Anda di halaman 1dari 54

Departemen Ilmu Kesehatan Mata

Program Studi Profesi Dokter


CASE REPORT Fakultas Kedokteran UPN “Veteran Jakarta

Acute angle
closure glaucoma

Pembimbing: dr.Shinta Yoneva, Sp.M


Penyaji:
Muhammad Fawwaz Farhan 1920221175
Yordan Teofilus 1910221073
Aisyah Muthia Rasyida 1910221058
01
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
● Nama Pasien : Tn. X
● Usia : 45 thn
● Jenis Kelamin : Laki - laki
● Pendidikan :-
● Pekerjaan : -
● Agama :-
● Suku :-
PEMERIKSAAN FISIK

● Keadaan Umum : Tampak NYERI


● Kesadaran : Compos Mentis (GCS : 15)
● Tanda vital :
 Tekanan darah : 150/90 mmHg
 Nadi : 64 x/menit
 Frekuensi Pernapasan : 18x/menit
 Suhu : 36.8 ℃
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Pemeriksaan Okuli Dextra (OD) Okuli Sinistra (OS)
VISUS 60/60 4/60
PALPEBRA Edema (-) Edema (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Blefarospasme (-) Blefarospasme (-)
Lagoftalmus (-) Lagoftalmus (-)
Ekropion (-) Ekropion (-)
Entropion (-) Entropion (-)
BULBUS OKULI Gerak mata normal Gerak mata normal
Enoftalmus (-) Enoftalmus (-)
Eksoftalmus (-) Eksoftalmus (-)
Strabismus (-) Strabismus (-)
KONJUNGTIVA Hiperemis (-) Hiperemis (+)
Injeksi silier (-) Injeksi silier (+)
Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (+)
Bangunan patologis (-) Bangunan patologis (-)
Secret (-) Secret (-)
SCLERA Warna jernih Warna merah
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
KORNEA Permukaaan licin (+) Permukaaan licin (+)
Edema (-) Edema (+)
Benda asing (-) Benda asing (-)
COA Normal dangkal
IRIS & PUPIL Iris normal, pupil sentral, diameter Iris crypt tidak jelas, pupil berdilatasi
3mm, reflek cahaya direk/indirek diameter 4 mm, reflek cahaya
(+/+) direk/indirek
(-/-)
LENSA Jernih Keruh/kabur
FUNDUS MEDIA Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi
PAPIL Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi
MAKULA & RETINA Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi
TIO Normal meningkat
Pemeriksaan Penunjang
Tonometri Schiotz TIO : 40.2
FOTO KLINIS

Presentasi klinis dari pria berusia 45 tahun dengan sakit kepala hebat, mata
merah, dan pandangan kabur yang mendadak.
DIAGNOSIS
Acute angle closure primary glaucoma

PLANNING

FARMAKOLOGI
• Acetazolamide oral 250 mg 2 x 1
• Topical beta blocker 0.5% 2 x 1
• Topical Steroid 6 x 1
• Analgesic oral

PROGNOSIS

Dubia ad bonam
Follow up #1
Pasien kembali 5 hari kemudian
• Nyeri pada sebelah kiri dan mata
berkurang
• Visus mata kiri menjadi 5/60, dan dengan
pinhole menjadi 6/20
• IOP dengan Schiotz tonometry  27.2
mmHg
• Kemudian pasien direncanakan menjalani
operasi intervensi dalam bentuk
iridektomi, setelah serangan akut teratasi.
02
GLAUKOM
A
BASIC SCIENCE

● Humor aquous diproduksi oleh procesus siliaris, yang mana disusun dari lapisan ganda dari epithelium di
atas inti stroma dan pasokan yang kaya dari pembuluh darah
● Tekanan intraokuler sangat mempengaruhi produksi humor aquous dan aliran humor aquous
● Tekanan intraokuler normal berkisar antara 11-21 mmHg
DEFINISI

Suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peninggian tekanan bola
mata, penggaungan papil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata (Sidarta
Ilyas, 2000).
• Tekanan bola mata tinggi
• Papil nervus optikus rusak / ekskavasi
• Lapang pandang menyempit
• Biasanya bilateral
ETIOLOGI

TIO meningkat
● Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary
● Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah
pupil
KLASIFIKASI

Glaukoma Primer
● Glaukoma sudut terbuka / Glaukoma kronis simplek
● Glaukoma sudut tertutup / Glaukoma akut kongestif

Glaukoma sekunder
1. Katarak
2. Uveitis
3. Iridio hifema
4. Rubeosis
5. Kortikosteroid
KLASIFIKASI

Glaukoma Kongenital
Glaukoma Absolut
KLASIFIKASI

GLAUKOMA AKUT
● Tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi.
● Yang paling banyak dijumpai adalah bentuk primer

GLAUKOMA KRONIK
● Gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan
fungsi mata yang permanen
● Penyakit berkembang secara lambat namun pasti.
GLAUKOMA
PRIMER
SUDUT
● Sudut bilik mata depan yang tertutup
TERTUTUP
● Ruang anterior secara anatomis menyempit
(PCAG) sehingga iris terdorong ke depan, menempel
ke jaringan trabekular dan menghambat humor
aqueous mengalir ke saluran schlemm
Faktor Pencetus
- Mid midriasis
- Pembengkakan Lensa
GLAUKOMA - Lensa ke
depan
PRIMER
SUDUT
Faktor Predesposisi
TERTUTUP ● Sudut sempit
(PCAG) ● Bilik mata depan dangkal
● Aksial length pendek
● Diameter kornea kecil
● Usia
Gejala Klinis
● Nyeri hebat di dalam dan sekitar mata
GLAUKOMA ● Timbulnya halo di sekitar cahaya,
PRIMER ● Pandangan kabur
● Sakit kepala, mual, muntah
SUDUT
TERTUTUP
(PCAG)
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN KEDALAMAN COA


● Iluminasi Oblik
● Slit Lamp
PEMERIKSAAN FISIK

● Gonioskopi
 Sudut dari COA dievaluasi dengan gonioskop yang diletakkan secra langsung
pada kornea
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN TIO (Tekanan Intra Okuler)


● Tonometer Goldmann
Mengukur tekanan bola mata dengan memberikan
tekanan yang akan membuat rata permukaan kornea
dalam ukuran tertentu dan kecil.
● Non kontak
Tonometer elektronik menembakkan udara 3ms secara
langsung ke kornea. Tonometer merekam defleksi dari
kornea dan mengkalkulasi tekanan intraokular.
PEMERIKSAAN FISIK

● Tonometri Schiotz
 Pemeriksaan ini mengukur derajat dari
kornea yang dapat diindentasi pada
posisi pasien supine.
 Semakin rendah tekanan intraokular,
semakin dalam pin tonometri yang
masuk dan semakin besar jarak dari
jarum bergerak
 Tonometri indentasi sering memberikan
hasil yang tidak tepat
PEMERIKSAAN FISIK

 Cara pemeriksaan TIO dengan Tonometer Schiotz


• Penderita tidur terlentang
• Bola mata ditetesi Pantocain 0.5%
• Tonometer dengan beban 5.5g diuji pada lempengan besi  menunjukkan angka nol
• Tonometer ditempel pada kornea
• Scala dibaca  konversi pada tabel dengan mmHg
• Kalau dengan beban 5.5g scala menunjukkan < 3, beban harus ditambah menjadi
7.5g atau 10g
PEMERIKSAAN FISIK

OFTALMOSKOP
Pada keadaan peningkatan tekanan intraokular yang persisten, optic cup menjadi
membesar dan dapat dievaluasi dengan oftalmoskop dan bisa didapatkan katarak

TES LAPANG PANDANG


● Gangguan lapangan pandang akibat glaukoma terutama mengenai 30° lapang
pandang bagian tengah dan terjadinya pelebaran blind spot
● Computerized static perimetry (pengukuran sensitivitas untuk membedakan
cahaya)pemeriksaan utama dibandingkan metode kinetik dalam mendeteksi
gangguan lapang pandang stadium awal
KOMPLIKASI
• TIO
• PCVI + CVI
• Kornea edema  bula keratopati
• Bilik mata depan dangkal
• Flare
• Atropi iris
• Glaukomflecken (katarak oleh karena TIO)
• Mid Midriasis
TATALAKSANA

Prinsip dari pengobatan glaukoma yaitu untuk mengurangi produksi humor


akueus dan meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat
menurunkan tekanan intra okuler.
Tatalaksana

Penanganan Glaukoma primer sudut tertutup akut meliputi:


GLAUKOMA 1. Pengobatan medikamentosa gabungan
PRIMER 2. Pemilihan dan penatalaksaan tindakan bedah
3. Penatalaksanaan pada mata sebelahnya (fellow eye)
SUDUT dengan iridektomi perifer.
TERTUTUP
(PCAG)
Tatalaksana
Pengobatan medikamentosa gabungan inisial diberikan secepat mungkin
secara serentak untuk menurunkan TIO dan menghentikan serangan.

