Anda di halaman 1dari 28

Sistem

Pengendalian
Manajemen
By: Dra. Jeanne Asteria Wawolangi, M.Si.,Ak.
PENDAHULUAN

Unit organisasi yang didesentralisasikan harus berinteraksi satu sam


a lain. Jika barang atau jasa adalah yang diproduksi oleh satu unit dit
ransfer ke unit lainnya. Jika unit-unit tersebut diperlakukan sebagai
pusat laba, harga harus ditentukan pada transfer tersebut. Bagi divisi
penjual, harga transfer merupakan pendapatan, dan sebaliknya meru
pakan biaya bagi divisi pembeli.
PENGERTIAN HARGA TRANSFER
harga transfer adalah harga barang
atau jasa yang ditransfer antar
ARTI pusat pertanggungjawaban dalam
satu organisasi tanpa memandang
LUAS
HARGA bentuk pusat
TRANSFE pertanggungjawabanya.
R ARTI harga transfer adalah harga barang
SEMPIT atau jasa yang ditransfer antar
pusat laba atau setidak-tidaknya
salah satu dari pusat
pertanggungjawaban yang terlibat
merupakan pusat laba
SYARAT TERPENUHNYA HARGA
TRANSFER
Untuk terciptanya harga transfer diperlukan beberapa syarat:

1.Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan ole
h suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade-off yang optimum antara bia
ya dan pendapatan perusahaan.
2.Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan t
rade-off antara biaya-pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba har
us dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba d
ivisinya.
3.Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat
mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhada
p laba perusahaan secara keseluruhan.
TUJUAN HARGA TRANSFER

Harga transfer harus didesain memenuhi tujuan-tujuan berikut:

1. Menyajikan informasi yang relevan untuk keputusan trade o


ff antara pendapatan dan biaya.
2. Memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence.
3. Membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.
4. Sistemnya sederhana untuk dipahami dan mudah diadminist
rasikan
Adapun tujuan penetapan harga transfer adalah untuk:

1. Evaluasi prestasi divisi secara akurat, artinya tidak satupun


manajer divisi yang memperoleh keuntungan dengan mengorb
ankan kepentingan divisi lain.
2. Keselarasan tujuan, berarti bahwa para manajer mengambil
keputusan yang memaksimalkan laba perusahaan dengan mem
aksimalkan laba divisinya.
3. Tetap terjaganya otonomi divisi, artinya tidak ada campur ta
ngan manajemen puncak terhadap kebebasan manajemen divis
i dalam mengambil keuntungan.
HARGA TRANSFER BERDASAR
HARGA PASAR
Sistem harga transfer berdasar harga pasar menggunakan harga yang
ditetapkan oleh mekanisme permintaan dan penawaran pasar. peneta
pan harga transfer berdasarkan harga pasar untuk mendorong adanya
keselarasan tujuan

1. Orang yang Kompeten


2. Atmosfir Yang Baik
3. Harga pasar
4. Bebas Terhadap Sumber
5. Aliran Informasi Yang Penuh
6. Negosiasi
HARGA TRANSFER ATAS DASAR HARG
A POKOK
1. Pada pasar kompetitif tidak tetsedia informasi harga jual produk yang ditransfe
r. Keadaan ini timbul jika oroduk yang belum selesai sehingga tidak diperjual beli
kan di pasar.
2. Kesulitan dalam penentuan harga jual yang disebabkan oleh perselisihan antar
manajer divisi.
3. Jika produk yang ditransfer mengandung formula atau proses rahasia sehingga t
idak diinginkan untuk diungkapkan kepada pihak lain.
METODE PENENTUAN HARGA
TRANSFER
Harga transfer dapat ditentukan dengan menggunakan empat
metode sebagai berikut:

1. Metode Harga Pasar (Market-Based Transfer Princes)


2. Metode Harga Pokok (Cost-Based Transfer Princes)
3. Metode Negosiasi (Negotiation-Based Transfer Princes)
4. Metode Arbitrasi (Arbitration-Based Transfer Princes)
Contoh Metode Harga Pasar (Market
-Based Transfer Princes)
Contoh1.1.
Perusahaan mempunyai dua pusat laba, yaitu Divisi M dan Divisi N. Divisi M
menghasilkan 5.000 unit produk A yang dapat dijual kepada Divisi N atau ke
pada pihak lain dIluar perusahaan. Dengan harga pasar Rp200.00 per unit. Bia
ya produksi A terdiri atas: biaya variabel per unit Rp80.00 dan biaya tetap tota
l Rp250.000.00. Biaya yang dapat dihindari jika produk A dijual kepada Divisi
N adalah: potongan penjualan per unit Rp10.00 biaya iklan per unit Rp5.00 bi
aya angkut dan komisi penjualan per unit, masing-masing sebesar Rp2.50. Pro
duk A di Divisi N diolah lanjut menjadi produk B, dengan tambahan biaya pen
golahan sebesar Rp300.00 per unit. Produk B laku dijual dengan harga Rp700.
00 per unit dan biaya penjualan Rp50.00 per unit. Jika dari jumlah produk A y
ang dihasilkan, 60% dijual kepada Divisi N dan sisanya dijual kepada pihak lua
r, tentukan laba masing-masing Divisi.
Tabel 10.1.berikut ini adalah perhitungan laba divisi, dengan harga transf
er yang ditetapkan atas dasar harga pasar yang dimodifikasi.
Perhitungan laba divisi, dengan harga transfer yang ditetapkan
atas dasar harga pasar yang dimodifikasi.
DIVISI M DIVISI N
Penjualan
5.000 x 40% x Rp200.00 - Rp. 400.000.00
5.000 x 40% x Rp180.00 - Rp. 540.000.00
_________________
Rp940.000.00
3.000 x Rp700.00 R
p2.100.000.00
Biaya produksi:
(5.000 x Rp80.00) + Rp250.000.00. (650.000.00)
Rp540.000.00 + (3.000 x Rp300.00) (1.440.000.00)
Biaya penjualan:
2.000 x Rp20.00. (40.000.00)
3.000 x Rp50.00. (150.000.00)

Laba Rp250.000.00 Rp510.000.00


Contoh Metode Harga Pokok (Cost-
Based Transfer Princes) (1.2)
DIVISI M DIVISI N

Produk yang dihasilkan/dibeli 5.000 unit 3.000 unit


Produk yang dijual:
- Kepada Divisi N 3.000 unit -
- Kepada pihak luar. 2.000 unit 3.000 unit

Biaya produksi:
Variabel per unit. Rp 80.00 ?
Tetap total 250.000.00 -
Tambahan biaya produksi per unit - Rp300.00
Biaya penjualan(yang dapat
dihindari) per unit 20.00 50.00
Harga jual per unit 200.00 700.00
Harga transfer Harga pokok ditambah laba 30%
baru harga pokok
PERHITUNGAN LABA DIVISI
DIVISI M DIVISI N
Penjualan:
2.000 x Rp200.00 = Rp. 400.000.00
3.000 x Rp160.00 = Rp. 507.000.00
________________
Rp907.000.00
3.000 xRp700.00 Rp2.100.000.00
Biaya produksi:
(5.000 x Rp80.00) + Rp250.000.00 (650.000.00)
Rp507.000.00 + (3.000 x Rp300.00) (1.407.000.00)
Biaya penjualan:
2.000 x Rp20.00 (40.000.00)
3.000 x Rp50.00 (150.000.00)

Laba Rp217.000.00 Rp543.000.00


Contoh Metode Negosiasi (Negotiatio
n-Based Transfer Princes)

Misalnya dengan menggunakan contoh data di muka (contoh 1


.1 atau contoh 1.2.), harga transfer tidak ditentukan atas dasar
harga pasar yang dimodifikasikan atau dtas dasar harga pokok
ditambah laba, melainkan ditentukan atas dasar negosiasi antar
a manajer Divisi M dan manajer Divisi N. Berdasarkan kesepa
katan kedua manajer divisi tersebut. harga transfer produk Aya
ng diserahkan ke Divisi N adalah sebesar Rp175,00 per unit.
Perhitungan laba devisi
DIVISI M DIVISI N
Penjualan:
2.000 x Rp200.00 = Rp. 400.000.00
3.000 x Rp175.00 = Rp. 525.000.00
_______________
(Rp925.000.00)
3.000 x Rp700.00 Rp210.000.00
Biaya produksi:
(5.000 x Rp80.00) + Rp250.000.00 (650.000.00)
Rp525.000.00 + (3.000 x3.00.00) (1.425.000.00)
Biaya penjualan:
2.000 x Rp20.00. (40.000.00)
3.000 x Rp50.00 (150.000.00)

Laba Rp235.000.00 Rp 525.000.00


Contoh Metode Arbitrasi (Arbitration-
Based Transfer Princes) (1.4)
Misalnya dengan menggunakan contoh data di muka (contoh 1
0.1. afau zontoh 10.2.), semula harga transfer ditentukan atas d
asar negosiasi antara manajer Divisi M dengan manajer Divisi
N. Akan tetapi negosiasi tersebut mengalami jalan buntu, sehi
ngga Direksi perlu campur. angan sebagai arbitrator. Dari hasil
dialog antara direksi dengan -: manajer Divisi M dan manajer
Dividi N, diperoleh keputusan mengenai harga produk A yang
ditransfer dari Dividi M ke Divisi N, yaitu sebesar Rp142,00 p
er unit.
Perhitungan laba devisi
DIVISI M DIVISI N
Penjualan:
2.000 x Rp200.00 = Rp400.000.00
3.000 x Rp142.00 = Rp426.000.00
(Rp826.000.00)
3.000 x Rp700.00 Rp2.100.000.00
Biaya produk:
(5.000 x Rp 80.00) + Rp250.000.00 (650.000.00)
R426.000.00 + (3.000 x Rp300.00) 1.326.000.00
Biaya penjualan:
2.000 x Rp20.00 (40.000.00)
3.000 x Rp50.00 (150.000.00)

Laba: Rp136.000.00 Rp624.000.00


HARGA TRANSFER NEGOSIASI

Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya


harag transfer antar pusat laba yang terlibat, tanpa campur tangan
dari kantor pusat. Harga transfer ditentukan berdasarkan negosias
i antar pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu setiap pihak h
arus memahami pedoman yang telah ditetapkan oleh kantor pusat
secara formal.
ARBITRASI DAN PENYELESAIAN KONFLIK
Negosiasi yang dilakukan kadang-kadang tidak menghasilkan keputusan yang
memuaskan kedua pihak, sehingga perlu ditangani oleh pimpinan puncak den
gan membentuk komite arbitrasi.
Tugas lembaga arbitrasi ini adalah:
1. Menyelesaikan perselisihan tentang harga transfer.
2. Mengkaji ulang perubahan sumber daya.
3. Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan.penetapan harga transfer be
rdasarkan harga pasar untuk mendorong adanya keselarasan tujuan.
Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran implementasi strategi. Dalam me
netapkan sistem pengukuran kinerja, manajemen puncak memilih serangkaian
ukuran-ukuran yang menunjukan strategi perusahaan.
SISTEM PENGUKURAN KINERJA

Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran imp


lementasi strategi. Dalam menetapkan sistem pe
ngukuran kinerja, manajemen puncak memilih s
erangkaian ukuran-ukuran yang menunjukan stra
tegi perusahaan.
MANFAAT PENGUKURAN KINERJA
MANAJEMEN
Pengukuran kinerja manajemen merupakan suatu proses yang harus dilakukan dalam p
engendalian manajemen.
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karya
wan secara maksimum,
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti pro
mosi, transfer, dan pemberhentian,
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk men
yediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan,
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka meni
lai kinerja mereka,
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
ELEMEN BALANCED SCORECARD Menurut Lawrence
KINERJA KEUANGAN

Kinerja keuangan mengukur kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dan


nilai pasar. Ukuran keuangan biasanya diwujudkan dalam profitabilitas.

Sasaran Strategi Ukuran Hasil


1. Meningkatkan financial Kenaikan pangsa pasar
returns
2. Meningkatnya Pertumbuhan pendapatan
pendapatan penjualan penjualan
3. Menurunkan Biaya Penurunan biaya penuh
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan ini diukur dari bagaimana perusahaan dapat memuaskan
pelanggan. Alat ukur yang biasa digunakan adalah market share, customer ret
ention, customer acguisition, customer satisfaction dan customer probability
Sasaran Strategi Ukuran Hasil
1. Meningkatkan Bertambahnya pelanggan
kepercayaan pelanggan baru dan loyalitas
pelanggan.
2. Bertambanya produk Proporsi produk dan jasa
dan jasa baru baru dari jumlah total
produk dan jasa.
3. Meningkatnya value Kecepatan respon
yang diperoleh pelanggan terhadap pelanggan
Proses Bisnis Internal
Dalam perspektif ini kinerja perusahaan diukur dari bagaimana perusahaan da
pat menghasilkan produk atau jasa secara efisien dan efektif. Ukuran yang bia
sa digunakan adalah kualitas, response time, cost dan pengenalan produk bar
u. Alat ukur yang biasa dipakai adalah employee satisfaction dan information
system available
Sasaran Strategi Ukuran Hasil
1. Meningkatkan perbaikan Kepuasan pelanggan
terhadap layanan kepada
pelanggan.
2. Menurunnya aktivitas yang Kenaikan cycle
tidak bernilai tambah effectiveness
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

Perspektif ini menekankan pada bagaimana perusahaaan dapat berinovasi dan


terus tumbuh dan berkembang agar dapat bersaing di masa sekarang maupun
yang akan datang.

Sasaran Strategi Ukuran Hasil


1. Meningkatkan Jumlah personal yang
peoduktivitas dan dididik dan dilatih
komitmen personal
2. Meningkatnya kualitas Jumlah aplikasi baru yang
sistem informasi dipasang dan
manajemen diimplementasikan
Cara memandang bisnis dari 4 perspektif
Hubungan sebab akibat diantara berbagai
ukuran

Anda mungkin juga menyukai