Anda di halaman 1dari 17

1

PENGANTAR

KONSEP TEGANGAN
Konsep Tegangan
• Tujuan utama studi mekanika bahan adalah
menyiapkan engineer masa depan dengan
pemahaman analisis dan desain mesin serta
struktur

• Pemahaman analisis dan desain struktur


berarti berkaitan dengan perhitungan tegangan
dan deformasi.

1-2
Review statika
• Struktur didesain untuk
mensupport beban 30 kN
• Struk tur terdiri dari boom dan
rod dihubungkan dg pin
(momen sambungan =0) pada
tumpuan
• Gunakan analisa statika untuk
menghitung gaya pad tiap
bagian struktur dan gaya reaksi
pada setiap tumpuan

1-3
DBB Struktur
• Kondisi kesetimbangan statika:
 M C  0  Ax  0.6 m    30 kN  0.8 m 
Ax  40 kN
 Fx  0 Ax  C x
C x   Ax  40 kN
 Fy  0  Ay  C y  30 kN  0
Ay  C y  30 kN

• Ay dan Cy dapat dihitung dg persamaan ini

1-4
Komponen DBB

• Berdasarkan DBB Boom:


 M B  0   Ay  0.8 m 
Ay  0
Jika disubtitusikan pada persamaan
kesetimbangan maka
C y  30 kN

• sehingga:
A  40 kN  C x  40 kN  C y  30 kN 

1-5
Metode Sambungan
• Sambungan harus memenuhi kondisi
kesetimbangan statis dapat disajikan dalam
bentuk segitiga gaya , sbb:

r
 FB  0
FAB FBC 30 kN
 
4 5 3
FAB  40 kN FBC  50 kN

1-6
Analisa Gaya Apakah struktur aman menopang beban 30 kN

• Dari analisa statis


FAB = 40 kN (tekan)
FBC = 50 kN (tarik)

• Pada rod BC, internal force = 50 kN,


sehingga tegangan dapat dihitung :

dBC = 20 mm P 50  103 N
 BC    159 MPa
A 314  10-6 m 2

• Dari material properties baja, tegangan


ijinnya adalah
 all  165 MPa
• KesimpulanStruktur di bagian BC aman

1-7
Design
• Contoh : dengan alasan ekonomis, berat,
ketersediaan material dll., kontruksi rod diganti
dengan material aluminum all= 100 MPa)
Hitung diameter rod minimal?

P P 50 103 N
 all  A   500 10  6 m 2
A  all 100  106 Pa
d2
A
4

d
4A


4 500 10 6 m 2 
 2.52 10  2 m  25.2 mm
 

• Dari hasil perhitungan maka diameter rod


minimal diatas 26 mm

1-8
Shearing Stress
• Gaya P dan P’ melintang terhadap AB.

• Gaya reaksi pada bidang C dinamakan sebagai


gaya geser
• Resultan distribusi gaya geser didefinisikan :
gaya geser = beban P.

• Tegangan geser rata-rata dapat dihitung :


P
 ave 
A
• Distribusi tegangan geser bervariasi dari nol
sampai maksimum yang nilainya mungkin lebih
besar dari nilai rata-rata
• Distribusi tegangan geser tidak dapat
diasumsikan merata
1-9
Contoh Tegangan Geser
Single Shear Double Shear

P F P F
 ave    ave  
A A A 2A
1 - 10
Tegangan Bearing pada Koneksi
• Baut, rivet, dan pin menghasilkan
tegangan pada titik kontak atau
bearing surfaces

• Resultan distribusi gaya pada


permukaan adalah sama dengan
gaya berlawanan arah yang
menekan pada pin.

• Persamaan tegangan bearing :

P P
b  
A td

1 - 11
Stress Analysis & Design Example
• Hitung tegangan pada
bagian2 dan konksi2 pada
struktur disamping .

• Dari analisa statis:


FAB = 40 kN (Tekan)
FBC = 50 kN (tarik)

• Harus diperhatikan
tegangan normal
maksimum pada AB dan
BC, dan tegangan geser
serta tegangan bearing pada
setiap koneksi pin

1 - 12
Tegangan Normal Rod & Boom
• Rod dibebani gaya tarik sebesar 50 kN.

• Pada center rod, tegangan normal rata-rata pada


penampang lingkaran (A = 314x10-6m2) maka
BC = +159 MPa.
• Pada ujung bidang rata rod, penampang terkecil terjadi
pada garis tengah pin, shg :
A   20 mm  40 mm  25 mm   300  10 6 m 2

P 50 103 N
 BC ,end    167 MPa
A 300  10 6 m 2

1 - 13
Tegangan Geser Pin
• Penampang pin di A, B, and C,

2
2 25 mm  6 2
A r    491 10 m
 2 

• Gaya pin di C sama dengan gaya yang


terjadi pada rod BC,
P 50  103 N
 C , ave    6 2
 102 MPa
A 49110 m

• Pada pin A terjadi tegangan geser


ganda yang totalnya sama dengan gaya
yang terjadi pada boom AB,
P 20 kN
 A, ave    40.7 MPa
A 49110 6 m 2
1 - 14
Tegangan Geser Pin
• Gaya geser pada pin B spt diuraikan pada
DBB disamping,
PE  15 kN
PG  25 kN (largest)

• Sehingga tegangan geser rata-rata,

PG 25 kN
 B, ave    50.9 MPa
A 49110 6 m 2

1 - 15
Tegangan Bearing Pin

• Untuk menghitung tegangan bearing di A pada boom


AB, diketahui t = 30 mm dan d = 25 mm,
P 40 kN
b    53.3 MPa
td  30 mm 25 mm 

• Untuk menghitung tegangan bearing di A pada


bracket, diketahui t = 2(25 mm) = 50 mm dan d =
25 mm,

P 40 kN
b    32.0 MPa
td  50 mm  25 mm 

1 - 16
Faktor Keamanan
Struktur atau mesin harus Pertimbangan faktor keamanan:
didesain dengan tegangan yang • Ketidak jelasan material properties
bekerja lebih kecil dari tegangan • Ketidak jelasan pembebanan
ultimate strength materialnya. • Ketidak jelasan analisis
• Banyaknya siklus pembebanan
FS  Factor of safety
• Jenis kegagalan
u ultimate stress
FS   • Kebutuhan maintenance
 all allowable stress
• Tingkat pentingnya bagian struktur
• Resiko terhadap umur pakai
• Pengaruh fungsi mesin

1 - 17

Anda mungkin juga menyukai