0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan16 halaman
Aqidah Islam merupakan keyakinan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Aqidah berfungsi sebagai fondasi untuk mengamalkan ajaran agama dengan baik. Inti aqidah Islam terkandung dalam dua kalimat syahadat yaitu tidak ada ilah (tuhan) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.
Aqidah Islam merupakan keyakinan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Aqidah berfungsi sebagai fondasi untuk mengamalkan ajaran agama dengan baik. Inti aqidah Islam terkandung dalam dua kalimat syahadat yaitu tidak ada ilah (tuhan) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.
Aqidah Islam merupakan keyakinan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Aqidah berfungsi sebagai fondasi untuk mengamalkan ajaran agama dengan baik. Inti aqidah Islam terkandung dalam dua kalimat syahadat yaitu tidak ada ilah (tuhan) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.
Pengertian Aqidah Secara Etimologis, berarti keyakinan. Yaitu: keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Secara Terminologis, berarti kebenaran aksiomatik
yang diterima oleh manusia dengan keyakinan
penuh, dan menjadi landasan dalam beramal. Aksiomatik adalah kebenaran yang tidak perlu di buktikan lagi. ex: keberadaan Allah, surga, neraka dll.
Thursday, December FAI-UMY 2
Sumber Aqidah Islam
Al-Quran As-Sunnah
Thursday, December FAI-UMY 3
Fungsi Aqidah Dasar/Fondasi untuk mendirikan bangunan. Seseorang akan dapat melaksanakan ajaran agamanya dengan baik, bila aqidahnya kokoh. Semakin kokoh aqidah seseorang, semakin mungkin dia akan mengamalkan ajaran agamanya dengan baik, demikian juga sebaliknya. Thursday, December FAI-UMY 4 Keberagamaan (Religiusitas) Religiusitas (keberagamaan) adalah: “keterlibatan seseorang dalam agama yang dipeluknya,” yang dapat diukur melalui 5 (lima) dimensi: (1) Pengetahuan (Intellectual Involvement); (2) Keyakinan (Ideological Involvement); (3) Pengalaman (Experiential Involvement); (4) Pengamalan (Ritual Involvement); dan (5) Konsekuensi (Consequential Involvement). Thursday, December FAI-UMY 5 Intellectual Involvement Keadaan yang menggambarkan sejauhmana seseorang mengetahui ajaran agamanya
Thursday, December FAI-UMY 6
Ideological Involvement Keadaan yang menggambarkan sejauhmana seseorang mempercayai/meyakini ajaran agamanya.
Thursday, December FAI-UMY 7
Experiential Involvement Keadaan yang menggambarkan sejauhmana penghayatan seseorang terhadap ajaran agamanya.
Thursday, December FAI-UMY 8
Ritual Involvement Keadaan yang menggambarkan sejauhmana seseorang melaksanakan kewajiban- kewajiban agamanya.
Thursday, December FAI-UMY 9
Consequential Involvement Keadaan yang menggambarkan sejauhmana perilaku seseorang terkait dengan ajaran agamanya.
Thursday, December FAI-UMY 10
Intisari Aqidah Islam Aqidah disarikan dalam syahâdatain (dua kalimat syahadat) yaitu: "Syahâdatu an lâ ilâha illallâh wa anna Muhammadan Rasûlullâh."
Thursday, December FAI-UMY 11
Makna: Lâ Ilâha Illallâh
"Lâ ilâha illallâh" adalah deklarasi
untuk membebaskan manusia dari segala bentuk ketundukan dan penghambaan kepada selain Allah.”
Thursday, December FAI-UMY 12
Ushûlut-Tauhîd (Prinsip-prinsip Ketauhidan) Pertama, tidak mencari Rabb (Tuhan) selain Allah Kedua, tidak mencari wali
(penolong) selain Allah
Ketiga, tidak mencari hakim selain
Allah
Thursday, December FAI-UMY 13
Intisari Syahadah Pertama:
kesimpulan makna kalimat yang
pertama dari kedua kalimat syahadah, yakni kalimat "Lâ ilâha illallâh" yang konsekuensinya adalah: tidak mencari Rabb selain Allah, tidak menjadikan selain Allah sebagai wali (penolong) dan hakim.
Thursday, December FAI-UMY 14
INTISARI SYAHADAH KEDUA:
Kalimat "Muhammadan Rasûlullâh" adalah
penyempurna dari kalimat "Lâ ilâha illallâh" yang artinya tiada yang berhak disembah selain Allah, sedangkan arti berikutnya adalah, tidak sah untuk menyembah Allah kecuali dengan syari'at dan wahyu yang disampaikan oleh Allah melalui lisan Rasul-Nya (Muhammad s.a.w).
Thursday, December FAI-UMY 15
THAGHUT: “segala sesuatu yang disembah selain Allah, yang dengan menyembahnya, kita terperangkap ke dalam sikap dan tindakan syirik.”