Anda di halaman 1dari 28

Parkinson's

Disease
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF
RSPAD GATOT SOEBROTO
PERIODE 4 JULI 2022 - 6 AGUSTUS 2022
Definisi
Penyakit Parkinson merupakan suatu
gangguan neurologis progresif yang
mengenai pusat otak yang bertanggung
jawab untuk mengontrol dan mengatur
gerakan.
Karakteristik yang muncul berupa
bradikinesia (perlambatan gerakan),
tremor, kekakuan otot, dan postural
instability
(TRAP)

(Brunner & Suddarth, 2002)


Etiologi
Faktor Risiko
Faktor Lingkungan
1. Yang meningkatkan risiko terjadinya parkinson
a. Paparan pestisida
b. Riwayat trauma kepala
c. Tinggal di lingkungan perkotaan
d. Penggunaan obat-obatan beta blocker
e. Pekerjaan agrikultural
f. Konsumsi air bersih (sumur)
2. Yang menurunkan risiko terjadinya parkinson
a. Rokok tembakau
b. Konsumsi kopi
c. Penggunaan obat-obatan NSAID
d. Penggunaan obat-obatan CCB
e. Konsumsi alkohol
Epidemiologi
● Insidensi nya sekitar 5-21 kasus per 100.000 penduduk per tahun,
dan perkiraan prevalensi berkisar antara 18 hingga 328 kasus per
100.000 penduduk, dengan sebagian besar penelitian menghasilkan
prevalensi sekitar 120 kasus per 100.000 penduduk.

● Sering terjadi pada usia rata rata 60 tahun, dan jarang pada <40
tahun

● 1,5 kali lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
DOPAMINE PATHWAY

Ganglia Basalis
Komponen Ganglia
Basalis
● Neostriatum
(Nukleus
Kaudatus +
Putamen)
● Striatum
● Globus palidus
internus dan
externus
● Nukleus
subtalamikus
● Substansia nigra
pars retikulata ● Fungsi utama ganglia basalis → inisiasi dan fasilitasi
gerakan volunter
dan kompakta
● Dopaminergic pathway
○ Mesolimbik (+) + Meskortikal (-) → Psikiatrik
○ Tuberoinfundibular → Homeostasis prolaktin
○ Nigrostriatal → proyeksi dopamine untuk
ekstrapiramidal yang berfungsi mengontrol
Nummenmaa L, et al (2020), Duus’ Topical Diagnosis in Neurology (2012) gerakan motorik
Patofisiologi
● Parkinson adalah gangguan sistem ekstrapiramidal, yang meliputi struktur motorik
ganglia basalis
● Degenerasi progresif neuron dopaminergik di substantia nigra pars compacta (yang
diproyeksikan ke striatum) mengakibatkan hilangnya fungsi dopaminergik
● Hilangnya dopamin di stratium mengakibatkan peningkatan aktivitas di sirkuit globus
pallidus interna dan disfungsi GABA → penurunan kemampuan thalamus untuk
mengaktifkan korteks frontal → penurunan aktivitas motorik pada pasien Parkinson

DeMaagd, G., & Philip, A. (2015)


Patofisiologi
Fungsional sirkuit pada ganglia basalis:
● Jalur indirect (inhibitorik) → reseptor
D2
● Jalur direct (eksitatorik) → reseptor D1
Keseimbangan jalur ini berfungsi:
● Inisiasi dan fasilitasi gerakan volunter,
● Supresi simultan pengaruh involunter
atau tidak diinginkan yang dapat
mengganggu gerakan
Pada parkinson
● Penurunan inhibitorik dan eksitatorik
Hasil Akhir
● Peningkatan aktivitas GPi di jalur direct
dan indirect —> efek inhibisi ke
talamus → korteks
● Sehingga terjadi disfungsi, inisiasi,
kecepatan gerak
Patofisiologi
Gambaran Parkinson:
hilangnya neuron
dopaminergik berpigmen
(neuromelanin) dan adanya
Lewy Body.
Manifestasi Klinis

“S-M-A-R-T”
Manifestasi Klinis
Shuffling Gait
- Jalan menyeret kaki
- Langkah pendek dan semakin lama semakin cepat
- Ayunan pkakiada kedua sisi berkurang
Mask like face
- kedipan mata berkurang dan ekspresi wajah menjadi datar
- ketika berbicara suara pasien terdengar semakin halus dan artikulasi
semakin tidak jelas
- postur badan membungkuk
Akinesia
- Akinesia : tidak ada pergerakan
- Hipokinesia : pengurangan pergerakan
- Bradikinesia : perlambatan pergerakan
Manifestasi Klinis
Rigidity
- Cogwheel rigidity : tersentak-sentak, otot-otot tegang dan
rileks secara bergantian
Tremor
- Resting tremor → biasanya pada lengan bawah, rahang, atau
lidah.
- Lower limb tremor
- Postural tremor → biasanya terlihat pada kepala dan badan saat
pasien ingin mempertahankan postur tubuh melawan gravitasi
Pemeriksaan Fisik
● Kesadaran, KU, TTV, dan status internus → umumnya normal
● Pemeriksaan neurologis
○ Penurunan fungsi kognitif
○ Pemeriksaan nervus kranial
■ Hiposmia
■ Gangguan visual
■ Gangguan auditorik
○ Pemeriksaan motorik
■ TRAP → tremor, rigiditas, akinesia, postural instability
● Pemeriksaan fisik khusus
○ Tanda Meyerson
○ Retropulsion test/ Pull test
○ Finger tapping test
TRAP pada Pemeriksaan Fisik
TREMOR
● Resting tremor → tangan, dagu, lidah, kaki
● Hilang saat tidur, berkurang saat gerakan volunter
● “Pill-rolling” tremor

RIGIDITAS
● Resistensi halus & konsisten saat dilakukan gerakan pasif
→ “lead-pipe”
● Peningkatan tonus terutama saat rotasi pergelangan
tangan searah clockwise
● Umumnya asimetris

AKINESIA
● Tidak hanya pada ekstremitas, tapi juga pada kedipan
mata dan ekspresi wajah
● Kesulitan pada memulai dan menghentikan gerakan
TRAP pada Pemeriksaan Fisik

POSTURAL INSTABILITY
● Postur bungkuk dengan cara berjalan
menyeret dan langkah kaki menjadi kecil dan
cepat
● Sulit memulai dan menghentikan gerakan
● Pull test → mendorong pasien secara
tiba-tiba ke depan → positif jika pasien tidak
bisa mempertahankan postur tubuhnya
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis penyakit Parkinson ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis,
berupa ditemukannya kumpulan gejala berupa tremor, bradikinesia, rigiditas
dan ketidakseimbangan postural.

Pemeriksaan penunjang neuroimaging seperti CT-SCAN, MRI, atau PET dapat


dilakukan bila terdapat indikasi.
Tatalaksana
Algoritma Penatalaksanaan Parkinson
-PERDOSSI (2015)-

Rekomendasi terapi stadium awal berdasarkan


usia:
● < 40 tahun: DA agonist / dopaminergik
lainnya
● 40-60 tahun: Gray zone (DA agonist /
L-dopa dosis rendah)
*Kelebihan L-dopa: lebih efektif, lebih
murah, pengaturan dosis lebih mudah,
respon lebih cepat pada saat titrasi
● > 60 tahun:
L-dopa + DA agonist/dopaminergik lain /
DA agonist /dopaminergik lain + L-dopa
Levodopa

EFEK SAMPING
● Sistem cerna (80%) → mual, muntah, tidak
nafsu makan (terutama bila dosis awal terlalu
tinggi)
● Diskinesia dan gerakan spontan abnormal
● Sistem kardiovaskular → hipotensi ortostatik,
takikardi, aritmia
Agonis Dopamin
● Derivat ergot (Bromkriptin, pergolit)
● Derivat non-ergot (apomorfin, pramipreksol,
ropinirol dan rotigotin)
EFEK SAMPING
Bromokriptin ● Efek samping awal : Mual, muntah,
Dosis awal: 1,25 mg (2x sehari) lalu dosis hipotensi ortostatik
dinaikan 2,5mg/hari setiap 2-4 minggu → sampai ● Umumnya terjadi bila dosis perhari
mencapai efek terapi atau adanya efek samping. lebih 50mg.
Dosis optimum: kira-kira 45 mg (20-75mg) per
hari (bervariasi tiap pasien)
Anti Kolinergik
Antikolinergik → mengurangi aktivitas kolinergik
yang berlebihan di ganglia basalis.

Senyawa Antihistamin
- Difenhidramin, fenidamin, orfenadrin dan
klorfenoksamin.
- Difenhidramin 50mg (3-4x/hari) diberikan
bersama levodopa → untuk mengatasi
ansietas dan insomnia akibat levodopa

EFEK SAMPING
● Gangguan neurologik: ataksia, disartia dan hipertermia
● Gangguan mental: pikiran kacau, amnesia, delusi,
halusinasi, somnolens, dan koma
● Gelisah
● Insomnia
Tatalaksana : Non-Farmakologis
● Fisioterapi dan aktivitas fisik
● Terapi Okupasi
● Terapi bicara dan bahasa
● Support psikologis
● Diet: redistribusi protein
● Pembedahan
Pembedahan
1. Operasi Neuroablatif Lesi

- Mendenstruksi area otak yangg mempengaruhi gejala penyakit parkinson.


- Destruksi dilakukan dengan termokoagulasi menggunakan generator
radiofrekuensi pada target spesifik otak.
- 3 macam tindakan :
● Thalamotomi→ pada thalamus taitu ventralis intermedius, untuk
mengurangi tremor
● Pallidotomi → pada globus pallidus interna untuk mengurangi gejala
kardinal dan diskinesia
● Subthalamotomi → pada bagian subthalamic nucleus untuk mengurangi
gejala kardinal, dan fluktuasi motorik serta diskinesia
Pembedahan
2. Deep Brain Stimulation
Implantasi satu atau lebih dari elektroda pada area spesifik otak (subthalamic
nucleus, globus pallidus interna, dan thalamus). Bertujuan untuk merubah atau
menghilangkan pola abnormal dari sinyal syaraf pada area yang dilakukan
implantasi tersebut.
Prognosis
● Sangat bergantung dari etiologi dan adanya Parkinson sekunder
● Gejala pada Parkinson sekunder dapat berkurang jika underlying disease
teratasi
● Parkinson primer/idiopatik → progresif
● Gangguan ini dapat menimbulkan disabilitas pada mayoritas pasien
dalam 10 tahun
● Tingkat mortalitas 3 kali lebih tinggi dibanding populasi normal
Daftar Pustaka
● DeMaagd, G., & Philip, A. (2015). Parkinson's ● Zafar S, Yaddanapudi SS. Parkinson
Disease and Its Management: Part 1: Disease. [Updated 2021 Aug 11]. In:
Disease Entity, Risk Factors, StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
Pathophysiology, Clinical Presentation, and StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available
Diagnosis. P & T : a peer-reviewed journal for from:
formulary management, 40(8), 504–532 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK4701
● Nummenmaa L, Seppälä K, Vesa P. 93/
Molecular imaging of the human emotion
circuit. 2020.
● Plotkin J, Goldberg J. Thinking Outside the
Box (and Arrow): Current Themes in Striatal
Dysfunction in Movement Disorders.
Neurosci. 2018 Oct
31;25:107385841880788.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai