Anda di halaman 1dari 12

BIOFARMASI &

FARMAKOKINETIKA
KLINIK

“TEOFILIN”
Moch Zandan Firmansyah
3351201187
Apoteker C XXX
TEOFILIN

• Teofilin merupakan suatu antagonis kompetitif pada reseptor adenosin, kaitan khususnya
dengan asma adalah pengamatan bahwa adenosin dapat menyebabkan bronkokonstriksi
pada penderita asma dan memperkuat mediator yang diinduksi secara imunologis dari sel
must paru-paru, dan Teofilin juga merupakan perangsang SSP yang kuat, merelaksasi
otot polos terutama bronkus.
• teofilin dimetabolisme oleh enzim mikrosom hepar sitokrom P450 CYP 1A2.
TEOFILIN (lanjutan)

• Dosis pemeliharaan untuk teofilin non-sustained release


adalah 200-300mg, 3-4 kali sehari
• 200-400mg, 2 kali sehari untuk sediaan sustained released
• Kadar terapetik plasmanya adalah 5-20 mg/L.
• Konsentrasi serum 10–20 mcg/ml diperlukan untuk
menghasilkan respon bronkodilator optimum.
MEKANISME TEOFILIN

Menghambat enzim nukleotida siklik fosfodiesterase (PDE). PDE


mengkatalisis pemecahan AMP siklik menjadi 5’-AMP dan GMP
siklik menjadi 5’-GMP. Penghambatan PDE menyebabkan
penumpukan AMP siklik dan GMP siklik, sehingga meningkatkan
tranduksi sinyal
PARAMETER FARMAKOKINETIK

Teofilin diabsorbsi dengan cepat dan lengkap, sehingga kadar puncak serum dicapai kira-kira hanya

1-2 jam setelah penggunaan oral. Volume distribusinya mencapai 0,5 L/kg dan mengikuti model 2

kompartemen. Pada berat badan ideal, klirens teofilin rata-rata 0,04 L/kg/hari. Begitu juga dengan

t1/2 nya, dimana pada pasien dewasa mencapai 8 jam

Tetapi, sebenarnya angka ini sangatlah bervariasi karena banyak hal yang dapat meningkatkannya,

seperti kondisi obesitas, merokok, diet dan penyakit hati.


EFEK SAMPING TEOFILIN

Berupa mual dan muntah, baik pada penggunaan oral maupun


rektal atau parenteral. Pada dosis berlebih terjadi efek-efek
sentral (gelisah, sukar tidur, tremor,dan konvulsi) dan
gangguan pernafasan, juga efekefek kardiovaskuler seperti
takikardia, aritmia, dan hipotensi.
CONTOH KASUS
KASUS 1
Ny. A 60 kg, pria berusia 60 tahun terlihat
V = (0,5L/kg) (berat badan)
di Unit Gawat Darurat dengan asma,
tidak memberikan respon saat diinhalasi = (0,5L/kg) (60kg)
bronkodilator dan epinefrin. Hitunglah = 30 L
dosis muatan dari aminofilin yang akan (V )(C  )
menghasilkan konsentrasi teofilin 10 Dosis Muatan = ( S )( F )
mg/L (30 L)(10mg / L )

(0,8)(1)
300mg

0,8
 375mg
KASUS 2
Cl = (0,04L/kg/jam) (berat badan)
= (0,04L/kg) (60kg)
Tn. B dengan berat badan 60 kg
= 2,4 L/jam
menerima dosis muatan
aminofilin sebanyak 400 mg dan Dosis Pemeliharaan = (Cl)(Css rerata)(t)
diperoleh konsentrasi teofilin 8 (S)(F)
mg/L. Berapa laju infus
= (2,4 L/jam) (8 mg) (1 jam)
aminofilin diperkirakan untuk
memelihara konsentrasi rerata
(0,8)(1)
keadaan tunak 8 mg/L? = 19,2 mg
0,8
= 24 mg/jam
KASUS 3
Hitunglah perkiraan waktu V = (0,5L/kg) (berat badan)
paruh aminofilin Tn. C = (0,5L/kg) (60kg)
dengan klirens diasumsikan = 30 L
2,5 L/jam dan berat badan t1/2 = (0,693) (V)
pasien 60 kg! Cl
= (0,693) (30 L)
2,5 L/jam
= 8,32 jam
KASUS 4  K = ln (C1 / C2)
t
Dosis pemeliharaan :

= ln (34 / 17) = (Cl)(Css rerata)(t)


12 jam (S)(F)
Tn. D berusia 60 tahun dengan berat badan = ln 3 = (2,7 L/jam) (10 mg) (1 jam)
60 kg yang menjadi mual setelah 12 jam (1)(1)
mendapatkan teofilin 70 mg/jam secara = 1,10 = 27 mg
intravena selama beberapa hari. Sampel 12 jam 1
teofilin diambil dan infus dihentikan. 12 = 0,09/jam = 27 mg/jam
jam selanjutnya diambil sampel kedua.
Konsentrasi teofilin yang dilaporkan secara  V = (0,5 L/kg) (60 kg)
berturut-turut adalah 27 mg/L dan 9 mg/L. = 30 L
Estimasikan dosis teofilin tiap jam yang
diperlukan untuk mempertahankan  Cl = (K) (V)
konsentrasi teofilin pada 10 mg/L = (0,09/jam) (30 L)
= 2,7 L/jam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai