Anda di halaman 1dari 22

Pendokumentasian Bencana

TUJUAN
UMUM
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana

KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
 Melakukan Komunikasi dan informasi kesiapsiagaan bencana
 Melakukan kegiatan peningkatan kemampuan masyarakat untuk menghadapi bencana
 Melakukan penyiapan peralatan kebutuhan bencana
DEFINISI KESIAPSIAGAAN
“activities and measures taken in advance to ensure
effective response to the impact of hazards, including
the issuance of timely and effective early warnings and
the temporary evacuation of people and property from
threatened locations” (ISDR, 2004, p. 30)

The goal is to achieve a satisfactory level of readiness


to respond to any emergency situation (Warfield,
2007).
Komunikasi & Informasi
Rangkaian kegiatan untuk mengelola komunikasi dan
menghasilkan informasi yang terkait dengan upaya
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana.

Cakupan
Jenis informasi dan waktu penyampaiannya
Sumber informasi
Alur dan mekanisme penyampaian informasi
Pengelolaan data
Pengorganisasian
Jenis Informasi & Waktu Penyampaian
1. Pra Bencana, meliputi
Peta daerah rawan bencana
Data sumber daya; tenaga, dana, sarana dan prasarana
Informasi dikumpulkan secara periodik minimal 1
tahun sekali.
2. Saat Bencana dan Pasca Bencana
a. Laporan awal Kejadian bencana
b. Kejadian bencana

3. Perkembangan Kejadian Bencana


SUMBER INFORMASI
Pra bencana:
Dinas kesehatan
Rumah sakit
Instansi terkait
Puskesmas
Saat Bencana
Masyarakat
Sarana pelayanan kesehatan
Dinas kesehatan propinsi/ kabupaten/ kota
Lintas sector
Media Informasi
Telepon
Faksimili
Telepon selular
Internet
Radio komunikasi
ALUR PENYAMPAIAN INFORMASI
Pengumpulan data
Puskesmas: sumber daya (sarana, tenaga dan dana)
sanitasi dasar, upaya kesehatan penanggulangan
bencana, status kesehatan dan gizi serta masalah
pelayanan kesehatan.
RS: data pelayanan kesehatan rujukan korban bencana
dan sumberdaya kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota: masalah kesehatan dan sumber
daya kesehatan dari puksesmas dan rumah sakit.
Dinas Kesehatan Kabupaten: masalah kesehatan dan
sumber daya kesehatan dari puksesmas dan rumah
sakit.
Kompetensi komunikasi & information sharing
1. Memahami rantai komando, peran perawat dlm
sistem
2. Melakukan komunikasi yg menunjukkan sensistifitas
terhadap perbedaan kelompok
3. Memahami prinsip komunikasi dalam intervensi
krisis dan manajemen risiko
4. Berbagi informasi yang tepat dg pihak yg berwenang
5. Menggunakan alat komunikasi yg tepat untuk
mengurangi kendala bahasa
6. Mengkomunikasikan informasi terbaru dengan tim
respon bencana terkait masalah kesehatan dan
sumber daya yang diperlukan
Kompetensi komunikasi & information sharing

7. Bekerjasama dalam tim termasuk tim media


8. Memahami manajemen informasi kesehatan pada
bencana
9. Menggunakan peralatan komunikasi
10. Melakukan pencatatan dan dokumentasi
Kompetensi Edukasi dan kesiapsiagaan
1. Mempertahankan pengetahuan terkait bencana dan
keperawatan bencana
2. Berpartispasi dalam latihan di tempat kerja dan masyarakat
3. Memfasilitasi penelitian di bencana
4. Megevaluasi kebutuhan pelatihan
5. Mengembangkan kesiapsiagan individu dan keluarga
6. Mengecek kebutuhan personal disaster/emergensi kit
7. Mengembang kerjasama berbagai lintas ilmu untuk
implementasi aktifitas kesiapsiagaan
8. Meningkatkan capacity building tenaga kesehatan pada
respon bencana
Edukasi masyarakat terkai kesiapsiagaan
Mengajak masyarakat berpartisipasi dalam
mengurangi risiko dan mencegah bencana
Bekerjasama dengan masyarakat dalam
pengembangan logistik, alat evakuasi dan tempat
aman
Tatalaksana Simulasi Bencana
Kerjasama lintas sektoral (BNPB, SAR, Sosial,
Kesehatan, PMI, BMKG, Pekerjaan umum, polisi, TNI,
dinas kebakaran
Pengaktifan pos-pos siaga bencana dan unsur
pendukungnya
Pelatihan siaga/simulasi bencana
Penyiapan peralatan bencana
Masyarakat
Daftar barang yang dibawa dalam keadaan darurat :
a. Barang berharga: jenis kartu, uang cash, foto copy KTP/SIM,
fotocopy surat asuransi kesehatan.
b. Barang untuk keperluan darurat: roti, makanan kaleng, makanan
bergizi, sup kering, air mineral, alat perangkat makanan sekali
pakai, pembuka kaleng.
c. Radio yang bisa dibawa dan betere cadangan
d. Lampu (penerangan) : lampu senter, batere cadangan
e. Barang perawatan medis : plester, obat luka, perban, obat alcohol
f. Barang lainnya: baju dalam, sarung tangan, tissue, peralatan
hujan, korek api (geretan), kantong plastik.
Penyiapan peralatan bencana
Petugas Kesehatan
1, persiapan awal sebelum bertugas
Kartu tanda penduduk atau Passport
Copy KTP atau pasport
Pas photo
Peta
Dokumen rencana kerja / Kerangka acuan
Daftar orang / keluarga yang dapat di hubungi sewaktu-waktu,
termasuk nomor telepon.
Tiket pesawat
Informasi lain seperti golongan darah, alergi, catatan riwayat
pengobatan, asuransi, dan lain-lain
Penyiapan peralatan bencana
Petugas kesehatan
2. Proteksi diri
Mengetahui permasalahan pada daerah yang akan dilalui dan daerah tujuan
Gunakan sabuk pengaman (seat belt) bila memakai ambulans/mobil,
gunakan helm bila memakai sepeda motor
Sesuaikan pakaian dan peralatan menurut kebutuhan, peralatan cadangan
untuk kendaraan, lampu senter dan peralatan rescue lainnya
Gunakan tanda pengenal pada pakaian maupun kendaraan yang digunakan)
Kenakan identitas diri : gunakan rompi/kaos/topi dengan logo kesehatan
Bawa kebutuhan diri sendiri (air minum, makanan, obat-obatan pribadi)
Bawa alat komunikasi (radio mobile, telpon genggam, megaphone)
Langkah proteksi diri di lokasi bencana
Pilih lokasi yang aman
Untuk kasus kebakaran, perhatikan arah angin
Jaga jarak dari kemungkinan terjadinya ancaman bencana susulan
Lakukan koordinasi dengan petugas terkait lainnya (petugas
penyelamatan, petugas keamanan dan lainnya)
Gunakan sarung tangan, pakaian pelindung dan sepatu bila
menghadapi adanya darah atau keluarnya cairan dari tubuh korban
(untuk petugas rescue dan petugas kesehatan)
Gunakan masker dan pelindung mata/kaca mata bila menghadapi
kontaminasi udara atau adanya percikan cairan yang diduga infeksius.
Selalu cuci tangan sebelum dan setelah selesai melakukan tindakan
dengan air mengalir dan sabun
Siapkan cairan antiseptik atau desinfektan untuk kasus-kasus infeksi
Hindari bagian tubuh terluka oleh benda tajam saat melakukan
kegiatan
Daftar Pustaka
Undang – undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Keputusan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2013 tentang pedoman penanggulangan
krisis kesehatan. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI ,
Jakarta 2013
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 064 tahun 2006 tentang
pedoman sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Pusat
Penanggulangan Krisis Kesehatan, Depkes RI, Jakarta 2006
Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, Jakarta 2008
Kurikulum Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Penanggulangan Bencana, Pusat
Penanggulangan Krisis, Depkes RI , Jakarta 2007
Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam
Penanggulangan Bencana, Pusat Penanggulangan Krisis, Depkes RI , Jakarta 2006
Buku Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana ; panduan
bagi petugas kesehatan yang bekerja dalam penanggulangan krisis Kesehatan akibat
bencana di Indonesia.
Emergency Preparedness Training and Exercise Guide for Nursing Homes, University
of south florida, USA 2008

Anda mungkin juga menyukai