TEORI AKUNTANSI
PERTEMUAN #2
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
RISET
TEORI DESKRIPTIF MASALAH KEPRAKTISAN
PEDOMAN,ATURAN,PRAKTIK
PENGAJARAN
PRAKTIK
TEKNIK MENJADI PROFESIONAL
Pengertian Teori Akuntansi
Teori Akuntansi bergantung apakah AKUNTANSI DIPANDANG SEBAGAI SAINS ATAU
TEKNOLOGI
SAINS : Teori Akuntansi bersifat Positif
TEKNOLOGI : Teori Akuntansi bersifat Normatif
Teori akuntansi adalah pemikiran logis dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas
yang :
• menyediakan suatu kerangka referensi umum untuk mengevaluasi praktik
• merupakan pedoman dalam pengembangan praktik dan prosedur akuntansi
yang baru.
Tujuan teori akuntansi
menyediakan dasar peramalan dan penjelasan tingkah laku
akuntansi dan peristiwa, yaitu memberikan kerangka
pengembangan ide-ide baru dan menjadi referensi dalam proses
pemilihan metode pengembangan akuntansi.
going concern
harus dianggap bahwa perusahaan atau entity yang dilaporkan terus beroperasi di
masa yang akan datang.
measurement
akuntansi merupakan alat pengukuran sumber-sumber ekonomi
time periode
menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu
monetary unit
pengukuran yang dipakai adalah dalam ukuran moneter atau uang
accrual
penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa
melihat apakan transaksi kas telah dilakukan atau belum
Sifat dasar akuntansi
exchange price
nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang
diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan bargaining antara pembeli dan penjual
approximation
tidak dapat dihindarkan penafsiran baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang ragu dsb.
judgement
banyak diperlukan pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau
pengalaman yang dimilikinya.
general purpose
akuntansi keuangan ditujukan untuk pemakai secara umum, bukan khusus
interrelated statement
neraca, laporan laba rugi, cash flow berhubungan sangat erat dan berkaitan satu dengan yang
lain
materiality
memuat informasi yang penting untuk mempengaruhi para pengambil keputusan
Perumusan Teori Akuntansi
• Teori akuntansi dirumuskan dari klasifikasi, sbb:
– Metode Penalaran
Atas metode ini, teori akuntansi dapat dirumuskan dengan
berbagai pendekatan, yaitu: Deduktif, Induktif, Etikal,
Sosiologi, Ekonomi, dan Eklektik.
– Sistem Bahasa
Teori dapat diekspresikan dalam wujud kata atau tanda
(sign). Dalam filsafat pengetahuan, studi tentang tanda
disebut SEMIOLOGY Sintatik, Semantik, dan Pragmatik.
– Tujuan Perumusan
Teori akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Akuntansi NORMATIF memberikan resep praktik
akuntansi
b. Akuntansi POSITIF menjelaskan dan memprediksi
fenomena yang berkaitan dengan akuntansi.
METODE PENALARAN
– DEDUKTIF
Dimulai dengan adanya ASUMSI DASAR sampai dihasilkan PRINSIP
AKUNTANSI sebagai PEDOMAN dan DASAR untuk mengembangkan
TEKNIK AKUNTANSI. Pendekatan ini bergerak dari kondisi yang bersifat
UMUM Ke kondisi SPESIFIK.
– INDUKTIF
Merupakan serangkaian pengamatan, kemudian pengukuran serta
selanjutnya aktivitas untuk memperoleh suatu konklusi.
– Sosiologis
menekankan pada akibat-akibat social yang ditimbulkan teknik akuntansi.
Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan etis yang dasarnya
merupakan suatu perluasan konsep kewajaran yang dinamakan
kesejahteraan social. Dalam pendekatan ini secara eksplisit juga
diharapkan bahwa data akuntansi akan memberikan manfaat dalam
pembuatan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan social.
– Ekonomi
menekankan pada pengendalian perilakuindikator-indikator ekonomi
makro, yang diakibatkan oleh berbagai praktik akuntansi. Pemilihan
penggunaan pendekatan teknik yang berbeda akan berpengaruh pada
barang ekonomi nasional.
– pendekatan eklektik
Pendekatan gabungan yang merupakan suatu hasil utama berbagai upaya
indoividu dan profesi maupun organisasi pemerintahan dalam
partisipasinya untuk menetapkan konsep dan prinsip dalam akuntansi.
SISTEM BAHASA
• TEORI SINTAKTIK
– Membahas pengukuran, pengakuan, dan penyajian
elemen-elemen dalam statemen keuangan serta
struktur akuntansi.
• TEORI SEMANTIK (INTERPRETASI)
– Membahas penyimbolan kegiatan atau realitas fisis
menjadi simbol (elemen) statemen keuangan.
• TEORI PRAGMATIK (PERILAKU)
– Membahas apakah informasi keuangan efektif bagi
yang dituju dalam perekayasaan akuntansi. Apakah
informasi mempengaruhi perilaku pemakai.
TUJUAN
• TEORI NORMATIF
Penalaran atau penjelasan untuk menjustifikasi kelayakan
suatu pekerjaan akuntansi paling sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan
• TEORI POSITIF
Selama tahun 1970 an teori akuntansi bergerak kembali
kearah metodologi empiric dan positif. Pendekatan yang
demikian disebut sebagai teori positif, yang berusaha
menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan
dan dikomunikasikan kepada para pemakai informasi.
Tujuan positif teori adalah untuk menjelaskan
danmemprediksi praktik akuntansi. Penjelasan berarti
memberikan alasan terhadap praktik yang diamati.
Sasaran Teori
Positif Normatif
Perlu penjelasan dan Bukti empiris Perlu penalaran logis
1. Apakah informasi laporan aliran 1. Kapan sewa guna usaha harus
kas mengandung informasi? Dikapitalisasi ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi 2. Bagaimana perubahan harga
di
pengungkapan suka rela? Perhitungkan dan disajikan dlm
statemen keuangan ?
3. Mengapa perusahaan besar cenderung 3. Tepatkah istilah beban
untuk
memilih metoda sediaan MTKP ? Expense dan biaya untuk cost?
TEORI POSITIF
• TAHAP AWAL
secara kronologis yang didalamnya termasuk riset-riset dalam
akuntansi dan perilaku pasar modal
tahap ini tidak menjelaskan praktik akuntansi, tetapi menyelidiki atau
meneliti hubungan antara pengumuman penghasilan akuntansi dan
reaksi harga-harga saham. Hipotesis pasar yang efisien pada prinsipnya
membagi pasar menjadi 3 bentuk :