mendeteksi
kelainan pernapasan
Lanjutan…
Abdomen
Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk seperti kubah
dan tidak adanya anomali, perhatikan jumlah pembuluh
darah pada tali pusat
Lanjutan..
Neurologis
Periksa tonus otot dan reaksi refleks, palpasi fontanela
anterior untuk memeriksa adanya massa atau tonjolan,
perhatikan keberadaan dan ukuran fontanela seta sutura
kepala dengan palpasi
Pengkajian lanjutan…
 Berat badan
cara: letakkan kain lembut pada timbangan dan atur skala
0, bayi diletakkan diatas timb.
prinsip: timbang bayi setiap hari pada jam yang sama
variasi normal: 2500 gr sampai 4000 gr
deviasi: < 2500 gr (prematur, Sindrom rubella)
> 4000 gr ( Diabetes maternal, herediter)
 Panjang badan
cara: ukur panjang badan dari ujung kepala sampai ke
tumit degan menggunakan pengukur kayu atau metelin
variasi normal: 45 cm sampai 55 cm
deviasi: < 45 cm ( penyimpangan kromosom)
> 55 cm (penyimpangan kromosom)
Lingkar Kepala
cara : diukur pada diameter terbesar/Oksipitofrontalis
Variasi normal : 32 cm – 36,8 cm
Deviasi : < 32 cm ( mikrosefalus)
> 36,8 cm ( hidrosefalus, makrosefalus)
Lingkar dada
cara : Diukur pada garis buah dada
Variasi Normal : 30 cm – 33 cm
Deviasi : < 30 (prematur)
Lingkar Abdomen
cara : diukur dibawah umbilicus
variasi normal : 30 cm – 33 cm
deviasi : massa di abdomen
Suhu Tubuh
cara : diukur di daerah rectum (umum dilakukan),
axilla bila sudah batita
variasi normal : 36,5 c – 37,2 c
deviasi : prematur, infeksi, suhu ruangan, pakaian
kurang hangat, dehidrasi
Tekanan darah
cara : elektric, manual/ manset harus sesuai dengan
lebar 2,5 cm dan palpasi denyut radialis
variasi normal : sistole 60 – 80 mm Hg
diastole 40 – 50 mm Hg
Deviasi : sepsis, hipovolemia
Lanjutan…
Tanggungjawab Ners dalam perawatan BBL:
Memastikan apakah bayi dapat bernapas
Mengkaji temperature
Memasang gelang identitas pada bayi
Membungkus bayi dengan baju dan selimut hangat
Memberikan bayi pada ibu untuk secepatnya ada kontak
kulit antara bayi dengan ibu
Program perawatan rutin BBL
 Ukur Tanda-tanda vital
 Ukur BB,PB,LK, LD
 Berikan Salf mata tetrasiklin/erytromicyn 5 mg satu kali
olesan pada tiap mata
 Berikan Vitamin K 1 mg IM
 Tempatkan di ruangan sesuai keadaan bayi
 Merawat tali pusat
 Memandikan bayi
 Menggendong dan mengatur posisi bayi
Merawat tali pusat
 Perawatan tali pusat sama dengan perawatan luka lainnya
 Tujuannya : mencegah dan mengidentifikasi adanya infeksi
secara dini
 Perawat membersihkan tali pusat dan kulit di sekitar
dasar tali pusat/pangkal tali pusat dengan
menggunakan lidi kapas dan biarkan terpapar udara
Memandikan Bayi
Tujuan memandikan bayi:
Membersihkan seluruh tubuh bayi
Mengobservasi keadaan
Memberikan rasa nyaman
Mensosialisasikan antara orangtua-anak-keluarga
Berdasarkan penelitian terkini, cara memandikan bayi yang
direkomendasikan adalah water teppid sponge sampai
tali pusat lepas.
Alhamdulillah.....
Diagnosa keperawatan
 Pola napas tidak effektif b.d obstruksi jalan napas
 Gangguan pertukaran gas b.d hipotermia
 Resiko tinggi termoregulasi tidak effektif b.d kehilangan
panas
 Resiko tinggi infeksi b. d faktor-faktor lingkungan
 Resiko tinggi nyeri b.d sirkumsisi
 Koping keluarga berpotensi untuk tumbuh b.d
pengetahuan tentang kapabilitas sosial BBL
 Rendah Diri situasional b.d salah interpretasi terhadap
respon BBL
Hasil yang diharapkan
Bayi
Bayi akan mengalami transisi dari kehidupan intra
uterine ke ekstra uterine
Mempertahankan pola pernapasan yang efektif
Mempertahankan termoregulasi yang efektif
Terbebas dari infeksi
Lanjutan..
 Orangtua
 Memiliki pengetahuan ,ketrampilan dan keyakinan tentang aktivitas
perawatan bayi
 Memahami karakteristik perilaku dan biologis bayi mereka yang
baru lahir
 Mendemonstrasikaninteraksi/perilaku yang meningkatkan fungsi
keluarga sehat
 Memiliki kesempatan untuk meningkatkan hubungan mereka
dengan bayi
 Mulai mengintegrasikan bayi ke dalam keluarga
Perawatan kolaboratif
Faktor lingkungan (penerangan adekuat, upaya
meminimalkan kemungkinan kebakaran, ventilasi
adekuat,pengendalian temperatur, kelembaban)
Tindakan untuk menghindari infeksi
( tempat sampah jauh minimal 60 cm dari bayi berada,
tempat cuci tangan dekat dengan tempat perawatan,
UP / kacamata, masker, sarung tangan)
Lanjutan….
Faktor keamanan (sidik kaki bayi, gelang
identifikasi, foto setelah bayi lahir, tidak membiarkan
orang asing masuk / membawa bayi)
Pertimbangan Budaya pada BBL
Ind. /Jawa : setelah puput pada umbilicus diletakkan
uang logam agar umbilicusnya bagus/tidak ‘bodong’
Saudi arabia : melakukan sunat /sirkumsisi segera
setelah bayi lahir ( Asia/Indonesia tidak)
Ind./ NTT : meletakkan bayi di depan/diatas tungku
untuk menyehatkan bayi dan mengusir roh jahat
Kriteria pemulangan dini bbl…
Bayi cukup bulan dengan BB 2500 – 4000 gr
Hasil pengkajian fisik BBL normal
Tanda-tanda vital normal (suhu,TD,nadi, RR)
APGAR score > 7 pada menit 1 dan ke 5
Refleks mengisap dan menelan baik
Berkemih dan defekasi normal
Dari pemeriksaan penunjang lab normal (Hmt,Hb,
glukosa,bilirubin)
Discharge planning…
Demonstrasikan cara perawatan tali pusat
Demontrasikan cara memandikan sponge bath
Demontrasikan cara menyusui yang benar
Demontrasikan cara memakaikan baju bayi
Quizz….
Ny. Cahaya usia 23 tahun melahirkan anak I, laki-laki,
BB 2900 gram, PB 50 cm. Ners Antok dan Ners
Sunnia mengkaji APGAR pada menit 1 hasilnya:
denyut jantung kurang dari 100 x/mnt, menangis
kuat, fleksi sempurna,menyeringai dan warna kulit
merah muda. Ny. Cahaya mengatakan masih takut
untuk memegang bayinya.
Pertanyaan…
 Apakah bayi Ny. Cahaya BB dan TB dalam batas normal?
Pengkajian apa saja yang harus dilakukan Ners Antok pada
bayi Ny.Cahaya ?
 Berapa nilai APGAR bayi Ny. Cahaya pada menit 1dan
hasilnya normal atau tidak?
 Perawatan apa saja yang harus dilakukan oleh Ners Sunnia
pada bayi tsb dalam 24 jam pertama?
 Sebutkan diagnosa keperawatan yang muncul pada bayi
Ny. Cahaya dan keluarganya!

Anda mungkin juga menyukai