Anda di halaman 1dari 34

Kelompok 2 Non Hormonal

HARYUNING HARNUM NUR ISMAIL 1814201024


1814201001 SELLY ANASTASYA 1814201028
SISCA SHYAFILLA 1814201003 HOLIDA 1814201029
M. FIKIH 1814201008 CHAIRANI ANNISA 1814201031
MERLIN PUSPITA 1814201011 SUNDARI SARTIKA 1814201034
SINDY AMALIA 1814201012 SITI MASTUROH 1814201035
FIRDA APRIYANTI 1814201013 MUTIARA KHAEROTUL
PUTRI SINYIH 1814201017 1814201038
DEVI DWI SUCI 1814201018 SITI MAEMUNAH 1814201039
M.ERDIN 1814201019 RENTI NURHAYATI 1814201042
INDAH WIJAYANTI 1814201022
ATIKAH ROBIYANTI
1814201023
Kontrasepsi berasal dari kata ”kontra” berarti mencegah atau
melawan, sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan antara sel
telur (sel wanita) yangmatang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Maksuddari kontrasepsi adalah
menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan,sebagai
akibat adanya peertemuan antara sel telur dan sel sperma
tersebutSedangkan kontrasepsi non hormonal adalah suatu cara
atau metode yangbertujuan untuk mencegah pembuahan
sehingga tidak terjadi kehamilan yangtidak mengandung
hormon (estrogen dan progesteron). (Maryani, 2008).Kelurga
Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu
ataupasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif
tertentu,menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kehamilan yangdiinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saatkelahiran dalam
hubungannya dengan umur suami istri dan menentukan jumlah
anak dalam keluarga (WHO,2006)
KB non hormonal adalah metode KB sederhana yang
digunakan tanpabantuan orang lain. Diantara KB sederhana
adalah kondom metode ini akanlebih efektif jika
penggunaannya diperhitungkan dengan masa subur (Ida Ayu
Chanranika.2010).
Jenis metode KB pasca persalinan terbagi menjadi dua yaitu
nonhormonal dan hormonal. jenis kontrasepsi non hormonal
yaitu MAL, kondom, AKDR dan kontrasepsi mantap
(tubektomi dan vasektomi) sedangkan jeniskontrasepsi
hormonal terbagi dua yaitu progestin (pil, injeksi dan
implan)dan kombinasi (pil dan injeksi). Menurut BKKBN dan
Kemenkes R.I. (2012)
MANFAAT KONTRASEPSI
a. Kontrasepsi b. Non kontrasepsi
 Efektifit bila digunakan dengan  Memberi dorongan kepada
benar suami untuk ituk ber-KB
 Tidak mengganggu produksi ASI  Dapat mencegah penularan
 Tidak manggangu kesehatan IMS
klien  Mencegah ejakulasi dini
 Tidak mempunyai pengaruh
sistemik
 Membantu mencegah
terjadinya kanker srviks
 Murah dan dapat dibeli secara (mengurangi iritasibahan
umum karsinogonik eksogen pada
 Tidak perlu resep dokter atau servik)
pemeriksaan kesehatan khusus
 Saling berinteraksi sesama
 Metode resep dokter atau pasien
pemeriksaan kesehatan khusus
 Metode kontrasepsi sementara
bila metode kontrsepsi
lainnyaharus ditunda
MACAM-MACAM KONTRASEPSI
NON HORMONAL

Kontrasepsi tanpa menggunakan alat (alamiah)Kontrasepsi


Alamiah adalah suatu upaya mencegah /
mengahalangipembuahan atau pertemuan antara sel telur
dengan sperma denganmenggunakan metode-metode yang
tidak membutuhkan alat ataupun bahankimia (yang menjadi
cirri khas metode perintang ) juga tidak memerlukanobat-
obatan. Adapun jenis-jenis dari kontrasepsi alamiah adalah sbb
1. Metode Amenorea Laktasi

a. Definisi metode amenorea laktasi adalah kontrasepsi yang


mengendalikan pemberian air susu. kontrasepsi MAL
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif untuk
menekan ovulasi. metode ini memiliki 3 syarat yang harus di
penuhi :
 ibu belum mengalami haid.
 bayi disusui secara eklusif dan sering, sepanjang siang
danmalam.
 bayi berusia kurang dari 6 bulan
 Efektifitas
Efektifitas MAL sangat tinggi sekitar 98 % apabila
digunakansecara benar dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut :digunakan selama enam bulan pertama setelah
melahirkansebelum mendapat haid pasca melahirkan dan
menyusui secaraeklusif (tanpa memberikan makanan atau
minuman tambahan).
 Cara kerja
Cara kerja dari MAL adalah menunda atau menekan
terjadinyaovulasi. Pada saat laktasi bbatau menyusui, hormon
yang berperanadalah prolaktin dan oksitoksin. semakin sering
menyusui, makakadar prolaktin meningkat dan hormon
gonadotrophin melepaskanhormon penghambat (inhibitor).
Hormon penghambat akanmengurangi kadar mengurangi kadar
estrogen sehingga tidakterjadi ovulasi.
Lanjutan….

 IndikasiMetode amenorea laktasi (MAL) dapat digunakan


oleh wanitayang ingin menghindari kehamilan dan
memenuhi kriteria sebagaiberikut:a) wanita yang menyusui
secara eksklusif.b) Ibu pasca melahirkan dan bayinya
berumur kurang dari 6 bulan.c) wanita yang belum
mendapatkan haid pasca melahirkan.

 Kontraindikasi yang tidak dapat menggunakan


MALa)Wanita pasca melahirkan yang sudah mendapat haid.
b)Wanitayang tidak menyusui secara eksklusif.c)Wanita
yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam
2. Senggama Terputus (koitus
interuptus)
Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum terjadinya
ejakulasi.Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa pria menyadari sebelumnya
akan ada terjadi ejakulasi, dan dalam waktu kira-kira 1 detik sebelum
ejakulasi terjadi digunakan untuk menarik penis keluar dari vagina. Cara
Kerja Alat kelamin (Penis)dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma
tidak masuk kedalam vagina sehingga kehamilan dapat dicegah. Keuntungan
dar icara ini adalah tidak membutuhkan biaya, alat maupun persiapan.
kekurangannya adalah dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pria dan
penggunaan cara ini dapat menimbulkan neurasteni. Manfaat Kontrasepsi
yaitu Efektif bila digunakan dengan benar, Tidak mengganggu produksi ASI,
Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya, Tidak Ada efek
samping, Dapatdigunakan setiap waktu,Tidak membutuhkan biaya
NonKontrasepsi, Meningkatkan keterlibatan pria dalam keluarga berencana,
Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang
sangat dalam, efektif : Bagi wanita yang suami atau pasangannya mampu
mengontrol waktu ejakulasi.
 Indikasi
a) Pria yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana
b) Pasangan yang tidak ingin memakai metode KB lainnya
c) Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera
d) Pasangan yang memerlukan metode sementara,
sambilmenunggu metode yang lainnya
e) Pasangan yang memerlukan metode pendukung serta
Pasanganyang melakukan hubungan seksual tidak teratur.
 Kontraindikasi
a) Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
b) Pria yang sulit melakukan sanggama terputus
c) Pria yang memiliki kelainan fisik atau psikologis
d) Perempuan yang mempunyai pasangan yang sulit bekerja
sama
e) Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
danpasangan yang tidak bersedia melakukan sanggama
terputus.
3.Suhu basal

Suhu basal adalah suhu yang diukur waktu pagi segera


setelahbangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas apa-apa.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan
terjadinya masasubur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan
alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat
digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan
ditempatkan pada lokasi sertawaktu yang sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36derajat Celcius. Pada waktu
ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-
38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35 derajat
Celcius
 Indikasi
a) Wanita yang mau mengamati tanda kesuburan.
b) Wanita yang mempunyai siklus haid yang cukup teratur.
c) Pasangan dengan tidak dapat menggunakan metode lain.
d) Tidak keberatan jika terjadi kehamilan.

 Kontraindikasi
a) Wanita yang mau mengamati tanda kesuburan
b) Wanita yang mempunyai siklus haid yang cukup teratur
c) Pasangan dengan tidak dapat menggunakan metode laind)
Tidak keberatan jika terjadi kehamilan
4.Metode lendir serviks

Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas


dankuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai
denganlendir yang jernih, encer, dan licin. Metode lendir
serviks yaknipengamatan dilakukan pada lendir serviks.
 Kontraindikasi
 Indikasi
a. Semua perempuan semasa
a) Perempuan yang dari segi
reproduksi, baik siklus haid umur, paritas atau
teraturmaupun tidak teratur, masalahkesehatannya
tidak haid baik karena menyusui membuat kehamilan menjadi
maupunpramenopause. suatu kondisi risikotinggi.
b. Semua perempuan dengan b) Perempuan sebelum
paritas berapa pun termasuk mendapat haid (menyusui,
nulipara. segera setelahabortus),
c. Perempuan kurus atau gemuk. kecuali MOB.
d. Perempuan yang merokok. c) Perempuan dengan siklus
haid yang tidak teratur,
e. Perempuan dengan alasan
kesehatan tertentu seperti
kecuali MOBd) Perempuan
hipertensisedang, varises, yang pasangannya tidak mau
dismenorea, sakit kepala sedang bekerjasama(berpantang)
atau hebat,mioma uteri, selama waktu tertentu dalam
endometritis, kista ovarii, siklus haid
anemia defisiensi besi,
f. hepatitis virus, malaria,
trombosis vena dalam, atau
emboli paru.
5.Sistem kelender
 Definisi metode kalender atau pantang berkala dalah cara /
metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami
istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada 
masa subur /ovulasi. Prinsip metode pantang berkala ini adalah tidak
melakukan senggama pada masa subur yaitu pertengahan siklus haid
atau ditandai dengan keluarnya lendir encer dari liang vagina. Untuk
menghitung masa subur digunakan rumus siklus terpanjang
dikurangi 11 hari dan siklus terpendek dikurangi 18hari. Dua angka
yang diperoleh merupakan range masa subur. Dalam jangka waktu
subur tersebut harus pantang sanggama, dan diluarnya merupakan
masa aman. Keuntungan dari metode ini adalah Metode kalender  
atau pantang berkala lebih sederhana, Dapat digunakan oleh setiap 
wanita yang sehat, Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan 
khusus, Tidak mengganggu pada saat
berhubungan seksual, Tidak memerlukan biaya dan tempat
pelayanan kontrasepsi, Tidak ada efek samping. 
Indikasi Kontraindikasi

a) Semua perempuan semasa a) Perempuan dengan umur, paritas


reproduksi, baik siklus haid atau masalah kesehatan
teraturmaupun tidak teratur, tidak yangmembuat kehamilan menjadi
haid baik karena menyusui suatu kondisi resiko tinggi.
maupunpramenopause. b) Perempuan sebelum mendapat
b) Semua perempuan dengan paritas haid(menyusui, segera
berapa pun termasuk nulipara. setelahabortus).

c) Perempuan dengan alasan c) Perempuan dengan siklus haid yang


kesehatan tertentu antara tidak teratur
lainhipertensi sedang, varises,
disminorea sakit kepala sedang
atauhebat.
Alat Kontrasepsi Menggunakan Alat
6. KONDOM

 Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat


dariberbagai bahan diantaranya lateks (karet), vilin (plastik)
atau bahan alami (produksi hewan) yang dipasang pada
penis saat berhubungan seksual. Kondom terbuat dari karet
sintesis yang tipis, berbentuk silindris, dengan muaranya
berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau
mempunyai bentuk seperti putting susu. Beberapa bahan
telah ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan
efektifitasnya (misalnya menambahkan spermisida) maupun
sebagai aksesoris aktifitas seksual
a.  Kondom pria
Kondom untuk pria merupakan bahan karet atau lateks,
poliuretan (plastik) atau bahan sejenis yang kuat, tipis, dan
elastis. Benda tersebut ditarik menutupi penis yang sedang
ereksi untuk menangkap semen selama ejakulasi untuk
mencegah sperma masuk kedalam sperma. Kondom lateks dan
poli uretan merupakan kondom yang efektif untuk mencegah
penularan HIV dan mengurangi resiko penyakit menular
seksual.
b.  Kondom wanita
Kondom terbuat dari lapisan polyiretane tipis dengan cincin dalam
yang fleksibel dan dapat digerakkan pada ujung yang tertutup,yang
dimasukkan ke dalam vagina dan cincin kaku yang lebih besar pada
ujung terbuka di bagian depan yang tetap berada diluar vagina dan
melindungi introitus. Kondom wanita hanya memiliki 1 ukuran
dantidak perlu dipasang oleh pemberi pelayan kesehatan
professional. Kondom tersebut harus di lumasi terlebih dahulu dan
tersedia sekaligus dengan pelumas tambahan atau sediaan
spermisida dapat digunakan bersama dengan kondom tersebut.
Kondom untuk wanita tidak hanya mencegah kehamilan tetepi juga
merupakan alat yang efektif melawan HIV, gonorea, klamidia dan
trikomoniasis bila digunakan dengan benar. Apabila di bandingkan
dengan kondom untuk pria, kondom ini memungkinkan resiko
yang lebih kecil terhadap PMS yang ditularkan lewat kulit,
seperti human papiloma virus ( HPV /kutil genetalia), virus herves
simpleks (HSV) , sifilis dan kangkroid, karena alat kontrasepsi
tersebut menutupi sebagian besar area, yang sepadan dan menjadi
penghalang antara indroitus, vulva, dan pangkal
 Indikasi  Kontra indikasi
a. 6 minggu sesudah vasektomi C samapai
a. Absolut
mani tidak mengandungspermatozoa lagi,
yang seperti dketahui dengan   Pria dengan ereksi yang tidak baik.
pemeriksaanlaboratorium.
  Riwayat syok septik.
b. Sementara menunggu pemeriksaan AKD
R.   Tidak bertannggung jawab secara sek
sual.
c. Sementara sedang menunggu haid untuk
pemakaian pil yangdiminum.   Interupsi seksual foreplay menghalan
d. Apabila kelupaan minum pil dalam gi minat seksual.
jangka waktu lebih dari 36 jam.   Alergi terhadap karet atau
e. Apabila diduga ada penyakit kelamin lurikan pada patner seks.2. Relatif
sementaramenunggudiagnosis yang pasti.
b. Intrupsi
f. Bersamaan dengan pemakaian spermiside
.
  Interupsi seksual foreplay
yang mengganggu ekspresi seksual.
g. Dalam keadaan darurat, bila
tidak ada kontrasepsi yang tersediaatau
yang dipakai.
h. Sebagai cara yang dipilih oleh pasangan-
pasangan tertentu
7. DIAFRAGMA
Diafragma merupakan penghalang mekanis antara sperma dan sel telur. Alat
ini berbentuk kubah, terbuat dari jenis karet lateks yanglebih tebal dari pada
kondom dan memiliki pegas logam fleksibel pada bingkai diagfragma pegas
tersebut memungkinkan penekanan ketika diagfragma dimasukan sehingga
diafragma dapat kembali kebentuk seperti semula dan mengikuti bentuk dalam
jaringan vagina ketika ditempatkan didalam. Ketika berada dalam posisi yang
benar ,dengan sisi kubah berada dibawah dan bingkai diagfragma menempel
ketat pada dinding vagina anterior dan lateral, diagfragma secara keseluruhan
dapat menutupi serviks
JENIS DIAFRAGMA

