Materi I
: Kopi Instan
OLEH :
IDP Kartika Pratiwi
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, modul/bahan ajar Teknologi Kopi
dapat diselesaikan. Pembuatan bahan ajar ini bertujuan untuk memberikan suatu
referensi atau pegangan kepada mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas
Teknologi Pertanaian, Universitas Udayana, khususnya mahasiswa yang mengambil
mata kuliah Teknologi Kopi.
Penyusun menyadari diktat ini jauh dari sempurna, karena seperti pepatah mengatakan
; “Tidak Ada Gading yang Tidak Retak” Berkaitan dengan hal tersebut, penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang bermanfaat untuk kesempurnaan diktat ini dari
semua pihak. Penyusun berharap bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan referensi Teknologi Hortikultura.
Penyusun
Pendahuluan
coklat agak gelap suhu 200- 2050C. Waktu penyangraian bervariasi dari 7-
30 menit tergantung jenis alat dan mutu kopi. Perendangan bisa dilakukan
secara terbuka atau tertutup. Penyangraian secara tertutup banyak dilakukan
oleh pabrik atau industri pembuatan kopi bubuk untuk mempercepat proses
penyangraian. Penyangraian secara tertutup akan menyebabkan kopi bubuk yang
dihasilkan terasa agak asam akibat tertahannya air dan beberapa jenis asam
yang mudah menguap. Namun aromanya akan lebih tajam karena senyawa kimia
yang beraroma khas kopi tidak banyak menguap. Selain itu, kopi akan terhindar
dari pencemaran bau yang berasal dari luar seperti bahan bakar atau bau gas
hasil pembakaran yang tidak sempurna
Materi ketiga menjelaskan mengenai proses pengolahan kopi instan. Kopi
instan merupakan kopi yang bersifat mudah larut dengan air (soluble) tanpa
meninggalkan serbuk. Pengolahan kopi instan yang essensial berupa produksi
ekstrak kopi melalui tahap : penyangraian (roasting), penggilingan (grinding),
Ekstraksi, Drying (Spray Drying maupun Freze Drying) dan pengemasan produk
Pengolahan kopi instan (soluble coffe) sangat tergantung dari proses
sebelumnya. Pada tahap penggilingan biji-biji kopi yang berbeda ukuran,
partikelnya harus disesuaikan untuk menjamin efisiensi ekstraksi. Hasil
penggilingan yang terlalu halus akan menganggu perjalanan cairan kopi pada
kolom ekstraksi, karena itu hasil penggilingan yang agak kasar dan seragam
lebih diinginkan.
Referensi :
Akibat proses pemanasan dan dng tekanan, molekul air (uap air)
akan bebas bergerak cepat menembus tumpukan dan
memanaskan permukaan biji yang selanjutnya akan merambat
ke dalam jaringan biji sel-selnya berekspansi.
Ekspansi menyebabkan ukuran sel-sel bertambah besar dan
meningkatnya porositas antar satu sel dengan sel lainnya. Pori-
pori jaringan biji kopi menjadi terbuka shg dimanfaatkan oleh air
pelarut masuk kedalamnya.
Molekul air masuk ke dalam biji kopi menggunakan cara difusi
dan kemudian menerobos dinding sel di dalam jaringan biji
menyebabkan molekul air terperangkap di dalam sel.
Perubahan Biji Kopi selama Proses Dekafeinasi
2. Perubahan Warna
Secara visual : biji kopi berwarna cerah (hijau-
keputihan) kecoklatan
Perubahan Biji Kopi selama Proses Dekafeinasi
Pengeringan
Menurunkan kadar air dari biji kopi rendah
kafein sehingga memudahkan proses
penyangraian
Terdapat 2 Metode
1. Metode Langsung
Biji Kopi Steaming 30 mnt Pelarutan kafein
pada biji kopi 10 jam Pengukusan Biji kopi kembali
8-12 jam
2. Metode Tidak Langsung
• Biji kopi direndam dalam air mendidih (swelling)
• Air ekstrak + kafein ditambahkan Pelarut (1:2)
• Air ekstrak tanpa kafein Merendam biji kopi
CO2 SUPER CRITICAL
DECAFFEINATION
ScCO2
1. Penguapan Air
Proses penyangraian diawali dengan penguapan
air yang ada di dalam biji kopi dengan
memanfaatkan panas yang tersedia.
