Anda di halaman 1dari 40

Colon in Loop

Dinar Mutia Tasya


Debora Asri Permata
Virga Nurfitria Dewi
TABLE OF CONTENTS

01 Hirschprung 02 Crohn’s disease

03 Ca colon
COLON IN LOOP

● Pemeriksaan radiologi untuk menilai usus besar. Di sisi lain, pemeriksaan ini juga
disebut juga barium enema atau lower GI series. Pemeriksaan colon in loop dilakukan
dengan menggunakan kontras tunggal maupun kontras ganda.

● Untuk menilai besar, bentuk, dan posisi serta lesi afek atau defek pada usus besar.
COLON IN LOOP
PERSIAPAN
● Usus besar harus dibersihkan agar semua bagiannya dapat diperlihatkan tanpa
gangguan. Jika terdapat sisa feses, maka sisa feses dapat menyerupai gambaran
massa.
● Persiapan yang dilakukan  pembatasan diet dan laksatif. Puasa terhadap makanan
dan minuman dilakukan selama 8 jam sebelum pemeriksaan. Laksatif dapat diberikan
kecuali jika terdapat diare berat, perdarahan masif, tanda-tanda obstruksi,dan
peradangan seperti appendisitis.
● Pasien diingatkan agar tidak merokok, tidak mengunyah permen karet, dan tidak terlalu
banyak berbicara dikarenakan dapat meningkatkan bayangan udara di usus sehingga
mengganggu hasil pemeriksaan.
COLON IN LOOP
Persiapan pemeriksaan CIL adalah sebagai berikut:
1. Dua hari sebelum pemeriksaan, pasien makan hanya bubur kecap saja.
2. Pasien mulai puasa makan dan minum pada pk. 20.00, kecuali untuk minum
laksatil (jika tidak terdapat kontraindikasi).
3. Pasien minum bisacodyl (dulcolax) sebanyak 2 tablet pada pk. 20,00, pk.
21.00, pk 22.00, dan pk. 23,00.
4. Pasien kemudian diberikan bisacodyl suppositoria per anus pada pk.05.00
hari berikutnya.
5. Pasien datang pk.07.30 untuk pendaftaran dan pemeriksaan CIL.
COLON IN LOOP

● Posisi foto:
1. Rektosigmoid (RAO, PA, LPO, lateral kiri, PA aksial, AP aksial)
2. Fleksura lienalis (LAO, RPO)
3. Fleksura hepatika (RAO, LPO)
4. Foto keseluruhan abdomen (AP, PA)
COLON IN LOOP
COLON IN LOOP
COLON IN LOOP
COLON IN LOOP
COLON IN LOOP
Hirschsprung's disease

Kelainan saluran cerna


bawaan yang dicirikan oleh
hilangnya sel ganglion dari
pleksus Meissner (sistem
saraf lapisan submukosa) dan
pleksus Auerbach (sistem
saraf lapisan muskularis) pada
bagian rektum atau usus
besar segmen terminal.
Diagnosis
Crohn’s Disease

● Crohn’s disease merupakan penyakit peradangan kronik granulomatosa berulang


pada usus halus dan colon yang menyebabkan terbentuknya ulcer, obstruksi dan
fistula. Crohn disease termasuk ke dalam kelompok inflammatory bowel diseases
(IBDs).
● Crohn’s disease ditandai dengan keterlibatan transmural dinding usus dan organ-
organ gastrointestinal lainnya, dengan prevalensi terbanyak pada segmen
ileocolonic.
Crohn’s Disease

● Penyebab pasti belum diketahui; namun faktor risiko yang berperan di antaranya adalah
perubahan mikrobiom usus halus atau kerusakan mukosa intestinal (infeksi
gastrointestinal, NSAIDs, antibiotik, nutrisi dan rokok) dan genetik (First-degree relative
dan kembar monozigot).
● Manifestasi klinis:
Nyeri abdomen, diare, nausea, vomit, demam dan penurunan berat badan.
Temuan Radiologis

