Anda di halaman 1dari 10

FARMASEUTIKA

PERKEMBANGAN OBAT
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.
Disusun Oleh :
Ulwan Purnamasari Rachmah (197014023)
Dara Sukma Ratmelya (197014024)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
Pendahuluan
Awalnya obat digunakan secara empirik dari tumbuhan, berdasarkan
pengalaman. Manusia telah menggunakan obat untuk menyembuhkan penyakit
yang di derita. Oleh karena, hakekat dari suatu penyakit belum diketahui.
Sehingga manusia pada zaman tersebut mencari sebab musabab penyakit itu
pada keadaan sekitar. Jadi dengan demikian pengobatan di pada zaman dahulu
di dasarkan atas kepercayaan tentang roh-roh halus dan kekuatan-kekuatan
lainnya.
Obat yang bertindak sebagai penyembuh diambil dari lingkungan sekitarnya
yang diambil dari ilham yang diterima dari dukun-dukun penyembuh.
Pengetahuan ini selanjutnya berjalan secara turun temurun dan penuh rahasia
Dengan makin bertambahnya pengetahuan manusia tentang obat-obatan, maka
pemilihan obat berdasarkan pada perkiraan, bagaimana dari tubuh manusia
yang sakit untuk mengembalikan kelainan sakit ini. Maka dicarilah bahan-
bahan obat yang mirip dengan bagian tubuh yang sakit. Misalnya tubuh yang
mengalami sakit yang berhubungan dengan darah, maka dicarilah bahan-bahan
obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai warna yang mirip
darah. Sehingga penggunaan obat dengan cara yang demikian disebut signatura.
Sejarah Perkembangan
Obat

• Awalnya obat digunakan secara empirik dari tumbuhan,


berdasar pengalaman 1541-1493 SM (Paracelsus) berpendapat :
untuk membuat obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya
dan dia membuat obat dari bahan yang sudah diketahui bahan
aktifnya.

• Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal dengan “bapak kedokteran” dalam praktek
pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan. Pengobatan
modern diawali di Yunani sekitar 2500 tahun yang lalu oleh seorang pria
Hippocrates.
Ibnu Sina (980-1037) telah
menulis beberapa buku tentang
metode pengumpulan dan
penyimpanan tumbuhan obat
serta cara pembuatan sediaan
obat seperti pil, suppositoria,
sirup dan menggabungkan
• Claudius Galen (200-129 SM)
pengetahuan pengobatan dari
pertama kali mencoba untuk
berbagai negara yaitu Yunani,
mempertimbangkan teori
India, Persia dan Arab untuk
latar belakang farmakologi.
menghasilkan pengobatan yang
Teori dan pengalaman praktis,
lebih baik.
keduanya memberikan
kontribusi yang sama untuk
penggunaan rasional obat-
obatan melalui interpretasi
hasil pengamatan dan
pengalaman.
• Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi
efek farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan

• Oswald S chiedeberg (1838-1921) bersama


dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan
konsep fundamental dalam kerja obat meliputi
reseptor obat, hubungan struktur dengan aktivitas
dan toksisitas selektif.
Sampai akhir abad 19, obat merupakan produk organik atau anorganik
dari tumbuhan yang dikeringkan atau segar, bahan hewan atau mineral
yang aktif dalam penyembuhan penyakit tetapi dapat juga menimbulkan
efek toksik bila dosisnya terlalu tinggi atau pada kondisi tertentu dari
penderita Untuk menjamin tersedianya obat agar tidak tergantung
kepada musim maka tumbuhan obat diawetkan dengan pengeringan

Contoh tumbuhan yang dikeringkan pada saat itu adalah getah


Papaver somniferum (opium mentah), yang sering dikaitkan dengan
obat penyebab ketergantungan dan ketagihan. Dengan mengekstraksi
getah tanaman tersebut dihasilkan berbagai senyawa yaitu morfin,
kodein, narkotin (noskapin), papaverin dll. yang ternyata memiliki
efek yang berbeda satu sama lain walaupun dari sumber yang sama.

Dosis tumbuhan kering dalam pengobatan ternyata sangat bervariasi


tergantung pada tempat asal tumbuhan, waktu panen, kondisi dan lama
penyimpanan. Untuk menghindari variasi dosis, F.W.Sertuerner (1783-
1841) pada th 1804 mempelopori isolasi zat aktif dan memurnikannya
dan secara terpisah dilakukan sintesis secara kimia. Sejak itu
berkembang obat sintetik untuk berbagai jenis penyakit 
PERKEMBANGAN OBAT
NATURAL

• Diawali penemuan ekstrak Efedrin,


Marijuana, dan Opium, fermentasi alkohol
dan minyak Cod Liver.
• Bagian tanaman yang diekstrak yaitu daun, • Abad VI : Mulai dikenal penggunaan obat
buah, kulit, kayu, akar, bunga dan getah. Kolkhisin (pirai, gouth). Sediaan awal sirup,
• Terapi natural dengan bahan alam atau kemudian rebusan, lalu berkembang
herbal diawali dengan pengamatan efek menjadi bentuk tintur.
alkohol pada manusia. • Abad XVI : Tembakau, kopi dan teh mulai
• Morfin didapat dari getah bunga opium dikenal di Eropa.
(Papaver somniferum) • Abad XVII : Ditemukannya ekstrak
• Marijuana didapat dari tanaman Cannabis Ipecacuanha, strikhnin, quinin, dan nitrit
sativa. oksida.
• Atropin dari tanaman Atropa Belladona • Abad XVIII : Ditemukannya ekstrak Digitalis
• Ergotamin dan ergometrin dari jamur dan Atropin.
Claviceps purpurea (zat patogen pada arak • Abad XIX : Mulai digunakan Aspirin dan
gandum) Gliseril trinitrat pada pengobatan. Dan
• Reserpin dari Rauwolfia serpentina mulailah era isolasi bahan aktif dilakukan
seperti Morfin, Strikhnin, Quinin, Kodein
dan Kokain.
• Awal abad XX : Perkembangan pesat obat sintetik seperti narkotik, hormon, insulin,
antibiotik, antikonvulsan, psikotropika dan antikanker. Ditemukan sumber obat tidak hanya
dari tanaman dan juga dari sumber lain yaitu jamur dan bakteri.
• Akhir abad XX : Peptida manusia dapat diekstraksi dari kultur mikroba.
• Awal abad XXI : Ditemukan terapi gen. Dimulailah era bioteknologi.
• Saat ini dikembangkan produk protein endogen dan peptida, duplikasi protein, manipulasi
genetika mikroba dan manusia.
Perkembangan
Obat Baru • Uji yang harus ditempuh oleh calon obat
adalah uji praklinik dan uji klinik.
• Uji praklinik merupakan persyaratan uji
untuk calon obat. Dari uji ini diperoleh
informasi tentang efikasi (efek
farmakologi), profil farmakokinetik dan
• Diawali dengan sintesis atau isolasi dari toksisitas calon obat. Pada mulanya yang
berbagai sumber : ◦ tanaman (glikosida dilakukan adalah pengujian ikatan obat
pada reseptor dengan kultur sel terisolasi
jantung untuk mengobati lemah jantung), ◦
atau organ terisolasi. Selanjutnya
jaringan hewan (heparin untuk mencegah dipandang perlu menguji pada hewan
pembekuan darah), ◦ kultur mikroba utuh, untuk diketahui apakah obat
(penisilin G sebagai antibiotik pertama), ◦ menimbulkan efek toksik pada dosis
urin manusia (choriogonadotropin) ◦ dan pengobatan atau aman.  Semua hasil
dengan teknik bioteknologi dihasilkan pengamatan pada hewan menentukan
human insulin untuk menangani penyakit apakah dapat diteruskan dengan uji pada
manusia.
diabetes. • Uji Klinik Setelah calon obat dinyatakan
• Dengan mempelajari hubungan struktur mempunyai kemanfaatan dan aman pada
obat dan aktivitasnya maka pencarian zat hewan percobaan maka selanjutnya diuji
baru lebih terarah dan memunculkan ilmu pada manusia (uji klinik).
baru yaitu kimia medisinal dan
farmakologi molekular.

Anda mungkin juga menyukai