Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK 4

Putri Indah P (18910035)


Rahmi Annisaa (18910027)
M. Kemal Jalaluddin (18910005)
M. Daffa Athallahfath (18910011)
M. Ahnaf Audris (18910049)
Adhitya Wishnu K (18910046)
M. Rizki Ibrahim M (18910014)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Embriologi
menurut:
- Al Qur’an
- Al Hadits
- Sains

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan
Makhluk hidup merupakan makhluk yang
diciptakan oleh Allah SWT, Tuhan Pencipta
semesta alam, untuk mengisi kehidupan
yang ada di bumi.
Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan, yang dengan
keberadaanya saling membutuhkan untuk
mempertahankan diri dan
memperkembangbiakkan jenisnya di bumi.
Dari semua makhluk hidup yang diciptakan Allah SWT,
hanya manusia yang mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan makhluk lainnya.
Dari berbagai keadaan dalam diri manusia, hanya akal dan
hatinya yang menjadikan manusia ini mempunyai kelebihan
khusus dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Akal manusia mempunyai kelebihan untuk memahami suatu
objek
Hati manusia menjadikan manusia ini merasakan susah,
bahagia, suka, duka dan berbagai keadaan yang membuat
psikologis manusia mengalami perubahan yang disebabkan
oleh sesuatu yang mempengaruhi dirinya baik intern
maupun ekstern

Alquran yang dilengkapi dengan penjelas dari


Hadis sangat menekankan pentingnya membaca
gejala alam dan merenungkannya misalnya ilmu
kedokteran ataupun lainnya sebagai tanda
kekuasaan Allah untuk dipikirkan oleh manusia.
Rumusan
Masalah
.

- Bagaimanakah Embriologi Menurut Al – Quran ?

- Bagaimanakah Embriologi Menurut Hadist ?

- Bagaimankah Embriologi Menurutt Sains ?


Tujuan
Untuk mengetahui Embriologi menurut Al-Qur’an
Untuk mengetahui Embriologi menurut Hadits
Untuk mengetahui Embriologi menurut Sains
Al-Qur’an
dan Tafsir
َ ‫ار َك هَّللا ُ أَ ْح‬
‫) ُث َّم‬14( َ‫سنُ ا ْل َخالِقِين‬ َ ‫شأْ َناهُ َخ ْل ًقا‬
َ ‫آخ َر َف َت َب‬ َ ‫ام َل ْح ًما ُث َّم أَ ْن‬ َ ‫ض َغ َة ِع َظا ًما َف َك‬
َ ‫س ْو َنا ا ْل ِع َظ‬ ْ ‫ض َغ ًة َف َخ َل ْق َنا ا ْل ُم‬
ْ ‫) ُث َّم َخ َل ْق َنا ال ُّن ْط َف َة َع َل َق ًة َف َخ َل ْق َنا ا ْل َع َل َق َة ُم‬13
} )16( َ‫) ُث َّم إِ َّن ُك ْم َي ْو َم ا ْلقِ َيا َم ِة ُت ْب َع ُثون‬15( َ‫إِ َّن ُك ْم َب ْعدَ َذلِ َك َل َم ِّي ُتون‬
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah, lalu se­gumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu Hilang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
Allah Swt. berfirman, menceritakan permulaan kejadian manusia yang dibentuk dari saripati tanah, yaitu
Adam a.s. Allah menciptakan Adam dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.
  •
• Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah. (Al Mu’minun: 14)
• Yakni kemudian Kami jadikan air mani yang terpancarkan dari tulang sulbi laki-laki
dan dari tulang dada perempuan segumpal darah mereka yang berbentuk
memanjang.
• Ikrimah mengatakan bahwa 'alaqah adalah darah.
}ً‫ض َغة‬
ْ ‫• {فَ َخلَ ْقنَا ا ْل َعلَقَةَ ُم‬
• lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging. (Al Mu’minun: 14)
• Yaitu berupa segumpal daging yang tidak berbentuk dan tidak pula beralur.
}‫ض َغةَ ِعظَا ًما‬
ْ ‫• {فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم‬
• dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. (Al Mu’minun: 14)
• Artinya, Kami beri bentuk sehingga mempunyai kepala, dua tangan dan dua kaki
berikut tulang-tulangnya, otot-ototnya, dan urat-uratnya.
• Ulama lain membacanya 'azman, bukan 'izaman, menurut Ibnu Abbas artinya
tulang sulbi.
• Di dalam kitab sahih disebutkan melalui Abuz Zanad, dari Al-A'raj dari Abu
Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"‫ب‬ َّ
‫ك‬‫ر‬ ‫ي‬ ) 5( ‫ه‬ ‫ن‬
ْ ِ‫ ِم ْنه ُخلِ َق و‬،‫الذنَب‬
‫م‬ َّ ‫ب‬ ‫ج‬ ‫ع‬ ‫اَّل‬ِ
‫إ‬ ‫ى‬‫ل‬
َ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫آد‬ ِ
‫ن‬ ‫اب‬ ِ ‫• " ُك ُّل جس‬
‫د‬
ُ َ ُ ُ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ ََ
• Semua jasad anak Adam hancur kecuali bagian bawah dari tulang punggungnya,
karena dari tulang itu dia diciptakan dan dari tulang itu pula dia akan dibangkitkan
kembali.
َ ‫• {فَ َك‬
}‫س ْونَا ا ْل ِعظَا َم لَ ْح ًما‬
• lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. (Al Mu’minun: 14)
• Yakni Kami jadikan baginya daging yang menutupinya, mengikatnya dan
memperkuatnya.
َ ‫شأْنَاهُ َخ ْلقًا‬
}‫آخ َر‬ َ ‫• {ثُ َّم أَ ْن‬
• Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. (Al Mu’minun: 14)
• Yaitu kemudian Kami tiupkan ke dalam tubuhnya roh, hingga ia dapat bergerak
hidup dan menjadi makhluk lain yang mempunyai pendengaran, penglihatan,
perasaan, gerak, dan getaran.
َ ‫اركَ هَّللا ُ أَ ْح‬
َ ِ‫سنُ ا ْل َخالِق‬
}‫ين‬ َ َ‫• { فَتَب‬
• Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al Mu’minun: 14)
• Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan
kepada kami Ja'far ibnu Musafir, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Hassan, telah
menceritakan kepada kami An-Nadr ibnu Kasir maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada
kami Zaid ibnu Ali, dari ayahnya, dari Ali ibnu Abu Talib r.a. yang mengatakan, bahwa
apabila nutfah (di dalam rahim) telah menjalani masa empat bulan, Allah memerintahkan malaikat
untuk meniupkan roh ke dalam janin yang berada di dalam tiga kegelapan (tiga lapis pelindung­
nya). Yang demikian itulah makna yang dimaksud oleh firman-Nya: Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. (Al Mu’minun: 14) Yakni Kami tiupkan roh ke dalamnya.
• Telah diriwayatkan pula dari Abu Sa'id Al-Khudii, bahwa makna yang dimaksud ialah peniupan roh
ke dalam tubuh janin.
Hadits dan
Tafsir

