Pada suatu tumbuhan garis-garis ortostik yang biasanya tampak lurus
ke atas, dapat mengalami perubahan-perubahan arahnya karena pengaruh bermacam faktor. Perubahan yang sangat karakteristik ialah perubahan ortostik menjadi garis spiral yang tampak melingkar pada batang. Sehingga spiral genetik sulit untuk ditentukan dan tampaknya letak daun pada batang mrngikuti ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral tadi, disebut Spirostik. Suatu spirostik biasanya terjadi karena pertumbuhan batang yang tidak lurus melainkan memutar, akibatnya ortostiknya ikut memutar dan berubah menjadi spirostik. Contoh yang mempunyai satu Sporostik : Tanaman Pancing (Costus speciosus Smith), yang mempunyai satu spirostik sehingga daun-daunnya tersusun seperti anak tangga pada tangga yang melingkar. Contoh yang mempunyai dua Sporostik :
Tanaman Bupleurum falcatum L.,
Contoh yang mempunyai tiga Sporostik : tanaman Pandan (Pandanus tectorius Sol.) yang mempunya 3 spirostik. B. Parastik Letak daun pada tumbuhan cukup rapat satu sama lain, misalnya pada Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) daunnya seakan-akan duduk menurut garis-garis spiral ke kiri atau ke kanan.
Pada pohon ini ortostik dan spiral
genetiknya sangat sulit ditentukan. Garis-garis spiral dengan arah putaran melingkar batang ke kiri dan ke kanan itu menghubungkan daun-daun yang menurut arah ke samping (mendatar, horozontal) mempunyai jarak terdekat. Sehingga setiap daun mempunyai tetangga terdekat satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan, maka tampak ada 2 spiral ke kiri dan ke kanan. Garis spiral seperti ini disebut Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) parastik. Keadaan tersebut juga tampak pada buah nanas (Ananas comosus) yang menunjukkan aturan letak mata-mata pada buah Nanas adalah parastik-parastik