Disease
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF
RSPAD GATOT SOEBROTO
PERIODE 4 JULI 2022 - 6 AGUSTUS 2022
Definisi
Penyakit Parkinson merupakan suatu
gangguan neurologis progresif yang
mengenai pusat otak yang bertanggung
jawab untuk mengontrol dan mengatur
gerakan.
Karakteristik yang muncul berupa
bradikinesia (perlambatan gerakan),
tremor, kekakuan otot, dan postural
instability
(TRAP)
● Sering terjadi pada usia rata rata 60 tahun, dan jarang pada <40
tahun
● 1,5 kali lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
DOPAMINE PATHWAY
Ganglia Basalis
Komponen Ganglia
Basalis
● Neostriatum
(Nukleus
Kaudatus +
Putamen)
● Striatum
● Globus palidus
internus dan
externus
● Nukleus
subtalamikus
● Substansia nigra
pars retikulata ● Fungsi utama ganglia basalis → inisiasi dan fasilitasi
gerakan volunter
dan kompakta
● Dopaminergic pathway
○ Mesolimbik (+) + Meskortikal (-) → Psikiatrik
○ Tuberoinfundibular → Homeostasis prolaktin
○ Nigrostriatal → proyeksi dopamine untuk
ekstrapiramidal yang berfungsi mengontrol
Nummenmaa L, et al (2020), Duus’ Topical Diagnosis in Neurology (2012) gerakan motorik
Patofisiologi
● Parkinson adalah gangguan sistem ekstrapiramidal, yang meliputi struktur motorik
ganglia basalis
● Degenerasi progresif neuron dopaminergik di substantia nigra pars compacta (yang
diproyeksikan ke striatum) mengakibatkan hilangnya fungsi dopaminergik
● Hilangnya dopamin di stratium mengakibatkan peningkatan aktivitas di sirkuit globus
pallidus interna dan disfungsi GABA → penurunan kemampuan thalamus untuk
mengaktifkan korteks frontal → penurunan aktivitas motorik pada pasien Parkinson
“S-M-A-R-T”
Manifestasi Klinis
Shuffling Gait
- Jalan menyeret kaki
- Langkah pendek dan semakin lama semakin cepat
- Ayunan pkakiada kedua sisi berkurang
Mask like face
- kedipan mata berkurang dan ekspresi wajah menjadi datar
- ketika berbicara suara pasien terdengar semakin halus dan artikulasi
semakin tidak jelas
- postur badan membungkuk
Akinesia
- Akinesia : tidak ada pergerakan
- Hipokinesia : pengurangan pergerakan
- Bradikinesia : perlambatan pergerakan
Manifestasi Klinis
Rigidity
- Cogwheel rigidity : tersentak-sentak, otot-otot tegang dan
rileks secara bergantian
Tremor
- Resting tremor → biasanya pada lengan bawah, rahang, atau
lidah.
- Lower limb tremor
- Postural tremor → biasanya terlihat pada kepala dan badan saat
pasien ingin mempertahankan postur tubuh melawan gravitasi
Pemeriksaan Fisik
● Kesadaran, KU, TTV, dan status internus → umumnya normal
● Pemeriksaan neurologis
○ Penurunan fungsi kognitif
○ Pemeriksaan nervus kranial
■ Hiposmia
■ Gangguan visual
■ Gangguan auditorik
○ Pemeriksaan motorik
■ TRAP → tremor, rigiditas, akinesia, postural instability
● Pemeriksaan fisik khusus
○ Tanda Meyerson
○ Retropulsion test/ Pull test
○ Finger tapping test
TRAP pada Pemeriksaan Fisik
TREMOR
● Resting tremor → tangan, dagu, lidah, kaki
● Hilang saat tidur, berkurang saat gerakan volunter
● “Pill-rolling” tremor
RIGIDITAS
● Resistensi halus & konsisten saat dilakukan gerakan pasif
→ “lead-pipe”
● Peningkatan tonus terutama saat rotasi pergelangan
tangan searah clockwise
● Umumnya asimetris
AKINESIA
● Tidak hanya pada ekstremitas, tapi juga pada kedipan
mata dan ekspresi wajah
● Kesulitan pada memulai dan menghentikan gerakan
TRAP pada Pemeriksaan Fisik
POSTURAL INSTABILITY
● Postur bungkuk dengan cara berjalan
menyeret dan langkah kaki menjadi kecil dan
cepat
● Sulit memulai dan menghentikan gerakan
● Pull test → mendorong pasien secara
tiba-tiba ke depan → positif jika pasien tidak
bisa mempertahankan postur tubuhnya
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis penyakit Parkinson ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis,
berupa ditemukannya kumpulan gejala berupa tremor, bradikinesia, rigiditas
dan ketidakseimbangan postural.
EFEK SAMPING
● Sistem cerna (80%) → mual, muntah, tidak
nafsu makan (terutama bila dosis awal terlalu
tinggi)
● Diskinesia dan gerakan spontan abnormal
● Sistem kardiovaskular → hipotensi ortostatik,
takikardi, aritmia
Agonis Dopamin
● Derivat ergot (Bromkriptin, pergolit)
● Derivat non-ergot (apomorfin, pramipreksol,
ropinirol dan rotigotin)
EFEK SAMPING
Bromokriptin ● Efek samping awal : Mual, muntah,
Dosis awal: 1,25 mg (2x sehari) lalu dosis hipotensi ortostatik
dinaikan 2,5mg/hari setiap 2-4 minggu → sampai ● Umumnya terjadi bila dosis perhari
mencapai efek terapi atau adanya efek samping. lebih 50mg.
Dosis optimum: kira-kira 45 mg (20-75mg) per
hari (bervariasi tiap pasien)
Anti Kolinergik
Antikolinergik → mengurangi aktivitas kolinergik
yang berlebihan di ganglia basalis.
Senyawa Antihistamin
- Difenhidramin, fenidamin, orfenadrin dan
klorfenoksamin.
- Difenhidramin 50mg (3-4x/hari) diberikan
bersama levodopa → untuk mengatasi
ansietas dan insomnia akibat levodopa
EFEK SAMPING
● Gangguan neurologik: ataksia, disartia dan hipertermia
● Gangguan mental: pikiran kacau, amnesia, delusi,
halusinasi, somnolens, dan koma
● Gelisah
● Insomnia
Tatalaksana : Non-Farmakologis
● Fisioterapi dan aktivitas fisik
● Terapi Okupasi
● Terapi bicara dan bahasa
● Support psikologis
● Diet: redistribusi protein
● Pembedahan
Pembedahan
1. Operasi Neuroablatif Lesi