Anda di halaman 1dari 23

PARKINSON’S

DISEASE
SABRINA ANDIANI KUSUMAWIJAYA
1610221085

Pembimbing :
Letkol CKM dr. Heriyanto, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN SARAF
RST DR. SOEDJONO MAGELANG
PERIODE 2 JANUARI – 3 FEBRUARI 2018
DEFINISI

Suatu penyakit neurodegeneratif progresif karena gangguan ganglia basalis akibat


penurunan/tidak adanya pengiriman dopamin dari substansia nigra ke globus
palidus/neostriatum
ANATOMI
Ganglia
Basalis

Nucleus
Globus Substansia
Neostriatum Subthalami
palidus (GP) Nigra (SN)
(STN)

Nucleus
Putamen
Caudatus
(Put)
(NC)
Peranan Ganglia Basalis dalam
pengaturan fungsi motorik
■ Dalam menjalankan fungsi motoriknya, inti motorik sel piramid korteks
serebri memberikan perintah langsung kepada inti motorik di medula
spinalis secara langsung melalui traktus piramidalis / secara tidak
langsung melalui traktus ekstrapiramidalis
■ Ganglia basalis bersama serebelum dan thalamus akan memberi pengaruh
melalui traktus ekstrapiramidalis sehingga gerakan otot yang muncul
akan menjadi lebih halus, terarah, dan terprogram
Pengaturan NT pada ganglia basalis
Dopamin (DA) • NT jalur nigrostriatum dan jalur balik striatonigral

• NT eksitasi
• NT jalur dari korteks ke striatum / dari thalamus ke korteks / korteks ke
Glutamat (Glut) medulla spinalis
• NT jalur dari Subthalamic Nucleus (STN) ke GP ext (Gpe) dan GP int (Gpi)

• NT inhibisi
GABA • NT semua jalur keluaran dari kelompok inti di Ganglia Basalis (GB) kecuali
STN

Asetilkolin (Ach) • NT jalur asalnya dari inti pedunkulo pontis ke striatum


EPIDEMIOLOGI

■ Penyakit neurodegeneratif ke 2 terbanyak setelah penyakit Alzheimer


■ Insidensi di Inggris terjadi pada 6-11 orang dari 6000 populasi
■ Insidensi di Indonesia terjadi pada 200.000-400.000 orang dari 210 juta penduduk
■ Prevalensi penyakit meningkat seiring dengan bertambahnya usia (>> usia 85-90 tahun)
■ Rasio laki-laki : perempuan = 1,5 : 1
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO

Usia Genetik Lingkungan

Infeksi Diet Ras

Trauma Stress &


Kepala Depresi
KLASIFIKASI

■ Parkinson Primer/Idiopatik/Paralysis Agitans


■ Parkinson Sekunder/Simptomatik
■ Sindrom Parkinson Plus/Multiple System Degeneration
■ Kondisi normal : pelepasan DA dari
nigrostriatum merangsang reseptor D1
(eksitasi) dan D2 (inhibisi)
■ Output striatum ke Gpi/Substansia Nigra
pars Reticulata (SNr) lewat 2 jalur : langsung
berkaitan dengan reseptor D1 dan tidak
langsung berkaitan dengan reseptor D2
■ Output ganglia basalis lewat Gpi/SNr ke
thalamokortikalis adalah normal karena baik
jalur langsung maupun tidak langsung
memberikan masukan yang seimbang ke
Gpi/SNr
■ Pada Parkinson terjadi degenerasi Substansia
Nigra pars compacta (SNc) juga neuron
dopaminergik di nigrostriatum dengan akibat
tidak ada rangsangan thdp reseptor D1 dan D2.
D1 eksitatorik dan jalur langsung GABA
(inhibisi) tidak teraktivasi
■ Reseptor D2 inhibisi tidak teraktivasi  jalur
tidak langsung dari putamen ke Gpe (GABAergik)
tidak ada yang menghambat  berlebihan
inhibisinya thdp Gpe
■ Fungsi inhibisi GABA dari Gpe ke STN melemah
 kegiatan STN meningkat. Peningkatan STN
diteruskan ke Gpi/SNr melalui glutamatergik 
aktivitasnya meningkat
■ Hal tsb mengakibatkan output ganglia basalis
yang bersifat GABAergik (inhibisi) meningkat ke
thalamus  rangsangan dari thalamus ke korteks
menurun
■ Rangsangan korteks menurun  proyeksi ke
neuron motorik dan medulla spinalis melemah
dan terjadi hipokinetik
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS NON MOTORIK
• Hipotensi ortostastik
• Disfungsi dalam sekresi keringat
Disfungsi Otonom • Disfungsi proses miksi
• Disfungsi ereksi

Abnormalitas Fungsi • Demensia


Kognitif dan • OCD
Neurobehaviour

• Peningkatan mimpi buruk, seperti bicara dalam tidur, berteriak,


Gangguan Tidur menyumpah, memukul, menendang

• Hiposmia
Abnormalitas Sistem • Parestesi
Sensorik • Nyeri daerah mulut
• Nyeri regio genitalia
DIAGNOSIS

Tremor
Laboratorium
EEG
2 dari 3 CT Scan
gejala
motorik
utama
MRI
Bradi-
Rigiditas
kinesia
Skala Hoehn dan Yahr
Stage 0 Tidak ada tanda-tanda penyakit
Stage 1 Tanda-tanda unilateral
Stage 1,5 Tanda-tanda unilateral dan axial
Stage 2 Tanda-tanda bilateral tanpa gangguan keseimbangan
Stage 2,5 Penyakit bilateral ringan
Stage 3 Penyakit bilateral ringan-sedang, terjadi ketidakseimbangan tubuh, secara
fisik masih mandiri

Stage 4 Penyakit parah, tidak mampun hidup sendiri


Stage 5 Tidak bias berjalan atau berdiri tanpa bantuan
PENATALAKSANAAN
(DOPAMINERGIK)
• Levodopa
Prekursor Dopamin • Carbidopa

Dopa Dekarboksilase • Karbidopa


Inhibitor • Benserazid

• Derivat ergot (bromocriptine, cabergoline, lisuride, pergolide)


Dopamin Agonis • Derivat non-ergot (pramipexole, ropinirole)

• Selegilline
MAO-B Inhibitor • Rasagiline

• Entacapon
COMT Inhibitor • Tolcapon
PENATALAKSANAAN (NON
DOPAMINERGIK)

• Triheksifenidil
Antikolinergik • Benztropine

Amantadin
PENATALAKSANAAN
NON MEDIKAMENTOSA
DBS
(Deep Brain Terapi Fisik Terapi Suara
Stimulation)

Pencangkokan
Terapi Gen Thalatotomi
Saraf

Terapi
Terapi Nutrisi
Neuroprotektif
PROGNOSIS

■ Dubia ad malam
■ Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson
■ Dengan terapi yang tepat, kebanyakan pasien dapat hidup produktif beberapa tahun
setelah diagnosis
■ Pada tahap akhir, penyakit parkinson dapat menyebabkan komplikasi seperti tersedak,
pneumonia, dan kematian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai