Anda di halaman 1dari 11

Keunggulan Dan Kelemahannya

MU’TAZILAH serta Revelensinya dalam


perkembangan pemikiran islam
Modern
Nama Anggota :

1. Fianty Muzdhalifah P. (19620026)


2. Vaela Sifa Belina (19620064)
PENGERTIAN MU’TAZILAH
Secara Harfiah
kata Mu’tazilah berasal dari I’tazal yang berarti berpisah atau memisahkan diri dan
Mu’taziliyyah adalah orang-orang yang dalam sebagian keyakinannya bertentangan dengan
keyakinan yang sudah dimufakati bersama (masyur) oleh para teolog masa itu (Ahl al –
Sunnah). Muncul dikota Bashrah (iraq) pada tahun 2 Hijriyah, pada masa pemerintahan
Khalifah Abdul malik bin Marwan dan khlaifah Hisyam bin Malik, Daulah Umayyah.
Dipimpin oleh Washil bin Atha’ yang dilahirkan tahun 80 H/669 M di Madinah dan
wafat tahun 131H/748M.
Secara Terminologi
• Golongan yang muncul pada masa hasan Al-Bashri yang dipimpin Washil bin Atho’.
• Golongan yang menganut freewill yang menganggap ahlu sunnah dan khawarij salah.
SEJARAH LAHIRNYA MU’TAZILAH
Aliran Mu’tazilah lahir setelah zaman para sahabat Nabi, benihnya mulai nampak kira-
kira dua abad setelah hijrahnya Nabi ke Madinah. Disepanjang sejarah Mu’tazilliyyah adalah
kaum Rasionalis.
Di dirikan oleh Washil bin Atha’ yang merupakan murid Imam Hasan al-Bashri, alkisah,
suatu hari Imam Hasan al-Bashri memberikan pelajaran kepada murid-muridnya disebuah
masjid. Dan ditengah-tengah ceramah terdapat satu murid yang bertanya tentang bagaimana
keyakinan yang benar terhadap pelaku dosa besar apakah dihukumi kafir dan keluar dari
islam,karena terdapat kelompok lain yang memberikan harapan keselamatan bagi pelaku
dosa besar karena tak akan melebur akidah,tidak menjadikan kafir serta amal bukan bagian
dari iman , maka demikian dosa tidak akan mampu elebur keimana seorang mukmi.
Lalu sebelum imam Hasan al-Bashri menjawab, Washil bin Atha’ tampil dan memberikan
jawabannya bahwa mereka (pelaku dosa besar) berada di posisi tengah-tengah (manzilah
bainal al-manzilataian) yakni tak disurga dan neraka. lalu Washil memisahkan diri dipojok
masjid dan mempegaruhi yang lain tentang pemikirannya.Lalu, imam Hasan menoleh dan
berkata “I’tazala ‘anna”, yang artinya “dia memisahkan diri dari kita”
PRINSIP AJARAN MU’TAZILAH
1. At – tauhid ( Keesaan )
Berarti bahwa mengingkari dan meniadakan sifat-sifat Allah. Oleh karena itu mereka
menamai diri dengan Ahlul tauhid atau al-munazihunna ( orang-orang yang
mensucikan Allah )
2. Al –Adl (Adil)
Bahwa Allah SWT tidak akan ikut campur tangan dengan perbuatan manusia,
terutama perbuatan yang buruk.
3. Al- Wa’du wal Wa’id ( janji dan Ancaman )
Yang dimaksud janji dan ancaman disini adalah bahwa mu’tazilah mewajibkan allah
untuk melaksanakan janji dan ancaman, karena Allah tidak mengingkari
keduanya.Maka orang yang berbuat kebaikan harus mendapatkan pahala, dan ynag
berbuat keurukan mendapat dosa dan ancaman dari Allah SWT.
4. Manzilah bainal Manzilatain ( satu tempat diantara dua tempat)
Mu’tazilah mengatakan bahwa orang mu’min yang berbuat dosa besar hukumnya
tidak mukmim dan kafir namun berada ditempat antara keduanya.
5. Al amru bil Ma’ruf wan nahyu ‘anil mungkar
Ada perbedaan antara ahlussunnah dengan mu’tazilah dalam hukum melaksanakan
kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar, hanya saja ada beberapa perbedaan dalam
beberapa hal berikut ini :
 Cara merubah kemungkaran
 Mu’tazilah mewajibkan keluar atau memberontak kepada penguasa.
 Menggankat senjata terhadap orang- orang yang menentang mereka baik dari orang
kafir ataupun dari orang muslim.
A. PAHAM UMUM ALIRAN
MU’TAZILAH
 Menamai dirinya dengan sebutan “ Ahli Ketauhidan dan Keadilan” (ahl at-tauhid wal-
adl). Keadilan dalam artian bahwa Allah Swt wajib Memberikan ganjaran kepada
orang yang berbuat baik dan memberikan hukuman kepada pelaku jahat. Dan tauhid
adalah bahwa menurut mereka Tuhan itu tidak memiliki sifat-sifat.
 Al-Qur’an adalah firman Allah dan Dia Makhluk ,yakni diyakini oleh Mu’tazilah
bahwa Al-Quran adalah karya cipta Allah dan lahir ke dunia bersama dengan
nubuwwah Muhammad.
 Mereka percaya bahwa orang islam yang melakukan dosa besar adalah bukan kafir dan
bukan mukmi, akan berada diposisi tengah-tengah ( manzilah bainal manzilatain).
 Mengingkari Sifat-sifat Allah
 Kepercayaan kepada kehendak bebas (Free will)
 Allah SWT tidak dapat dilihat baik didunia maupun di akhirat maka penghuni
surga juga tidak dapat melihat Allah SWT.
 Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW bukan dengan jasad dan ruh, namun hanya
melalui mimpi. Sebab menurut akal hal tersebut tidak masuk dalam akal.
 Arsy itu tidak ada
 Surga dan neraka itu tidak kekal, sebab yang kenal hanyalah Allah SWt semata.
 Shirat ( jembatan yang melintang diatas neraka) dan Mizan ( timbangan amal
manusia di akhirat) dan Haudh ( telaga di Akhirat untuk orang-orang beriman) itu
tidak ada
 Siksa dan nikmat kubur itu tidak ada, karena setelah meninggal akan menyatu
dengan tanah.
TOKOH-TOKOH ALIRAN MU’TAZILAH
Washil bin Atha’
Abu al-Hudzail al-’Allaf
Al-Nazhzham
Bisyr bin Mu’tamir
Mu’ammar
Tsamamah
Al-Jahizh
Al-Jubba’i
Abu Hasyim
NAMA - NAMA KELOMPOK MU’TAZILAH
MENURUT KELOMPOK MUTAZILAH
Mu’tazilah
Menamai alirannya dengan nama Mu’tazilah yang berarti “meninggalkan/menyinkirkan’’ dari
keburukan dan Bid’ah menuju kebenaran supaya selamat,sebagaimana firman Allah SWT.
Ahlul Haqqi
Golongan mereka mengklaim bahwa aliran mereka lah yang paling benar.
Firqoh Najiyah
Mengklaim bahwa merekalah yang selamat diantara kelompok-kelompok yan ada diantara kelompok-kelompok
yangada yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dan kelompok lain adalah kelompok yang sesat dan celaka.
Ahlul Adli wa Tauhid
Mengklaim bahwa mereka kelompok yang menjunjung keadilan dan yang bertauhid, maksud adil disini leh
mereka adalah tidak menyakini adanya takdir Allah SWT,dan bahwa manusia melakukan sesuatu adalah karena
kemauannya dan usahanya, Allah SWt tidak ikut campur dalam perbuatan manusia. Sedangkan yang dimaksud
tauhid adlah meniadakan sifat-sifat Allah SWT.
KESIMPULAN
Mu’tazilah merupakan aliran teologis dalam islam yang bercorak nasional dan
berpandang bahwa nash (wahyu) sejalan dengan akal manusia, namun dalam
perjalanan sejarahnya, mereka banyak berpengaruh dengan metode-metode filsafat
asing sehingga hampir membawa kepada sikat ekstrim dalam menggunakan logika.
Sikap nyaris ekstrim tersebut dapat terlihat dari ide-ide teologis mereka,dan sampai
pada titik klimaksnya menimbulkan fitnah besar didalm perjalanan sejarah umat
islam yakni dengan istilah Mihnah.

Anda mungkin juga menyukai