Anda di halaman 1dari 12

PERPAJAKAN

Suwardi, SE

Tatap Muka ke II
Dasar Hukum KUP

Dasar Hukum Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan:


1. UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah
2. UU No, 16 Tahun 2009

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan mengacu pada kebijakan


pokok sbb:
3. Meningkatkan efisiensi pemungutan pajak dalam rangka mendukung
penerimaan negara
4. Meningkatkan pelayanan dan kepastian hukum di masyarakat
5. Menyesuaikan tuntutan perkembangan sosial/ ekonomi serta di bidang
teknologi informasi (misal, penggunaan e-SPT)
6. Meningkatkan penerapan prinsip self assessment
7. Menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA
PERPAJAKAN (KUP)
3

 Pajak adalah kontribusi wajib atau iuran rakyat kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
 Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
 Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan
takwim kecuali ditetapkan lain oleh menteri keuangan

To be continue
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA
PERPAJAKAN (KUP)
4

 Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan


kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan
lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan
nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
 Tahun Pajak adalah jangka waktu satu tahun takwim kecuali bila wajib
pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim
 Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) Tahun
Pajak
 Pajak yang terhutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,
dalam Masa Pajak ataupun Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak
sesuai dengan KUP

To be continue
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)
5

Pengertian  nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana


dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.

Fungsi NPWP
 Sebagai tanda pengenal diri atau identitas WP
 Untuk menjaga ketertiban dlm pembayaran pajak dan dalam pengawasan
administrasi perpajakan
 
Pencantuman NPWP
Mencantumkan NPWP pada setiap dokumen perpajakan antara lain :
 Formulir Pajak

 Surat menyurat utk keperluan pajak


 Dlm hub dengan instansi tertentu yang mewajibkan mengisi NPWP
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)
6

Pendaftaran NPWP
 Terpenuhinya syarat subyektif dan obyektif
 Mendaftarkan diri di Kantor DJP
 Di domisili dan/atau di tempat usaha
 Wanita kawin dapat pula mendaftarkan diri
 Dapat dikukuhkan secara jabatan  mundur 5 tahun

Waktu Pendaftaran NPWP


 Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
dan Wajib Pajak Badan, wajib mendaftarkan diri paling lambat 1 (satu)
bulan setelah saat usaha mulai dijalankan
 Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan suatu usaha atau tidak
melakukan pekerjaan bebas tetapi memiliki jumlah penghasilannya s/d
suatu bulan yang disetahunkan telah melebihi PTKP, wajib mendaftarkan
diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)
7

Sanksi
1. Sengaja tidak daftar, menyalahgunakan NPWP dan timbul kerugian negara 
Pidana 6 bln s.d. 6 th dan denda 2 sd 4 kali pajak terutang
2. Mengulangi sblm lewat 1 th  Pidana 2 x lipat
3. Percobaan Menyalahgunakan NPWP utk restitusi atau kompensasi  Pidana
6 bln sd. 2 th dan denda 2 sd 4 kali restitusi/kompensasi yg dimohonkan

Penghapusan NPWP
1. WP orang pribadi meninggal dan tidak meninggalkan warisan
2. Likuidasi atau penggabungan usaha (WP Badan)
3. Wanita yg sebelumnya memiliki NPWP, kemudian menikah dan tidak membuat
perjanjian pisah harta dan penghasilan
4. Wajib Pajak Badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan UU
5. BUT yg menghentikan usahanya di Indonesia
6. Dianggap perlu oleh DJP karena WP tersebut dianggap tidak lagi memenuhi
persyaratan subjektif/ objektif sesuai dengan KUP
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

Format NPWP
NPWP terdiri dari 15 digit yaitu 9 digit pertama merupakan Kode Wajib
Pajak dan 6 digit berikutnya merupakan Kode Administrasi Perpajakan.
Contoh Format NPWP: 01.718.327.8-091.000. Lebih lanjut NPWP dapat
dirinci sebagai berikut :
 2 digit pertama adalah identitas Wajib Pajak;
 6 digit kedua merupakan nomor registrasi / urut yang diberikan Kantor
Pusat DJP kepada KPP;
 1 digit ketiga diberikan untuk KPP sebagai alat pengaman agar tidak terjadi
pemalsuan dan kesalahan NPWP;
 3 digit keempat adalah kode KPP;
 3 digit terakhir adalah status wajib pajak (Tunggal, Pusat atau Cabang).
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
PAJAK (NPPKP)
9

Pengusaha
adalah orang pribadi atau badan dlm bentuk apa pun yg dlm kegiatan
usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa,
atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.

Pengusaha Kena Pajak


sering disebut PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan
pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN)
1984 dan perubahannya, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil
yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA
KENA PAJAK (NPPKP)

Pengusaha Kecil
 Omzet di bawah Rp 600,000,000,- (sebelum ada UU pajak final 1% x
peredaran bruto)
 Dapat memilih menjadi PKP
 Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib
mengajukan pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP.

Fungsi Pengukuhan PKP:


 Sebagai identitas PKP yang bersangkutan
 Melaksanakan hak dan kewajiban di bidang PPN/ PPn BM
 Pengawasan administrasi perpajakan
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA
KENA PAJAK (NPPKP)
Tempat Pengukuhan PKP
Sesuai dengan tempat tinggal, tempat kedudukan atau tempat kegiatan
usaha WP. Jika WP berada dalam 2 wilayah tersebut, maka DJP yang
berhak untuk menetapkan KPP tempat WP terdaftar.

Pencabutan Pengukuhan PKP


 PKP pindah alamat ke wilayah kerja KPP lainnya;
 PKP sudah tidak memenuhi persyaratan menjadi PKP sesuai KUP
(peredaran usaha < Rp 600.000.000,-)

Sanksi
Sama seperti denda pada NPWP (lihat slide 7)
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai