Industri Penyiapan Produk Mentah
Industri Penyiapan Produk Mentah
PRODUK SEREALIA
Pendahuluan
• Serealia merupakan sumber makanan utama
bagi manusia dan hewan.
• Gandum menduduki tempat teratas dalam
hal quantitas yang dikonsumsi manusia.
• Beras merupakan sumber makanan utama di
daratan Asia termasuk Indonesia.
Preservasi Produk Serealia
• Pengeringan / Dehidrasi
• Pemindahan lengas dari produk untuk
menghindari terciptanya keadaan lingkungan
yang disukai cendawan dan serangga (yang
biasanya sebagai penyebab kerusakan
serealia)
• Penyimpan Terisolasi
• Produk serealia basah dapat disimpan secara
aman dalam penyimpan kedap udara.
• Kadar lengas produk harus dapat menjamin
terjadinya respirasi sehingga O2 yang tersedia dalam
ruang terisolasi terkonsumsi sedangkan CO2 yang
dihasilkan dapat mencegah kerusakan produk.
• Untuk jagung : kadar lengas 25 %
• Untuk gandum : kadar lengas 18 %
• Untuk padi : kadar lengas 20 %
• Produk yang dikeluarkan dari penyimpan terisolasi
harus digunakan dalam 24 – 48 jam untuk
mencegah tumbuhnya mikroorganisma yang
berlebihan di permukaan produk tsb.
• Produk biasanya digunakan untuk makanan ternak.
Pendinginan
• Laju respirasi biomaterial dan mikro-organisma
menurun secara nyata apabila suhu lingkungan
diturunkan di bawah 4.5 °C, sehingga dengan
penurunan suhu tsb. umur simpan produk (basah)
dapat diperpanjang.
• Pendinginan produk serealia dipraktekkan secara
luas di Eropa Barat.
Perlakuan Kimia
• Lingkungan di sekitar produk dapat dibuat tidak
cocok untuk pertumbuhan mikro-organisma dengan
pemakaian zat-zat kimia.
• Contoh : asam propionate dan asam acetat dapat
digunakan pada produk basah untuk menekan
pertumbuhan mikro-organisma.
Sistem Pengeringan
Sinar matahari
• Udara terbuka ternaungi atap tembus sinar matahari
Atap plastik
produk
• Udara tertutup, mendapatkan panas langsung dari atap tembus sianar
matahari dan mendapatkan tambahan panas dari kolektor.
Udara lembab
fan
Rumah kaca
produk
Udara panas
Kelemahan pengeringan matahari
1) Terkena debu dan kotoran karena tiupan angin
2) Serangan serangga, khususnya pengeringan pada
saat musim hujan
3) Terganggu manusia dan binatang
4) Kerusakan akibat terlalu panas
5) Pemanasan yang tidak teratur
6) Gangguan hujan.
Sistem pengeringan mekanis
• Batch drying system (sistem pengeringan batch)
• ¤ In-bin drying
• - Full-bin-drying
• - Layer drying
• ¤ Batch in-bin drying
• ¤ Column batch drying
• Continuous flow drying system (sistem pengeringan dengan
aliran terus-menerus).
• ¤ Cross flow dryers
• ¤ Concurrent flow dryers
• ¤ Counter flow dryers
Baik batch drying maupun continuous drying
system tersebut secara umum terdiri atas :
• Perangkat untuk menimbulkan aliran udara.
• Perangkat untuk membawa udara kering
tersebut ke dalam produk.
• Ruang pengering.
• Pemanas udara.
Batch drying system
Dalam sistem yang kurang komplek :
• Produk dikeringkan dan dinginkan dalam waktu yang berurutan tanpa adanya
pemindahan batch.
• Membiarkan batch sebagai penyimpan
• Atau batch dipindahkan ke penyimpanan di dalam bin yang lain
• Atau produk langsung dipasarkan.
Lapisan terakhir
outlet
Lapisan kedua
Lapisan pertama
aliran udara
inlet (dingin kering)
outlet
produk
0.9-1.5 m
aliran udara
inlet (dingin kering)
1. Produk dikeringkan batch demi batch di dalam bin dan produk kering dipindahkan
secara berturut-turut ke penyimpan.
2. Sistem biasanya beroperasi pada aliran udara 0.134-0.268 m3/m3 detik dengan suhu
38-49 °C.
3. Prinsip operasi : mendorong sejumlah besar udara panas menerobos lapisan produk
yang relatif tipis untuk mencapai pengeringan yang cepat.
4. Suatu lapisan produk ditempatkan di dalam bin dan udara panas dipaksa menerobos
produk hingga batch mencapai kadar lengas rata-rata yang diinginkan.
5. Produk kering didinginkan dengan menghidupkan kipas angin tetapi tidak disertai
nyalanya pemanas.
6. Akhirnya produk dipindahkan ke penyimpan atau langsung dipasarkan.
Untuk menghindari « over drying », beberapa in-bin drying dilengkapi
« grain recirculator » atau « grain circulator »
•Grain recirculator
Produk
kering
Produk basah
recirculator
• Grain circulator
Zone
pembasahan
Produk kering ulang
Lapisan yang di atas
Produk basah pada permulaan proses
Produk yang
Drying zone dipindahkan pada
k.l. tertentu
pemanas
plenum
Kipas angin
1. Sirkulator memindahkan produk pada kadar lengas tertentu dari lapisan dekat
plenum ke atas batch.
2. Drying zone tetap berada di dasar bin dan produk basah secara terus-menerus
diumpankan pada daerah ini.
3. Pengeringan selesai setelah semua produk habis dipindahkan.
Column Batch Drying
auger
Produk basah
Udara panas
Ruang pengering
Pipa pembuangan
pendingin
Udara pendingin
Matering roll
A B
C
Keuntungan pengeringan mekanis
1. Panen dapat dikerjakan lebih awal sehingga kehilangan
produk di lapangan akan ditekan. Awalnya panen
memungkinkan petani dapat bertanam lebih awal pula.
2. Mempermudah perencanaan saat panen karena
penyediaan tenaga kerja tidak tergantung pada fluktuasi
kadar lengas produk di lapangan.
3. Memungkinkan adanya penyimpanan dalam waktu lama
tanpa terjadinya kerusakan produk.
4. Memungkinkan petani untuk menjual produknya beberapa
bulan setelah panen sehingga diperoleh nilai jual yang
lebih tinggi.
5. Terjaganya viabilitas benih.
6. Memungkinkan petani untuk menjual produk dengan
kualitas yang lebih baik.
PENYIMPANAN PRODUK SEREALIA
INDUSTRI PENYIAPAN PRODUK SEGAR PRODUK HORTIKULTURA
Indek Kemasakan dan Saat Panen
Masak (« mature ») : stadia perkembangan buah yang akan menjamin
tercapainya kualitas maksimum untuk dikonsumsi pada waktu buah matang.
Matang (« ripe ») : kualitas maksimum buah untuk dikonsumsi (setelah buah di
panen).
Dalam praktek, kemasakan (maturity) dapat ditentukan dari salah satu atau lebih
dari cara-cara berikut :
1) Perhitungan jumlah hari terhitung dari bunga mekar ke saat panen.
2) Pengukuran satuan panas.
3) Kenampaan, misalnya warna kulit, keringnya bagian tanaman, sempurnanya
buah dsb.
4) Metode fisik, misalnya kemudahan tanggal tangkai, tes tekan (penetrometer),
kerapatan massa, akustik, dsb.
5) Metode kemis, misalnya total padatan, kadar gula, kadar asam, perbandingan
gula dan asam, kandungan pati dsb.
6) Metode fisiologis misalnya laju respirasi dsb.
Pemakaian
Apel
Jumlah hari dari bunga mekar, misalnya bagi varietas Delicious : buah
untuk dessert dipanen 135- 140 hari setelah bunga mekar ; buah
untuk disimpan lama dipanen 140-150 hari setelah bunga mekar ;
akhir pemasakan adalah 150 setelah bunga mekar.
Warna kulit.
Kemudahan tangkai buah dari ranting/pohon
Kekerasan daging buah
Apel yang berkualitas baik harus sehat, bersih, bebas dari busuk dan
cacat fisiologis retak internal, bitter pit, water core etc.
Orange
Florida, USA : Brix (kadar gula %) = 8, perbandingan kadar gula dan asam =
10.5 : 1.
Texas, USA : Brix (kadar gula %) = 8.5 perbandingan kadar gula dan asam =
10 : 1.
International Standard Organization (ISO) menetapkan kadar jus minimum
untuk Naval Orange = 30 % dan untuk varietas lain 35 %.
Kriteria yang digunakan untuk jeruk berkualitas tinggi meliputi kekerasan,
ukuran / berat, warna kulit dan daging buah dan tekstur kulit.
Citrus
Buah dipanen pada saat warna kulit masih hijau.
Warna berkembang selama penyimpanan dan transit.
Satu-satunya standard yang digunakan adalah kadar jus.
Di USA buah untuk diproses dan dipasarkan lokal kadar jus > 30 %, untuk
ekspor > 28%. Sedangkan standard ISO > 25 %.
Citrus berkualitas baik (terlepas dari ukuran dan bentuk) adalah keras,
berwarna kuning muda sampai medium, kulit halus dan berisi sesuai
dengan ukuran (padat), bebas busuk, rusak fisik, sunburn dan oil spots.
Keadaan internal buah harus banyak mengandung jus dan bebas dari
kehilangan warna.
Pisang
Indek kemasakan yang digunakan :
perbandingan tebal daging buah dan kulit buah
jumlah hari dari timbulnya bunga
lenyapnya angularitas buah individual
keringnya daun
mudah patahnya daun.
Angularitas (penuhnya buah individual) merupakan indek kemasakan standard.
Tiga per empat – buah mencapai ½ ukuran maksimumnya dengan sudut-
sudut buah masih nampak.
Tiga per empat penuh – sudut-sudut buah sudah kurang nampak.
Penuh – sudut-sudut buah sudah lenyap.
Untuk buah yang akan dikapalkan jauh dipanen pada kira-kira 75-80 % tingkat
kemasakan, disini buah akan matang dalam 3 minngu.
Untuk pengiriman antar propinsi, buah dipanen pada 80-85 % tingkat
kemasakan, buah ini akan matang dalam 1-2 minggu.
Untuk pasaran lokal, buah sebaiknya dipanen pada 90 % tingkat kemasakan.
Untuk Dwart cavendish, untuk mencapai ¾ penuh memerlukan 99-107 hari
dari munculnya buah. Pada stadia ini perbandingan antara tebal danging buah
dan kulit buah adalah 1.35 – 1.40.
Mangga
Indek kemasakan yang biasa digunakan :
Jumlah hari dari bunga mekar
Perubahan warna
Gravitasi spesifik
Perbandingan antara kadar gula dan asam.
Nangka
Indek kemasakan yang biasa digunakan :
Suara ketukan
Daun terakhir pada tangkai berubah ke kuning
Duri buah sempurna dan meluas
Kekerasan kulit
Timbulnya aroma
Nanas
Perubahan warna kulit :
No. 0 : Seluruh mata kulit berwarna hijau
No. 1 : Tidak lebih dari 20 % mata kulit berwarna kuning
No. 2 : 20-40 % mata kulit berwarna kuning
No. 3 : Tidak kurang dari 45 % tetapi tidak lebih dari 55 % mata kulit berwarna kuning
No. 4 : Tidak kurang dari 65 % tetapi tidak lebih dari 90 % mata kulit berwarna kuning
penuh
No. 5 : Tidak lebih dari 90 % berwarna kuning penuh tetapi tidak lebih dari 20 % mata
kulit berwarna oranye kemerahan
No. 6 : 20 – 100 % mata kulit berwarna merah kecoklatan
No. 7 : Kulit berwarna coklat kemerahan dan terdapat tanda-tanda pembusukan.
Buah untuk diproses di pabrik dan pasar lokal harus dipanen pada stadia No. 2 dan 3.
Untuk pemasaran di tempat yang jauh, buah harus dipanen pada stadia No. 0.
Tomat
Panen ditentukan oleh peruntukan produk.
Tiga tingkat kemasakan biasanya digunakan :
Hijau masak
Pink atau « breaker »
Merah masak.
Untuk diangkut jarak jauh tomat harus dipanen hijau masak sedangkan untuk pasar
lokal atau dikalengkan dipanen pada tingkat breaker atau merah.
Pemanenan
Cara panen dapat dibedakan :
Panen dengan tangan (pemetikan)
Panen dengan tangan dan alat bantu
Panen secara mekanis
Panen dengan tangan
Kelemahan :
Daya tahan orang sangat berbeda / terbatas.
Hasilnya terbatas.
Hambatan ketidakterjangkauan produk yang di panen / lokasi yang sulit.
Untuk produk yang batangnya berduru seperti jeruk, nanas dsb. pekerja perlu
alat pelindung.
Perlu dikerjakan di siang hari untuk mendeteksi kemasakan.
Perlu peratan tambahan untuk pengumpulan dan pewadahan (karung,
keranjang).
