Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun prosesnya senantiasa melalui tiga pola yang
sama, yakni:
1. Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah (sefalokaudal). Pertumbuhannya dimulai
dari kepala hingga ke ujung kaki, anak akan berusaha menegakkan tubuhnya, lalu dilanjutkan belajar
menggunakan kakinya.
2. Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar. Contohnya adalah anak akan lebih dulu menguasai
penggunaan telapak tangan untuk menggenggam, sebelum ia mampu meraih benda dengan jari.
3. Setelah dua pola di atas dikuasai, barulah anak belajar mengeksplorasi keterampilan-keterampilan lain.
Seperti melempar, menendang, berlari dan lain-lain.
Masalah Kesehatan pada Kelompok Balita di Indonesia
Bayi dan anak-anak di bawah lima tahun (balita) adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai penyakit
karena sistem kekebalan tubuh mereka belum terbangun sempurna. Pada usia ini, anak rawan dengan berbagai
gangguan kesehatan, baik jasmani maupun rohani.
Dalam menentukan derajat kesehatan di Indonesia, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan, antara
lain angka kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi, dan angka harapan hidup waktu lahir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan anak balita adalah sebagai berikut:
1. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan merupakan faktor utama yang dapat menentukan status kesehatan anak secara umum. Faktor
ini ditentukan oleh status kesehatan anak itu sendiri, status gizi, dan kondisi sanitasi.
2. Faktor Kebudayaan
Pengaruh budaya juga sangat menentukan status kesehatan anak, dimana terdapat keterkaiatan secara langsung
antara budaya dengan pengetahuan. Budaya di mayarakat dapat juga menimbulkan penurunan kesehatan anak,
misalnya terdapat beberapa budaya di masyarakat yang dianggap baik oleh masyarakat padahal budaya tersebut
justru menrunkan kesehatan anak.
3. Faktor Keluarga
Faktor keluarga dapat menentukan keberhasilan perbaikan status kesehatan anak. Pengaruh keluarga pada masa
pertumbuhan dan perkembangan anak sangat besar melalui pola hubungan anak dan keluarga serta nilai-nilai
yang ditanamkan.
Program dan Kebijakan Pemerintah untuk Kesehatan Balita
Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan untuk mengatasi persoalan kesehatan anak, khususnya untuk
menurunkan angka kematian anak, di antaranya sebagai berikut:
1. Meningktakan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan status gizi masyarakat
3. Meningkatkan peran serta masyarakat
4. Meningktakan manajemen kesehatan
Adapun kegiatan-kegiatan yang menunjang kebijakan tersebut antara lain :
1. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
2. BKB (Bina Keluarga Balita)
3. Program PAUD
Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Balita
1. Upaya Promotif
2. Upaya Preventif
3. Upaya Kuratif
4. Upaya Rehabilitatif
5. Resosialitatif
Peran Perawat Komunitas pada Kelompok Khusus Balita