GLAUKOMA Medikamentosa yang diberikan adalah obat gabungan inisial, terdiri dari:

PRIMER ● Tetes mata pilokarpin 2%, diberikan setiap setengah jam setelah
waktu 3 jam kemudian setelah ½ hari diteruskan menjadi 6 kali 1
SUDUT tetes sehari;

TERTUTUP ●

Tetes mata timolol 0,5% 2 kali 1 tetes sehari
Tablet asetazolamid, diberikan 3-4 kali 1 tablet sehari
(PCAG) ● Bila perlu pemberian cairan hiperosmotik; seperti gliserin 50% di
buat minuman atau memberikan infus manitol 20% sesuai berat
badan
● Terapi kandungan steroid tetes mata
Tatalaksana

Pemilihan tindakan bedah pada mata PSTak ditentukan


GLAUKOMA dengan cara :

PRIMER 1. Beratnya serangan dan lamanya/durasi serangan akut


SUDUT saat datang
2. Respon Tekanan bola mata terhadap pemberian obat
TERTUTUP gabungan
(PCAG) 3. Penemuan saat dilakukan gonioskopi;
banyak/tidaknya SAP yang terbentuk.
4. Keadaan saraf optik dan lapang penglihatan.
Tatalaksana

● Bila bila respon terhadap pemberian medika mentosa baik


GLAUKOMA yang biasanya durasi serangan akut baru terjadi kurang
dari 48 jam, maka tindakan laser iridotomi perifer
PRIMER memberikan hasil yang baik
SUDUT ● Apabila durasi serangan akut lebih dari 1 minggu, respon
terhadap medika mentosa kurang baik, sehingga TIO
TERTUTUP tetap diatas 21 mmHg, dan bila ditemukan SAP lebih
2700 disertai telah terjadi kerusakan saraf optik dan defek
(PCAG) lapang pandang: maka dipilih tindakan trabekulektomi
dengan mitomicin C.
Tatalaksana

● Bila belum disertai kerusakan saraf optik dan kornea


GLAUKOMA cukup jernih dipilih tindakan ekstraksi katarak dengan
PRIMER teknik fakoemulsifikasi + lensa tanam intraokular (LIO)
● Namun apabila TIO masih di atas 35 mmHg walaupun
SUDUT
telah diberikan infus mannitol 20%, lakukan dahulu
TERTUTUP trabekulektomi dengan mitomisin C.
(PCAG) ● Satu bulan kemudian lakukanlah ekstraksi lensa-
fakoemulsifikasi ditambah dengan lensa tanam.
03
CARA
PEMBUATAN
STATUS
OPHTALMOLOG
I
CONTOH LEMBAR
STATUS
OPHTALMOLOGI
01. IDENTITAS
● Nama:
● Usia:
● Jenis Kelamin:
● Alamat:
● Pekerjaan:
● Pendidikan:
● Agama:
● Suku/Bangsa:
02. ANAMNESIS
Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang
• Mata merah • Sejak kapan keluhan muncul?
• Pandangan kabur mendadak Mendadak/gradual?
• Nyeri • Sifat keluhan: menetap, hilang timbul,
membaik/memburuk dengan apa.
• Mata sangat gatal
• Pada kedua mata atau salah satu?
• Penglihatan ganda
• Sudah berobat? Kapan, Kemana, diberi
• Kesulitan membaca apa, membaik/menetap/memburuk?
• Sensasi benda asing/ mata • Terdapat gejala sistemik atau neurologis
terasa mengganjal lain atau tidak
• Benjolan di kelopak
02. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan
• Operasi mata • Konsumsi obat-obatan rutin
• Trauma mata • Obat yang pernah dipakai
• Infeksi mata sebelumnya

• Hipertensi, DM, Alergi


KESIMPULAN ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tulis kesimpulan secara ringkas dan lengkap
• Keluhan serupa sehingga dapat mengarah ke diagnosis
• Diabetes mellitus • Kesan Umum: Kesakitan, penglihatan sangat
rendah, dll.
• Hipertensi
• Alergi
03. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum:
baik, lemah, dll
Kesadaran
Compos mentis, kesadaran
menurun, dll.

Tanda Vital
Tekanan darah, Nadi,
Respirasi, Suhu.
04. STATUS
OPHTALMOLOGIST
04. STATUS OPHTALMOLOGIST
Pemeriksaan Subjektif

Visus:
• Gunakan kartu snellen dalam jarak 6 meter,
• Jika tidak bisa gunakan hitungan jari /Finger counting (FC, 1/60)  lambaian tangan/hand
movement (HM, 1/300)  cahaya (light perception).
• Pada anak-anak menggunakan Allen Picture Cards
Lapang Pandang
04. STATUS OPHTALMOLOGIST
Pemeriksaan Objektif

Bola Mata
• Ukuran : normal, mikroftalmus, makroftalmus, buftalmos atau hidroftalmos, anoftalmus.
• Posisi / letak : sentral, sejajar, juling, menonjol (eksoftalmos, proptosis), enoftalmus.
• Gerakan : bebas ke segala arah, bebas terbatas, terbatas ke arah mana.