Panen dengan tangan dan alat bantu
Alat bantu adalah peralatan atau mesin yang digunakan untuk mengerjakan
satu atau lebih pekerjaan berikut :
1) Memindahkan pekerja ke posisi yang mudah untuk menjangkau produk
yang di panen.
2) Memodifikasi sistem budidaya untuk membuat produk yang dipanen lebih
mudah dijangkau.
3) Memudahkan pekerja untuk melepaskan produk yang di panen dari pohon.
4) Menyediakan perbaikan lingkungan kerja, posisi dan mengurangi kelelahan.
5) Mengurangi kelelahan dan derita pekerja.
6) Menghilangkan tugas pekerja untuk membawa produk yang dipanen.
7) Menghilangkan tugas pekerja untuk memindahkan produk ke wadah yang
tersedia.
● Tuntutan
Penetapan harga, preservasi, penggudangan, pengapalan,
pemasaran, kesehatan dan nutrisi dapat dipenuhi melalui sorting.
● Lokasi
- Sorting dapat dilakukan di : lapang, barak pengepakan, stasion
penerimaan atau pusat pengolahan.
- Pemilihannya ditentukan oleh faktor : derajat kesulitan, tujuan atau
penggunaan produk, ketersediaan tenaga, air, saluran dan sarana
transportasi, keterjangkauan, kenyamanan, produktivitas kerja,
besarnya dan penggunaan produk yang terpisahkan.
● Hand sorting
- Human-factor engineer menetapkan bahwa waktu minimum yang
diperlukan untuk mengamati obyek, untuk menjustifikasi dan
menetapkan operasi adalah 0,29 detik.
- Cara ini mengandalkan : indera penglihatan, peraba (untuk
kekerasan).
- Ukuran produk dibandingkan dengan ukuran standard.
- Sarana : penerangan (indoor operation), sorting conveyor
dilengkapi roller untuk memutar produk.
● Mechanical sorting
- Ukuran
- Vibrasi : strawberry dapat dipisahkan dalam 7 katerory dengan
frekuensi vibrasi 7,5 Hz dan stroke 2,54 cm.
- Kelentingan : cranberries, buah kopi, jeruk, kurma.
● Electronic sorting
- Warna atau refleksi cahaya (lemon, tomat dsb.)
- Volume (3 bayangan area buah)
- Frekuensi resonan
- Intensitas pigment
- Sinar X
- Reflektan infra merah
Precooling
Pemindahan secara cepat panas produk yang baru saja dipanen
sebelum pengangkutan, penyimpanan atau pengolahan.
Lamanya biasanya 20 menit – 24 jam.
Precooling dapat dikerjakan dengan beberapa cara :
- hydrocooling
- vacuum cooling
- air cooling
- dan contact icing (package icing).
Hydrocooling
Pendinginan dikerjakan dengan pengaliran, penyemprotan atau
penenggelaman ke dalam air dingin (biasanya 1°C).
Vacuum cooling (sayuran)
Dikerjakan dengan menempatkan produk di dalam ruang kedap udara
kemudian memompakan dengan cepat udara dan uap air ke luar
ruangan. Air diuapkan di dalam ruang vakum bertekanan rendah
dengan demikian pendinginan dilakukan dengan penguapan air dari
permukaan produk. Selagi tekanan dalam ruang diturunkan, penguapan
akan berlanjut.
- Jika tekanan ruang : 4.6 mm Hg., suhu produk akan mencapai 0°C
pada tekanan tsb.
- ( tekanan ruang 760 mm Hg., air mendidih pada suhu 100°C,
tekanan ruang 4,6 mm Hg., air mendidih pada suhu 0° C).
- Kehilangan lengas 1.5 – 5 %.
Air cooling
- Terdapat dua cara : room cooling and forced air cooling.
- Kehilangan lengas menjadi masalah utama.
- Diatasi dengan RH ruangan tinggi ( 95 % atau lebih)
Room cooling
- Menempatkan produk bersama wadah ke dalam ruangan udara
dingin.
Fungsi kemasan :
Perlindungan fisik produk
Perlindungan kehilangan lengas produk
Manajemen suhu
Perlakuan khusus (pengendalian pathogen dan serangga,
ethylene, M. A. storage)
Mencegah kontaminasi produk
Compatibilitas (berat, bentuk, ukuran)
Perlindungan lingkungan (RH, Sunshine)
Sekuritas (mudah buka, tutup)
Disposabilitas (mudah busuk, re-use, recycling)
Kemanpuan jual (menarik)
Ketentuan tentang pengemasan (standard, larangan import,
patent)
Pertimbangan ekonomis