Anda di halaman 1dari 61

PROTISTA

MATERI SMA KELAS X

Disusun oleh : Juwinda krisna


KOMPETENSI

KD : 3.6 Menerapkan prinsip klsifikasi untuk


menggolongkan Protista berdasarkan ciri-ciri
umum kelas dan perannya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti dan sintesis.

KD : 4.6 Melakukan investigasi tentang


berbagai pera Protista dalam kehidupan
dan menyajukan hasulnya secara lisan
atau tulisan.
 
 
PENGERTIANPROTIS
Protista TA
adalah kelompok
makhluk hidup eukariotik (memiliki
dinding sel) yang tidak termasuk
kedalam kingdom animalia (hewan),
plantae (tumbuhan), dan fungi (jamur).
Kebanyakan anggota protista adalah
organisme uniseluser (hanya memiliki
satu sel) dan ada beberapa organisme
multiseluler (memiliki banyak sel).
Secara bahasa “protista” berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “protos” yang
artinya pertama. Artinya protista
merupakan kelompok makhluk hidup
eukariot yang pertama (yang paling
sederhana).
CIRI PROTISTA
 Bersifat eukariotik.
 Respirasi secara aerobik.
 Sebagian besar bersifat uniselular.
 Bereproduksi secara aseksual dan
bereproduksi secara seksual.
 Sebagian besar protista hidup bebas,
tetapi ada yang bersimbiosis dengan
organisme lain.
 Kebanyakan hidup di perairan, yaitu di
laut dan di air tawar.
B. Klasifikasi Protista
1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
 Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil
sehingga dapat membuat makanan sendiri melalui
fotosintesis.Ex. : Alga/ganggang
 Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat
membuat makanan sendiri sehingga memerlukan makanan
organik dari lingkungannya, yaitu dengan :
a. Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain
(misal : bakteri) dengan cara memasukkan makhluk hidup
yang dimakan tersebut ke dalam sel. Contohnya: Protozoa
b. Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna
makanan organik di - luar sel dari sisa-sisa makhluk
hidup yang telah mati dan parasit artinya menyerap sari-
sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur
2. Berdasarkan Kemiripan Ciri dengan Regnum Lain

1. Protista Mirip Hewan

2. Protista Mirip Tumbuhan

3. Protista Mirip Jamur


3. Berdasarkan Alat Geraknya
 Rhizopoda: Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel.    Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat
basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau Contoh :
Amoeba
 Flagellata :: Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1
mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak dengan
menggunakan flagella, yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat
bantu untuk menangkap makanan. Contoh :Euglena, Trypanosoma sp.
 Ciliata: Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada
suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari
makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus),
yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari
dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan
mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk
proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup
di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor,
Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
Protista Mirip Hewan
(Protozoa)
Protista mirip hewan atau yang biasa
disebut protozoa organisme bersel satu
yang berukuran mikroskopis. Cara
perkembangbiakan protista mirip Dalam klasifikasi makhluk
hidup, protozoa
hewan (protozoa) dapat terjadi secara
dikelompokkan berdasarkan
seksual maupun aseksual. Secara alat geraknya, yaitu :
aseksual yanitu dengan membelah diri  Rhizopoda (kaki semu)
atau membentuk spora, sedangkan  Ciliata (bulu getar)
secara seksual yaitu dengan melakukan  Flagellata (bulu cambuk)
konjugasi. Konjugasi ini merupakan  Sporozoa (tidak
proses menempelnya dua sel untuk mempunyai alat gerak
mengadakan pertukaran inti sel. khusus)
Protista mirip hewan (protozoa) dapat
dijumpai di berbagai tempat, yaitu di
parit, sawah, sungai, bendungan, atau
air laut, bahkan ada yang hidup dalam
tubuh makhluk hidup lainnya sebagai
1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
 Proto = pertama ; zoa = hewan ; organisme sederhana
pertama yang mirip hewan

 Organisme uniseluler dan eukariotik


 Tidak memiliki dinding sel
 Bersifat heterotrof
 Bersifat motil
 Bergerak dengan psedopodia, silia, dan flagella
 Cikal bakal organisme yang kompleks
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
 Bertubuh mikroskopis, berukuran 10 – 200
nm, atau 0,01 mm – 0,2 mm

 Dapat diamati dengan mikroskop cahaya

 Ada yang bentuknya tetap, dan ada yang


tidak tetap
 Beberapa jenis ada yang memiliki
cangkang. Ex : Radiolaria dan Foraminifera
B. Reproduksi Protozoa
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan
cara
a. : aseksual
Secara
 Pembelahan mitosis atau biner, yaitu pembelahan yang diawali
dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian
menghasilkan 2 sel baru. Contoh : pada kelas Amoeba, Paramecium dan
Euglena
 Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa)
dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh
inang .Spora yang dihasilkan disebut sporozoid. Contoh :Pada kelas
Sporozoa
B. Secara seksual
 Konjugasi, Peleburan inti sel (Makronukleus dan mikronukleus pada
organisme yang belum jelas alat kelaminnya). Contoh : Paramecium
 Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat
menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini
berlangsung di dalam tubuh inang. Contoh : pada kelas Sporozoa
C. Klasifikasi Protozoa
1. Ciliata (Ciliophora)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Ciliata :

Memiliki Pelikel (selaput protein atau glikoprotein) yang keras sehingga


menyokong membran sel
Memiliki bentuk yang bervariasi, seperti sandal, lonceng, terompet,
atau oval
 Memiliki organel seperti sel pada umumnya serta memiliki 2
vakoula. Vakoula makanana untuk menyimpan makanan dan vakuola
kontraktil yang berfungsi untuk osmoregulasi sel
Memiliki silia (rambut getar) yang berukuran lebih pendek daripada
flagela, berdiameter 0,25 nm dan panjang sekitar 2 – 20 nm. Silia ada
yang berkumpul membentuk cirri atau sebgai alat pertahanan
(trikosis)
 Memiliki 2 jenis nukleus, yaitu makronukleus (Menyintesis RNA,
mengatur aktivitas pertumbuhan sel, dan alat reproduksi aseksual) dan
mikronukleus (sebagai alat reproduksi seksual)
b) Reproduksi Ciliata
1. Melalui pembelahan biner (aseksual). Mula – mula
makronukleus memanjang dan membelah menjadi 2. diikuti
pemisahan sitoplasma secara membujur sehingga menghasilkan 2 sel
anakan.
2. Konjugasi (seksual). Dengan cara ini menghasilkan sel anakan
yang bersifat rekombinan (kombinasi dari kedua induknya.
d) Contoh Ciliata
Balantidiu Stentor roeseli Didinium sp.
m coli

Stylonchia
sp.

Paramecium
caudatum
2. Rhizopoda (Sarcodina)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Rhizopoda
 Bersifat amuboid , yaitu bentuknya tidak permanen atau dapat
berubah - ubah
 Memiliki Pseudopodia (kaki palsu) yang merupakan penjuluran
sitoplasma dan terbentuk pada saat hendak bergerak
 Memiliki sitoskeleton berupa mikrotubul dan mikrofilamen

 Memiliki 2 jenis sitoplasma, yaitu ektoplasma (yang lebih kental


konsentrasinya) dan endoplasma
 Memiliki 2 jenis sitoplasma, yaitu ektoplasma dan endoplasma
 Memiliki organel – organel seperti susunan sel pada umumnya
 Memiliki membran sel sebagai organel yang berperan sebagai
membran semipermeabel terhadap zat – zat asing
PETA
KONSEP
b) Reproduksi Rhizopoda
Rhizopoda hanya berkembang biak dengan cara
pembelahan diri secara mitosis.
c) Contoh Rhizopoda
Entamoeba coli Radiolaria sp. Heliozoa sp.

Amoeba Proteus

Difflugia sp.
3. Flagellata (Mastigophora)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh Flagellata
 Memiliki pelikel yang menyokong membran sel, sehingga bentuknya
tetap
 Berbentuk oval, oval memanjang, melengkung seperti bulan sabit atau
pipih panjang seperti daun
 Flagela terletak pada tubuh bagian depan (anterior) atau posterior
(belakang) dengan jumlah berkisar 1 – 3 buah
 Flagela berdiameter 0,25 nm dan memiliki panjang sekitar 10 – 200 nm
 Organ flagela tidak dapat membentuk kista
 Pada beberapa flagela memiliki mitokondria (Trypanosoma sp), tetapi
ada juga yang tidak memiliki mitokondria (Giardia Lambia)
 Biasanya hidup sebagai parasit (Trypanosoma sp.) pada inangnya dan
ada juga yang bersimbiosis
 Dapat juga hidup di alam bebas di air tawar maupun air laut
PETA
KONSEP
b) Reproduksi Flagellata
Flagellata hanya berkembang biak dengan cara pembelahan
biner, tetapi tidak diikuti oleh flagela
b) Contoh Flagellata
Trypanosom
a lewisi
Trichonympha
campanula

Leishmania
tropica

Trypanosoma
cruzi
4. Sporozoa (Apicomplexa)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh Sporozoa
 Spore = biji, zoa = hewan, jenis protozoa yang tidak
memiliki alat gerak khusus dan memiliki bentuk seperti spora
pada salah satu siklus hidupnya
 Kebanyakan bersifat parasit
Merupakan sel infektif yang sangat kecil disebut sporozoit
 Memiliki organel kompleks khusus untuk menembus sel
atau jaringan yang akan diinfeksi
 Tidak memiliki alat gerak (bergerak secara pasif melalui
aliran darah inang), tidak memiliki vakoula kontraktil
 Dapat membentuk kista, terutama pada saat berada di usus
vektor (perantara)
 Kebanyakan memiliki vektor pada daur hidupnya
b) Reproduksi Sporozoa
Memiliki siklus hidup yang berkembang biak dengan cara aseksual dan
seksual. Kedua jalan ini terjadi secara bergilir membentuk siklus hidup yang
kompleks.
PERANA PROTISTA MIRIP HEWAN
Peranan prorista mirip hewan yang menguntungkan bagi kehidupan
antara lain sebagai berikut :

 Mengontrol jumlah bakteri di alam karena berperan sebagai


predator bakteri
 Merupakan zooplankton dan bentos sebagai sumber makanan
hewan air
 Foraminifera /Globigerina, cangkangnyayang terbuat dari
kalsium karbonat kerangkanya yang telah kosong mengendap di
dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai
petunjuk adanya minyak bumi, untuk menentukan umur lapisan
bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi
 Radiolaria, kerangkanya dari silikon yang mengendap di dasar
laut dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
 Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu
pencernaan sapi.
Peranan prorista mirip hewan yang merugikan bagi
kehidupan antara lain sebagai berikut :

 Enthamoeba histolyca, Enthamoeba disentriae,


penyebab disentri
 Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrika
 Trypanasoma evansi, penyakit pada hewan
ternak
 Leishmania, penyebab penyakit kala-azar
 Trichomonas vaginalis, parasit di vagina
 Balantidium coli, penyebab diare
 Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
 Trypanosoma, penyebab penyakit tidur Afrika
 Plasmodium sp, penyebab malaria
Protista Mirip Tumbuhan
(Ganggang/Alga)
Protista Mirip Tumbuhan merupakan
Protista mirip tumbuhan dibagi ke
Anggota kingdom protista yang memiliki
dalam 6 filum, pengelompokkan ini
ciri menyerupai tumbuhan (kingdom
didasarkan oleh pigmen dominan
plantae). Protista mirip tumbuhan yang
yang menyusun tubuhnya, yaitu:
hanya memiliki satu sel (uniseluler)
 Chlorophyta (Alga hijau)
sering disebut dengan fitoplankton,
 Chrysophyta (Alga emas)
sedangkan yang tubuhnya disusun oleh
 Phaeophyta (Alga cokelat)
banyak sel (multiseluler) sering disebut
 Rhodophyta (Alga merah)
alga atau ganggang. Perbedaan dasarnya
 Pyrrophyta (Alga api)
dengan tumbuhan sejati (kingdom
 Euglenophyta (Alga bintik mata
plantae) adalah kelompok protista mirip
merah)
tumbuhan belum memiliki akar, batang,
dan daun sejati.
2. Protista Mirip Tumbuhan
 Memiliki nama lain alga atau ganggang (lazimnya ganggang)
 Protista yang bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil
 Mudah ditemukan dalam lingkungan perairan pada air tawar
maupun pada air laut
 Ganggang biasanya hidup dengan terendam air, tidak seperti
lumut
 Ganggang memiliki banyak pigmen warna, seperti merah,
kuning, cokelat dan hijau
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
 Ada yang bersel satu (uniseluler) dan ada
yang bersel banyak (multiseluler)
 Ukurannya bervariasi, dari 8 nm hingga
berpuluh – puluh meter
 Memiliki bentuk tubuh yang tetap karena
memiliki dinding sel
 Bentuk ganggang mikroskopis bervariasi ;
bulat, oval, segitiga, batang dan seperti
bintang
Gangga Reprod
ng uksi
B. Reproduksi
A. Secara aseksual
 Pembelahan mitosis atau biner, pada ganggang uniseluler seperti
Euglenoid Chlorella dan Pyrrophyta
 Fragmentasi atau pemutusan sebagian tubuh ganggang, pada
ganggang multiseluler berbentuk filamen dan talus, seperti pada
Cladophora, Spirogyra, Laminaria dan Sargassum
 Pembentukan Spora vegetatif didalam sel induk yang menghasilkan zoospora.
Terjadi apabila suasana lingkungan mendukung, seperti pada Chlamydomonas,
Hydrodictyon, Vaucheria dan Ulothrix

B. Secara seksual
 Konjugasi, Peleburan inti sel (Makronukleus dan mikronukleus pada
organisme yang belum jelas alat kelaminnya). Contoh : Spirogyra
 Singami (Isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama
bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenisnya. Seperti pada ganggang
hijau Ulva sp.
 Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang berbeda bentuk
dan ukurannya (dapat juga berupa oogami) seperti pada Laminaria
C. Klasifikasi Protozoa
1. Euglenoid (Euglenophyta)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Euglenoid
 Bersifat Uniseluler atau bersel tunggal dengan organel seperti sel
eukariota
 Sel berbentuk oval dengan bagian posterior yang semakin ramping
 Tidak memiliki dinding sel tetapi memiliki stigma (bintik mata)
untuk mengatur pergerakan sel ke arah cahaya
 Pada bagian depan sel terdapat bagian yang melekuk membentuk
reservoar sebagai tempat jalan masuknya makanan
 Anggota – anggota yang berpigmen klorofil berfotosintesis dan
menghasilkan polisakarida paramilon (polimer glukosa)
Memiliki flagela yang berjumlah antara 1 - 3
b) Reproduksi Euglenoid
Sampai saat ini, cara reproduksi Euglenoid hanya diketahui dengan
pembelahan biner
c) Contoh Euglenoid
Euglena viridis Trachelomonas volvocina

Euglena
intermedia

Euglenamorpha
hegneri
2. Chrysophyta(Ganggang Keemasan)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Chrysophyta
 Bersifat Uniseluler atau bersel tunggal serta ada juga yang bersifat
multiseluler
 Ganggang Uniseluler bisa bersifat sebagai fitoplankton yang
dominan
 Ganggang multiseluler berbentuk filamen atau berkoloni
 Bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil yang berwarna coklat
keemasan
 Memiliki dinding sel yang mengandung silikon atau kersik
b) Reproduksi Chrysophyta
 Melalui Oogami, yaitu pada kelas Xantophyceae
 Melalui pembentukan zoospora, yaitu pada kelas Xantophyceae
 Melalui pembelahan mitosis, yaitu pada kelas Bacillariophyceae
b) Contoh Chrysophyta
Navicula Pinnularia sp.
monilifera

Vaucheria sp

Mischococcus
sp.
3. Pyrrophyta (Ganggang Api)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Pyrrophyta
 Berupa sel tunggal (Peridinium dan Ceratium) maupun berkoloni
(Dinotrix)
 Kebanyakan tidak memiliki dinding sel
 Pada Beberapa jenis, juga ditemui dinding sel yang tersusun atas
selulosa (Glenodinium)
 Memiliki ciri khas berupa bintik – bintik kromatin berupa untaian
 Memiliki pigmen klorofil a dan b, serta xantofil

 Merupakan penyebab dari pasang merah (red tide) di laut


 Ada beberapa jenis yang memiliki fosfor, sehingga tampak
berpendar (bercahaya) pada malam hari
b) Reproduksi Pyrrophyta
 Melakukan Pembelahan Biner

 Dengan Pembentukan isogamet


c) Contoh Pyrrophyta Gymnodinium breve
Pfiesteria sp.

Gambierdiscus toxicus

Noctiluca
scintillans
4. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Chlorophyta
 Ganggang yang berwarna hijau karena memiliki pigmen klorofil a
dan klorofil b
 Memiliki juga pigmen tambahan karoten serta xantofil
 Ada yang hidup secara uniseluler soliter maupun berkoloni
 Pada beberapa jenis, ada yang memiliki flagella (Volvox,
Chlamydomonas sp.) sehingga bersifat motil
 Memiliki dinding sel layaknya eukariota lainnya dari selulosa
 Chlorophyta multiseluler berbentuk seperti benang maupun
lembaran
 Chlorophyta uniseluler merupakan penyusun dari fitoplankton
 Kebanyakan hidup di laut, tetapi ada juga yang hidup di tanah
yang lembap, tembok basah maupun organisme lain
b) Reproduksi Chlorophyta
Secara Aseksual, yaitu membelah diri, menghasilkan zoospora dan
fragmentasi
Secara Seksual, konjugasi
c) Contoh Chlorophyta
Volvox sp.
Chlorella sp.

Spirogyra sp. Scenedesmus sp.


5. Phaeophyta (Ganggang Coklat)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Phaeophyta

 Ganggang yang berwarna coklat karena memiliki pigmen


fukosantin yang lebih banyak daripada pigmen lainnya
 Merupakan ganggang multiseluler yang berbentuk benang atau
talus (tanpa akar, batang dan daun)
 Menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk minyak
laminarin
 Memiliki dinding sel yang tersusun atas pektin dan asam alginat
 Kebanyakan berhabitat di laut, terutama pada perairan dangkal
 Ada juga yang melekat pada batu – batuan dengan bantuan
semacam perekat (holdfast)
 Mengalami pergiliran keturunan (gametofit ke sporofit)
b) Reproduksi Phaeophyta
 Fragmentasi (aseksual) serta anisogami atau isogami (seksual)
c) Contoh Phaeophyta
Sargassum sp. Laminaria digitalis

Cystoseira sp. Hormisira banksii


6. Rhodophyta (Ganggang Merah)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Rhodophyta
 Ganggang yang berwarna merah karena memiliki pigmen
fikobilin
 Berhabitat dilaut, dari kedalaman sedang hingga yang dalam
 Hidup subur di perairan dangkal bersuhu hangat didaerah tropis
 Pada umumnya hidup secara multiseluler dengan membentuk
benang atau lembaran
 Memiliki dinding sel, ada yang tersusun atas zat kapur
(Corralina sp.)
 Memiliki dinding sel, ada yang tersusun atas zat kapur
(Corralina sp.), selulosa, xylan atau bahkan lignin
 Mengalami metagenesis
b) Reproduksi Rhodophyta
Melalui aplanospora (spora diam) dan fragmentasi  aseksual
Melalui pembuahan spermatium didalam karpogonium  seksual
c) Contoh Rhodophyta
Porphyra sp.
Chondrus Crispus

Gelidium
robustum
Gigartina
mamilosa
3. Protista Mirip Jamur
1. Jamur Lendir Plasmodial (Mycomycta)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh Mycomycota
 Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler

 Memiliki warna kuning cerah

 Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis

 Bersifat heterotrof dan Fagositosis


b) Reproduksi Mycomycota
 Mengalama metegenesis, yaitu dari penghasilan spora hingga
pembuahan sel flagellata
c) Contoh Mycomycota

Fulligo Didymium
septica iridis
2. Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota)

a) Bentuk dan Struktur Tubuh Acrasiomycota


 Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler
 Bentuk tubuh seperti lendir, karena protoplasma tidak memiliki
dinding serta memiliki sekat
 Biasa hidup di hutan – hutan yang basah, kayu membusuk atau
sampah basah
 Bersifat heterotrof dan saprofit
b) Reproduksi Acrasiomycota
Mengalam metegenesis, yaitu dari penghasilan spora hingga
pembuahan sel gamet
c) Contoh Acrasiomycota
Polysphondylium
Dictyostelium sp.
sp.
3. Jamur Air (Oomycota)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh Oomycota
 Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler

 Memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, tetapi tidak


memiliki kloroplas
 Bersifat heterotrof
 Dapat hidup sebagai pengurai (saproba) maupun parasit
b) Reproduksi Oomycota
Membentuk zoospora berflagel  aseksual
Pembuahan oogenium pada inti sperma  seksual
c) Contoh Oomycota
Phytophthora
Saprolegnia sp.
infestans

Phytophthora
nicotinae
C. Peranan Protista
1. Yang Menguntungkan
 Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang
berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air
 Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan
 Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah
tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai
petunjuk adanya minyak bumi
 Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan
meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan
sebagai bahan penggosok
 Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya
pencemaran air oleh zat organik
 Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST).
 Protista yang hidup bebas di air tawar sebagai plankton seperti Euglena viridis, juga
sebagai indikator polusi air atau sungai
 Macrotis, Laminaria, dan Fucus sebagai penghasil asam alginat untuk bahan
pengental (es krim, sirup, permen dan coklat) pengental produk kosm
2. Yang Merugikan
 Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan
jaringan pada usus dan diare.
 Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi
efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
 Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping
sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor
perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
 Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma
gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah
vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina
palpalis.
 Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita
biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya
ulcers atau luka pada ususnya.
 Phytopthora palmifora hidup parasit pada lada, kelapa, cokelat, dan lainnya.
 Trypanosoma equiperdum, penyebab penyakit durin pada kuda dan keledai.
 Trichomonas foetus, penyebab keguguran pada kambing
 Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit keputihan pada wanita

Anda mungkin juga menyukai