Anda di halaman 1dari 18

DEFINISI DEPRESI

Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau


emosi dengan komponen psikologis seperti rasa
sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal, putus asa
dan penyesalan atau berbentuk penarikan diri,
kegelisahan atau agitasi.

Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang


bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak
dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain.
DEFINISI DEPRESI MENURUT AHLI

Depresi adalah suatu bentuk gangguan suasana


hati yang mempengaruhi kepribadian seseorang.
Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan
perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia dan
menderita. Individu umumnya menggunakan istilah
depresi untuk merujuk pada keadaan atau suasana
yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak
mempunyai harga diri, dan tidak bertenaga.
(Suryantha Chandra, 2002)
DOC. SATRIA 12/09/20
ETIOLOGI

– Faktor Biologis
- Faktor Genetik :
- Gangguan Pada Otak
- Gangguan Neurotransmitter
- Perubahan Endokrin
– Faktor Psikologis
- Penyimpangan Perilaku
- Penyimpangan Psikodinamis
- Penyimpangan Kognitif
– Faktor Sosial
PATOFISIOLOGI
Struktur neocortical dorsal mengalami hipometabolis dan struktur
limbic ventral mengalami hipermetabolis selama dalam keadaan
gangguan depresif.
Selain itu jalur fronto-striatal pada otak memediasi antisipasi yang
mengarah ke afek (alam perasaan) yang positif, dan abnormalitasnya
bisa menghasilkan satu ketidaksanggupan untuk mendorong
antisipasi. Terjadinya kerusakan pada sirkuit fronto-orbital dapat
menimbulkan iritabilitas, dan pengurangan sensitifitas pada isyarat-
isyarat sosial. Begitu pula kerusakan cingulata anterior dapat
menyebabkan apatis dan menurunnya inisiatif. Kerusakan sirkuit
dorsolateral dapat menyebabkan kesulitan dalam merubah tempat,
dalam belajar dan generasi daftar kata. Begitu pula hipoaktivitas
korteks prefrontodorsolateral dan gyrus angularis telah dihubungkan
pula dengan gangguan psikomotor dan gangguan depresif.
GAMBARAN KLINIS
TANDA dan GEJALA
TINGKATAN DEPRESI PADA
LANSIA

– Depresi ringan
Suasana perasaan yang depresif, Kehilangan minat,
kesenangan dan mudah lelah, konsentrasi dan perhatian
kurang.
– Depresi Sedang
Kesulitan nyata mengikuti kegiatan sosial
– Depresi Berat
Kehilangan harga diri dan perasaan tidak berguna.
SKALA PENILAIAN OBJEKTIF UTK
DEPRESI
A. The Zung Self-Rating Depression Scale:
- Utk dokumentasi keadaan klinik pasien
- Terdiri dari 20 item skala pelaporan
- Skor normal: ≤ 34
- Skor depresi: ≥ 50
B. The Raskin Depression Scale:
- Mengukur beratnya depresi pasien yg dilaporkan oleh pasien dan dokter pengamat
- 3 dimensi pelaporan: verbal, penampilan perilaku, gejala sekunder
- Skor normal: 3
- Skor depresi: ≥ 7
C. The Hamilton Rating Scale for Depression (HAM-D):
- Dokter mengevaluasi jawapan pasien thd pertanyaan tntg rasa bersalah, ide bunuh diri,
kebiasaan tidur dan gejala lain depresi lewat wawancara klinik
- Terdiri dari 24 item
- Total skor antara 0- 76
DAMPAK DEPRESI

– Tekanan darah – Stroke


tinggi – Penyakit Jantung
– Gastritis – Dimensia
– Vertigo – Reumatik
– Migrain
– Kanker
MANAJEMEN TERAPI PADA LANSIA
ASUHAN KEPERAWATAN

DEPRESI PADA LANSIA


PENGKAJIAN
 Identitas diri klien
 Riwayat Keluarga
 Riwayat Penyakit Klien
 Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya tanda
dan gejala karakteristik
 Kaji adanya depresi.
 Singkirkan kemungkinan adanya depresi dengan scrining yang tepat,
seperti geriatric depresion scale.
 Ajukan pertanyaan-pertanyaan pengkajian keperawatan
 Wawancarai klien, pemberi asuhan atau keluarga.
 Lakukan observasi langsung terhadap :
- Perilaku.
- Afek
- Respon kognitif
 Luangkan waktu bersama pemberi asuhan atau keluarga
- Identifikasi berapa lama sudah menjadi pemberi
asuhan dikeluarga tersebut.
- ldentifikasi sistem pendukung yang ada bagi
pemberi asuhan dan anggota keluarga yang lain.
- Identifikasi pengetahuan dasar tentang perawatan
klien dan sumber daya komunitas
- Identifikasi sistem pendukung spiritual bagi kelrga.
- Identilikasi kekhawatiran tertentu tentang klien dan
kekhawatiran pemberi asuhan tentang dirinya sendiri.

 Mengkaji Klien Lansia Dengan Depresi


- Untuk melakukan pengkajian pada lansia dengan
depresi, harus membina hubungan saling percaya
dengan pasien lansia.
KLASIFIKASI DATA
 Data Subyektif
- Lansia Tidak mampu mengutarakan pendapat
- Sering mengemukakan keluhan somatic
- Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak ada
tujuan hidup
- Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan
berkonsentrasi.
 
 Data Obyektif
- Gerakan tubuh yang terhambat
- Ekspresi wajah murung
- Kadang-kadang dapat terjadi stupor.
- Pasien tampak malas, lelah
- Proses berpikir terlambat, konsentrasi terganggu
DIAGNOSA KEPERAWATAN

– Mencederai diri berhubungan dengan


depresi.
– Gangguan alam perasaan: depresi
berhubungan dengan koping maladaptif.
– Ketidak berdayaan
– Risiko bunuh diri
– Gangguan pola tidur

Anda mungkin juga menyukai