Anda di halaman 1dari 27

TRIASE

DIKLITBANG KBK “AVICENNA”


2020/2021
GAWAT DARURAT
▪ Kapan saja
▪ Dimana saja
▪ Pada siapa saja
▪ Penyebab yang sangat
bervariasi
PENDAHULUAN
■ Kata triase berasal dari bahasa perancis trier, yang artinya menyusun atau memilah

■ Triase adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas pasien berdasarkan berat


ringannya kondisi atau kegawatannya yang memerlukan tindakan segera.

■ Triase adalah proses pengambilan keputusan yang kompleks dalam rangka menentukan
pasien mana yang berisiko meninggal, berisiko mengalami kecacatan, atau berisiko
memburuk keadaan klinisnya apabila tidak mendapatkan penanganan medis segera, dan
pasien mana yang dapat dengan aman menunggu.
PENDAHULUAN
■ Triase dimulai sebagai upaya medis waktu perang didorong oleh peningkatan jumlah
korban yang terluka dan kekurangan sumber daya. Selain itu kebutuhan tenaga kerja
selama perang mempengaruhi prioritas dalam triase terutama dalam bidang militer.

■ Proses pemilahan di dunia medis pertama kali dilaksanakan sekitar tahun 1792 oleh
Baron Dominique Jean Larrey, seorang dokter kepala di Angkatan perang Napoleon. Dia
membuat aturan bahwa yang terluka dirawat berdasarkan tingkat keparahan kondisi
klinisnya terlepas dari pangkatnya
TRIASE PRE- TRIASE
HOSPITAL INHOSPITAL
 Tujuan: mengerahkan segala daya upaya yang  DI IGD RS, triase dapat dilakukan dengan
ada untuk korban-korban yang masih mungkin lebih baik dan spesifik.
diselamatkan sebanyak mungkin (do the most
good for the most people).  Setiap pasien yang masuk ke unit gawat
darurat akan diterima oleh petugas triase.
 Sangat dinamis, tergantung dari keadaan, jumlah Petugas triase kemudian melakukan proses
korban dan kemampuan penolong. pengambilan keputusan berdasarkan
metode terstruktur yang ditetapkan dan
 Petugas lapangan: menilai pasien secara cepat, dilakukan dalam waktu singkat (2-5
mengidentifikasikan korban dengan risiko menit), untuk kemudian mengarahkan
besar akan kematian segera atau apakah pasien ke zona pelayanan medik yang
memerlukan transport segera, serta melakukan sesuai kategori triase.
tindakan pertolongan primer dan stabilisasi
darurat
TRIASE
INHOSPITAL
 Petugas triase harus menetapkan skala prioritas pasien, tidak
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik mendalam, tidak perlu
menetapkan rumusan masalah apalagi menetapkan diagnosis.

 Re-triage diperlukan karena keterbatasan alat/staf/perkembangan


kondisi korban selama perjalanan dari tempat kejadian

 Salah satu metode triase yang banyak dipakai di RS di Indonesia


adalah Australian Triage Scale (ATS). Selain menetapkan prioritas
pasien, ATS juga memberikan batasan waktu berapa lama pasien dapat
menunggu sampai mendapatkan pertolongan pertama.
NORMAL BENCANA
 Korban paling berat ditolong lebih
dahulu dengan semua sarana yang ada  Korban paling mudah diselamatkan,
ditolong dahulu dengan sarana
minimal yang ada
 Korban paling ringan ditolong
belakangan/ditunda  Korban paling berat ditolong
belakangan/ditunda
KODE 01
MERAH (IMMEDIATE)
Darurat, mengancam jiwa

WARNA KUNING (DELAYED)


02 Gawat, potensial
mengancam jiwa

HIJAU (MINOR)
03 Tidak gawat, cedera ringan

HITAM (DECEASED)
04 Mati, cedera fatal, tidak ada
harapan hidup
MERAH
■ Pasien mengalami cedera mengancam jiwa atau memiliki resiko penurunan tanda
vital yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera.
■ PENANGANAN:
Korban dengan kategori triage merah dapat langsung diberikan pengobatan di tempat itu
juga (ruang tindakan UGD). Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, korban
dapat dipindahkan ke ruang operasi atau dirujuk ke rumah sakit lain.
■ Contoh:
Tension pneumothorax, distress pernafasan, perdarahan internal hebat, fraktur terbuka,
henti jantung, cedera kepala berat, dsb.
KUNING
■ Korban memerlukan tindakan definItif tetapi tidak ada ancaman jiwa segera.
■ PENANGANAN:
Korban dengan kategori triage kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut
dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah pasien dengan
kategori triage merah selesai ditangani atau transportasi ke RS dapat ditunda.
■ Contoh :
Perdarahan laserasi terkontrol, fraktur tertutup pada ekstremitas tanpa syok, luka bakar
ringan,dll.
HIJAU
■ Korban mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari
pertolongan
■ PENANGANAN:
Korban dengan kategori triage hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila sudah
memungkinkan untuk dipulangkan, maka penderita/korban dapat diperbolehkan untuk
pulang.
■ Contoh: Laserasi minor, memar dan lecet
HITAM
■ Pasien yang meninggal dunia atau memiliki prognosis buruk atau yang penyelamatannya
membutuhkan tenaga banyak.
■ Prehospital:
Jika kondisi pasien buruk dan survival rate rendah maka diberi kode hitam lalu dilanjutkan
dengan menolong korban lainnya.
■ Hospital:
Jika kondisi pasien buruk dan survival rate rendah tetap di tolong dikarenakan tersedianya
tenaga medis mumpuni serta fasilitas memadai. Jika sudah diberikan penatalaksanaan ternyata
kondisi pasien tidak membaik dan meninggal maka akan dikirim ke kamar jenazah.
PRIORITAS
 Petugas
Bantuan
 Anak-Anak
Medis
 Orang dengan
keterampilan/pengeta
huan/kepentingan
khusus
 Ibu Hamil
 Keadaan Sekitar
Contoh: Tentara
START
Salah satu metode yang paling sederhana dan umum
digunakan adalah metode Simple Triage and Rapid
Treatment (START)

START dapat dengan cepat dan akurat tidak


boleh lebih dari 60 detik perpasien dan
mengklasifikasi pasien berdasarkan prioritas
pelayanan dengan urutan warna
JUMP START
dirancang khusus untuk membuat triase anak-anak
dari bayi sampai 8 tahun dalam situasi bencana.
START TRIAGE: (RPM)
● Respirasi: >30x/min
● Perfusi: CRT >2 detik
● Status Mental: Tidak bisa mengikuti perintah
sederhana

JUMPSTART TRIAGE (pediatric):


● Respirasi: < 15 or >45x/min (5 mouth to
mask ventilations if apneic and pulse present)
● Perfusi: Pulsasi tidak teraba
● Status Mental: Posturing/unresponsive
● Pita triase dikeluarkan dari tas pinggang yang
akan dibawa pada semua kendaraan tanggap
darurat pertama. Langkah ini menggantikan
penggunaan awal tag triase dan akan
menghemat banyak waktu dalam triase awal
korban selama insiden korban massal.
● Penolong: mengikatkan pita triase sepanjang 1
m di pergelangan tangan atau pergelangan kaki
pasien dengan warna yang sesuai
Jika pasien terkontaminasi bahan atau zat
berbahaya, kita harus melakukan tindakan
dekontaminasi terlebih dahulu, lalu pasien
dapat di triase. Robek tag "terkontaminasi"
dan letakkan bersama pakaian pasien dan
barang terkontaminasi lainnya. Kemudian
kita dapat memulai triase dan menentukan
kategori pasien.
 Tags satunya yg terpisah
diletakkan pada oleh
Triage Tag Receipt
Holders oleh the
Treatment Area Managers

Anda mungkin juga menyukai