Suprasilia
• Hitam, beruban, rapat, renggang, rontok.
• Bertemu antara kanan dan kiri
04. STATUS OPHTALMOLOGIST
Pemeriksaan Objektif

Palpebra Superior & Inferior


• Normal, edema, hematom, spasme, ptosis, lagoftalmus, simblefaron, ankiloblefaron, lesi lain.
• Khalazion, hordeolum, ukuran, letak, nyeri tekan, dll.
• Blepharitis,
• Celah palpebra: normal, lebih besar (eksoftalmos), lebih sempit (Ptosis)

Konjungtiva
• Konjungtiva palpebra : normal, injeksi konjungtiva, injeksi siliar, hiperemi, edema
• Konjungtiva bulbi : injeksi konjungtiva, normal, secret (serus, mukus, seromukus,
mukopurulen, fibrinous, sanguinous), perdarahan subkonjungtiva, melanosis, nevus,
pterigium, pingeukulum, kista epidermid, simblefaron. 
04. STATUS OPHTALMOLOGIST
Pemeriksaan Objektif
Sklera
• Warna: normal putih, skleritis, episkleritis, menipis, stafiloma, nevus, dll.

Kornea
• Ukuran: normal, diameter, mikrokornea, makrokornea, keratokonus, keratoglobus, kornea
plana, stafiloma, edema, infiltrat, lipatan descement, robekan descement. 
• Kejernihan: jernih, keruh.
• Permukaan: licin, kasar, kering.
• Limbus: pterigium, pseudopterigium, arkus senilis, lain-lain. 
• Lokasi infiltrat: sentral,parasentral, midperifer, perifer.
• Bentuk infiltrat/kelainan: punktata, numularis, geografik, dendritik, dll.
• Ulkus: letak, luas, tepi ulkus
• Sikatrik: nebula, makula, laukoma, laukoma adheren.
04. STATUS OPHTALMOLOGIST
Pemeriksaan Objektif

Bilik Mata Depan


• COA dalam atau dangkal, hifema, hipopion, tyndall effect

Iris
• warnanya, bentuk regular/ iregular, sinekia, nodul, iridodonesis, iridodialisis

Pupil
• Diameter, isokor atau anisokor, refleks cahaya direk dan indirek, miosis, midriasis

Lensa
• Jernih, kekeruhan dan lokasi kekeruhan, keruh merata, warna kekeruhan: putih, coklat,
kekuningan.
04. STATUS OPHTALMOLOGIST
Pemeriksaan Objektif

Funduskopi/Ophthalmoscopy
• Media: jernih, ada kekeruhan(vitreous cell,
perdarahan)
• Papil : normal, atrofi, edema papil, edema papil
akibat tekanan intrakranial meningkat.
• Makula: refleks fovea cemerlang, edema,
eksudat radang, perdarahan, eksudat keras,
eksudat lunak.
• Retina: normal, eksudat keras, eksudat lunak,
ablasio retina, perdarahan intraretina, perdarahan
preretina, perdarahan subretina
04. STATUS OPHTALMOLOGIST
Pemeriksaan Objektif

TIO (Tekanan Intra Okuler)


• Pemeriksaan: Tonometri
• Normal 10-20 mmHg

Aparatus Lakrimalis
• Glandula lakrimalis: membesar, radang, nyeri tekan.
• Pungtum dan kanalikulus lakrimalis: normal, menonjol, merah, sekret, tertutup.
• Sakus lakrimalis: normal, bengkak, merah, nyeri tekan, uji regurgitasi keluar apa(pus, darah,
sekret)
• Duktus nasolakrimalis: normal, tersumbat(ada gejala nrocos atau epifora)
05. DIAGNOSIS
DIAGNOSIS/DIAGNOSIS BANDING
• Ditulis secara ringkas dan lengkap
• Diagnosis ditulis sesuai dengan ICD 10
06. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium
• Refraksi: autorefraktometri, keratometri
• Sudut iridokornea: gonioskopi
• Segmen Posterior: Oftalmoskopi indirek, Foto fundus, OCT(Optical Coherence
Tomography), USG pada saat segmen anterior keruh, Retinometri, Biometri
07. TATALAKSANA & PROGNOSIS
TATALAKSANA
• Terapi kausal: antibiotik, antivirus, antijamur, antiparasit, kortikosteroid, NSAID,
antiglaukoma, dll.
• Terapi simptomatik: analgetik, antipiretik, miotikum, midriatikum, siklopegikum, dll.

PROGNOSIS
• Quo ad vitam : fungsi vital/kehidupan
• Quo ad fungsionam : fungsional
• Quo ad sanationam : sanationam, kambuh/terjadi kembali
TERIMAKASIH
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai