Anda di halaman 1dari 15

AHLUS SUNNAH WAL

JAMAAH
KELOMPOK 7
PENGERTIAN ASWAJA

• Ahlus sunnah merupakan orang orang yang berpegang teguh pada Nabi Muhammad saw
• Jamaah berarti mayoritas umat atau mayoritas sahabat Nabi Muhammad SAW
• Pada hadits Nabi antara lain:

Artinya : “demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad ditangan-Nya akan terpecah-pecah ummatku sebanyak 73
firqah : “Yang satu masuk surga dan yang lainnya masuk neraka”. Bertanya para sahabat: “Siapakah firqah (yang
tidak masuk neraka) itu ya Rasulallah?” Nabi menjawab : “Ahlussunnah Waljamaah” (hadits ini diriwayatkan oleh
Imam Thabrani).
Jadi definisi Ahlussunnah waljamaah yaitu; “ Orang-orang yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan
mayoritas sahabat ( maa ana alaihi wa ashhabi ), baik di dalam syariat (hukum Islam) maupun akidah dan tasawuf.
SEJARAH KEMUNCULAN ASWAJA

• Aliran ini, muncul sebagai reaksi terhadap banyaknya penyimpangan dari doktrin firqoh- firqoh sebelumnya.
• Syaikh Muhammad Rasyid mengemukakan bahwa madzhab ahlussunnah wal jama’ah merupakan madzhab lama yang
sudah dikenal sebelum Allah menciptakan Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Syafii dan Imam Ahmad.
Karena sesungguhnya ia merupakan madzhab sahabat dimana mereka menerima dari nabi mereka, dan barangsiapa
menyalahinya maka mereka merupakan orang yang melakukan bid’ah menurut Ahlussunnah wal Jama’ah
• Pelopor Aswaja ialah Abul Hasan Al Asy’ari dan Abul Hasan Al Maturidy yang kemudian berkembang sebagai
madzhab islam yang terbesar dan sangat dominan organizing dunia islam.
• Kepada kedua beliau inilah kepeloporan golongan Aswaja dinisbatkan yang kemudian berkembang sebagai madzhab
islam yang terbesar dan sangat dominant organizing dunia islam. Sedangkan madzhab-madzhab lain banyak hilang
ditelan masa selain madzhab Syi’ah yang memang resmi sebagai madzhab di negeri Persia dan sebagian kecil di Irak,
Yordan, Syiria juga di Pakistan.
PERKEMBANGAN ASWAJA

• Imam Al-Ghazali dianggap paling besar berjasa mengembangkan ajaran Asy’ariyah (aswaja)
• Imam Al-Ghazali mempunyai paham dan pemikiran yang sama dengan Imam Al-Asy’ari. Melalui usaha Al-Ghazali
dan murid-muridnya, ajaran Ahlus sunnah wal jama’ah terserbar ke seluruh pelosok dunia islam termasuk di
Indonesia.
• Di Indonesia,konsep Ahlus sunnah wal jama’ah disingkat Aswaja yang dijabarkan oleh K.H. Bisyri Mustafa
dilakukan menjadi Aswaja versi NU. Menurutnya, Aswaja adalah golongan muslim yang mengikuti rumusan Abu
Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang akidah dan mengikuti salh satu madzhab dalam fiqih
serta mengikuti Imam Al-junaid Al-Bagdadi dan Abu Hamid Al-Gazali di bidang tasawuf.
• Wali songo adalah ulama yang sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di pulau
jawa. Siapapun tahu bahwasanya mereka adalah ulama-ulama penganut paham Ahlussunnah wal Jama'ah
DOKTRIN DAN PEMIKIRANNYA

• Secara garis besar, doktrin aswaja terbagi kepada dua yaitu dalam bidang
aqidah dan bidang politik
• Dalam bidang aqidah, aliran Aswaja menganut dua madzhab, yakni
Madzhab Asyariyah dan Maturidliyah.
AHLUS SUNAH WAL JAMA’AH DALAM BIDANG AQIDAH

