Keperawatan Jiwa
“Resiko Perilaku Kekerasan”
Kelompok 1
• b) Proyeksi
• Menyalahkan orang lain kesukarannya atau keinginannya yang tidak baik, misalnya seorang wanita muda yang menyangkal
bahwa ia mempunyai perasaan seksual terdadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya tersebut mencoba
merayu, mencumbunya.
• c) Represi
• Mencegah pikiran yang menyakitkan atau bahayakan masuk kedalam sadar. Misalnya seorang anak yang sangat benci pada
orang tuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didikan yang diterimanya sejak kecil bahwa membenci
orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh tuhan. Sehingga perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia
dapat melupakanya.
• d) Reaksi formasi
• Mencegah keinginan yang berbahaya bila di ekspresika.dengan melebih lebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan
menggunakan sebagai rintangan misalnya sesorangan yang tertarik pada teman suaminya,akan memperlakukan orang
tersebut dengan kuat.
• e) Deplacement
• Melepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan pada objek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada
mulanya yang membangkitkan emosi itu ,misalnya: timmy berusia 4 tahun marah karena ia baru saja mendapatkan
hukuman dari ibunya karena menggambar didinding kamarnya. Dia mulai bermai perang-perangan dengan temanya.
Penatalaksanaan
• a. Farmakoterapi
• b. Terapi okupasi
• c. Peran serta keluarga
• d. Terapi somatic
• e. Terapi kejang listrik
Askep Teoritis
1.Identitas
Identitas klien
Meliputi : nama atau inisial klien, alamat, nomor MR, tanggal masuk, dan tanggal pengkajian.
3. Faktor predisposisi
1. Gangguan jiwa dimasa lalu
Tanyakan kepada keluarga atau klien apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya.
2. Pengobatan sebelumnya
Tanyakan kepada keluarga atau klien apakah klien pernah berobat sebelumnya dan bagaimana hasil pengobatan sebelumnya.
3. Trauma
Tanyakan pada keluarga atau klien, apakah klien pernah melakukan atau mengalami dan menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari
lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
4. Anggotakeluargayangmengalamigangguan jiwa
Tanyakan kepada keluarga atau klien apakah anggota keluarga lainnya yang mengalami gangguan jiwa.
5. Pengalamanmasalaluyangmengalami gangguan jiwa
Tanyakan kepada keluarga atau klien tentang pengalaman yang tidak menyenangkan (kegagalan, kehilangan, perpisahan, kematian, trauma selama
tumbuh kembang) yang pernah dialami klien pada masa lalu
• 4. Pemeriksaan fisik
• a. Kesadaran umum
• Berisikan bentuk kesadaran klien saat masuk, biasanya klien dengan
gangguan jiwa tidak ada memiliki masalah terhadap kesehatan fisik,
dan adapun klien gangguan jiwa yang mengalami gangguan terhadap
kesehatan fisik biasanya di stabilkan dulu dirumah sakit umum dan
setelah membaik baru dirujuk ketempat rumah sakitjiwayangada.
• b. Tanda-tanda vital
• Yaitu terdiri dari tekanan darah (TD), nadi, suhu, dan pernafasan.
• 5. Psikososial
• a. Genogram
• Meliputi jumlah keluarga orang terdekat, dan pemegang
pengambilan keputusan serta pola komunikasi dan pola asuhan dalam
keluarga,
• b. konsep diri
• 1) Gambaran diri
• Bentuk tubuh dan perilaku yang ditampakkan selama beradadi rumah sakit.
• 2) Identitas diri
• Menggambarkan pasien seperti, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, status perkawinan dan
lain sebagainya.
• 3) Peran diri
• Gambaran klien dimasa sehat yang memilki peran dan fungsi klien dalam keluarga.
• 4) Ideal
• Gambaran keinginan yang dirasakan klien.
• 5) Harga diri
• Keadaan status harga diri klien yang bisa juga menjadi awal serangan gangguan jiwa terhadap
klien.
• 6) Hubungan social
• Biasanya klien merasa terisolasi dan tersaing, perasaan kosong dan merasa putus asa sehingga
klien terpisah dengan orang.
• 7) Spiritual
• Berisikan nilai keyakinan dan kegiatan ibadah.
6. Status mental
a.Penampilan
Meliputi keadaan penampilan saat berada dirumah sakit diwaktu pengkajian, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
b. Pembicaraan
Biasanya marah-marah, serta menilai apakah pembicaraan klien cepat, keras, terburu-buru, membisu dan lain sebagainya.
c.Aktivitas motoric
Biasanya klien bergerak aktif seperti mondar-madir,melempar-lempar barang
d. Alam perasaan
Adanya sesuatu merasa diasingkan dari keluarganya, klien suka menyen diri, pandangan kosong.
e. Afek
Ekspresi emosi yang terlihat seperti : datar, tumpul, labil, dan tidak sesuai
f. Interaksi selama wawancara
Biasanya kontrak mata klien normal, atau kadang-kadang tidak koperatif terhadap pandangan dan sering memandang kearah lain dan berbicara sendiri tanpa
memikirkan lawanbicara.
g.Persepsi
Biasanya klien sering melihat bayangan seperti setan atau bayangan aneh yang tidak dapat dilihatoleh orang lain, atau mendengar suara-suara yang tidak ada
wujudnya, atau membaui sesuatu yang busuk seperti darah, atau merasakan seperti sedang memakan sesuatu, atau bahkan seperti measakan sesuatu pada
kulitnya.
h. Proses pikir
Biasanya klien berbicara sesuai dengan apa yang ditanyakan perawat tanpa meloncat atau berpindah-pindah ketopik lain.
i. Isi pikir
Klien dengan resiko perilaku kekerasan biasanya terjadi karena obsesi, atau pikiran magis
j. Tingkat kesadaran
Biasanya tingkat kesadaran klien baik, dimana ia menyadari tempat keberadaannya dan mengenal baik bahwasannya ia berada dalam pengobatan.
k.Memori
Klien dengan resiko perilaku kekerasan biasanya ingat dengan kejadian yang dilakukannya
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Biasanya klien pernahmenduduki dunia pendidikan, tidak memiliki masalah dalam berhitung.
m. Kemampuan penilaian
Bagaimana tingkat kemaampuan penilaian klien apakah apakah klien dapat mengambil keputusan ataupun tidak
n. Daya tilik diri
Biasanya klien menyadari bahwa dia berada dalam masa pengobatan
. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
Tanyakan frekuensi, jumlah variasi,macam dan cara makan, observasi kemampuan klien menyiapkan dan membersihkan alat
makan.
b. BAB/BAK
Observasi kemampuan klien dalam BAB/BAK, pergi menggunakan WC atau membersihkan WC.
c. Mandi
Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat gigi,cuci rambut,gunting kuku. Observasi kebersihan tubuh dan
bau badan klien
d. Pakaian
Frekuensi penukaran pakaian sehari-hari,bentuk kekotoran baju dan bau pakaian
e. Istirahat dan tidur
Observasi dan tanyakan lama dan waktu tidur siang malam, persiapan sebelum tidur dan aktivitas setelah tidur
f. Penggunaan obat
Observasi penggunaan obat,frekuensi,jenis,dosis,waktu dan cara pemakaian.
g. Pemilihan kesehatan
Bagaimana,kapan perawatan lanjut, siappa saja sistem pendukung yang dimilki
h. Aktivitas rumah
Kemampuan klien dalam mengelola dan menyajikan makanan,merapikan rumah, dan mengatur kebutuhan sehari-hari
i. Aktivitas diluar rumah
Kemampuan klien belanja kebutuhan sehari-hari,aktivitas lain yang dilakukan diluar rumah.
j. Aspek medis
1) Diagnosa medis : Perilaku kekerasan
2) Terapi yang diberikan : -Terapi kognitif
-Terapi keluarga
-Terapi perilaku
-Terapi aktivitas kelompok
Diagnosa Keperawatan