AMPLIFIKA
SI ASAM
NUKLEAT
SITTI HADIJAH
Konsep Polymerase Chain Reaction
(PCR)
PCR merupakan teknologi yang mampu melipat gandakan secuplik fragmen DNA
yang terdapat dalam komplek makromolekul genom dari berbagai sumber (hewan,
tumbuhan, bakteri, dan virus) menjadi 2 kali lipatnya secara enzimatis
Teknologi ini juga dikenal dengan tingkat sensitifitas yang cukup tinggi karena
hanya membutuhkan secuplik sampel DNA saja untuk mendapatkan jutaan kopi
DNA baru
Polymerase Chain Reaction (PCR), merupakan suatu proses sintesis
enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida secara in vitro.
Metoda PCR dapat meningkatkan jumlah urutan DNA ribuan bahkan
jutaan kali dari jumlah semula, sekitar 106-107 kali.
Setiap urutan basa nukleotida yang diamplifikasi akan menjadi dua kali
jumlahnya.
Pada setiap n siklus PCR akan diperoleh 2n kali banyaknya DNA target.
● Kunci utama pengembangan PCR adalah menemukan bagaimana cara
amplifikasi hanya pada urutan DNA target dan meminimalkan
amplifikasi urutan non-target.
● Penggunaan PCR telah berkembang secara cepat seirama dengan
perkembangan biologi molekuler.
● PCR digunakan untuk identifikasi penyakit genetik, infeksi oleh virus,
diagnosis dini penyakit seperti AIDS, Genetic profiling in forensic, legal
and bio-diversity applications, biologi evolusi, Site-directed mutagenesis
of genes dan mRNA Quantitation di sel ataupun jaringan.
Teknologi polymerase chain reaction
(PCR) ditemukan oleh Kary Banks
Mullis pada era 1980an.
Sejarah PCR
Pada musim semi 1983, ide tentang teknik pengujian DNA itu muncul kali
pertama saat Mullis merenungkan tentang uji diagnostik klinis yang sedang
dikembangkannya
Uji diagnostik itu didasarkan pada strategi sekuensing pada deoxynucleotide
berbasis Frederick Sanger
Tujuannya adalah menggunakan DNA polimerase dan memasangkan
oligonukleotida primer untuk membaca nukleotida tunggal dalam DNA manusia
yang terletak di antara keduanya.
1
INTRODUCTIO
Kary B. Mullis (kiri)
saat menerima
Nobel prize bidang
N kimia Tahun 1993
Prinsip Dasar
Amplifikasi PCR
Prinsip yang terjadi dalam
sintesis DNA sama dengan
proses replikasi
DNA yang terjadi di dalam sel
(in vivo).
MERCURY VENUS
Dalam proses PCR, materi pokok
berupa DNA untai ganda hasil
isolasi suatu
organisma, di antaranya
direaksikan dengan komponen-
komponen PCR yang terdiri
Setelah larutan mix
dari: PCR tersebut
enzim DNA polymerase, homogen, larutan
deoxynucleoside triphosphate
(dNTPs),
tersebut siap
MgCl2, dan direaksikan dalam
Primer (potongan pendek DNA mesin PCR
untai tunggal) yang mengawali
sintesis DNA
Prinsip dasar PCR adalah proses siklus yang
berulang
PCR dimulai dengan cetakan DNA dalam jumlah yang sedikit (nanogram= ng),
kemudian setelah mengalami beberapa siklus amplifikasi, jumlah copy DNA akan
menjadi jutaan kali lipat.
Sepasang primer oligonukleotida yang spesifik digunakan untuk membuat hibrid
dengan ujung-5’ menuju ujung-3’ untai DNA target dan akan mengamplifikasi
urutan yang diinginkan.
Dasar siklus PCR umumnya terdiri dari 30-35 siklus meliputi denaturasi (95°C)
selama 30 detik, annealing (55–60°C) selama 30 detik dan ekstensi (72°C), waktu
tergantung panjang pendeknya ukuran DNA yang diinginkan sebagai produk
amplifikasi.
Peningkatan jumlah siklus PCR di atas 35 siklus tidak memberikan efek yang
positif
Gambar. A. Ilustrasi Skematik Profil Suhu Pada PCR dan B. Siklus Dasar PCR. Sistem tiga
suhu yang berbeda
Terdapat tiga tahap penting dalam
proses PCR yang selalu terulang
dalam 30- 40
siklus dan berlangsung dengan
cepat, yaitu:
(1) denaturasi (95°C),
(2) annealing (55–60°C)
(3) ekstensi (72°C).
Denaturasi untai
ganda DNA
● Amplifikasi akan lebih efisien bila suhu annealing tidak kurang dari 37ºC
agar tidak terjadi mispriming yaitu penempelan primer pada tempat yang
salah
● Suhu 55ºC yang digunakan untuk penempelan primer pada dasarnya
merupakan kompromi karena pada suhu sekitar 55ºC akan dihasilkan
produk amplifikasi yang mempunyai spesifisitas tinggi.
● Primer akan menempel pada urutan nukleotida yang sesuai dengan urutan
primer itu sendiri, dan menempel pada posisi ujung-5’ dari untai DNA
target yang telah terurai pada tahap sebelumnya yaitu tahap denaturasi
Next…
Kriteria yang umum digunakan untuk merancang primer yang baik adalah
10 menit, 94°C;
Terakhir Ditahan pada 4°C
2 menit, 55°C 10 menit, 72°C
Komponen PCR
DNA cetakan (template) yaitu fragmen DNA yang akan dilipatgandakan,