Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengertian Audit Manajemen Kepastian Mutu


Audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik, independen dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan
sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi (BSN, 2002). Audit Sistem Mutu biasanya dilakukan untuk
menentukan tingkat kesesuaian aktivitas organisasi terhadap standar Sistem Manajemen Mutu yang telah
ditentukan serta efektivitas dari penerapan system tersebut.
Sedangkan menurut The International Standard For Terminology In Quality Manajement, ISO 8402,
audit mutu merupakan suatu pengujian yang sitematis dan independent untuk menentukan apakah aktivitas
mutu dan hasil sesuai dengan pengaturan yang direncanakan, dan apakah pengaturan tersebut dapat
diimplementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan. Jadi dalam hal audit ini, auditor menguji
kesesuaian terhadap standard system mutu yang berlaku dan mengedentifikasi perbaikan yang mungkin
dilakukan.
Audit sistem kepastian mutu adalah “proses sistematis, mandiri, dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan
sejauh mana kriteria audit yang telah dipenuhi.” Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik atau
kebijakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.
2.Manfaat Audit Manajemen Kepastian Mutu
Audit dirancang untuk salah satu atau lebih dari tujuan berikut :
1.Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur-unsur sistem mutu dengan standar yang
telah ditentukan
2.Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan mutu yang telah ditentukan
3.Memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem mutu;
4.Memenuhi syarat-syarat peraturan/perundangan.
Berikut ini alasan dalam mengaudit kepastian mutu :
1.Memfasilitasi evaluasi kinerja, sistem kontrol, dan prosedur penjaminan mutu.
2.Meyakinkan bahwa institusi akuntabel terhadap mutu dan standar yang telah ditentukan.
3.Meningkatkan kemampuan institusi untuk memprioritaskan lingkup tertentu dan memfasilitasi
pengambilan keputusan.
4.Memudahkan institusi untuk memberikan tanggapan lebih baik terhadap persyaratan yang
diminta audit mutu eksternal serta untuk menilai mutu.
5.Menyediakan sarana untuk identifikasi cara kerja yang baik untuk disebarluaskan.
Manfaat audit manajemen kepastian mutu sebagai berikut :
1.Menilai ketaatan terhadap prosedur pengendalian mutu dan standar program mutu.
2.Menilai proses pengembalian keputusan untuk keabsahan.
3.Menilai karakteristik mutu suatu produk serta proses yang berkaitan dengan spesifikasi dari
pelanggan atau pendesain melalui pengendalian dari inspkesi reguler.
4.Memperbaiki efektivitas dari program manajemen mutu.
5.Mengeksplorasi penyebab kerusakan, keluhan pelanggan dan masalah lain.
6.Memperoleh sertifikasi normal dari program manajemen mutu.
7.Mengarahkan dan memotivasi staff dan manajemen untuk menciptakan kesadaran mutu.
8.Menunjukkan perhatian manajemen mutu terhadap pemasok untuk
memperoleh perlindungan atas tuntutan liabilitas produk.
9.Memperkenalkan formalitas dan konsistensi dalam program mutu.
10.Melakukan pelatihan dan memberikan pengetahun teknis.
Ruang Lingkup Audit Manejemen

 Tipe audit dapat dibedakan tergantung dari pada obyek dan tujuan audit :

 Internal dan eksternal


 Sistem, produk, proses, lokasi, dan organisasional
 Khusus dan Komprehensif

Biaya mutu :
1. Biaya pencegahan (prevention cost)
2. Biaya penilaian (appraisal cost)
3. Biaya kegagalan internal (internal failure cost)
4. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost)
Prinsip Audit Manajemen Mutu

Prinsip Audit Mutu, secara garis besar terdiri dari dua prinsip yaitu prinsip-prinsip yang terkait dengan auditor dan prinsip-prinsip yang terkait dengan
kegiatan audit. Prinsip-prinsip yang terkait dengan auditor, yaitu :
a) Kode Etik sebagai Dasar Profesionalisme.
b) Menyajikan hasil yang obyektif dan akurat,Seorang auditor berkewajiban untuk melaporkan hasil temuan audit secara benar dan akurat.
c) Profesional, memiliki kompetensi sebagai auditor.
 Prinsip Audit yang relevan dengan kegiatan audit, yaitu :

a) Independen - auditor (mandiri dan tidak berpihak) tidak melakukan audit pada area yang bukan tanggungjawabnya.
b) Bukti Obyektif sebagai dasar membuat kesimpulan audit, dapat diverifikasi dan sample audit yang diambil cukup mewakili
c) Terencana, audit harus terencana secara sistematik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.
d) Auditor harus berkualifikasi dan independen
e) Maksud dan tujuan dari audit harus diklarifikasi dan disetujui
f) Audit harus direncanakan dan dipersiapkan secara memadai
g. Orang yang bertanggung jawab atas aktifitas yang akan diaudit harus secara baik dan diberitahukan sebelum dan sesudah audit
h. Rencana audit dan laporan akhir harus tertulis
i. Auditor harus menindaklanjuti tindakan perbaikan
j. Penilaian terhadap standar harus obyektif, faktual dan apabila mungkin kuantitatif
k. Audit tidak mengganggu kegiatan operasional yang berjalan
l. Frekuensi, intensitas dan luas audit bervariasi dengan kebutuhan aktual
m. Kertas kerja dan dokumen audit harus disimpan dengan baik dan teratur
n. Uji petik untuk mengumpulkan bukti harus tidak memihak dan dapat dipercaya
Strategi Pendekatan Audit Kepastian Mutu

Mengadopsi model PDSA (plan-do-study-act) yang dipopulerkan oleh deming, audit sistem manajeman mutu dapat mengikuti
langkah-langkah beriku:
1. Perencanaan audit
2. Pelaksanaan audit
3. Mempelajari hasil audit
4. Tindakan perbaikan

Strategi meningkatkan nilai tambah. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat dijadikan panduan oleh auditor dalam
audit kepastian mutu :

1. Perencanaan Audit

2. Teknik audit

3. Menghubungkan temuan dan pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi menyediakan produk sesuai dengan spesifikasinya
Laporan dan Tindak Lanjut
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai