Anda di halaman 1dari 28

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)


Pengenalan & Penerapan Dasar Di
Tempat Kerja

OLEH:
SUPARDI ARIFIN, SKEP.NS., MPH
Nama : SUPARDI, SKEP.,NS.MPH
ALAMAT : Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah
HP/WA: 08174177913
Instagram/FB/twitter: @supardiarifin

PENDIDIKAN
• SPK Yarsi Mataram 1999-2002
• SKep., Ns. Universitas Ngudi waluyo Ungaran Semarang 2002-
2007
• S2 Pasca Sarjana UGM, Manajemen Rumah Sakit 2012-2014
PELATIHAN DAN WORKSHOP:

• Workshop PMKP April 2016 Versi 2012


• Pelatihan Sub komite Etik dan Disiplin Perawat 2017
• Pelatihan BTCLS 2017
• Workshop PMKP SNARS Edisi 1 tahun 2019
• Pelatihan Implementasi RCA dan Manajemen Risiko
2019
• Workshop Implementasi Peningkatan Mutu &
Manajemen Risiko (Nov 2019)
PENGALAMAN KERJA:
• Perawat di RSUD Praya 2007-2008
• Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Provinsi
NTB 2009-2019
• Dosen di STIKES Yarsi 2009-2011
• Dosen di STIKES Qamarul Huda Bagu 2014-2018
• Asisten di Pascasarjana FK UGM 2014
• Kepala Ruang Rawat Inap di Pantai Tanjung An
2016-2019
• Sekretaris Komite PMKP 2019-sekarang
JABATAN SEKARANG :

• Sekretaris Komite PMKP 2019 - sekarang


• Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin Perawat di
Komite Keperawatan 2016 – Sekarang
STRUKTUR KOMITE PMKP
PENANGGUNG JAWAB
KOMITE MEDIS Direktur RSUD Provinsi NTB
KOMITE KEPERAWATAN
KOMITE PPI
KOMITE TENKES LAINNYA KETUA
INSTALASI / Dr. Yudhi Kurniawan, Sp.A
UNIT-UNIT
SEKRETARIS
Supardi, S Kep Ns, MPH
Dr. Gusti A Rai Prawisanthi, Sp.JP

SUB KOMITE PENINGKATAN SUB KOMITE KESELAMATAN SUB KOMITE MANAJEMEN


MUTU PASIEN RISIKO
Dr. M Alfian Sulaksana, Sp.THT-KL Dr. Gusti A A Ratna Medikawati, M. Dr. Ahmad Fadhli Busthomi, Sp.OG
Biomed, Sp.KK

PIC PIC PIC


Lambang K3
Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Arti (Makna) Roda Gigi


Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.

Arti (Makna) Warna Putih


Bersih dan suci.

Arti (Makna) Warna


Hijau Selamat, sehat dan
sejahtera.

Bentuk
Bentuk lambang
lambang berupa
palang
berupa
palang berwarna hijau
berwarna hijau dengan
dengan
Arti (Makna) 11
roda
roda bergerigi sebelas dengan
bergerigi sebelas dengan (sebelas) Gerigi
warna
warna dasar
dasar putih
putih
Roda
Sebelas Bab Undang-Undang
No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
Pengertian K3
Filosofi (Mangkunegara)
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani
maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya
dan budaya untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.

Keilmuan
Semua ilmu dan penerapannya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di
Tempat Kerja
• UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

• Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen


K3
• Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan
atau yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik
proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja
seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat
kerja (PAK).

• Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia


Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang
atau lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang
tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar
akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radio
aktif.
Tujuan K3

1. Melindungi dan menjamin


keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di
tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber


produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.

Berdasarkan
3. Meningkatkan kesejahteraan
Berdasarkan Undang-Undang
Undang-Undang No
No 11 Tahun
Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja
1970 tentang Keselamatan Kerja dan produktivitas Nasional.
Insiden K3
Pengertian
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana
cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian) dapat terjadi (termasuk
insiden ialah keadaan darurat).

Kecelakaan Kerja
Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat
kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).

Nearmiss (hampir celaka)


Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).

Nearmiss
Nearmiss (hampir
(hampir celaka)
celaka)
Piramida Kecelakaan Kerja

Setiap Kecelakaan
Terjadi 1 Fatal/Kematian

Di dalamnya
terdapat
1 Kecelakaan Ringan
Sebelumnya

Yang di 0 Insiden yang


dalamnya 3 menimbulkan
kerusakan alat/bahan
terdapat
Yang di 0 sebelumnya
Nearmiss (hampir
dalamnya 60 celaka) Sebelumnya
terdapat
0
Penyebab Kecelakaan Kerja

Penyeba
Penyeba Penyeba Kecelakaan
b Tidak Kerugia
b Dasar b Kerja
Langsun n
Langsun
g
g
1. Kurangnya 1. Faktor 1. Tindakan 1. Kontak 1. Manusia
Prosedur/Atu Pekerjaan. Tidak Aman. Dengan (Cedera,
ran. 2. Faktor 2. Kondisi Tidak Bahaya. Keracunan,
2. Kurangnya Pribadi. Aman. 2. Kegagalan Cacat,
Sarana. Fungsi. Kematian,
3. Kurangnya PAK).
Kesadaran. 2. Mesin/Alat
4. Kurangnya (Kerusakan
Kepatuhan. Mesin/Alat).
3. Material/Bah
an
(Tercemar,
Rusak,
Produk
Teori
Gagal).
Teori Efek
Efek Domino
Domino –
– H.W.
H.W. Heinrich
Heinrich
4. Lingkungan
(Tercemar,
Kerugian Kecelakaan Kerja

Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
Rp. 1 2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
Juta
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biaya Tidak Langsung

{
1. Kerusakan Bangunan.
Teori
Teori Gunung
Gunung Es
Es Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja 2. Kerusakan Alat dan Mesin.
Rp. 5 – 50 3. Kerusakan Produk dan
Bahan/Material.
Juta
(Biaya Kerusakan
Aset 4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
Yang Tidak 5. Biaya Administrasi.
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana

{
Diasuransikan) 7. Waktu untuk Investigasi.
8. Darurat.
Pembayaran Gaji untuk
Rp. 5 – Waktu Hilang .
(Biaya Lain-lain 9. Biaya Perekrutan dan
3Juta
Yang Tidak Pelatihan.
Diasuransikan) 10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk
Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan
Upaya Pencegahan Kecelakaan
Kerja
• Identifikasi dan Pengendalian
Bahaya Di Tempat Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

• Pembinaan dan Pengawasan


1. Pelatihan dan Pendidikan.
2. Konseling & Konsultasi.
3. Pengembangan Sumber Daya.

• Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan.
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3. Penghargaan dan Sanksi.
Bahaya K3
Pengertian Faktor
Semua sumber, situasi ataupun 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur,
aktivitas yang berpotensi Tanaman, Binatang).
menimbulkan cedera dan atau 2. Kimia
penyakit akibat kerja (PAK). (Bahan/Material/Cairan/Gas/U
ap/Debu Beracun, Reaktif,
Sumber Radioaktif, Mudah
1. Manusia. Meledak/Terbakar, Iritan,
2. Mesin. Korosif).
3. Material. 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian,
4. Metode. Konstruksi,
5. Lingkungan. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat
Berat, Ruang Terbatas,
Tekanan, Kebisingan, Suhu,
Jenis Cahaya, Listrik, Getaran,
6. Tindakan. Radiasi).
7. Kondisi. 4. Biomekanik (Gerakan Berulang,
Postur/Posisi Kerja,
Pengangkutan Manual, Desain
Tempat Keja/Alat/Mesin).
Resiko K3
Pengertian Keparahan

Sangat Berat
Potensi kerugian yang bisa

Sedang
Ringan
Ringan
Sangat

Berat
diakibatkan apabila terdapat
kontak dengan suatu bahaya
(contoh : luka bakar, patah
Sangat Sedan Ekstri Ekstri
tulang, kram, asbetosis, dsb). Sering
Tinggi Tinggi
g m m
Sedan Sedan Ekstri
Sering Tinggi Tinggi
Penilaian dan g g m

Frekuensi
Kategori Sedang
Renda Sedan Sedan
Tinggi
Ekstri
h g g m
Perkalian antara nilai
Renda Sedan Sedan Tingg
frekuensi dengan nilai Jarang Tinggi
h g g i
keparahan suatu resiko. Sangat Renda Renda Sedan Sedan Tingg
Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
Jarang h h g g i
Sedang Perlu Tindakan Langsung

Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian

Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas


Pengendalian Resiko K3
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya

Eliminasi Eliminasi Bahaya

Penggantian Tempat

Substitusi Alat/Mesin/Bahan/Temp kerja /


at Kerja yang Lebih Pekerjaan
Aman Aman

PERLINDUNGAN
KEHANDALAN

(Mengurangi
Modifikasi
Bahaya)
Perancangan Alat/Mesin/Tempat
Kerja yang Lebih Aman

Prosedur, Aturan,
Administrasi Pelatihan, Durasi Kerja, Tenaga Kerja
Tanda Bahaya, Rambu, Aman
Poster, Label (Mengurangi
Budaya 5R
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk
mengatur/mengelola/mengorganisir tempat kerja
menjadi tempat kerja yang lebih baik secara
berkelanjutan.

Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat
kerja.

Manfaat
1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan
tempat kerja yang lebih efisien.
2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja
selalu bersih dan luas.
3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena
kualitas tempat kerja yang bagus/baik.
4. Menambah penghematan karena menghilangkan
pemborosan-pemborosan di tempat kerja.
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat
digunakan.
3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.

Rapi
5. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
6. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan
penggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas waktu.
7. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan.

Resik
8. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
9. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
10.Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
11.Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak
(peremajaan).

Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.

Penerapan
Penerapan Budaya
Budaya 5R
5R Di
Di Tempat
Tempat Kerja
Kerja Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
Makna Rambu Di Tempat Kerja

Tanda Tanda Tanda


Larangan Bahaya Kewajiban

Tanda
Tanda Sarana
Keselamatan Tanda Sarana /
Sarana Fasilitas Umum
Darurat , P3K dan
Kebakaran Evakuasi
Darurat
Label Kemasan Bahan Beracun Dan
Berbahaya (B3)

Mudah Meledak Mudah Oksidator


Menyala/Terba
kar

Korosif Beracun Mengganggu


Pernafasan,
Pemicu Kamker

Contoh
Contoh Label
Label Kemasan
Kemasan B3
B3

GHS
GHS (Globally
(Globally Harmonized
Harmonized System)
System) –
– UN
UN Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar
(United Nations)
(United Nations) Lingkungan
Label Transportasi Bahan Beracun
Dan Berbahaya (B3)

Sumber
Sumber :: DOT
DOT (Department
(Department Of
Of
Transportation)
Transportation) Amerika
Amerika
Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi

1. Izin kerja diperlukan untuk Pekerjaan :


pekerjaan non-rutin yang
1. Panas (pengelasan,
mengandung bahaya/resiko
gerinda, dsj).
tinggi di tempat kerja.
2. Ketinggian
2. Izin kerja bertujuan untuk
(konstruksi/perbaikan di
memastikan bahwa semua
ketinggian di atas 2
kegiatan/kondisi/lokasi
meter).
aman untuk
dilangsungkannya pekerjaan 3. Listrik (arus besar).
berbahaya/resiko tinggi. 4. Galian.
3. Pengurusan izin kerja 5. Penggunaan Alat Berat.
dilaksanakan oleh tenaga
kerja bersangkutan dengan 6. Perbaikan Tangki.
petugas K3 Perusahaan. 7. Peraikan Perpipaan.
8. Ruang Terbatas.
Kesehatan Kerja (Lanjutan)

Dasar Hukum
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
pasal 8.
2. Permenakertrans 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
3. Permenakertrans 1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja.
4. Permenakertrans 3/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja.
5. Kepmenaker 333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja.
6. Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika di Tempat Kerja.
7. Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
8. Permenaker 1/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan
Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih Dari Paket
Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Syarat Dasar K3
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan
kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K.
6. Memberi APD pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya
penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.

Undang-Undang
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit
Undang-Undang No
No 1
1 Tahun
Tahun 1970
1970
tentang
tentang Keselamatan Kerja pasal 3
Keselamatan Kerja pasal 3 Akibat Kerja (PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
Syarat Dasar K3 (Selesai)
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan,
cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan
manusia, binatang, tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis
bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat,
perlakuan & penyimpanan barang.
Undang-Undang
Undang-Undang No
No 1
1 Tahun
Tahun 1970
1970 17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
tentang
tentang Keselamatan Kerja pasal 3
Keselamatan Kerja pasal 3
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan
pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi.
UTAMAKAN
K ESELAMATAN &
K ESEHATAN K ERJA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai