Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PEKSOS, ADMINISTRASI PEKSOS,ORGANISASI

DAN MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL

ACHMAD YASIN IBRAHIM (B02218001)


ACHMAD ZAKI ASYARI (B72218049)
AFIFA LAILI MAGHFIROH (B92218097)
AKHMAD ALFANI ALFI (B92218101)
HUSNUN NAFISAH (B72218067)
INAYATUL LAILI (B02218011)
INDRA FITRI ANI (B72218068)
MITHA SELA FEBRIANTY (B92218116)
MUHAMMAD FARIZ YUNIAR (B92218120)
M TATA RAMADHAN (B92218117)
PUTRI GHIFARAH SEKAR AYU (B72218082)
1. MANAJEMEN PEKERJAAN SOSIAL

 Manajemen adalah suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian seperti menyusun perencanaan,
membangun organisiasi, dan pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan.
 Metode dalam pekerjaan sosial adalah manajemen kasus
 Manajemen kasus adalah suatu pendekatan dalam pemberian dalam pelayanan yang ditujukan untuk
menjamin agar klien yang mempunyai masalah ganda dan kompleks dapat memperoleh semua
pelayanan yang dibutuhkannya secara tepat.
 Tujuan dari manajemen kasus adalah menjamin kontinuitas bidang kurun waktu tertentu, menjamin
responsibilitas pelayanan terhadap berbagai kebutuhan klien termasuk perubahan pelayanan,
membantu klien memperoleh akses terhadap pelayanan-pelayanan yang dibutuhkannya, dan
menjamin bahwa pelayanan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan klien.
 Fungsi Manajemen Kasus:

1. Pengkajian (Assessment)
a. Menyadari kebutuhan komprehensif klien, termasuk kekuatan dan kelemahannya
b. Memahami hasil kontak dan pengkajian awal
c. Selalu dekat dengan tenaga pelayanan langsung untuk meyakinkan bahwa informasi mereka komperehensif dan
terkini.
d. Selalu kontak secara teratur dengan klien.
2. Perencanaan (Planning)
a. Mengembangkan rencana kasus yang menyeluruh untuk setiap klien.
b. Memiliki daftar lengkap tentang lembaga/organisasi pelayanan di dalam masyarakat
c. Memberikan informasi yang dimilikinya untuk kepentingan perencanaan kasus tentang sumber- sumber yang
tersedia.
d. Menginterpretasikan tujuan dan fungsi rencana kasus kepada pelayanan.
3. Penyaluran
a. Menyalurkan klien dengan semua pelayanan yang dibutuhkan.
b. Membantu klien yang membutuhkannya
4. Monitoring dan Evaluasi
a. Memonitor secara terus menerus berbagai pelayanan yang diterima oleh klien
b. Mengevaluasi perkembangan klien
2. ADMINISTRASI PEKERJAAN SOSIAL

 Menurut John C.Kidneigh:


Administrasi Kesejahteraan Sosial merupakan proses mentransformasikan kebijaksanaan sosial kedalam pelayanan-
pelayanan sosial sehingga terjadi proses timbal balik (berkesinambungan), yaitu Mentransformasikan kebijakan
kedalam pelayanan sosial secara kongkrit danMenggunakan pengalaman-pengalaman untuk memberikan
rekomendasi-rekomendasi guna merubah atau memperbaiki kebijaksanaan administrasi itu merupakan proses
implementasi atau penterjemahan kebijaksanaan ke dalam pelaksanaan program.
 Menurut Rex A Skidmore :
Suatu tindakan staf yang menggunakan proses-proses sosial untuk mentransformasikan kebijakan-kebijakan
sosial lembaga kedalam pemberian pelayanan sosial administrasi kesejahteraan sosial sebagai tindakan dari
staf/anggota yang memanfaatkan atau mentransformasikan kebijakan sosial kedalam pelayanan sosia l.
TUJUAN & FUNGSI ADMINISTRASI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
 Tujuan:

mendayagunakan tenaga dan dana secara optimal, teratur, relevan, efektif dan efisiensi untuk
mencapai tujuan pelayanan kesejahteraan sosial.
 Fungsi:
Sebagai proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan berupa perumusan dan penetuan tujuan
pelayanan/pertolongan sosial/kesejahteraan sosial pengorganisasian usaha pertolongan/pelayanan
sosial manajemen usaha pertolongan/pelayanan sosial/kesejahteraan sosial komunikasi sosial tata
usaha pengumpulan sumber/penggalian sumber partisipasi masyarakat.
3. Organisasi Pelayanan Manusia (Human Service
Organization)

Oraganisasi pelayanan manusia merupakan organisasi


yang bergerak dibidang penyediaan layanan bagi
kebutuhan manusia. Fungsi utama dari organisasi ini
adalah mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan individu dengan membentuk atau
mengubah pribadi mereka.
Adapun Karekteristik dan Permasalahan Organisasi Pelayanan Sosial Menurut Edi
Suharto (1997)yang Pada Umumnya Ada di Indonesia yaitu:
1.) Karakteristik: Orientasi bukan mencari keuntungan (nir-laba)
Permasalahan: Kekurangan dana. Sangat tergantung pada dukungan dana dari luar
2. )Karakteristik: Produknya bukan barang, melainkan pelayanan sosial
Permasalahan: Kurang mampu memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat. Manfaat
produknya kurang dapat dirasakan oleh masyarakat
3. )Karakteristik: Para pengurusnya bekerja atas dasar sukarela (amal soleh, tidak
dibayar)
Permasalahan: Rendahnya motivasi dan unjuk kerja pengurus dalam melaksanakan
tugas
4. )Karakteristik: Tidak memiliki indikator atau kriteria keberhasilan pelayanan yang jelas
Permasalahan: Sulit mengukur pengaruh atau dampak pelayanan. Masyarakat dan
lembaga donor kurang percaya dalam memberikan dukungan finansial.
Friedlander mengemukakan beberapa jenis pelayanan sosial yang diusahakan melalui
organisasi sosial yaitu:
1. Bantuan sosial
2. Asuransi sosial
3. Pelayanan kesejahteraan keluarga
4. Pelayanan kesejahteraan anak
5. Pelayanan kesehatan dan pengobatan
6. Pelayanan kesejahteraan jiwa
7. Pelayanan koreksional
8. Pelayanan kesejahteraan pemuda pengisian waktu luang
9. Pelayanan kesejahteraan bagi veteran
10. Pelayanan ketenagakerjaan
11. Pelayanan bidang perumahan
12. Pelayanan sosial inetrnasional
13. Pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat
4. MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL

Pengertian pelayanan sosial adalah perihal atau cara melayani atau usaha melayani
kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang). Pelayanan sosial adalah
aktivitas yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu para anggota masyarakat
untuk saling menyesuaikan diri dengan sesamanya dan dengan lingkungan sosialnya.
Alfred J. Khan memberikan pengertian pelayanan sosial sebagai berikut:
“Pelayanan sosial terdiri dari program-program yang diadakan tanpa mempertimbangkan
kriteria pasar untuk menjamin suatu tingkatan dasar dalam penyediaan fasilitas
pemenuhan kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan untuk
meningkatkan kehidupan masyarakat serta kemampuan perorangan untuk pelaksanaan
fungsi-fungsinya, untuk memperlancar kemampuan menjangkau dan menggunakan
pelayanan-pelayanan serta lembaga-lembaga yang telah ada dan membantu warga
masyarakat yang mengalami kesulitan dan keterlantaran” (Soetarso,1982).
Pelaksanaan pelayanan sosial mencakup adanya perbuatan yang aktif antara pemberi dan penerima.
Bahwa untuk mencapai sasaran sebaik mungkin maka pelaksanaan pelayanan sosial mempergunakan
sumber-sumber tersedia sehingga benar-benar efisien dan tepat guna. Sehubungan dengan itu maka
dalam konsepsi sosial service delivery, sasaran utama adalah si penerima bantuan (beneficiary group).
Dilihat dari sasaran perubahan maka sasarannya adalah sumber daya manusia dan sumber-
sumber natural. Pelayanan sosial tidak hanya mengganti atau berusaha memperbaiki keluarga dan
bentuk-bentuk organisasi sosial, tetapi juga merupakan penemuan sosial yang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia modern dalam berbagai hubungan dan peran-perannya
sama halnya seperti inovasi teknologis yang berfungsi sebagai tanggapan terhadap persyaratan fisik
dari kehidupan modern.

Anda mungkin juga menyukai