1. Penebalan dinding usus


2. Ileum terminal: menyempit, irreguler dan terdapat ulcer
3. Lengkung usus terlihat terpisah-pisah dikarenakan infiltrasi lemak mesenterium
yang mengelilingi ileum yang menyebabkan lengkung yang rusak terpisah dari
lengkung usus halus sekitarnya (proud loop)
4. String-sign, penyempitan ileum terminal akibat spasma dan fibrosis
5. Fistulae, terutama di antara ileum dan colon namun juga pada kulit, vagina dan
vesica urinaria
PFA in a 31-year-old woman with small bowel
obstruction. There are multiple distended loops of
bowel with plicae circulares (arrows) consistent with
small bowel obstruction. There is collapse of the
colon. Cholecystectomy clips are incidentally noted
(arrowhead).
PFA in a 23-year-old man with Crohn’s colitis.
There is extensive thickening of the wall of the
transverse colon indicative of colitis with the
presence of thumb-printing (arrow).
PFA in a 19-year-old man with Crohn’s colitis.
There are thickened segments of colon
(arrows) with intervening normal segments
characteristic of skip-lesions.
There is marked narrowing of a loop of ileum in the
right lower quadrant (red arrow). The loop sits
away from the other small bowel loops (“proud
loop”) mostly because of surrounding fat (white
arrow). There is a sinus tract also visualized
(green arrow), another manifestation of Crohn’s
disease.
CA COLON
Proses keganasan dari mukosa kolon. Kanker yang paling sering dari GI Tract
Usia 50-70 tahun, penurunan berat badan, darah dalam feses, kehilangan selera
makan, Perubahan kebiasaan buang air besar: Konstipasi
Fx predisposisi:
● Usia > 40 th
● Riwayat kanker dalam keluarga (polyposis syndrome, adenoma kolorektal)
● ♀️dengan kanker genitalia atau payudara
● Riwayat kolitis ulserativa, crohn’s disease
● Kebiasaan makanan tinggi lemak dan rendah serat
Gambaran Radiologis

The imaging findings of carcinoma of the colon include:


● The presence of a persistent, large polypoid filling defect
● Annular constriction of the colonic lumen producing an apple-core lesion
● Perforasi Frank atau perforasi mikro yang dimanifestasikan oleh infiltrasi
lemak perikolon dengan densitas bergaris atau kabur, dengan atau tanpa
adanya udara ekstraluminal.
● Obstruksi usus dan metastasis, terutama ke hati dan paru-paru.

William Herring (2020). Learning Radiology: Recognizing the basics 4th Edition. Elsevier.
Posisi mendatar (A) dan tegak (B) dari pasien kanker usus besar descendens.
Distensi gas fokal di usus halus dan air-fluid level menunjukkan obstruksi usus (panah hitam).
Gambaran Radiologis: Polip
Massa intraluminal eksofitik dan dapat mengalami
ulserasi.
Persistent, large polpoid filling defect
● Polip dapat bertangkai (pedunculated) atau
tak bertangkai (sessile)
● Dinding kolon seringkali masih baik

Fig. 59-year-old woman with colon cancer. Spot radiograph of


filling defect in descending colon reveals polyp (arrow).

A. D. Levy, K. J. Mortele, B. M. Yeh (2015). Gastrointestinal Imaging. Oxford University Press.


Gore RM, Levine M. (2015). Textbook of Gastrointestinal Radiology. Elsevier.
Early colon cancers: polypoid carcinoma
with a pedicle in 29-year-old man with
rectal bleeding. A pedunculated polyp in
the descending colon (large arrow) has
a typically benign appearance. This was
removed at colonoscopy and was found
to be a carcinoma with invasion of the
stalk. The smaller lesions (small arrows)
were hyperplastic polyps.

Gore RM, Levine M. (2015). Textbook of Gastrointestinal Radiology. Elsevier.


Gambaran Radiologis: Annular

Annular carcinoma presents as a focal,


circumferential segment of narrowing with
mucosal destruction and shelf-like
overhanging borders.
● Dapat bersifat simetris (napkin ring) atau
asimetris (apple core)
● Lumen kolon sempit

Annular Constricting Carcinoma of the Rectum. Apple-core lesion of the


rectum caused by circumferential growth of a colonic carcinoma. The margins
of the lesion (black arrows) demonstrate what is called an overhanging edge
where tumor tissue projects into and overhangs the normal lumen.

William Herring (2020). Learning Radiology: Recognizing the basics 4th Edition. Elsevier.
Colonic Carcinoma, Apple-Core
Sign.
Massa melingkar di mid-transverse
colon (red arrow) mostly obstructs
the retrograde flow of the barium
(single-contrast barium enema).
The shelf-like defect caused by the
distal end of the mass (white
arrows) produces half of the "apple-
core" sign of colon carcinoma.
Gambaran Radiologis: Plak
● Muncul sebagai lesi datar dan menonjol
dengan batas tegas dan terkadang ulkus
dangkal di tengah.
● Kadang muncul hanya sebagai satu atau
lebih garis lengkung.
● Lesi datar dapat menginfiltrasi dinding
usus dan, jika luas, menyebabkan area
nondistensibilitas.

Lateral view shows an ulcerated plaque-like carcinoma etched in white (arrows) at the rectosigmoid junction
45-year-old man with colon cancer involving transverse colon.
Axial CT scan of abdomen shows primary tumor (black arrow)
with adjacent lymphadenopathy (white arrow).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai