4.Etiologi,
5.Epidemiologi, 4.Diagnosis
6.Patofisiologi, Banding
Anamnesis
– Auto-anamnesis atau Allo-anamnesis
– Identitas
– Keluhan : berhenti pengobatan TB
– RPS : batuk, sesak napas, hemoptisis Identitas : Laki-laki 35 tahun
– RPD : KU : Batuk 3 bulan yang lalu
– apakah pernah pasien berkontak dengan pasien TB? Keluhan lain : Batuk berdahak, sedikit warna putih
tidak ada darah, demam (-), BB turun beberapa bulan
– apakah pasien pernah menjalani pemeriksaan rontgen toraks dengan hasil abnormal?
terakhir.
– adakah riwayat vaksinasi BCG?
Riwayat pengobatan : memiliki riwayat pengobatan TB kira-
– adakah riwayat diagnosis TB? Pasien immunosupresi? kira satuh tahun yang lalu namun putus obat (
– Pengobatan : hanya selama 2 bulan lalu tidak minum lagi)
– apakah sudah pernah melakukan pengobatan sebelumnya ?
– apakah pasien melakukan pengobatan secara teratur ?
– RPK :
– Apakah di keluarga ada yang mengalami penyakit TB ?
Pemeriksaan Fisik
– Keadaan Umum : tampak sakit ringan; Kesadaran : composmentis
– TTV : TD = 120/70 mmHg, Nadi = 78x/menit, RR = 20x/menit, Suhu = 37.5˚C
– Inspeksi :
– Kepala : mata konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
– Abdomen : perut datar
– Ekstremitas : tidak ada odem, tidak ada sianosis, clubbing finger (-)
– Palpasi :
– Kepala : leher tidak keraba KGB yang membesar, tiroid tidak teraba membesar
– Ekstremitas : akral hangat
– Perkusi
– Auskultasi :
– Suara napas : bronkovesikular, Rh +/- (ronksi basah halus di paru apeks kanan) , Wh -/-
– Jantung : BJ I dan II murni regular, murmur (-), gallop (-)
– Bising Usus Normal (+)
Pemeriksaan Penunjang
– pemeriksaan darah
– Leukosit ↑ (N=4000-11000 µl)
– LED ↑ (N= <15 mm/jam)
– Hasil pemeriksaan darah :
– Hb 10g/dl, Ht 30%, leukosit 9.900 µl, trombosit 160.000 µl, LED 70 mm/jam
– pemeriksaan radiologis
– pemeriksaan sputum
– BTA (+) = infeksi tuberkulosis
– Hasil : BTA +++
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
Proses aktif :
• Infiltrat/konsolidasi/kesuram
an
TB PUTUS
OBAT
Diferential Anamnesis Therapy Penyebab
Diagnosis
MDR Resisten thdp INH dan Rifampisin Fluorokuinolon + obat organisme yang
serta obat lini pertama lainnya lini kedua resisten/
ketidakpatuhan terapi
XDR Resisten thdp INH dan Rifampisin Pilihan pengobatan organisme yang
juga terhadap Fluorokuinolon + sangat terbatas resisten/
salah satu dari obat suntikan lini ketidakpatuhan terapi
kedua (yaitu, amikasin, kanamisin,
atau kapreomisin).
TDR Resisten thdp OAT total baik lini Belum ada organisme yang
pertama maupun lini kedua pengobatan. resisten/
Angka kematian ketidakpatuhan terapi
individu penderita TDR
adalah 100%.
Anatomi dan Histologi Paru
Etiologi
– Mycobacterium tuberculosis
– Bakteri patogen utama penyebab tuberkulosis, Batang, gerak (-), kapsul (-)
spora (-), aerob
– Mudah mati pada suhu 80o 5 menit dan 20 menit pada suhu 60o
– Peka terhadap ultraviolet
– Dapat hidup berbulan-bulan pada suhu kamar dan ruangan lembab
Pewarnaan Ziehl-Neelsen
Epidemiologi
WHO Global Report 2014
– Angka insiden TB di Indonesia mencapai 183/100.000 penduduk
10% dari 206/100.000 penduduk tahun 1990
– Prevelensi : 272/100.000 penduduk
33% dari baseline sebesar 442/100.000 penduduk
– Angka mortalitas TB : 25/100.000 penduduk atau
49% dari 53/100.000 pada tahun 1990
Patogenesis TB
Patofisiologis
• Pada penderita TB putus obat
-. Mono Resisten
berupa -. Multi Drug Resistance
-. Poli resisten
Resistensi kuman
terhadap OAT
-. Resistensi Primer
dibagi -. Resistensi Sekunder
Gejala Klinis
– Gejala lain :
– Batuk darah
– Sesak nafas
– Nyeri dada
– Malaise
– Anoreksia
Faktor Resiko TB Resisten
– Siapa saja bisa kena, tetapi paling sering pada penderita yang :
– 1. tidak menelan obat TB secara teratur
– 2. Sakit TB berulang serta ada riwayat pengobatan TB sebelumnya
– 3.Datang dari wilayah yang beban TB resisten obatnya tinggi
– 4.ada kontak erat dengan penderita TB resisten
Klasifikasi Tuberkulosis
1.Lokasi
–TB paru 3. Status HIV
II - Kambuh -RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau 2RHZES / Bila streptomisin alergi,
- Gagal pengobatan 1RHZE / 5 RHE dapat diganti kanamisin
-3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18
ofloksasin, etionamid, sikloserin atau 2RHZES / 1RHZE /
5RHE
II - TB paru putus berobat Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum
obat dan keadaan klinis, bakteriologi dan radiologi saat ini
(lihat uraiannya) atau
*2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3
IV - Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yang sensitif)
+ obat lini 2 (pengobatan minimal 18 bulan)
Lain-lain Pasien TB yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak jelas atau tidak dapat
Komplikasi