Penguapan air ini terjadi pada suhu 100oC.
2) Penguapan Senyawa Volatile
Pada tahap kedua, setelah air menguap maka
seiring dengan semakin ti ngginya suhu
pemanasan maka semakin banyak senyawa
volatile yang menguap.
Senyawa tersebut antara lain aldehid, furfural,
keton, alcohol, dan ester.
3) Pirolisis
Penyangraian tertutup
• Digunakan pabrik atau industri kopi
• Mempercepat proses penyangraian
• Kopi bubuk terasa agak asam tertahannya
air dan senyawa yang mudah menguap
• Aroma tajam
• Kopi terhindar dari pencemaran bau
Proses Penyangraian
• Mesin beroperasi secara terputus (batch)
• Mesin beroperasi secara berkelanjutan
(kontinyu)
Pemanasan dilakukan dengan tekanan atmosfir
dengan media udara panas atau gas
pembakaran.
Menggunakan drum horizontal yang dapat
berputar
Pencampuran
• Menciptakan citarasa dan aroma yang khas
dengan mencampur bahan baku, atas dasar :
1. Jenis kopi (Arabika, Robusta)
2. Jenis Proses yang digunakan (Proses kering
atau Proses basah)
3. Asal bahan baku (kondisi lahan dsb)
Pendinginan Biji Sangrai
Tujuan :
Agar tidak over roasted
Untuk memisahkan sisa kulit ari yang
terlepas dari biji kopi
Selama pendinginan biji kopi diaduk secara
manual : lebih cepat dan merata
Penggilingan Biji Kopi Sangrai
Ekstrak
Pengeringan
1. Spray dryer
2. Vacuum dryer
3. Freeze dryer
Kopi Instan
PENGOLAHAN KOPI INSTAN
¡ Tujuannya :
1. Mengurangi kadar air,
2. Membentuk tekstur yang berporus
3. Memudahkan dalam pelarutan kopi dalam air
¡ Pengeringan ekstrak kopi dilakukan untuk
memperoleh bubuk kopi instan dengan kadar air
sekitar 3 – 4%.
¡ Proses ini dapat dilakukan dengan cara:
dua dengan teknik pengeringan
semprot (spray
drying) dan dengan teknik beku
pengeringan (freze drying).
SPRAY DRYING
¡ Prinsip kerja :
Pembekuan larutan, mengranulasikan larutan yang beku
tersebut, mengondisikan pada vacum ultra high dengan
pemanasan yang sedang sehingga mengakibatkan air pada
bahan pangan tersebut menyublim dan akan menghasilkan
produk padat.
¡ Freeze drying :
konsentrat ruang pendinginan larutan didinginkan pada
suhu -40°C sehingga menjadi kristal es grinder (mengatur
produksi granula sehingga ukurannya sesuai persyaratan
produk jadi) granula beku kemudian dikeringkan
dengan dryer pada ruang vakum suhu < 50 o C. Air
secara sublimasi. hilang
¡ Menghasilkan kopi dengan aroma lebih baik.
FREEZE DRYER
SPRAY DRYER
FLAVOR KOPI AKIBAT PENGGUNAAN SPRAY DRYER
Flavor Penyebab
Flavoriess -Konsentrasi ekstrak rendah (<25%)
-Kadar air bubuk yang dihasilkan terlalu rendah (1%)
Aromatisasi
¡ Kemasan :
1. Melindungi produk dari absorbsi kelembapan atmosfer
2. Tidak menyebabkan produk menggumpal
3.Tidak mempercepat penurunan aroma
Kemasan Standar :
4. Kertas membran/allumunium foil
5. kaleng dar bahan timah
TERIMA KASIH