Anda di halaman 1dari 41

1

Sistem Kesehatan Nasional


• PerPres No. 72 Tahun 2012

RPJPK 2005-2025, SKN, RPJMN 2015-2019 Serta


Renstra 2015-2019,
adalah dokumen Kebijakan Pembangunan
Kesehatan sebagai acuan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan
LATAR BELAKANG
• Tujuan nasional Bangsa Indonesia dalam Pembukaan
UUD 1945 yang diselenggarakan melalui pembangunan
nasional
• Percepatan pembangunan kesehatan melalui SKN
dengan terobosan Desa Siaga, Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) , UPK_TAK, serta UHC
• Perubahan lingkungan strategis:
• Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional, Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga,
• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional,
• Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,
Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang
Nomor 12 Tahun 2008,
• Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
• Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional,
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025, Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2007 pemberantasn tindak pidana perdagangan orang
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik,
• Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
• Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
• Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
• Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial dan secara global terjadi perubahan
iklim dan upaya percepatan pencapaian Millenium Development
Goals (MDGs),
• Undang undang No 40 tahun 2011 tentang badan penyelenggara
jaminan sosila
• Permenkes RI No 374/Menkes/SKN/2009 tth Sistem Kesehatan
Nasional
MAKSUD DAN KEGUNAAN
• SKN 2009 sebagai pengganti SKN 2004 dan SKN 2004 sebagai
pengganti SKN 1982 pada hakekatnya merupakan bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, penting untuk
dimutakhirkan menjadi SKN 2012 yang pada hakekatnya merupakan
pengelolaan kesehatan agar dapat mengantisipasi berbagai tantangan
perubahan pembangunan kesehatan dewasa ini dan di masa depan,
sehingga perlu mengacu pada visi, misi, strategi, dan upaya pokok
pembangunan kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam:
a. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (RPJP-N);
dan
b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun
2005-2025 (RPJP-K).
SKN adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen
Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
SKN disusun dengan memperhatikan pendekatan
revitalisasi pelayanan kesehatan dasar
(primary health care)

yang meliputi:
1. Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan
merata,
2. Pemberian pelayanan kesehatan yang
berpihak pada rakyat,
3. Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
4. Kepemimpinan.
LANDASAN SKN

1.Landasan Idiil yaitu Pancasila.

2. Landasan Konstitusional yaitu UUD1945,

3. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan


peraturan perundanganyang berkaitan dengan
penyelenggaraan SKN
PERKEMBANGAN & TANTANGAN SISTEM
KESEHATAN NASIONAL

PERKEMBANGAN
PERUBAHAN
DAN MASALAH
LINGKUNGAN
SISTEM KESEHATAN
STRATEGIS
NASIONAL
• Hak asasi manusia
• Sinergisme dan kemitraan yang dinamis
• Komitment dan tata pemerintahan yang
baik
• Dukungan regulasi
• Antisipatif dan pro aktif
• Responsif gender
• Kearifan lokal
Tujuan SKN adalah terselenggaranya
pembangunan kesehatan oleh
semua potensi bangsa, baik
masyarakat, swasta maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil-
guna dan berdaya-guna, sehingga
tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
1. Supra Sistem SKN
2. SKN terhadap Sistem Nasional
Lain
3. SKN terhadap Sistem Kesehatan
Daerah
4. SKN terhadap Sistem
Kemasyarakatan dan Swasta
1. Subsistem Upaya Kesehatan
2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumber Daya Manusia
Kesehatan
4. Subsistem Obat dan Perbekalan
Kesehatan
5. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
6. Subsistem Manajemen Kesehatan
INPUT PROSES OUTPUT

PEMBERDA-
YAAN MASY
SDM

UPAYA TUJUAN
SARANA
KESEHATAN BANGKES

DANA
MANAJEMEN
KESEHATAN
CARA PENYELENGGARAAN SISTEM
KESEHATAN NASIONAL
• A. SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
• B. SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN  
• C.SUBSISTEM SUMBERDAYA MANUSIA
KESEHATAN
• D. SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI, ALAT
KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN 
• E. SUBSISTEM MANAJEMEN DAN INFORMASI
KESEHATAN
• F. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARA- KAT
UPAYA
KES