H.R. IBNU MASUD


Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia
ARTINYA: berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada
kami, dan beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar
lagi dibenarkan perkataannya), beliau bersabda, ”Sesungguhnya
seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya
selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan
ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula.
Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula.
Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di
dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu
menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya.
Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan
benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian
beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya
dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir)
mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka
dengan itu ia memasukinya. Dan sesungguhnya salah seorang dari
kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara
dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir)
mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka
dengan itu ia memasukinya”. [Diriwayatkan oleh al Bukhari dan
Muslim]
Tahapan:
1. Nuthfah
2. ‘Alaqah
3. Mudghah
4. Peniupan ruh
Tahap Nuthfah
Air mani laki-laki (sperma) yang meluncur
melalui kelamin perempuan akan bercampur
dengan ovum pada indung telurnya yang
kemudian diistilahkan dengan nutfah. Setelah
melalui beberapa proses, nuthfah tersebut
menetap dan terpelihara dengan aman dalam
rahim perempuan
Tahap ‘Alaqah
• Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan `alaqah adalah
dama-n ghalidza-n jamida-n (segumpal darah yang pekat). Karena itu,
Ibnu Hajar menjelaskan ketika permulaan empat puluh hari kedua,
nuthfah tersebut bercampur darah dan berproses sehingga pada
pertengahan empat puluh kedua bentuknya sempurna sebagai
`alaqah.
•Tahap Mudghah
• setelah tahap `alaqah, perkembangan berikutnya adalah tahap
mudhghah di mana pada tahap inilah terjadinya
perkembangan semua system organ fisik utama. Proses
pembentukan organ fisik ini kira-kira berakhir pada
penghujung bulan ketiga. Tahapan ini biasa disebut dengan
mudhghah mukhallaqah (sekerat daging yang telah sempurna
proses penciptaannya)
Tahap peniupan ruh

• Yang dimaksud dengan meniupkan ruh adalah


memberikan potensi ruhaniah kepada makhluk
manusia yang menjadikannya dapat mengenal Allah
dan mendekatkan diri kepada-Nya. Tidak ada
peniupan, tidak ada juga angin atau ruh dari zat
Allah yang menyentuh manusia. Ruh adalah milik-
Nya dan merupakan wewenang-Nya.
Integrasi Embriologi Quran dan Sains

3 tahapan janin dalam Al-Quran:


• Nutfah
• Pembentukan Organ
• perkembangan
•Nutfah
• Nutfah merupakan pencampuran antara setetes mani laki-laki dan wanita.
Yang akhirnya akan membentuk zigot sebagai bakal janin

• “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani


yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan
larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (Q.S.
Al-Insan (76) : 2)
• Pembentukan Organ

• Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.
• Pembentukan Segumpal darah
• proses peleburan antara sel spermatozoa dengan sel telur kemudian
terbentuklah zigot (merupakan cikal bakal manusia). Zigot akan membelah
membentuk embrio dan mengalami beberapa kali pembelahan. Dalam
proses pembelahan ini juga diiringi dengan perjalanannya menuju ke
rahim sebagai tempat yang kokoh untuk melekatnya embrio. Di dalam
rahim inilah embrio berkembang menjadi janin.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
• Pembentukan segumpal daging (mudhghah), dalam bahasa Indonesia
disebut mudigah.
• Pembentukan tulang dan daging (dalarn biologi
disebut otot). Pada tahap ini rangka manusia mulai
dibentuk. Rangka ini terdiri dari tulang--tulang yang
kemudian dibungkus dengan daging (otot).
• Tahap Perkembangan
• Tahap ini dimulai sejak minggu ke--8 yang telah menggambarkan
kesempurnaan organ melalui organogenesis (proses pembentukan
organ). Dalam hal ini telah terlihat beberapa anggota badan dan jenis
kelamin. Keadaan ini akan terns mengalami perkembangan hingga
menjelang kelahiran,
Integrasi Embriologi Al-Hadits dengan Sains

• Pada hadist tersebut dijelaskan tentang perkembangan prenatal manusia di dalam


rahim/uterus.
• Nutfah mengandung sel-sel telur, baik laki-laki yang disebut spermatozoa, maupun yang
disebut ovarium dari perempuan.
• Kemudian, pembuahan yang terjadi dalam rahim akan berlanjut pada fase lain yang
diistilahkan dengan ‘alaq. Istilah ini sering diterjemahkan dengan “segumpul darah” (al-
qit’ah min al-dâm atau al-dam al-jâmid).
• Setelah kemajuan ilmu pengetahuan serta maraknya penelitian, para embriolog enggan
menafsirkan ‘alaq dalam arti tersebut.
• menurut Maurice Bucaille, kata “sesuatu yang bergantung” merupakan
terjemahan yang lebih tepat dari kata ‘alaq. Sementara kata
“segumpal darah” yang selama ini menjadi terjemahan dari kata ‘alaq
merupakan suatu kekeliruan dan perlu dikoreksi. Penerjemahan
dengan “sesuatu yang bergantung” relevan dengan sains modern.
Karena, menurut pengetahuan sains modern proses kejadian manusia
tidak pernah melewati proses “segumpal darah”. Berdasarkan hal
tersebut, proses setelah pembuahan, nampak seperti daging yang
digulung-gulung atau dalam bahasa al-Qur’an dikenal dengan
mudghah.
• Setelah pembuahan, sel-sel tersebut berlipat ganda dengan membelah diri menjadi berjuta-
juta sel dengan teratur dan berkesinambungan. Pembelahan sel yang sangat banyak menjadi
suatu kesatuan yang padat, sehingga sel-sel tersebut dapat menyerupai sepotong daging
dalam masa pertumbuhannya. Sepotong daging tersebut dinamakan mudghah atau lahm.
Kedua istilah tersebut dapat dilihat perbedaannya setelah diteliti dengan sains modern,
khususnya embriologi.
• Maurice Bucaille memberikan terjemahan yang berbeda dalam pembahasan ini. Pertama,
mudghah bukan berarti “segumpal daging”. Tetapi mudghah terjemahan yang tepat adalah
“daging yang digulunggulung”. Kedua, kata lahm berarti daging yang utuh. Perbedaan dua
kata tersebut sangat perlu digarisbawahi. Embrio pada permulaannya merupakan daging
yang digulung-gulung. Sistem tulang berkembang pada daging yang digulung-gulung. Tulang
yang sudah terbentuk dibungkus dengan otot-otot yang disebut dengan lahm.
• PERKEMBANGAN PRENATAL

Tahap Germinal

Tahapan Embrionik

Tahapan Fetal
•Tahap Germinal
• Tahap Embrionik
•Tahap Fetal
SYUKRON 

Anda mungkin juga menyukai