Anda di halaman 1dari 20

Festulla Genetalia

NAMA KELOMPOK : 1. SHAFA SALSABILA


1. RIFAL ISMAWAN S 2. FUDZI AYU C
2. ARINA KHOIRUNISA 3. ASSIFA RIZKITA
3. NURFADILLAH 4. INDAH OKTAVIANI
4. KHOFIFAH NURIYANA
5. FITRI ALFIYANITA
APA ITU FISTULA?

 Fistula adalah hubungan abnormal yang berkembang antara dua bagian tubuh
yang terpisah dari satu sama lain. Fistula adalah kata Latin yang bila
diterjemahkan menjadi "pipa" atau "tabung.“
APA ITU FISTULA GENETALIA?

 Adalah terjadinya hubungan antara traktus genitalia dengan traktus urinarius atau,
gastrointestinal dan dapat ditemukan satu atau gabungan dua kelainan secara
bersamaan.
ETIOLOGI

Sebab Obstertik

Sebab Ginekologik

Sebab Trauma
KLASIFIKASI FISTULA

Tergantung pada lokalisasi kebocoran :


a. Tergantung pada lokalisasi kebocoran:
1) Fistula yang berhubungan dengan terurinarius
 Fistula vesikovagina
 Fistula uretrovagina
 Fistula. Ureterovagina
 Fistula vesikouterina
 Fistula uretrovesikouterina
 Fistula multipel
KLASIFIKASI FISTULA
Fistula yang berhubungan dengan Fistula yang berhubungan dengan
terurinarius saluran pencernaan
 Fistula vesikovagina  Fistula rektovagina, terletak pada jarak >
3 cm proksimal dari sfingter ani eksterna.
 Fistula uretrovagina
 Fistula anovagina, terletak dekat dengan
 Fistula. Ureterovagina sfingter ani eksterna.
 Fistula vesikouterina  Fistula intestinouterina.
 Fistula uretrovesikouterina  Fistula intestinovagino.
 Fistula multipel  Fistula intestinoperinei.
MANIFESTASI KLINIS

 Gejala tergantung pada kekhususan defek. Pus/feses dapat bocor secara konstan
dari lubang kuntaneus. Gejala ini mungkin pasase flatus/feses dari
vagina/kandung kemih, tergantung saluran festula.
 Fistula yang tidak teratasi dapat menyebabkan infeksi sistemik di sertai gejala
yang berhubungan
TANDA DAN GEJALA

 Inkontinensia urine
 Infeksi parah dan ulserasi pada saluran vagina
 Merasa tidak nyaman
 Haid terganggu
 Infeksi jalan lahir
 Flatus dari vagina, keluar cairan dari rectum
KOMPLIKASI FISTULA GENETALIA

 Infeksi
 Gangguan fungsi reproduksi
 Gangguan dalam berkemih
 Gangguan dalam defekasi
Pencegahan Dini

 Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :


 1. Pemeriksaan secara rutin ke perawatan kandungan
 2. Dukungan dari profesional perawatan kesehatan terlatih selama kehamilan
 3. Menyediakan akses ke keluarga berencana
 4. Mempromosikan praktek jarak antar kelahiran
 5. Mendukung perempuan dalam bidang pendidikan
 6. Menunda pernikahan dini
PENGKAJIAN

Anamnesis:
 Keluhan kencing dari vagina, ‘ngompol’ atau inkontinensia urin
Onset gejala:
 Cepat, bila akibat robekan/tertembus/tergunting, ditandai hematuri onset lebih
lambat (7-14 hari) bila diakibatkan penekanan yang menimbulkan iskemi-nekrosis
dan dari jenis keluhan terbanyak dapat diduga terjadi fistula vesikovagina.
Pemeriksaan Fisik

 Inspekulo, jika ukuran fistula cukup besar atau mengisi kandung kencing dengan
biru metilen dan tempat keluarnya larutan diidentifikasi
 Cara lain : setelah pengisian kandung kemih dengan biru metilen, di pasang tiga
buah tampon, disimpan pada vagina,pasien diminta berjalan, kemudian tampon
dikeluarkan. Dilihat tampon mana yang terwarnai
 Pemeriksaan dengan kateter/sonde
 Pemeriksaan radiologis : IVP, sistografi
 Pemeriksaan endoskopi : sistoskopi
Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi : dapat terlihat fistula jika besar, luka lama bekas rupture perinei tingkat
3 yang tidak terkoreksi mudah dilihat langsung
 Inspekulo : melihat lokasi keluarnya feses, dari ostium uteri ataukah pada vagina,
lebih baik jika diberikan norit dalam dietnya
 Pemeriksaan endoskopi dengan rektoskopi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri b/d iritasi mukosa,proses inflamasi


 Resiko tingg infeksi b/d proses pembedahan
 Gangguan defekasi b/d perubahan pola defekasi
 Ansietas b/d perubahan status kesehatab
INTERVENSI

 Mengkaji rasa nyeri : lokasi, type, lamanya dan riwayat ketidak nyamanan.
 Memberi rasa nyaman dengan :
 Memberi kompres hangat pada abdomen.
 Anjurkan mandi hangat.
 Message punggung.
 Melakukan exercise atau relaksasi.
 Istirahat tidur.
 Memberi obat sesuai dengan program.
LANJUTAN

 Mengadakan diskusi atau komunikasi dengan klien tentang :


 Perasaan yang dirasakan sekarang.
 Perubahan yang terjadi pada siklus menstruasi.
 Perawatan yang harus dilakukan.
 Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya. Memberi
support mental, memberi harapan yang dapat dilakukan untuk penyembuhan
Lanjutan

 -anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat agar defelasi


terkontrol dan mudah
 -anjurkan pasien minun air putih secukupnya
 -jadwalkan pola defekasi 1 kali sehari
 -persiapkan obat supositoria jika terjadi konstipasi
 -bantu pasien mengontrol defekasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai