Anda di halaman 1dari 43

bismill

ASKEP DAN MANAJEMEN


KASUS PADA PASIEN DENGAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA
JAKARTA DESEMBER 2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
Pelayanan keperawatan yang terintegrasi dalam pelayanan kesehatan,
menggunakan ilmu dan kiat keperawatan, meliputi bio-psiko-sosial-spiritual,
dalam sehat maupun sakit, disepanjang proses kehidupan yang diberikan pada
individu yang mengalami masalah :

1. Ketidakmampuan pengendalian diri terhadap penggunaan zat

2. Penggunaan secara berkala/ terus menerus

3. Pola penggunaan mempengaruhi fisik, psikologis dan sosial

KEPERAWATAN ADIKSI
Sehingga menjadi individu yang dapat :

1. Berhenti total dengan membuat kepribadian menjadi


lebih kuat dan perubahan gaya hidup (jangka panjang)

2. Mengurangi penggunaan zat, meningkatkan


kemampuan untuk menjalankan fungsi dan
meminimalkan komplikasi medis, psikis dan sosial
serta dampak buruk lainnya (jangka pendek)

KEPERAWATAN ADIKSI
ADIKSI adalah penyakit akibat gangguan kimiawi otak yang
menimbulkan perubahan perilaku, proses pikir dan perasaan

Perilaku kompulsif, memiliki hasrat kuat mencari zat,


kehilangan kontrol mengendalikan penggunaan zat

Pola penggunaan zat yang berdampak pada masalah atau


gangguan pada kesehatan, fungsi sosial dan vokasional
(Chronic Relapsing Disease)

PENGERTIAN
PROSES ADIKSI
ABSTINE EXPERI
NCE MENTAL

PROBLEM
USE/ ABUSE

DEPENDENC RECOVE
Y/ ADDICTION
RY
SIKLUS ADIKSI

EMOTION
GUILT AL

USING TRIGGER

RITUA CRAVIN
L G
FAKTOR FAKTOR
PREDISPOSISI PRESIPITASI

 Riwayat keluarga dengan  Putus zat


adiksi
BIOLOGIS

 Tidak percaya diri


 Craving
PSIKOLOGIS  Tidak mampu membuat
 Emosi labil
keputusan
 Sikap antisosial
 Mudah dipengaruhi

 Pola asuh dan komunikasi


keluarga tidak efektif  Zat tersedia
SOSIAL BUDAYA  Pergaulan dan gaya hidup
 Kurang kontrol sosial
tidak sehat
 Kurang penghayatan hidup masyarakat
beragama
 INTOKSIKASI
 OVER DOSIS Wawancara
 PUTUS ZAT Observasi
 CRAVING Pemeriksaaan fisik
 ADIKSI

TANDA DAN GEJALA


INTOKSIKASI PUTUS ZAT
 Sulit buang air besar  Gelisah
 Kerusakan gigi  Nyeri berat pada otot dan
 Haid tidak teratur sendi
 Sulit hamil  Hidung dan mata berair
 Impotent  Pupil melebar
 Berkurang nafsu makan
 Muntah, kejang perut,
 Penurunan berat badan
diare
OPIAT
INTOKSIKASI PUTUS ZAT
 Tekanan darah tinggi  Depresi
 Denyut jantung tidak teratur
 Perut kram
 Kelelahan
 Kehilangan koordinasi  Mimpi buruk
 Sakit kepala
 Mengantuk
 Kesulitan tidur
 Penglihatan kabur  Kram otot lambung
 Cemas hingga ketakutan
 Demam
 Keringat banyak

MET-AMFETAMIN DAN MDMA


INTOKSIKASI PUTUS ZAT
 Kebingungan  cemas
 Kegelisahan atau
panik
 Paranoid
 Halusinasi

KANABIS
INTOKSIKASI PUTUS ZAT
 Mengantuk dan kelelahan Gangguan tidur
 Gerakan tidak terkoordinasi Perasaan tegang
 Sakit kepala
Nyeri, otot kaku
 Penurunan fungsi kognisi dan memori
Cemas, serangan panic
 Kehilangan ingatan jangka pendek
 Kebingungan
Gelisah
dan bicara cadel
 Pandangan kabur dan mulut kering Depresi
 Kesulitan menentukan jarak Gemetar
 Kelambanan bergerak Paranoid
 Insomnia, cemas, agitasi, depresi
 Emosi tumpul BENZODIAZEPIN

TIDAK SADAR SAMPAI KOMA

DEPRESI PERNAFASAN, DEPRESI SIRKULASI
DEPRESAN ●


HENTI NAFAS, HENTI JANTUNG
ANOXIA MENYEBABKAN ABSES OTAK

KEMATIAN

KEJANG, CARDIAC ARRITHMIA


OVER DOSIS

STIMULAN SPASME ARTERI KORONER, MIOCARDIAK INFARK,



PENINGKATAN TD DAN SUHU : MENYEBABKAN
SHOCK CARDIOVASKULER DAN KEMATIAN
PENGGUNAAN ZAT
JENIS, CARA PENGGUNAAN
ALKOHOL, HEROIN, METADON/ BUPRENORPHIN, OPIAT LAIN/ ANALGESIK,
BARBITURAT, SEDATIF/ HIPNOTIK, KOKAIN, AMFETAMIN, KANABIS,
HALUSINOGEN, INHALAN
LEBIH DARI 1 ZAT SETIAP HARI, TERMASUK ALKOHOL
ZAT UTAMA YANG DIGUNAKAN
TERAPI REHABILIATASI YANG PERNAH
JENIS REHABILITASI
OVER DOSIS
WAKTU OVER DOSIS
TEMPAT PERAWATAN SAAT OVER DOSIS DI PUSKESMAS, RUMAH SAKIT
MEDIS
RAWAT INAP TIDAK TERKAIT MASALAH ADIKSI PENGGUNAAN
ZAT
JENIS PENYAKIT, TAHUN DIRAWAT, LAMA
PENYAKIT KRONIS
RIWAYAT PENYAKIT KRONIS
JENIS PENYAKIT
APAKAH SAAT INI SEDANG MENJALANI TERAPI
JENIS TERAPI MEDIS
STATUS KESEHATAN
HIV, HEPATITIS B, HEPATITIS C, TBC
PSIKIATRIS
DEPRESI (KESEDIHAN, PUTUS ASA, KEHILANGAN MINAT, SUSAH
KONSENTRASI)
CEMAS/ KETEGANGAN, GELISAH, KHAWATIR BERLEBIHAN
HALUSINASI (DENGAR/ LIHAT)
KESULITAN MENGINGAT/ FOKUS PADA SESUATU
KESULITAN MENGONTROL PERILAKU KASAR, KEMARAHAN,
KEKERASAN
PIKIRAN SERIUS BUNUH DIRI, USAHA BUNUH DIRI
SEDANG DALAM TERAPI OBAT JIWA
TIDAK BERKERJA, BEKERJA, MAHASISWA/ PELAJAR,
IBU RUMAH TANGGA
POLA PEKERJAAAN: PURNA, PARUH, TIDAK TENTU
KETRAMPILAN TEKNIS
SIAPA YANG MEMBERI DUKUNGAN HIDUP
DALAM BENTUK FINANSIAL, TEMPAT TINGGAL,
MAKAN, PENGOBATAN/ PERAWATAN

PEKERJAAN/ DUKUNGAN HIDUP


LEGAL

BEBAS BERSYARAT/ MASA PERCOBAAN MASALAH ZAT


MENCURI DI TOKO/ VANDALISME, PEMALSUAN
PENYERANGAN BERSENJATA, PEMBOBOLAN DAN PENCURIAN,
PERAMPOKAN, PENYERANGAN, PEMBAKARAN RUMAH
PERKOSAAN, PEMBUNUHAN, PELACURAN
MELECEHKAN PENGADILAN, JUMLAH TOTAL PENGADILAN, VONIS
HUKUMAN
BERAPA KALI TUNTUTAN BERAKIBAT VONIS HUKUMAN
RIWAYAT KELUARGA/ SOSIAL
SITUASI TINGGAL DENGAN
PASANGAN, ANAK, PASANGAN, ANAK, ORANGTUA, KELUARGA, TEMAN,
SENDIRI, LINGKUNGAN TERKONTROL, KONDISI TIDAK STABIL

HIDUP DENGAN SESEORANG YANG BERMASALAH


PENYALAHGUNAAN ZAT
SAUDARA KANDUNG/ TIRI, AYAH/ IBU, PASANGAN, OM/ TANTE, TEMAN

KONFLIK DENGAN
IBU, AYAH, ADIK/ KAKAK, PASANGAN, ANAK ANAK, KELUARGA LAIN, TEMAN
AKRAB, TETANGGA, TEMAN SEKERJA
TEKANAN DARAH, NADI, PERNAPASAN, SUHU

PEMERIKSAAN SISTEMIK
SISTEM PENCERNAAN, SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH, SISTEM PERNAPASAN, SISTEM SARAF PUSAT, THT DAN
KULIT

HASIL URINALISIS
BENZODIAZEPIN, KANABIS, OPIAT, AMFETAMIN,
KOKAIN, BARBITURAT, ALKOHOL

PEMERIKSAAN FISIK
KEPUTUSASAAN

KETIDAKBERDAYAAN

HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF

POHON MASALAH
KOPING INDIVIDU
TIDAK EFEKTIF
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN AGAR
PASIEN DAN KELUARGA MAMPU

1. Mengenal masalah penggunaan zat


2. Meningkatkan motivasi berhenti menggunakan zat
3. Melatih cara mengendalikan craving/ keinginan
menggunakan zat
4. Melatih cara positif menyelesaikan masalah
SP PASIEN KELUARGA

I 1. Beri kesempatan pasien 1. Beri kesempatan keluarga


mengungkapkan perasaan mengungkapkan perasaan

2. Diskusi faktor penyebab dan 2. Diskusi pola asuh dan komunikasi


akibat penggunaan zat dalam keluarga

3. Diskusi faktor pencetus dan cara 3. Diskusi harapan keluarga terhadap


mengatasi penggunaan zat perawatan klien

RENCANA ASUHAN KE-1


SP PASIEN KELUARGA

II 1. Diskusi keinginan dan cara 1. Diskusi peran dan fungsi keluarga


berhenti penggunaan zat dalam perawatan

2. Diskusi cara meningkatkan 2. Diskusi cara memberi bantuan pada


motivasi pasien pasien

3. Latihan afirmasi 3. Bantu pasien menguatkan motivasi


berhenti penggunaan zat

RENCANA ASUHAN KE-2


SP PASIEN KELUARGA

III 1. Diskusi tanda dan gejala craving. 1. Diskusi tanda craving dan perilaku
Pemeriksaan tanda vital, tingkat ketergantungan
kesadaran, putus zat/ over dosis, perilaku
ketergantungan

2. Diskusi sumber stressor


2. Diskusi sumber stressor
3. Diskusi cara mengendalikan emosi
pasien : relaksasi 3. Diskusi emosi pasien

4. Latihan cara mengatasi keinginan


penggunaan zat : menolak/ menghindar/ 4. Bantu pasien melatih cara mencegah
mengalihkan penggunaan zat

RENCANA ASUHAN KE-3


SP PASIEN KELUARGA

IV 1. Diskusi masalah pasien terkait 1. Bantu pasien berpikir positif terhadap


berhenti penggunaan zat masalah

2. Diskusi berpikir positif melihat


masalah 2. Diskusi program pengobatan dan
pemulihan
3. Susun aktivitas harian sesuai
kebutuhan pasien 3. Diskusi tentang pencegahan
kekambuhan

RENCANA ASUHAN KE-4


 Penyakit
 Komplikasi
penyakit
 Penularan
 Kekambuhan
 Faktor risiko
 Perawatan
 Stres adaptasi
 Detoksifikasi
 Rehabilitasi
 Rumatan
EDUKASI
 Kemampuan pasien  Kemampuan keluarga
 Self care  Merawat
 Activity Daily Living
 Merujuk
 Hubungan sosial
 Patuh minum obat
 Mengontrol gejala/ perilaku
 Menyelesaikan masalah
EVALUASI
 Evaluasi
 Data  Subjektif
 Diagnosa  Objektif
 Tujuan  Analisa kemampuan pasien dan
 Tindakan keluarga
 Latihan pasien
 Plan/ rencana :
 Pertemuan yang akan datang
 Latihan keluarga
 PR pasien
 Edukasi
 PR keluarga

DOKUMENTASI
 Fase kerja
 Pra interaksi  Mengidentifikasi
 Kesiapan perawat  Menjelaskan
 Kesiapan pasien  Melatih
 Mengulang latihan

 Fase orientasi  Fase terminasi


 Salam  Evaluasi subjektif objektif
 Evaluasi validasi  PR
 Kontrak tujuan, waktu, tempat  Kontrak tujuan, waktu, tempat yang akan
datang

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
MANAJEMEN KASUS
KASUS 1
Tn. G, 24 tahun, laki-laki, SMA, belum menikah

2014 (Usia 21 tahun)


Berhenti menggunakan
2013 (Usia 20 tahun) sabu karena pekerjaan
Berhenti menggunakan yang padat
ganja karena efek yang
tidak disukai
2010 (Usia 17 tahun)
Mengkonsumsi Ganja
dan Sabu

2007 (Usia 14 Tahun)


Mengkonsumsi
minuman beralkohol
dan rokok
 Pasien menyangkal adanya penggunaan obat
melalui jarum suntik, penggunaan putau, obat-
obatan penenang, kokain, dan ekstasi.. Pasien
juga mengaku berat badan tidak bertambah
turun dengan cepat, atau sering sakit-sakitan
2017 (usia 24 tahun) saat
berada di rutan pasien
masih menggunakan sabu
2016 ( Usia 23 tahun)
tertangkap oleh polisi saat
membawa dan
mengkonsumsi sabu
bersama dengan 3 orang
temannya
2015 (Usia 22 tahun)
Kembali menggunakan
sabu setelah kembali
berkumpul bersama
teman-temannya
1. Riwayat Keluarga
2. Riwayat Kehidupan Seksual
3. Riwayat Penyakit
4. Riwayat Menggunakan Jarum Suntik
5. Riwayat Berhubungan dengan Hukum
6. Riwayat Penyakit berhubungan penggunaan Zat
7. Stressor Psikososial
8. Riwayat Gangguan Psikiatrik
9. Situasi kehidupan sekarang
KASUS 2
Tn.Y 22 tahun, Laki-laki, SMA, Buruh Pabrik, Menikah
2015
2013
Pasien memutuskan
untuk berhenti
2012 mengkonsumsi putau
SMA 3, pasien
2009 mengaku sudah dan mulai mengikuti
Sejak SMA 2, berhenti program terapi
pasien mulai mengkonsumsi rumatan
mengkonsumsi alkohol. buprenorphine
Sejak SMP I, (Suboxone)
pasien mulai putau, alkohol, dan
merokok akibat alprazolam. Pasien
diajak oleh mengalami
kakeknya. ketergantungan
dengan putau
No Jenis zat Sejak Cara Frekuensi Pemakaia Alasan Alasan biasa Alasan
dan Jumlah n terakhir Pemakaian memakai berhenti
pertama kali memakai

1 Alkohol 2012 Oral 1 kali 2013 Pergaulan Pergaulan Hanya coba-


1 gelas /bila coba saja
ada

2 Opioid
- Putau 2012 IV 1 kali/ hari 2015 Pergaulan Ketagihan Karena
1 pahe (0,1 dorongan
gram) keluarga dan
diri sendiri

3 Kanabis - - - - - - -
No Jenis zat Sejak Cara Frekuensi Pemakaian Alasan Alasan biasa Alasan
dan Jumlah terakhir
Pemakaian memakai berhenti
pertama kali memakai

4 Sedatif- 2012 Oral 1x1 mg 2012 Pergaulan - Hanya coba-


Hipnotik coba saja
(Alprazolam)

5 Kokain - - - - - - -

6 Ekstasi - - - - - - -
(Inex)
No Jenis zat Sejak Cara Frekuensi Pemakaian Alasan Alasan Alasan
dan Jumlah terakhir
Pemakaian biasa berhenti
pertama memakai memakai
kali

7 Amfetamin - - - - - - -

8 Halusinogen - - - - - - -

9 Tembakau 2009 Dihisap 1 Setengah Pergaulan Pergaulan -


(Rokok) bungkus/ bungkus/hari
hari

10 Lainnya
-
- - - - - -
1. Riwayat Keluarga
2. Riwayat Kehidupan Seksual
3. Riwayat Penyakit
4. Riwayat Menggunakan Jarum Suntik
5. Riwayat Berhubungan dengan Hukum
6. Riwayat Penyakit berhubungan penggunaan Zat
7. Stressor Psikososial
8. Riwayat Gangguan Psikiatrik
9. Situasi kehidupan sekarang
alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai