Anda di halaman 1dari 35

POST NATAL NORMAL

POST PARTUM

adalah masa atau waktu sejak bayi


dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari
rahim, sampai enam minggu berikutnya,
disertai dengan pulihnya organ-organ
yang berkaitan dengan kandungan.
 Puerperium ( Nifas)
Masa sesudah persalinan berakhir hingga pulihnya organ-
organ reproduksi (eksternal dan internal) waktu ± 6
minggu.

 Post Natal
Masa adaftasi tubuh (Fisik-Psikologis) terhadap proses
melahirkan sejak satu jam post partum sampai dengan
mendekati sebelum hamil.
Tujuan Pengawasan PP
• Mencegah perdarahan PP
• Memonitor adaftasi fisiologis &psikologis ibu PP
• Meningkatkan pemulihan fungsi tubuh
• Meningkatkan istirahat dan kenyamanan klien
• Meningkatkan asupan makanan yg adekuat
• Mencegah terjadinya infeksi
• Klien dapat merawat diri sendiri dan bayinya secara efektif
• Meningkatkan pengetahuan ibu pd perubahan2 fisiologis dan
psikologis
• Menurunkan angka kematian ibu PP
PERIODE POST PARTUM TERBAGI :

1. Immediate post partum : 24 jam pertama PP


2. Early post partum : minggu pertama PP
3. Late post partum : minggu ke 2- 6 PP
b. Sistem Reproduksi
1. Involusi Uteri
adalah pemulihan uterus pada
ukuran dan kondisi normal setelah
kelahiran bayi.
(Bobak,Lowdermilk,2005).
Lanjutan…………………….

Involusi terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil


karena sitoplasma yang berlebihan dibuang. Involusi
disebabkan oleh proses autolysis, dimana zat protein dinding
rahim pecah, diabsorbsi dan kemudian dibuang sebagai air
kencing
TINGKATAN INVOLUSI UTERI :
Tinggi Fundus Uteri:
 Setelah bayi lahir : Setinggi pusat
 Plasenta lahir : 2 jari bawah pusat
 Setelah 24 jam : Turun 1-2 cm dibawah pusat
 5-6 hari PP : ½ simpisis pusat
 2 minggu PP : Tidak teraba
 6 minggu PP : Uterus kembali normal

Berat Uterus :
 Setelah plasenta lahir: 1000 gr
 Plasenta lahir : 750 gr
 1 minggu PP : 500 gr
 2 minggu PP : 375 gr
 6 minggu PP : 40 – 60 gr
2. Involusi Tempat Plasenta

Pada permulaan nifas, bekas plasenta mengandung banyak


pembuluh darah besar yang tersumbat oleh trombus.

Tetapi luka bekas plasenta tidak meninggalkan parut Hal ini


disebabkan karena dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan
endometrium baru dibawah permukaan luka.
Kondisi Uterus
• Panjang : 14 cm
• Lebar : 12 cm
• Tebal : 10 cm

penurunan ukuran dan bentuk uterus terjadi akibat


penurunan hormon estrogen dan progesteron
setelahplasenta lahir sehingga terjadi proses pengecilan
sel-sel uterus.
Kontraksi Uterus:
Intensitas kontraksi uterus meningkat segera setelah
melahirkan diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan
volume intra uterin yang sangat besar. Kontraksi uterus akan
menekan pembuluh darah intramiometrium, terjadi
pembentukan platelet dan pembentukan darah sehingga
kondisi hemostasis pada periode postpartum dapat tercapai.
SERVIKS
Setelah persalinan bentuk serviks akan menganga
seperti corong
Serviks menjadi lebih lembut/lunak setelah melahirkan
Dalam 18 jam PP serviks memendek
Pada mulut serviks akan menutup secara bertahap:

- setelah janin lahir: dapat dimasuki tangan pemeriksa


- 2 jam PP : 2-3 jari pemeriksa
- 1 minggu PP : 1 jari pemeriksa
- 6 minggu PP : mulut ikan (fish mouth)
PENGELUARAN PERVAGINAM
(LOCHEA)

 Ekskresi cairan uterus selama periode post partum.


 Usaha uterus membersihkan diri setelah melahirkan
 Reaksi basa/alkalis
 Berbau amis (anyir)
 Terdiri dari darah,sel-sel tua dan bakteri
PERBEDAAN LOCHEA DAN PERDARAHAN
NON LOCHEA

Lochea Perdarahan Non Lochea


Lochea biasaya megalir perlahan sesuai Darah yang mengalir memancar dari
kontraksi uterus vagina. Kemungkinan disebabkan adanya
robekan pada serviks atau vagina.

Darah keluar terus menerus dan semakin


Terdapat gumpalan darah bila pada uterus mengalir deras serta berwarna merah segar
dilakukan pemijatan secara halus. Bila
warna darah lebih gelap kemungkinan
darah terkumpul di vagina dan jumlah
akan semakin berkurang.
Jenis – Jenis Lochea:

1. Lochea Rubra
waktu 1-3 hari PP
Bau amis,berisi darah segar, warna merah terang
sisa-sisa selaput ketuban, jaringan desidua dan sisa tropoblast
2. Lochea sanguinolenta

Waktu : 3 s.d 7 hari PP


Berwarna merah dan kuning
berisi darah dan lendir,
3. LOCHEA SEROSA
waktunya 4-9 hari PP
warnya pink/merah kecoklatan
Berbau sedikit amis
mengandung leukosit dan jaringan mati
Jumlah banyak

4. Lochea Alba
Waktunya 10 hari PP
warnya kuning keputihan
Berbau agak busuk
Mengandung leukosit, desidua dan bakteri.
ABDOMEN
Adanya pembesaran perut selama hamil menyebabkan otot
dinding abdomen menjadi 2 bagian ( diastasis rectus
abdominis).
Ukuran normalnya diastasis rektus abdominis
panjangnya: 7-12 cm
Lebarnya : 1- 2 cm
Uretra dan vesika urinaria
Trauma pada uretra dan kandung kemih dapat terjadi
selama proses melahirkan akibat janin keluar dari pelvis.
Akibatnya dinding vesika urinaria mengalami hypermia dan
edema.
 Penurunan sensasi kemih
BAK spontan 8-12 jam PP
BAK normal 2 hari PP
Sistem Pencernaan :
a. Selera makan ibu PP segera setelah melahirkan merasa lapar .
b. Motilitas usus penurunan tonus otot dan gerakan peristaltik
usus
c. Keinginan BAB mengalami hambatan
 Pengeluaran cairan yang berlebihan
 Gangguan kenyamanan perineum
 Huknah kala I
 Trauma jalan lahir
 Haemoroid dan laserasi jalan lahir
SISTEM MUSKULOSKELETAL

Hypermobilitas persendian
Tonus otot menurun
Nyeri sendi
Ekstremitas bawah lemah
System Neurologi:
Terjadi perubahan pada periode postpartum akibat adaftasi ibu
selama proses persalinan. Adanya keluhan sakit kepala pada
masa postpartun dapat disebabkan karena adanya riwayat Pre
eklamsia, stress atau akibat aliran cairan cerebro spinal ke
ekstra dural pada pasien yang mendapat spinal anastesi.
Sistem Integumen

Penurunan melanin setelah persalinan menyebabkan


berkurangnya hyperpigmentasi kulit.
Cloasma hilang
Hyperpigmentasi areola dan linea nigra dan striae menipis
Sistem Imunologi
Tidak mengalami perubahan selama periode
post partum.
KEBUTUHAN DASAR IBU POST PARTUM
1.Nutrisi dan cairan
pada masa post partum masalah diet perlu
mendapat perhatian serius, karena dengan
nutrisi yang baik dapat mempercepat proses
penyembuhan ibu dan mempengaruhi susunan
air susu.Diet TKTP dan mengandung cairan.
2 . Ambulasi dini (Early ambulation)
kebijaksanaan agar secepat mungkin perawat membimbing ibu
post partum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu
untuk berjalan.

kontra indikasi ambulasi dini pada ibu :


• anemia
• Penyakit jantung
• Gangguan pernafasan
• Demam
MANFAAT MOBILISASI DINI
• Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi
peurperium
• Mempercepat involusi alat kandungan
• Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan
• Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga
mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.
Menurut Fizari, 2009 manfaat lain dari mobilisasi dini adalah:
• Ibu merasa lebih sehat dan kuat
• Faal usus dan kandung kencing lebih baik
• Kesempatan yang baik untuk mengajari merawat atau
memelihara anaknya
3. Personal higine
Rentan terhadap infeksi. Personal hygine sangat penting untuk
mencegah infeksi.

• Kebersihan seluruh tubuh


• Perineum
• Cuci tangan
• Bila ada luka epis hindari untuk menyentuh
4. Istirahat Tidur
Hal-hal yang bisa dilakukan pada ibu untuk memenuhi
kebutuhan istirahat tdur :

• Anjurkan ibu u istirahat yang cukup


5. Aktivits seksual
Aktivitas seksual yang dapat memenuhi syarat yaitu secara
fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu jarinnya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap
ADAFTASI PSIKOLOGIS POST
PARTUM

 Proses menjadi orang tua menyebabkan adanya periode


perubahan dan ketidakstabilan baik bagi pria maupun wanita
yang memutuskan untuk mempunyai anak.
Perubahan Fisiologis post partum dapat menyebabkan perubahan
emosional.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA
POST PARTUM
1. Fase dependen”Taking In”
Fase ketergantungan:
- Perhatian klien terfokus pada dirinya
- Belum menginginkan kontak dengan bayi
- Kegembiraan berlebihan
- Menyatakan keeinginan untuk makan, tidur.
- Fasif dan tergantung pada perawat
- Berlangsung 1-2 hari PP
- Rasa tidak nyaman
2. FASE DEFENDEN INDEFENDEN
“TAKING HOLD”

Mandiri - ketergantungan
Terjadi setelah hari kedua dan ketiga PP
Ibu muncul keinginan tuk tidak ketrgantungan
Fokus mulai pada bayi
Mandiri dalam perawatan
Mulai memperhatikan fungsi tubuh sendiri dan bayi
FASE INDEFENDENT”LETTING GO”
Pada fase ini ibu mulai menerima peran baru sebagai orang tua.
Tanda-tanda pada fase ini :
Ibu sudah melaksanakan fungsinya.
Peningkatan kemampuan dalam perawatan dirinya dan bayi.
Ibu dan keluarga berinteraksi sebagai suatu sistem.

Anda mungkin juga menyukai