UKM UKP

Swsta/
Pem Pem Swasta
UKBM

•Puskesmas
• Puskesmas •Praktik-2 Nakes, Klinik
Strata-1 • Pos-2 Kesehatan •Apotek, Lab, toko
obat, Optik, dll

•Praktik Nakes Spes Kons


• Dinkes Kab/Kota •RS C & B
Strata-2 •Apotek, Lab, Optik, T Obt
• UPT-2
•Balai-2 Kes, dll

• Dinkes Prov •Praktik Nakes Spes Kons


•RS B & A
Strata-3 • Depkes •Apotek, Lab, Optik, T Obt
• Institut-2 Kes •Pst-2 Unggulan Nas,
PRINSIP
1. UKM diselenggarakan oleh
pemerintah dg peran aktif masy
dan swasta.
2. UKP diselenggarakan oleh masy,
swasta dan pemerintah.
3. Penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh swasta harus
memperhatikan fungsi sosial.

21
PRINSIP
4. Penyelenggaraan upaya kesehatan
harus bersifat menyeluruh, terpadu,
berkelanjutan, terjangkau,
berjenjang, profesional dan bermutu.
5. Penyelenggaraan upaya kesehatan,
termasuk pengobatan tradisional dan
alternatif, harus tidak bertentangan
dg kaidah ilmiah.
6. Penyelenggaraan upaya kesehatan
harus sesuai dg nilai dan norma
sosial budaya serta moral dan etika
profesi.
22
BIAYA
KES

Pengalo Pembelan
Penggalian
kasian jaan

UKM UKP

Penduduk Penduduk
Miskin Mampu

Masy Pem

Jaminan Jaminan
Kesehatan Kesehatan
wajib sukarela
Public-Private Mix
A P
PRINSIP
1. Jumlah dana kesehatan harus cukup
dan dikelola secara berdaya-guna,
adil dan berkelanjutan, didukung
oleh transparansi dan akuntabilitas.
2. Dana pemerintah untuk pembiayaan
UKM dan UKP bagi masy rentan dan
keluarga miskin.
3. Dana masy diarahkan untuk
pembiayaan UKP yg terorganisir,
adil, berhasil-guna dan berdaya-guna
melalui JPK
24
PRINSIP

4. Pemberdayaan masy dalam


pembiayaan kesehatan melalui
penghimpunan dana sosial atau
memanfaatkan dana masyarakat
yg telah terhimpun
5. Pada dasarnya penggalian,
pengalokasian dan pembelanjaan
pembiayaan kesehatan di daerah
merupakan tanggung jawab
pemerintah daerah.
25
Peren

UKM
canaan Jenis

Derajat kes.
SDM Masy yg
Kes
Diklat Jumlah setinggi-

UKP
tingginya

Kuali
Daya fikasi
guna
PRINSIP
1. Pengadaan tenaga kesehatan mencakup
jumlah, jenis dan kualifikasi Nakes
disesuaikan dg kebutuhan dan dinamika
pasar
2. Pendayagunaan Nakes memperhatikan
asas pemerataan pelayanan kesehatan
serta kesejahteraan dan keadilan
3. Pembinaan Nakes diarahkan pd penguasaan
IPTEK serta pembentukan moral dan
akhlak sesuai dg ajaran agama dan etika
profesi
4. Pengembangan karir dilaksanakan secara
objektif, transparan, berdasarkan
prestasikerja dan disesuaikan kebutuhan
pembangunan kesehatan secara nasional
27
Jaminan JENIS
Keter
sediaan JUMLAH

UKM
MERATA Derajat kes.
Obat & Jaminan
Masy yg
Prbkln Peme
Kes rataan setinggi-

UKP
SUSTAIN tingginya

OBAT &
PERBKLN KES
Jaminan
Mutu NAR & PSI

TRAD
PRINSIP
1. Tidak boleh diperlakukan sebagai
komoditas ekonomi
2. Penetapan harganya dikendalikan oleh
pemerintah
3. Tidak dipromosikan secara berlebihan
dan menyesatkan
4. Peredaran serta pemanfaatannya tidak
bertentangan dengan hukum, etika dan
moral
5. Mengutamakan obat esensial generik
bermutu didukung pengembangan
industri bahan baku
29
PRINSIP Lanjutan..
6. Optimalisasi industri nasional dengan
memperhatikan keragaman produk dan
keunggulan daya saing.
7. Disesuaikan standar formularium obat rumah
sakit dan mengacu DOEN
8. Diselenggarakan secara rasional dengan
memperhatikan aspek mutu, manfaat, harga,
kemudahan diakses serta keamanan.

30
PRINSIP Lanjutan..
9. Pengembangan dan peningkatan obat
tradisional yg bermutu tinggi, aman,
memiliki khasiat nyata dan teruji
secara ilmiah.
10.Pengamanan diselenggarakan dari
tahap produksi, distribusi dan
pemanfaatan
11.Kebijaksanaan Obat Nasional
ditetapkan oleh pemerintah bersama
pihak terkait lainnya.
31
Individu,Toma To
Pero
Kader/motor
rangan Serve

UKM
/teladan PHBS

Kelompok/
Derajat
Pember- kesmas
Lmbg Masy To
dayaan Kelmpk Kelompok Advocate setinggi-

UKP
Masy Peduli kes. tngginya

Konsil/komite
Masy /Dwan Pnytun To
Umum  Perwakilan Watch
Masyarakat
PRINSIP
1. Berbasis masyarakat
2. Pemberdayaan dlm voice dan choise
3. Peningkatan kesadaran, kemauan
dan kemampuan masy.
4. Kemitraan dng semangat gotong
royong
5. Pemerintah bersikap terbuka,
bertanggung jawab dan tanggap

33
Upaya
Kes
Infor
masi
Pembia
yaan
Kes

Sumber Derajat kes.


Adminis
Manajmn daya Masy yg
Iptek trasi Manusia
Kes setinggi-
Kes Kes
tingginya
Obat &
Perbkln
Kes

Pember
Hukum dayaan
Masy
PRINSIP

1. Berpedoman pd desentralisasi, dekon &


tugas pembntn dlm wadah NKRI
2. Perlu dukungan kejelasan hubungan admin
dg sektor lain serta antar unit kesehatan
di berbagai jenjang
3. Koordinasi yg jelas dg sektor lain serta
antar unit kes dlm jenjang yg sama
4. Adanya kejelasan kewenangan, tugas &
tanggung jawab antar unit kes

35
PRINSIP

• Mencakup seluruh data yg terkait


• Mendukung proses pengambilan Keputusan
• Sesuai dg kebutuhan informasi untuk
pengambilan keputusan
• Harus akurat, cepat dan tepat, dan
mendayagunakan TI
• Diperoleh melalui pencatatan- pelaporan,
dan survai
• Memperhatikan aspek kerahasiaan di bidang
kes dan kedokteran

36
PRINSIP

• Pengembangan & pemanfaatan


IPTEK kes utk kepentingan masy
• Pengembangan & pemanfaatan
IPTEK kes tdk boleh bertentangan
dg etika moral & nilai agama

37
PRINSIP

• Dipakai sebagai acuan dlm


mengembangkan peraturan perundangan
kes daerah
• Hukum kes mencakup peraturan
perundangan, pelayanan advokasi &
peningkatan kesadaran hukum
• Perlu didukung oleh pembentukan dan
pengembangan jaringan informasi,
dokumentasi hukum kes serta
pengembangan satuan unit organisasi
hukum kes di Depkes 38
DUKUNGAN PENYELENGGARAAN SISTEM

A. PROSES PENYELENGGARAAN SKN

B. TATA PENYELENGGARAAN SKN

C. PENYELENGGARA SKN

D. SUMBERDAYA PENYELENGGARAAN SKN

D. KERJASAMA INTERNASIONAL

Anda mungkin juga menyukai