1. AL-ASY’ARIYAH 2. AL-MATURIDIYAH
• Madzhab Asyariyah adalah madzhab teologis yang dinisbatkan • Pendiri aliran ini adalah Abu Manshur ibn Muhammad ibn
terhadap pendirinya, Al-Imam Abu Hasan Al-Asyari. Madzhab ini
Mahmud al-Maturidi. Yang mana nisbat dari nama beliau
diikuti mayoritas kaum Ahlussunah Wal Jamaah. Madzhab ini lahir
menjadi nama dari faham yang ia bawa.
pada masa perkembangan pengetahuan Islam, dimana kebebasan
berpikir sangat terbuka ketika itu. • Abu Manshur Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud
• Nama lengkapnya adalah Abu Hasan Ali Bin Ismail bin Abi Bisyr al-Maturidi dilahirkan di sebuah kota kecil di daerah
bin Salim bin Ismail bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Samarkan yang bernama Maturidi, di wilayah Transoziana
Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asyari. di Asia Tengah, daerah yang sekarang disebut Uzbekistan.
• lahir di Basrah pada tahun 260 H/873 M, setelah berusia lebih dari • Tahun kelahiranya tidak diketahui secara pasti, hanya
40 tahun ia hijrah ke kota Baghdad dan wafat disana pada tahun 324 diperkirakan sekitar pertengahan abad ke-3 hijriyah. Ia
H/935 M. wafat pada tahun 333 H/944 M.
POKOK AJARAN IMAM ABU HASAN AL-ASY’ARI

• Al-Asyari berpendapat bahwa Allah memiliki sifat, tetapi sifat-sifat allah tidak seperti makhluknya.
• Kebebasan dalam berkehendak. Al-Asyari berpendapat bahwa Allah adalah Sang Pencipta perbuatan manusia adalah yang
mengupayakanya.
• Akal dan wahyu. Al-Asyari lebih mengutamakan wahyu dari pada akal, sementara Mu’tazilah mengutamakan akal dari pada wahyu.
• Al-Quran itu Qadim. Beliau berpendapat bahwa al-Quran merupakan manifestasi dari kalam Allah, yang berarti Al-Quran bukanlah
makhluk,
• Melihat Allah. Al-Asyari berpendapat bahwa Allah dapat dilihat di akhirat, tetapi tidak digambarkan.
• Al-Asyari berpendapat bahwa Allah itu adil. Akan tetapi berbeda pemahaman dengan Mu’tazilah yang mengatakan Allah adil, Allah
akan membalas perbuatan baik dengan nikmat dan perbuatan buruk dengan siksa, akan tetapi Allah tidak berkuasa untuk merubahnya.
Menurut Aswaja seseorang yang mendapatkan siksa merupakan keadilan dari Allah, sedangkan kenikmatan adalah Anugrah dari Allah.
• Kedudukan Orang yang berdosa. Al-Asy’ari menolak ajaran posisi menengah (al-manzil baina al-manzilataini).
POKOK AJARAN IMAM ABU MANSHUR AL
MATURIDI
• Akal dan Wahyu. Al-Maturidi mendasarkan pada Al-Quran dan akal. Walaupun al-Maturidi tetap berpendapat bahwa wahyu harus
diterima secara penuh, tapi penggunaan akal sama pentingnya untuk mendalami wahyu dan kuasa Allah.
• Perbuatan Manusia. Menurut al-Maturidi perbuatan manusia adalah ciptaan Allah, karena segala sesuatu dalam wujud ini adalah
ciptaanNya. al-Maturidi merumuskan bahwa manusia diberi kehendak bebas (ikhtiar) untuk memilih dan berbuat, akan tetapi
semua hal tersebut tidak lepas dari qadrat.
• Sifat Allah. Kepercayaan Al-Maturidi mengenai sifat-sifat Allah sama dengan al-Asyari, yakni Allah memiliki sifat-sifat seperti
yang telah disebutkan.
• Melihat Allah. Al-Maturidi juga mempercayai bahwa di akhirat nanti, seorang hamba mampu melihat tuhanya
• Al-Maturidi berpendapat bahwa sifat kalam Allah itu tidak berupa huruf, kata, maupun suara.
• Pelaku dosa besar tidak termasuk orang kafir dan tidak kekal dalam neraka, walaupun ia mati sebelum bertaubat.
AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH DALAM BIDANG
POLITIK
1. Prinsip Syura (Musyawarah) Prinsip ini didasarkan pada firman Allah QS asy-Syura 42: 36-39.
2. Al-'Adl (Keadilan), Menegakkan keadilan merupakan suatu keharusan dalam Islam terutama bagi penguasa
(wulat) dan para pemimpin pemerintahan (hukkam) terhadap rakyat. Hal ini didasarkan kepada QS An-Nisa' 4:58
3. Al-Hurriyyah (Kebebasan), Kebebasan dimaksudkan sebagai suatu jaminan bagi rakyat (umat) agar dapat
melakukan hak-hak mereka. dikemas dalam al-Ushul al­Khams (lima prinsip pokok), Hifzhun Nafs (jaminan jiwa),
Hifzhud Din (jaminan agama), Hifzhul Mal (jaminan harta benda), Hifzhun Nasl (identitas, garis keturunan),
Hifzhul 'lrdh (jaminan harga diri). Kelima prinsip di ini dalam era sekarang ini lebih menyerupai Hak Asasi
Manusia (HAM).
4. Al-Musawah (Kesetaraan Derajat), Semua warga negara haruslah mendapat perlakuan yang sama.
TOKOH – TOKOH ASWAJA

Kalangan ulama salaf Kalangan ulama khalaf


1. Imam Ahmad Bin Hambal 1. Abu Musa Al Asy’ari
2. Ibnu Taimiyah 2. Abu Mansyur Al Maturidi
3. Muhammad Bin Abdul Wahab 3. Al baqillani
4. Al Juwaini
5. Al Ghazali
6. As Sanusi
7. Al Bazdawi
KALANGAN ULAMA SALAF
PEMIKIRAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL

Contohnya menafsirkan surat Toha (20 ayat 5).


Artinya yaitu “Yang Maha Pengasih yang bersemayam di atas arsy”(Q.S Taha[20:5])
Menurutnya,”istawa”di atas arsy terserah pada Allah dan bagaimana saja Dia kehendaki
dengan tiada batas dan tidak ada seorang pun menyifatinya
PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH

• Aqidah pengetahuan ketuhanan yang benar adalah aqidah salaf yakni bersumber dari Al-
Qur’an dan hadist.
• Sifat sifat Tuhan adalah apa yang secara jelas tertulis di dalam Al-Qur’an dan hadist.
• Menolak mempersamakan sifat sifat Tuhan dengan makhluknya.
• Menentang penggunaan taqwil (meninggalkan arti haqiqi mengambil arti majazi) dalam
menjelaskan sifat sifat Tuhan.
PEMIKIRAN MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB

• Yang boleh disembah hanya lah Tuhan.


• Kebanyakan orang islam bukan lagi penganut paham Tauhid yang sebenarnya karena
mereka meminta pertolongan bukan lagi dari Tuhan.
• Menyebut nama nabi,malaikat,atau syekh sebagai perantara dalam do’a juga merupakan
syirik.
• Meminta syafaat selain kepada Tuhan syirik.
• Bernadzar selain kepada Tuhan adalah syirik.
KESIMPULAN

• Sebagai satu doktrin (ajaran) Ahlussunnah Waljamaah sudah ada jauh sebelum dia tumbuh sebagai aliran dan gerakan,
bahkan istilah Ahlussunnah Waljamaah itu sudah dipakai sejak zaman Rosulullah dan para sahabat. Sebab hakikat
Ahlussunnah Waljamaah sebenarnya adalah Islam itu sendiri.
• Doktrin-doktrin Ahlus sunnah wal jamaah merupakan hasil pemikiran Al Asy’ari dan Al Maturidi.Keduanya mempunyai
hasil yang hampir sama karena berdasarkan dasar pemikiran yang sama pula,yaitu mengutamakan petunjuk petunjuk
agama dan menggunakan akal fikiran sebagai alat pelaksana.
• Pada prinsipnya aqidah Maturidi memiliki keselarasan dengan konsep aqidah Asyariyah. Yang sedikit membedakan
antara keduanya yakni bahwa Asyariyah fiqhnya menggunakan Madzhab Imam Syafi’i dan Imam Maliki, sedangkan
Maturidi menggunakan Madzhab Imam Hanafi.
• kaum Ahlussunnah Waljamaah selalu berpedoman sesuai karakteristik dari Ahlussunnah Waljamaah itu sendiri, yaitu At-
Tawasuth (jalan tengah), Al-I’tidal (tegak lurus), At-Tasamuh (toleran), At-Tawazun (seimbang) dan amar ma’ruf nahi
Munkar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai