“SENYAWA HIDROKARBON’’
Pengertian senyawa
hidrokarbon
a b
2. Hidrokarbon alifatik tak
jenuh
3. Hidrokarbon Aromatik
H C H + Br Br H C Br + H Br Bromometana
H H
H H
H C Br + Br Br H C Br + H Br Dibromometana
H Br
H H
H C Br + Br Br Br C Br + H Br Tribromometana
Br Br
H Br
Br C Br + Br Br Br C Br + H Br Tetrabromometana
Br Br
Atau dapat disederhanakan penulisan
strukturnya menjadi seperti berikut ini:
Hidrokarbon alifatik tak jenuh
O
H2
2HC O C O (CH2)7 C C C CH3 O
H H
H H H2
CH O C (CH2)7 C C C CH3 + O Mn O K
H2
H2C O C (CH2)7 C C C CH3 O
H H
O
Minyak goreng Kalium Permanganat
O
H2
2HC O C O (CH2)7 C C C CH3 O
H H
H H H2
CH O C (CH2)7 C C C CH3 + O Mn O + K
H2
H2C O C (CH2)7 C C C CH3 O
H H
O
Hidrokarbon Aromatik
Pembahasan
1. Alifatik jenuh
Pada pecobaan ini didapat perubahan warna pada air brom, orange
tua terang menjadi bening ini disebabkan karena gas metana
bereaksi dengan air brom. Gas metana didapat dari hasil pemanasan
Na asetat ditambah soda line.
3. Hidrokarkon aromatik
Pada percobaan ini senyawa yang digunakan yaitu benzene yang memiliki
struktur siklik aromatik (dengan ikatan rangkap berselang seling) Senyawa benzen
tersebut dicampur dengan HNO3 + H2SO4. Hasil yang didapat adalah terbentuk 2
fasa pelarut diatas dan benzen dibawah. Hal ini disebabkan benzen mengalami
mekanisme reaksi nitrasi dengan HNO3, dengan H2SO4 sebagai katalisator dengan
nitrasi aromatik berupa reaksi 2 tahap.
Selanjutnya dilakukan uji bayer. Digunakan senyawa KMNO4 sebagai katalis.
Uji bayer digunakan sebagai reagensia untuk menunjukan adanya senyawa
hidrokarbon dengan dilihat dari jenis ikatan rangkapnya. Pada percobaan ini
KMNO4 dicampur benzen . Kedua senyawa tersebut terpisah dengan KMNO 4
mengendap didasar tabung dan benzen berada diatas Hal ini membuktikan bahwa
adanya pemutusan ikatan ranggkap dua.