Anda di halaman 1dari 12

SUKU KHAS MASYARAKAT PANTAI

SECARA SOSIOLOGI DAN


ATROPOLOGI
DISUSUN OLEH :
1. ILA AZLINA SINAGA
2. ISMALIAH WILDATUL SYIFA
3. JAM’ATUL AINI
4. KHAIRUL UMAM PRAYOGI
5. LIMCE NALSALISA BR BANGUN
CONTOH KEARIFAN LOKAL
MASYARAKAT PANTAI
Undang-udang No 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil telah
mempertimbangkan keberadaan masyarakat adat untuk
teribat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-
pulau kecil.
Masyarakat adat adalah kelompok masyarakat pesisir yang
secara turun- temurun bermukim di wilayah geografis
tertentu karena adanya ikatan pada asal-usul leluhur,
adanya hubungan yang kuat dengan Sumber Daya Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil, serta adanya sistem nilai yang
menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, dan hukum.
a. Hukum Adat Laot Dan
Lembaga Panglima Laot Di
Nanggroe Aceh Darussalam

Keberadaan lingkungan hidup menjadi bagian integral


dari kelangsungan hidup makhluk hidup itu sendiri,
termasuk manusia di dalamnya, sehingga tidak dapat
ditawar-tawar bila eksistensi lingkungan hidup harus
senantiasa terjaga kelestariannya. Pengelolaan
lingkungan hidup yang arif dan bijaksana telah
dipraktekkan sejak lama bahkan sudah berlangsung
secara turun-temurun.

Beberapa contoh kearifan lokal


masyarakat pantai di beberapa daerah
di Indonesia
Beberapa contoh kearifan lokal
masyarakat pantai di beberapa daerah di
Indonesia

c. Kenduri Adat Laut Dan Hari


b. Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir
Pantang Laut Di Nanggroe Aceh
Di Desa Olele, Provinsi Gorontalo
Darussalam

 Di Desa Olele terdapat beberapa  Kenduri adat laut dilaksanakan


kearifan lokal yang dijalankan paling kurang 3 (tiga) tahun sekali
oleh nenek moyang sampai atau tergantung kesepakatan dan
dengan sekarang, yaitu kesanggupan nelayan setempat;
pelaksanaan upacara “tolak dinyatakan 3 (tiga) hari pantang
melaut pada acara kenduri tersebut
bala” yang jatuh pada tanggal 10
dihitung sejak ke luar matahari pada
Muharam, dan keunikan dalam
hari kenduri hingga tenggelam
melakukan kegitan penangkapan matahari pada hari ketiga
cumi-cumi.
Ini salah satu contoh
kearifan lokal yang
berada di Banyuwangi
yaitu Sedekah laut.
Upacara mane’e, kearifan lokal untuk
alam dari sulawesi utara
Kearifan lokal taber laot dan muang
jong
SUKU KHAS MASYARAKAT SECARA
SOSIOLOGI
Antropologi adalah suatu studi yang mempelajari tentang
kehidupan manusia baik dari segi fisik, sosial dan
budayanya.  Tentunya antropologi lebih juga
menitikberatkan pada personal dan penduduk yang
merupakan masyarakat tunggal. Pada studi Antropologi
juga berpusat pada kajian obyek studinya terhadap
manusia(individu).
SUKU KHAS MASYARAKAT SECARA
ANTROPOLOGI

Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat


masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan
masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial
yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dan studi sosiologi ini
lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan
sosialnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suku
khas secara sosiologi dan atropologi
berbeda pada pemusatan kajian
objeknya yaitu, jika sosiologi lebih
menitikberatkan pada masyarakat atau
dalam sosial. Sedangkan pada
antropologi lebih terpacu pada individu
saja.
Contoh suku-suku pesisir
 SUKU SAIBATIN
Suku Saibatin memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan
tradisi. “Saibatin” bermakna satu batin atau memiliki satu
junjungan.
 SUKU MELAYU PESISIR SUMATERA
Suku Pesisir (Bahasa Minangkabau: Ughang Pasisia) adalah sebuah
kelompok masyarakat yang tersebar di pesisir barat Sumatera
Utara.
 SUKU KHAS MASYARAKAT PESISIR DIJAWA
Umumnya, penduduk Jawa pesisir bermata pencaharian di sektor
pertanian. Cara pengolahan tanahnya sudah mengikuti pola tanam
yang baik, dan sudah didukung peralatan modern.
Sekian, terimakasih….

ASSALAMU’ALAIKUM WR., WB.

Anda mungkin juga menyukai