0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan10 halaman
Pengertian konflik dalam sosial budaya masyarakat pesisir adalah Konflik merupakan gejala yang melekat di dalam setiap masyarakat dan didalam konflik tersebut dibiarkan dan tidak dikelola dengan seksama, maka yang terjadi adalah kerugian bagi kehidupan masyarakat, karena akan menimbulkan banyak korban baik harta ataunyawa serta tata kehidupan sosial yang tidak aman dan tidak sehat. Atas dasar pemahaman mengenai konflik tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam penangananan konflik memerlukan pemaham
Pengertian konflik dalam sosial budaya masyarakat pesisir adalah Konflik merupakan gejala yang melekat di dalam setiap masyarakat dan didalam konflik tersebut dibiarkan dan tidak dikelola dengan seksama, maka yang terjadi adalah kerugian bagi kehidupan masyarakat, karena akan menimbulkan banyak korban baik harta ataunyawa serta tata kehidupan sosial yang tidak aman dan tidak sehat. Atas dasar pemahaman mengenai konflik tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam penangananan konflik memerlukan pemaham
Pengertian konflik dalam sosial budaya masyarakat pesisir adalah Konflik merupakan gejala yang melekat di dalam setiap masyarakat dan didalam konflik tersebut dibiarkan dan tidak dikelola dengan seksama, maka yang terjadi adalah kerugian bagi kehidupan masyarakat, karena akan menimbulkan banyak korban baik harta ataunyawa serta tata kehidupan sosial yang tidak aman dan tidak sehat. Atas dasar pemahaman mengenai konflik tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam penangananan konflik memerlukan pemaham
• Ihsan Anshari Billiel 0801183412 • Fithri Awliya Rizqina 0801183512 • Esmailan Hasibuan 0801183329 • Fitriyani 0801183521 A. Pengertian sosial budaya masyarakat pesisir sosial adalah suatu perangkat peran sosial yang berinteraksi atau kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai, norma dan tujuan yang bersama”. Seperti yang diungkapkan oleh Parsons(1951), “Sistem sosial merupakan proses interaksi di antara pelaku sosial”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem sosial itu pada dasarnya ialah suatu sistem dari tindakan-tindakan yang tercipta karena adanya interaksi. Dari berbagai definisi budaya, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sesuatu yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata (konkrit), misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Sistem Sosial Budaya adalah suatu keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial, dan tata laku manusia yang saling berkaitan dan masing-masing unsur bekerja secara mandiri serta bersama sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup manusia dalam bermasyarakat. B. Pengertian konflik dalam sosial budaya masyarakat pesisir adalah Konflik merupakan gejala yang melekat di dalam setiap masyarakat dan didalam konflik tersebut dibiarkan dan tidak dikelola dengan seksama, maka yang terjadi adalah kerugian bagi kehidupan masyarakat, karena akan menimbulkan banyak korban baik harta ataunyawa serta tata kehidupan sosial yang tidak aman dan tidak sehat. Atas dasar pemahaman mengenai konflik tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam penangananan konflik memerlukan pemahaman yang komprehensif. Pemahaman yang komprehensif ini akan mencegah munculnya pola- pola penanganan yang justru akan mengaburkan pokok permasalahan. Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) tipologi konflik kenelayanan yaitu 1. konflik kepemilikan sumberdaya, 2. konflik pengelolaan sumberdaya, 3. konflik cara produksi/ alat tangkap, 4. konflik lingkungan, 5. konflik usaha dan 6. konflik primordial. Faktor Masalah Konflik
Pemicu konflik yang paling dominan pada masyarakat
nelayan yaitu karena persoalan sepele. Berdasarkan informasi yang didapat konflik yang terjadi karena masalah sepele lebih banyak dilakukan oleh kaum muda. Masalah – masalah yang dianggap sepele yaitu masalah percintaan anak muda, mabuk – mabukan, hingga ulah geng motor. Penyebab konflik masyarakat nelayan yaitu adanya ketidakadilandan perebutan/persaingan sumber daya ekonomi. Perebutan/persaingan sumber daya ekonomi ini terkait dengan persaingan dagang antar warga masyarakat, seperti antara sesama tukang becak, supir angkot, ataupun sesama pedagang asongan dan warung kaki lima. Namun, konflik yang terjadi berlangsung dalam waktu singkat dan tidak sampai menimbulkan korban luka/jiwa. C. Ciri khas masyarakat pesisir Ciri khas wilayah pesisir jika ditinjau dari aspek biofisik wilayah, ruang pesisir dan laut serta sumber daya yang terkandung di dalamnya bersifat khas sehingga adanya intervensi manusia pada wilayah tersebut dapat mengakibatkan perubahan yang signifikan, seperti bentang alam yang sulit diubah, proses pertemuan air tawar dan air laut yang menghasilkan ekosistem yang khas. Ditinjau dari aspek kepemilikan, wilayah pesisir dan laut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya sering memiliki sifat terbuka. D. kehidupan sosial masyarakat pesisir Sebagian besar kategori sosial nelayan Indonesia adalah nelayan tradisional dan nelayan buruh. Mereka adalah penyumbang utama kuantitas produksi perikanan tangkap nasional. Walaupun demikian, posisi sosial mereka tetap marginal dalam proses transaksi ekonomi yang timpang dan eksploitatif sehingga sebagai pihak produsen, nelayan tidak memperoleh bagian pendapatan yang besar. E. keadaan sosial masyarakat pesisir 1. Tingkat pendidikan nelayan Tingkat pendidikan nelayan di Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Mayoritas tingkat pendidikannya hanya sampai SMP, sedangkan yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMA bahkan kuliah (Perguruan Tinggi) masih sedikit, karena letak sekolah yang jauh, sedangkan di desa waruduwur, jenjang pendidikan yang tersedia baru MI (madrasah Ibtidaiyah), dan SMP (Sekolah Menengah Pertama). 2. Organisasi nelayan Organisasi nelayan di Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon ini memiliki suatu organisasi nelayan yang bernama Kopmaswan dan Rukun Nelayan yaitu yang bertujuan memudahkan akses pemerintah ketika akan menyalurkan bantuan, selain itu tujuan dari berdirinya organisasi ini adalah untuk melakukan sensus atau pendataan nelayan yang ada, selain itu adanya organisasi ini sangat membatu dalam dalam kemajuan nelayan khususnya untuk segi ekonomi, dikarenakan dengan adanya organisasi tersebut pemerintah bisa tahu kebutuhan nelayan dalam mencari ikan serta memberikan sarana dan prasarana demi kemajuan ekonomi masyarakat pesisir. 3. Budaya / kehidupan / adat istiadat nelayan Di Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, masih menjaga tradisinya terbukti dengan masih diadakannya Nadran setiap tahunnya, yang dilaksanakan bila hasil laut yang diperoleh tidak mencukupi hasil para nelayan. Dalam situasi demikian, rumah tangga nelayan akan senantiasa berhadapan dengan tiga persoalan yang sangat krusial dalam kehidupan mereka, yaitu (1) pergulatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari, . (2) tersendat-sendatnya pemenuhan kebutuhan pendidikan anak- anaknya, dan (3) terbatasnya akses mereka terhadap jaminan kesehatan. Terimakasih!!!