 Pegas datar; pegas pada diafragma ini terbuat


dari lapisan tipisbaja stainless yang sangat ringan.
  Pegas kumparan; pegas pada diafragma ini merupakan kum
paranmelingkar yang fleksibel dengan kekuatan sedang.
  Pegas lengkung; pegas pada diafragma ini merupakan kom
binasipegas datar dan pegas kumparan .
  Bingkai tutup lebar; tersedia pada bentuk pegas kumparan
ataupun pegas lengkung
KONTRAINDIKASI
DIAFRAGMA
 Prolaps uterus yang parah (penurunan) (derajat kedua
atauketiga)
  Sistokel (derajat dua atau tiga)
  Antervensi atau retroversi uterus yang berat
  Fistula vesikovagina atau rektro vagina
  Alergi terhadap karet diagfragma atau
terhadap sediaanspermisida yang terdapat didalam
diagfragma
8. CERVICAL CAP

Penutup serviks yang terbuat dari karet lateks dan berbentuk


bundar kerucut, dengan cincin tebal yang sesuai dengan bentuk
serviks ,sehingga dapat melekat erat pada serviks, tetapi tidak
menekan kedalam forniks serviko vaginal. Pada
prinsipnya, cervical cap tidak seperti diafragma yang
menciptakan penghalang terhadap sperma dengan cara
menutupi serviks dan juga menampung spermisida untuk
mencegah kehamilan. Cara tersebut dapat mengurangi risiko
penyakit menular seksual , tetapi tidak dapat melindungi
terhadap HIV.
kontraindikasi yang berkaitan dengan penggunaan cervical cap
adalah sebagai berikut:
a) Hasil Pap smear baru-baru ini tidak normal
b) Adanya keganasan uterus atau serviks
c) Riwayat sindrom syok toksis
d) Infeksi serviks atau vagina yang terjadi baru-baru ini
e) Alergi terhadap lateks dan spermisida.
9. Pelindung Lea

Pelindung Lea merupakan alat yang menggunakan karet


silikondengan diameter 55 mm, dan hanya memiliki satu
ukuran. Apabila
wanita ingin menggunakannya , tidak diperlukan pengepasan.
Apabiladigunakan bersama spermisida, angka keberhasilannya
jauh melebihimetode kontrapsesi lain.
10. FemCap

Alat ini sejenis cervical cap yang terbuat dari karet silikon non-
alergi . Alat ini dapat masuk kedalam serviks dan memiliki tepi
yang luas (seperti topi pelaut) yang menciptakan alur diantara
kubah dan topi tersebut. Topi penutup melekatkan FemCap
jauh lebih kecil,tetapi kesulitan untuk melepasnya jauh lebih
besar kendati alat ini memiliki tali pengikat untuk melepasnya.
Memasukan dan mencabut FemCap selama hubungan seksual
juga menjadi sebuah permasalah dan risiko kehamilan pun
lebih besar
Alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) atau IUD
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang
lentur yangdimasukkan ke dalam rongga rahim, yang
harus diganti jika sudahdigunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan panjang.dimasukkan ke
dalam rahim yang bentuknya bermacam-
macamterbuat dari plastik, plastik yang dililit
tembaga. Cara kerja Yaitu menghambat kemampuan
sperma untuk masuk ketuba fallopi dan
mempengaruhi fertilitasi sebelum ovum mencapai
kavumuteri
b). Indikasi
 Usia reproduksi (25 –49 tahun).
 Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
 Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
 Setelah Abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
 Resiko rendah dan IMS (infeksi menular seksual)
 Tidak menghendaki metode hormonal.

c). Kontraindikasi
 Sedang hamil atau kemungkinan hamil
 Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui (sampai dapatdi
evaluasi).
 Sedang menderita infeksi alat genital (Vaginitis servisitif).
 Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm dan tumor jinak rahim
d). Efek samping
 Terjadi perdarahan yang lebih banyak dan lebih lama
padamasa menstruasi.
 Keluar bercak-bercak darah (Spotting ) setelah lama 2
haripemasangan.
 Kram atau nyeri selama menstruasi.
 Keputihan

Anda mungkin juga menyukai